Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3737 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purba, T. J.
"ABSTRACT
As most often advocated, treatment of intestinal bleeding caused by typhoid fever is by conservative means. Although it requires meticulous and intensive care, treatment by surgery is rarity Four cases which are treated by surgery was reported and was decided upon after failure of conservative treatment. The fourth cases had resections of the distal ileum extended to a right hemicolectomy.
The histopathologic examination of the all cases, revealed alcerative plaques of Peyer's patches in the distal ileum and caeceum, confirming the diagnosis of typhoid fever.
"
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prijo Sidipratomo
"PENDAHULUAN
Nodul dingin soliter kelenjar tiroid adalah nodul yang pada pemeriksaan sidik tiroid (scintigrafi) tidak atau kurang menangkap zat radioaktif dibandingkan jaringan tiroid sekitarnya ( 5 ). Apabila pada sidik tiroid dijumpai adanya nodul dingin yang soliter maka harus dilakukan penilaian lebih lanjut karena mempunyai peluang keganasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan nodal-nodul lain yang terjadi pada Kelenjar tiroid (4, 0). Beberapa pemeriksaan dilakukan untuk menelusuri hal seperti biopsi terbuka, biopsi jarum besar, biopsy jarum halus, dan USG ( 4, 10, 20 ).
Beberapa penulis telah melaporkan akurasi biopsi jarum halus dalam membedakan jinak dengan ganas. Waifish, dKK. mendapatkan antara 88% - 95% ( 20 ), Budisantoso R mendapatkan 100%, sedangkan Djoko Mulyanto mendapat lebih dari 70% (14). Pemeriksaan USG relatif merupakan pemeriksaan yang masih baru, tidak invasif dan tanpa persiapan. Makalah ini akan mengemukakan hasil pengamatan pemeriksaan USG pada nodul dingin soliter dihubungkan dengan gambaran histologiknya. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1989
T6709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ketut Sinardja
"BAB I PENDAHULUAN
Kemajuan dalam bidang anestesiologi antara lain berupa penemuan obat anestetika baru. Hal ini menyebabkan penatalaksanaan anestesia pada bedah mata menjadi lebih baik. Peningkatan tekanan intraokular (TIO) yang hebat dan berbahaya selama pemberian anestesia dapat dicegah. Peningkatan TIO merupakan masalah penting yang hendaknya diperhatikan pada bedah mata intraokular.
Sebelum abad ke XX bedah mata intraokular Umumnya dilakukan dengan analgesia lokal, karena pada waktu itu pemberian anestesia sering menimbulkan penyulit seperti batuk, tahan nafas dan muntah yang menyebabkan kenaikan TIO. Namun menurut penelitian yang dilakukan kemudian telah terbukti, bahwa penyulit yang terjadi lebih banyak dijumpai pada pemberian analgesia lokal daripada pemberian anestesia umum. 1,2,3,4,5,c5
Pada bedah mata intraokular insisi dilakukan melalui kamar depan, yaitu ditempat cairan bola mata mengalir keluar. Bila pada saat itu terjadi peninggian TIO, maka isi bola mata seperti iris, lensa mata dan korpus vitreum akan mengalir keluar, hal ini dapat menyebabkan kebutaan. Sebaliknya bila penurunan TIO terlalu rendah, maka pembedahan akan terganggu. Penurunan TIO yang mendadak dapat menyebabkan dinding bola mata menciut, sehinggga pembuluh darah tertarik dan menyebabkan perdarahan intraokular. 1,2,3,4,5,6
Thaib dan kawan-kawan ( 1978 ) dalam penelitiannya terhadap 412 kasus bedah mata telah membuktikan, bahwa penyulit prolaps iris akibat kenaikan TIO lebih banyak dijumpai pada analgesia lokal dibandingakan dengan anestesia N20 - halotan dengan ventilasi spontan . 3.A,7,8,2
Peninggian TIO pada pemberian anestesia umum dapat terjadi pada saat induksi, intubasi dan pemulihan anestesia.
