Ditemukan 104 dokumen yang sesuai dengan query
Okvian Dyah Elma Susanti
"Tesis ini membahas pilihan atas alternatif pendanaan yang lebih baik antara Obligasi dan Sekuritisasi Aset untuk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Saat ini permasalahan maturity mismatch yang dihadapi oleh perusahaan menyebabkan bank menghadapi risiko likuiditas yang tinggi, untuk itu tulisan ini akan menganalisis melalui rasio keuangan bagaimana dampak terhadap pos-pos laporan keuangan setelah menggunakan alternatif dari pendanaan tersebut. Penelitian ini merupakan studi kasus pada perusahaan dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa perusahaan lebih baik menggunakan dan mempertahankan pendanaan melalui Sekuritisasi Aset selain dapat menghindari perusahaan terhadap resiko kredit namun juga secara kontinyu dapat meningkatkan fee based income.
This thesis explores a better alternative funding options between Bond and Asset Securitization for PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Presently maturit y mismatch problems faced by the company led to banks facing high risk liquidity, for that reason this paper will analyze how the impact of the financial ratios of the financial statements of the posts after using of the said alternative financing. This research is studying the case in companies with a descriptive design. The results suggest that the company is better to use and maintain the financing through Asset Securitization in order to not only avoid credit risk but also can continuously improve the fee-based income."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33510
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Fajri Alan Ghazali
"Aset bebas risiko adalah salah satu komponen penting dalam mengestimasi imbal hasil dari aset berisiko dalam Capital Asset Pricing Model (CAPM). Namun keberadaan, penggunaan, dan bentuk aset bebas risiko masih menjadi fokus dalam banyak penelitian. Penelitian ini termasuk penelitian asset pricing yang bertujuan untuk mengidentifikasi proksi yang sesuai untuk aset bebas risiko yang sejalan dengan definisi aset zero-beta di antara Sertifikat Bank Indonesia, IndONIA, dan emas di Indonesia. Penelitian ini menggunakan Zero-Beta CAPM yang mengasumsikan ketiadaan aset bebas risiko. Imbal hasil dari 213 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2017-2023 diestimasi menggunakan model Zero-Beta CAPM dan diuji menggunakan statistik Wald untuk mengidentifikasi proksi aset bebas risiko yang sesuai untuk setiap perusahaan individu. Hasil dari setiap statistik Wald kemudian diuji secara keseluruhan untuk melihat proksi aset bebas risiko yang sesuai untuk keseluruhan Bursa Efek Indonesia. Hasil menunjukkan bahwa di antara Sertifikat Bank Indonesia, IndONIA, dan emas, emas adalah satu-satunya proksi yang sesuai dengan persentase estimasi yang memenuhi sebesar 97,18% dari seluruh perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini memiliki implikasi bahwa emas dapat digunakan sebagai proksi untuk aset bebas risiko untuk mengestimasi imbal hasil perusahaan di Bursa Efek Indonesia.
Risk-free asset is a crucial component in estimating the returns of risky assets within the Capital Asset Pricing Model (CAPM). However, the existence, usage, and form of the risk-free asset remain a focal point in numerous studies. This research is classified as an asset pricing study aimed at identifying an appropriate proxy for the risk-free asset that aligns with the definition of a zero-beta asset among Bank Indonesia Certificates, IndONIA, and gold in Indonesia. This study employs the Zero-Beta CAPM, which assumes the absence of a risk-free asset. The returns of 213 companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2017-2023 are estimated using the Zero-Beta CAPM model and tested using Wald statistics to identify the appropriate risk-free asset proxy for each individual company. The results of each Wald statistic are then tested collectively to determine the suitable risk-free asset proxy for the entire Indonesia Stock Exchange. The results indicate that among Bank Indonesia Certificates, IndONIA, and gold, gold is the only suitable proxy, with an estimation percentage of 97.18% of all companies on the Indonesia Stock Exchange. This study implies that gold can be used as a proxy for the risk-free asset in estimating company returns on the Indonesia Stock Exchange."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yogi Prigima Putra
"Penelitian ini bertujuan untuk menilai sistem akuntansi manajemen Bank Syariah ABC. Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara, telaah dokumen serta, dan penilaian kualitas informasi sesuai penelitian Zaleha (2011). Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa informasi sistem akuntansi manajemen Bank Syariah ABC telah mampu memberikan informasi dengan sangat baik bagi manajemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan, pengawasan, dan pengendalian dengan efektif. Kualitas informasi dari sistem akuntansi manajemen Bank Syariah ABC telah mampu menyediakan dimensi cakupan dan kecepatan informasi secara keseluruhan, tetapi belum terintegrasi dan teragregasi secara penuh.
