Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87 dokumen yang sesuai dengan query
cover
050 SPU (1980) 4
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Uka Tjandrasasmita
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2009
297.66 UKA a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Forestier, Hubert
Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia, 2007
930.1 FOR r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Randu Andreanto
"Prasasti adalah salah satu peninggalan yang merupakan sumber penting bagi penulisan sejarah kuno Indonesia, berupa putusan resmi yang tertulis di atas batu atau logam yang dirumuskan berdasarkan kaidah-kaidah tertentu, berisi anugerah dan hak yang dikaruniakan dengan berbagai upacara. Dari prasasti dapat diperoleh informasi tentang struktur kerajaan, struktur birokrasi, perekonomian, agama, sistem sosial kemasyarakatan dan adat istiadat masyarakat Indonesia Kuna (Boechari, 1977b:22). Bagian yang cukup penting dalam prasasti adalah penanggalan. Penentuan penanggalan harus dilakukan oleh seorang ahli astrologi istana atau wariga, dengan mengikuti ilmu dan ajaran-ajaran Hindu seperti yang terdapat dalam kitab-kitab Bh_skar_c_rya atau S_ryasiddh_nta (Bakker, 1972: 16). Tanggal, selain mempunyai arti sebagai penunjuk waktu juga mempunyai arti magis, yaitu suatu kekuatan tertentu yang dimiliki tanggal-tanggal itu dan biasanya dihubungkan dengan pengaruh baik atau buruk hari jika kemudian hari itu akan digunakan untuk suatu kegiatan. Kebiasaan itu ternyata masih digunakan hingga masa modern ini, seperti juga kitab S_ryasiddh_nta yang hidup terus dalam primbon-primbon Palintangan dan Pawukon. Hingga masa kini masyarakat Jawa masih memakai kitab-kitab primbon untuk mencari _hari baik_ guna melakukan suatu kegiatan, agar kegiatan itu bisa berjalan dengan lancar dan tanpa gangguan. Perhitungan _hari baik_ itu dilakukan karena raja sebagai pemberi keputusan bukan orang sembarangan, raja adalah penjelmaan Dewa di dunia (Sumadio, 1993: 191). Penelitian ini melihat apakah masyarakat Jawa kuno sudah mengenal konsep _hari baik_ itu dan melihat alasan-alasan pemilihan tanggal-tanggal yang tercantum dalam prasasti-prasasti Jawa kuno abad ke-9 & ke-10 M. Untuk melihat hal itu digunakan penghitungan pada unsur-unsur penanggalan yang ada pada pasasti. Ternyata setelah dihitung nilai harinya didapatkan prasasti-prasasti Jawa kuno abad ke-9 dan ke-10 M, banyak yang mempunyai nilai hari buruk. Hal ini menimbulkan kecurigaan apakah masyarakat Jawa kuno belum mengerti mengenai nilai-nilai hari atau cara penghitungan yang digunakan berbeda dengan yang digunakan sekarang dan sudah hilang"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11879
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ruly Fauzi
"Penelitian ini mengkaji kemungkinan adanya okupasi manusia pada Lapisan Budaya Terus yang memiliki kronologi Pleistosen-Atas (+ 300-60 ribu tahun yang lalu). Lapisan Terus secara umum memiliki karakter sedimentasi sungai sehingga dianggap tidak memungkinkan manusia untuk mengokupasinya. Namun demikian terdapat temuan yang dapat dianggap sebagai indikator okupasi manusia serta suatu lapisan yang menunjukan karakter deposit gua kering. Temuan arkeologis yang dianggap sebagai indikator okupasi manusia dalam penelitian ini berupa artefek rijang dengan kondisi segar, tulang macrofauna yang menunjukkan jejak aktivitas manusia dengan kondisi segar, serta batu terbakar. Sementara itu, temuan yang dianggap merepresentasikan kondisi lantai gua yang kering dan memungkinkan untuk diokupasi manusia yaitu tulang microfauna dan stalagmit..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11953
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Agustin
"ABSTRAK
Prasasti Pandan adalah prasasti yang dikeluarkan oleh Raja Airlangga di tahun 964 ?aka dan ditemukan dalam keadaan pecah-pecah. Bentuk prasasti ini sekarang merupakan hasil rekonstruksi yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Timur (BP3 Jatim), tetapi rekonstruksi tersebut hanya berdasarkan bentuk bukan berdasarkan kata dan kalimat, sehingga isi dalam prasasti Pand?n belum dapat teridentifikasi secara keseluruhan. Dalam merekonstruksi bentuk yang perlu diperhatikan adalah menganalisis bentuk pecahan dan bentuk aksara , sedangkan rekonstruksi isi adalah dengan memperhatikan kesesuaian konteks kata dan atau kalimat sehingga menghasilkan alih aksara prasasti Pandan