Pengaruh induksi dan intubasi terhadap TIO merupakan kesatuan pengaruh premedikasi, obat induksi dan pelumpuh otot serta jenis 7,2,10 ventilasi yang digunakan.
Thaib dan kawan-kawan ( 1987 ) telah membuktikan teknik anestesia N20 - halotan dengan menggunakan obat pelumpuh otot vekuronium ternyata dapat menurunkan TIO lebih besar dibandingkan dengan menggunakan anestesia N20 - halotan - pankuronium.9
Mirakhur dan kawan-kawan (1988) telah membandingkan perubahan T1O pada waktu induksi dengan propofol dan tiopental pada 40 kasus bedah mata berencana. Ternyata didapatkan penurunan TIO sebesar 53 % pada induksi propofol dan 40 % pada induksi tiopental, penurunan ini cukup bermakna baik pada induksi tiopental maupun propofol.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan perubahan TIO pada induksi dan intubasi dengan tiopental dan propofol yang dikombinasikan dengan vekuronium.
"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1989
T 6728
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Setiyohadi
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pek periodontal terhadap kesembuhan jaringan periodontium setelah tindakan kuret.
Penelitian ini telah dilakukan pada 6 pasien yang terdiri dari 4 pria dan 2 wanita dengan usia 18-35 tahun. Pasien mempunyai kelainan periodontitis marginalis kronis dengan poket supraboni 3-4 mm. Jumlah gigi yang terlibat sebanyak 80 gigi yang terbagi dalam 10 pasang kelompok gigi. Sebelum tindakan kuret, subyek dilakukan perawatan inisial yang meliputi pembersihan karang gigi, ?occlusal adjustment? dan intruksi untuk menjaga kebersihan mulut. Tindakan kuret dilakukan setelah Gingival index dan Plague index kurang atau sama dengan 1. Aplikasi pek periodontal dilakukan dengan menggunakan metoda "toss coin technic". Penilaian tingkat kesembuhan dievaluasi pada hari ke 7, 14 dan 21 dengan menggunakan parameter Papilla Bleeding Index.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna pada kesembuhan klinis jaringan periodontium setelah tindakan kuret pada kelompok gigi dengan atau tanpa penggunaan pek periodontal.
"
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sato, Yuri, author
"ABSTRACT
The purpose of this thesis is to analyze capital ownership structure and the position of business groups in Indonesia by the use of a company data file the author compiled, and through the analysis, to describe the development path and the changing nature of Indonesian business groups.
In line with this purpose, first of all, the background and the scope of this study is defined in Chapter 1, where I stress the importance of micro-economic studies in Indonesia.
Chapter 2 is devoted to analysis of capital ownership structure in the Indonesian national economy. First, I introduce my company data file as one of the best sources of company analyses, and clarify its significance and limitations(2.2). Then, I describe overall capital ownership structure and prove that domestic private capital constitutes the most significant component in the national economy(2.3). The next section (2.4) focuses on the position of business groups by two measures, that is, their total equity capital accumulated during the last two decades and the scale of present economic activities. Further, I compare the results with some cases of other developing economies and draw implication that Indonesian business groups have developed conspicuously but the level is still less than the upper levels in the international perspective. Lastly, I close this Chapter with some combined conclusions with the results from other data sources (2.5).
Chapter 3 is a historical illustration of the development process of Indonesian business groups. The period from 1967 to 1986 is divided into three sub-periods, and the environmental conditions and reactions of business groups are described with some examples. Throughout the period, I set the analytical focus on development strategies of business groups, and find a consistent tendency that business groups which much depended on exogenous growth factors have come to exhibit endogenous growth abilities, with rationalizing their group formation (3.4.3).