This study aims to assess management accounting system Indonesia Islamics Bank. This study takes place at one of Islamics Bank in Indonesia. This research is conducted through interviews, document review, and literature review. It is found that Management Accounting System at a Islamic Banks in Indonesia have contribution to improve management function for planning, monitoring, and controlling effectively. Information quality of management accounting system Islamic Bank ABC can provide scope and timeliness dimension, yet it can’t produce all elements of integration and aggregation dimensions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53164
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Riahi-Belkaoui, Ahmed, 1943-
London: Academic Press, 1992.
657.01 BEL a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Matz, Adolph
Dallas: South-Western Publishing Company, 1967
657.4 MAT c I
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Wakhid Kurniawan Saputra
"Tujuan dari tesis ini untuk menilai dampak penerapan PSAK 5 (revisi 2009). Standar PSAK 5 (revisi 2009) menyaratkan pengungkapan segmen didasarkan pada pelaporan internal yang ditelaah oleh pengambil keputusan operasional. PSAK 5 (revisi 2000) menyaratkan perusahaan mengungkap informasi segmen berdasarkan pada format segmen primer dan sekunder yang diidentifikasi sesuai produk/jasa dihasilkan yang mempunyai tingkat risiko dan pengembalian sama. Enam kerangka analisis dikembangkan untuk penelitian ini, yaitu: (1) analisis penyajian informasi segmen berdasarkan PSAK 5 (revisi 2000) vs PSAK 5 (revisi 2009), (2) analisis penentuan dan identifikasi pengambil keputusan operasional, (3) analisis definisi & identifikasi segmen operasi antar sektor industri, (4) analisis agregasi segmen, (5) analisis penentuan segmen dilaporkan, serta (6) analisis pengungkapan segmen dilaporkan. Kesimpulan, pada umumnya, pengungkapan informasi segmen berdasarkan standar PSAK 5 (revisi 2009) dengan menggunakan pendekatan manajemen menghasilkan laporan segmen yang lebih lengkap, dengan menyampaikan informasi segmen yang lebih relevan dari sudut pandang kinerja internal manajemen dibanding standar sebelumnya, yaitu PSAK 5 (revisi 2000). Ditemukan perubahan signifikan terkait peningkatan pengungkapan segmen terutama untuk pengungkapan segmen usaha, agregasi segmen, dan informasi dasar pengukuran kinerja segmen pada perusahaan terbuka di Indonesia.
The purpose of this thesis was to assess the impact of the application of PSAK 5 (revised 2009). PSAK 5 (revised 2009) requires segment disclosure based on the internal reporting reviewed by the operation decision maker. PSAK 5 (revised 2000) requires companies to disclose segments information based on the format of the primary and secondary segments as identified per products / services that generate the same level of risk and return. The six analytical frameworks developed for this thesis, namely: (1) analysis of the presentation of segment information based on PSAK 5 (revised 2000) versus PSAK 5 (revised 2009), (2) analysis of the determination and identification of operational decision-making, (3) the analysis of the definition and identification operating segments between industry sectors, (4) analysis of segment aggregation, (5) analysis of determination of the reportable segments, and (6) analysis of reported segment disclosures. In conclusion, generally, the disclosure of segment information based on PSAK 5 (revised 2009) by using the management approach yields a more complete segment report, by conveying more relevant segmental information from the standpoint of management's internal performance than the previous standard, which was PSAK 5 (revised 2000). This thesis found significant changes related to an increase in the disclosure of segment disclosure in business segments, segment aggregation, and basic information on the public company's segmental performance measurement in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sizer, John
New York: Penguin Books, 1989
658.151 1 SIR i (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Sitorus, Shelvyana Ronauly
"Penelitian ini membahas analisis penerapan ketentuan akuntansi dan ketentuan pajak saat pengalihan aset pada transaksi merger penelitian ini mengangkat dua permasalahan yaitu penerapan apabila perusahaan yang melakukan merger menggunakan metode harga pasar purchase method untuk tujuan akuntansi dan metode nilai buku pooling of interest saat pengalihan aset serta upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah yang timbul akibat dari penerapan ketentuan tersebut Pada ketentuan akuntansi hanya mengakui satu metode yaitu metode harga pasar sedangkan ketentuan pajak mengakui dua metode yaitu metode harga pasar dan metode nilai buku Pada metode harga pasar terdapat kewajiban pajak penghasilan akibat selisih antara harga pasar dan nilai buku Pada metode nilai buku tidak ada kewajiban pajak penghasilan karena tidak ada selisih Perusahaan yang melakukan merger menggunakan nilai buku untuk tujuan pajak dan metode harga pasar untuk tujuan akuntansi akan menimbulkan masalah yaitu terkait business purpose test dan juga masalah pembukuan terkait pajak penghasilan Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan penyesuaian adjustment pada pembukuan dan memperhatikan pos pos terkait perbedaan akuntansi dan pajak Selain itu upaya yang dapat dilakukan dengan memperjelas aturan mengenai business purpose test.