In the last chapter, I examine findings from the above two chapters, through analysis of new development of business groups after deregulation. I attempt two reexaminations ; one is concerning obvious irrelevance of the patronage framework where business groups are viewed from political connection (4.1.2), and the other is concerning the still consistent changing nature of business groups, which suggests that the recent performance of business groups should be viewed in the historical perspective. Lastly, by discussing the recent conglomerate controversy, I clarify my conclusion : business resources accumulated in business groups and their actualized merits at present must be effectively utilized for the future development in Indonesia. "
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yorva Sayoeti
"ABSTRAK
Mastoiditis masih dipandang sebagai penyakit yang serius karena setiap saat dapat mengancam kehidupan penderita atau penyakit yang berpotensi menyebabkan kematian (Rosen dkk., 1986). Ancaman kehidupan tersebut disebabkan karena timbulnya komplikasi, terutama komplikasi intrakranial seperti meningitis, abses otak, abses subdural, trombosis sinus lateral dan lain-lain.
Dalam kepustakaan negara maju dikatakan kejadian mastoiditis disertai komplikasi sampai saat ini telah banyak menurun sejak dimulainya penggunaan antibiotika pada pengobatan otitis media sebagai penyakit awal mastoiditis (Zoller dkk., 1972; Ginsburg dkk., 1980; Hawkins dan Dru, 1983; Ogle dan Lauer, 1986). Di negara berkembang mastoiditis dengan komplikasi intrakranial masih merupakan masalah yang berkepanjangan seperti yang dilaporkan oleh Samuel dkk. (1986). Dari 334 penderita mastoiditis dengan komplikasi, 224 di antaranya dengan komplikasi intrakranial, terutama terjadi pada anak dan dewasa muda (74%), dengan angka kematian seluruhnya 14%. Selain itu mastoiditis juga menyebabkan kerugian karena dapat menyebabkan cacat pendengaran yang mengganggu masa depan pendidikan maupun pekerjaan penderita (Djaafar, 1980).
Mengingat bahaya dan kerugian yang ditimbulkan mastoiditis seperti di atas, maka untuk mengetahui bagaimana aspek mastoiditis pada anak, khususnya di RSCM/FKUI Jakarta, dilakukan penelitian ini. Hal ini penting karena merupakan tantangan dan tanggung jawab kita sebagai dokter dalam usaha penanggulangan dan pencegahan mastoiditis pada anak."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1989
T58517
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wangke, Welson Marthen
"Pembangunan di Indonesia yang dilakukan tahap demi tahap berupaya merombak struktur ekonomi yang tidak seimbang yakni terlalu bercorak pertanian ke struktur ekonomi yang lebih kokoh dan seimbang antara pertanian dan industri.Setiap kegiatan pembangunan dapat memberi dampak, baik yang bersifat positif atau menguntungkan maupun yang bersifat negatif atau merugikan terhadap lingkungan hidup yang terdiri dari lingkungan hidup alam; lngkungan hidup buatan dan lingkungan hidup sosial.
Pembangunan industri membutuhkan tanah yang cukup luas, sedangkan tanah yang cocok untuk industri umumnya telah dikuasai dan diusahakan oleh masyarakat terutama untuk pertanian. Pulau jawa yang terpadat penduduknya di Indonesia, telah cukup banyak dibangun industri sehingga banyak pula tanah pertanian yang dialihkan menjadi tanah untuk industri. Peralihan tanah tersebut dapat memberi dampak terhadap kehidupan masyarakat bekas pemilik tanah. Seluk-beluk kehidupan masyarakat bekas pemilik tanah tersebut hingga saat ini masih kurang diketahui, oleh sebab itu penelitian ini diadakan dengan mengevaluasi kualitas hidup masyarakat tersebut apakah baik atau buruk.
Pertanyaan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana kualitas hidup masyarakat bekas pemilik tanah setelah tanah pertaniannya dialihkan menjadi tanah industri?; (2) Apakah ada perbedaan kualitas hidup antara masyarakat bekas pemilik tanah dengan masyarakat yang tidak mengalihkan tanahnya untuk industri (tetap sebagai petani)?; (3) Faktor--faktor apakah yang berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat bekas pemilik tanah?
Penelitian bertujuan untuk mengetahui kualitas hidup masyarakat bekas pemilik tanah dan faktor yang mempengaruhi kualitas hidup tersebut.
Berdasarkan masalah penelitian, diajukan hipotesis sebagai berikut: (1) Ada perbedaan kualitas hidup masyarakat bekas pemilik tanah dengan masyarakat yang tidak mengalihkan tanah pertaniannya untuk industri (tetap sebagai petani); (2) Ada perbedaan kualitas hidup antara masyarakat bekas pemilik tanah Kawasan Industri Pulo Gadung dengan di Kecamatan Tambun Kabupaten Bekasi atau dengan kata lain faktor lokasi (pedesaan dan perkotaan) berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat bekas pemilik tanah; (3) Luas tanah yang dialihkan berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat bekas pemilik tanah atau dengan kata lain semakin luas tanah yang dialihkan, semakin baik kualitas hidupnya; (4) Cara penggunaan uang ganti rugi pembebasan tanah berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat bekas pemilik tanah, atau dengan kata lain jika uang ganti rugi lebih banyak digunakan untuk tujuan produktif kualitas hidup cenderung lebih baik.
Penelitian dilakukan di dua lokasi yaitu: (1) di Kawasan Industri Pulo Gadung dan sekitarnya yang bercirikan perkotaan; (2) di Kecamatan Tambun kabupaten Bekasi yang lebih bercirikan pedesaan. Pengambilan contoh responden dengan cara acak sistematik yaitu masing-masing sebesar 60 keluarga bekas pemilik tanah Kawasan Industri Pulo Gadung, 60 keluarga bekas pemilik tanah industri di Kecamatan Tambun Kabupaten Bekasi dan 80 keluarga petani di Kecamatan Tambun Kabupaten Bekasi sebagai kontrol. Data diperoleh dengan mengadakan wawancara yang berpedoman pada kuesioner terstruktur dan mengadakan pengamatan lapanoan. Data lain diperoleh dari berbagai instansi yang berkaitan dengan penelitian ini. Data kualitas hidup dianalisis secara deskripsi dan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji Chi- Square.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) Pembangunan industri telah memberi dampak positif atau menguntungkan bagi sebagian besar masyarakat bekas pemilik tanah. Kualitas hidup masyarakat bekas pemilik tanah lebih banyak yang menjadi baik daripada menjadi buruk (2) Kualitas hidup masyarakat bekas pemilik tanah lebih baik daripada masyarakat yang tidak mengalihkan tanah pertaniannya untuk industri (tetap sebagai petani); (3) Faktor lokasi peralihan tanah pertanian menjadi tanah industri tidak berpengaruh nyata terhadap kualitas hidup masyarakat bekas pemilik tanah. Kualitas hidup masyarakat bekas pemilik tanah baik yang berlokasi di perkotaan maupun yang di pedesaan tidak menunjukan perbedaan yang nyata; (4) Faktor luas tanah yang dialihkan berpengaruh nyata terhadap kualitas hidup masyarakat bekas pemilik tanah. Semakin luas tanah yang dialihkan untuk industri, maka kualitas hidup masyarakat bekas pemilik tanah cenderung makin baik; (5) Faktor cara penggunaan uang ganti rugi pembebasan tanah berpengaruh nyata terhadap kualitas hidup masyarakat bekas pemilik tanah. Semakin besar penggunaan uang ganti rugi untuk tujuan produktif maka kualitas hidup makin baik.
Implikasi dari hasil penelitian ini adalah jika dilihat kualitas hidup masyarakat bekas pemilik tanah, maka adanya peralihan tanah-tanah pertanian menjadi kawasan industri tidak perlu dikhawatirkan karena pada umumnya masyarakat bekas pemilik tanah tersebut dapat memperoleh manfaat dari pembangunan industri. Dalam membina masyarakat bekas pemilik tanah maka yang terutama adalah ditujukan kepada bekas pemilik tanah sempit agar dapat menggunakan uang ganti rugi pembebasan tanah untuk tujuan produktif. Dilihat dari indikator kualitas hidup, faktor pendidikan perlu mendapat perhatian untuk ditingkatkan.