This is the study on the analysis of accounting and tax provisions application during the asset transfer in merger transaction There are two issues in this study First the application of accounting and tax provisions if the merger implementing companyuses purchase method for accounting purposes and pooling of interest method during the asset transfer Second the efforts which can be done to solve the problems emerging from such application The accounting provisions only recognize one method which is purchase method On the other hand the tax provisions recognize two methods both purchase method and pooling of interest method In purchase method there are income tax obligations because of the deviation between the purchase and pooling of interest In pooling of interest method there is no income tax obligations because there is no deviation The merger implementing company which uses pooling of interest method for tax purposes and purchase method for accounting purposes will create problems relating to business purpose test and accounting problems relating to income tax Some efforts which can be done include making adjustment during the accounting process and paying attention on the issues relating to accounting and tax differences Another effort is to make clearer regulations on business purpose test."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61035
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Reni Setiani Sujana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan model revaluasi aset tetap dan pilihan penilai aset terhadap biaya audit yang dikeluarkan oleh perusahaan manufaktur di negara ASEAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa negara anggota ASEAN yaitu Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa biaya audit pada perusahaan manufaktur yang menggunakan model revaluasi aset tetap lebih tinggi dibanding perusahaan yang menggunakan model biaya. Selain itu biaya audit pada perusahaan manufaktur yang menggunakan model revaluasi dengan penilaian internal lebih tinggi dibanding dengan perusahaan manufaktur lainnya.
The purpose of this research provides to analyzing the effect of revaluation model and assessment of assets on audit fees on manufacturing companies in ASEAN. This research was conducted by using regression analysis with a sample of manufacturing companies in ASEAN countries such as Indonesia, Philippines, Malaysia, Singapore, and Thailand. The results of this study indicate that audit fees are higher for firms using revaluation model compared to the cost model. Beside that audit fees are higher for firms reporting their fixed assets at fair values appraised by internal appraiser than other."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61673
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Haffian Nurrasyid
"
ABSTRAKLaporan magang ini membahas proses penurunan aset tetap yang dilakukan oleh PT. Tarikan, salah satu anak perusahaan PT. MEC, perusahaan minyak dan gas milik swasta. Proses penurunan nilai tersebut telah dirancang oleh panduan manual perusahaan. Tim anak perusahaan yang melaporkan di PT. MEC menyakinkan bahwa semua perusahaan tingkat dasar telah menetapkan proses penurunan nilai yang telah diverifikasi oleh auditor melalui entri jurnal dan penyesuaian nilai wajar perusahaan dan jumlah yang dapat dipulihkan kembali serta menetapkan nilai aset tetap perusahaan.
ABSTRACT
The internship report discusses the process of fixed assets impairment that performed by PT. Tarikan, one of PT. MEC subsidiary company, a private owned Oil Gas company. The company manual guide has designed the impairment process. The team of subsidiary reporting in PT. MEC insured that all subsidiary level company has established the impairment process that has been verifies by auditor through journal entries and adjustment for the company fair value and recoverable amount as well determining the amount fixed assets of the company. "
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library