The national development of the Republic of Indonesia has been implemented continuously in order to restore the imbalance economic structure. Indonesia is known as an agriculture country, thus automatically its economic system is characterized agriculture oriented. In other side of development, Indonesia has been starting to build up the industrial world. In general, activities of development always bring about antagonistic consequences, advantageous and disadvantageous impacts. These impacts will effect natural, man-made and social environment of the lands, which suitable for industries generally have been utilized and owned by people especially for farming. Java as the largest populated island becomes the center of industrial activities, therefore many industries built. It means that more lands are needed in such a dense island. The lands, which have utilized for agriculture purposes for many years, are transformed into industrial areas. Such a process affects the people's life, especially those who are quite dependent on the agriculture land. The effects can be evaluated either good or not.
Questions arise in this research are: (1) how is the quality of life of ex landowners who?s their agriculture lands have been transformed into industrial land? ; (2) Is there any difference in quality of life between the community whose agriculture lands are transformed and are not transformed into industrial land? ; (3) What are factors affect the quality of life of ex landowners?
The purpose of this research is to find out the community quality of life whose the agriculture lands have been transformed into industrial land, and to find out factors that effect its.
The'-'hypotheses" put forward in this research, are (1) There is difference in quality of life between community ex land owners Pulo Gadung Industrial Estate and at Tambun Sub district Bekasi; (2) There is difference in the community quality of life of ex land owners and those whose agriculture lands are not transformed (remain as farmers) ; (3) Size of lands were transformed effect the community quality of life of ex land owners ; (4) The way to spend land compensation fund effects the quality of life of the ex land owners.
The research was carried out in Pulo Gadung Industrial Estate and surroundings. The area is urban. The second place is in Tambun Sub district-Bekasi is more rural. The samples were taken with systematic sampling, consisting of 60 respondents in Pula Gadung Industrial Areas and 60 respondents in Tambun location. And then BO respondents are farmers or those whose agriculture land are not transformed into industrial land. Data were gathered by means of guided questionnaires and field observations. The data of the community quality of life were analyzed as by descriptive and the hypotheses were tested by Chi-Square Test (X2).
The results of this research are (1) Development of industries have positive impact or beneficiary to most of ex landowners. The quality of life of ex landowners is improving rather: than decreasing. (2) The: quality of life of. Ex landowners are better than those whose lands are not transformed to industry (remain as farmers). (3) The location factor of land agriculture transform to industrial land has not significant effect to the quality of life of ex landowners. The quality of life ex urban and rural landowners are not significant different. (4) The size of land transform has significant effect to the quality of life of ex landowners. The wider size of agriculture land transformed to industrial land, the quality of life has a better trend. (5) The way to spend land compensation fund has significant effect to the community quality, quality of life.
Spending for productive goods has better impact to quality of life, than for consumptive goods. The implication of these results is: If we are concerned with the quality of life of ex landowners, transform of agriculture land to industry mostly has beneficiary. To those who have small size land, it is appropriate to guide them to utilize their money productively. The education factor as an indicator of quality of life must be taken into consideration to improve."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Wanananda
"Kecenderungan dewasa ini menunjukkan makin tingginya biaya kesehatan di Indonesia, sehingga merupakan beban bagi pemerintah yang sumber dana pembiayaannya amat terbatas Antara tahun 1982/83 hingga tahun 1986/87 pembiayaan kesehatan secara nasional mengalami kenaikan sebesar 56,5% atau rata-rata 8,1% setiap tahunnya. Sumber pembiayaan tersebut 65% berasal dari masyarakat dan swasta dengan total biaya Rp.1698,8 milyard, sedangkan dari pemerintah (daerah dan pusat) hanya 35%. Kontribusi masyarakat yang cukup besar ini ternyata 75% berasal dari pengeluaran rumah tangga, perusahaan rata-rata 19,2% dan hanya 5,8% yang diorganisir secara efisien melalui asuransi/Dana Upaya Kesehatan Masyarakat (DUKM).
Dana Sehat sebagai salah satu bentuk DUKM, yang diharapkan dapat memobilisasi dana dari sebagian besar masyarakat pedesaan dan perkotaan yang berpenghasilan rendah, ternyata baru mencakup 0.025% penduduk Indonesia. Pengamatan di lapangan oleh Ascobat Gani (1986) dan Gunawan Nugroho (1988) mengungkapkan berbagai permasalahan Dana Sehat, yang sebagian besar berkisar pada masalah pendanaan yang tidak memadai. Hal ini disebabkan antara lain oleh iuran Dana Sehat (actual premium) yang lebih kecil daripada premi murni (pure premium).
Penelitian ini bertitik-tolak dari permasalahan tentang masih kecilnya cakupan Dana Sehat yang diperkirakan berhubungan dengan rendahnya Willingness to pay (kesediaan membayar) masyarakat terhadap Dana Sehat. Tujuan penelitian adalah memperoleh gambaran mengenai karakteristik kepala keluarga yang berhubungan dengan Willingness to pay terhadap Dana Sehat; memperoleh gambaran mengenai keeratan hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi Willingness to pay dan menentukan viabilitas Dana Sehat di kelurahan Palmerah, Jakarta Barat.
Penelitian ini merupakan studi korelasional yang dilakukan secara cross-sectional. Cara pengumpulan data adalah wawancara terpimpin dengan menggunakan kuesioner pada kepala keluarga yang terpilih sebagai sampel penelitian. Teknik analisis yang digunakan adalah uji-korelasi, Anova dan regresi linear berganda.
Dari penelitian ini diperoleh gambaran bahwa di samping variabel-variabel manfaat (utility), kemungkinan sakit (the probability of the loss), besarnya risiko (the magnitude of the loss), penghasilan (income) dan pengeluaran (expenses); masih banyak Variabel-Variabel sosial, demografi dan ekonomi yang mempengaruhi Willingness to pay terhadap Dana Sehat, tapi tidak berhasil diungkapkan dalam penelitian ini. Variabel penghasilan berpengaruh positif terhadap Willingness to pay serta bermakna secara statistik. Variabel pengeluaran dan Variabel besarnya risiko diperkirakan mempunyai poly hubungan dengan Willingness to pay. Pengaruh faktor manfaat dan kemungkinan sakit terhadap Willingness to pay tidak berhasil dibuktikan secara statistik. Gambaran Willingness to pay masyarakat terhadap Dana Sehat yang ditawarkan, dapat dijadikan alternatif pertimbangan untuk menentukan kelaikan program dan data awal perhitungan premi Dana Sehat.
Sehubungan dengan rencana Pemerintah untuk menerapkan prinsip Dana Upaya Kesehatan Masyarakat (DUKM) pada program Dana Sehat, disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut tentang Willingness to pay masyarakat terhadap Dana Sehat dengan pendekatan ekonometrik. Untuk lebih memahami perilaku kepala keluarga dalam menentukan preferensinya terhadap paket-paket Dana Sehat, perlu dilakukan penelitian dengan pendekatan psikologi dan antropologi. Disarankan pula agar hasil penelitian ini dijadikan titik-tolak dalam perencanaan dan pelaksanaan program Dana Sehat di Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djarwani Soeharso Soejoko
"Human teeth enamel have been irradiated with gamma radiation from Co60 at room temperature and at liquid nitrogen temperature. Paramagnetic centers are formed and have been detected by using electron spin resonance (ESR) spectrometer at room temperature. The main signal is very stable asymmetric singlet, and attributed to h centers in the hydroxyapatite crystals. It is revealed that several factors influence the amplitude of the asymmetric signal. The amplitude and pattern of the asymmetric signal which depend on the orientation of the sample with respect to the magnetic field are analyzed. Based on the properties of the asymmetric signal the difference between the microcrystal arrangement of healthy and diseased teeth are explained."
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   4 5 6 7 8 9 10 11 12 13   >>