Abstract
Pandan inscription is an inscription which was published by King Airlangga 964 ?aka and found in broken condition. The present form of inscription was result of reconstruction by Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Timut ( BP3 Jatim), but that reconstruction only by form not by words and sentence inside. So the content of Pand?n inscription have not been identified yet the whole content. In reconstructing the form which we have paid attention is analyzing the pieces and the script, whereas content reconstruction is by pay attention in suitability of words and sentences context, so producing a Pand?n script transcription"
2010
S11547
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Fardhyan
"Skripsi ini mengenai tipologi bentuk alat batu Kala Holosen dari Sektor IV, Situs Liang Bua, Manggarai Barat, Flores. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1032 buah. Unit analisis yang digunakan dalam tipologi bentuk adalah bentuk dasar, bentuk alat, bentuk tajaman, dan retus pengerjaan. Penelitian ini menghasilkan delapan tipe, delapan sub-tipe, dan 37 variasi alat batu. Selain itu, penelitian ini juga memperlihatkan bahwa alat-alat batu tersebut tergolong dalam jenis alat batu atipikal

Abstract
This thesis discusses morphological types of stone tools from Holocene period from Sector IV, Liang Bua site. Total number of samples used in this research is 1032 pieces. Attributes used as unit of analysis on determining the typology of stone tools are basic forms, tool shape, cutting edge, and retouch. Results of the analysis show there are eight types, eight sub-types, and 37 variants of stone tools. Furthermore, this research also shows that the stone tools from Sector IV of Liang Bua could be categorized as what is called atypical stone tools"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S11880
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Ghazali Rizky Winata
"Skripsi ini membahas mengenai gaya bangunan pada abad ke-20. Obyek penelitian ini adalah Gereja Paulus yang terletak di Jalan Sunda Kelapa No.12, Menteng, Jakarta Pusat. Metode penelitian dilakukan dengan cara membandingkan elemen-elemen yang ada pada Gereja Paulus dengan bangunan yang ada di Eropa dan Indonesia. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa terdapat beberapa macam unsur gaya yang dipadukan pada bangunan Gereja Paulus. Di dalamnya terdapat perpaduan gaya Eropa dan tradisional Indonesia. Perpaduan dua gaya antara Eropa dan tradisional Indonesia ini disebut dengan arsitektur Indis. Maka dari itu, diperoleh kesimpulan bahwa Gereja Paulus Menteng merupakan salah satu bangunan bergaya Indis
The focus of this thesis is architectural style in 20th century. Object of this research is the Paulus Church which located at Jalan Sunda Kelapa No.1, Menteng, Central of Jakarta. Method used in this research is comparison of elememnts of the Paulus Church with building from similiar period in Europe and Indonesia. Analysis result shows that there some architectural style applied in Paulus Church. There is a mixture of European architectural style with Indonesian tradisional style. The mixture of those architectural style called as Indis Architecture. This research conclude that Paulus Church is one of the Indis architecture building"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S11499
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ario Febrianto
"Skripsi ini membahas tentang gaya bangunan dari salah satu bangunan gereja dari masa kolonial Belanda. Objek penelitian ini adalah Gereja Santa Theresia Menteng yang terletak di Jalan Gereja Theresia no.2 Menteng, Jakarta. Metode penelitian yang dipakai adalah perbandingan, yaitu dengan membandingkan unsur-unsur struktural dan ornamental dengan gaya bangunan yang berkembang baik di Eropa maupun di Indonesia. Hasil analisis penelitian ini adalah terdapat percampuran budaya yang dikenal pada masa itu sebagai gaya Indis. Kesimpulan dari penelitian ini Gereja Santa Theresia Menteng adalah bangunan dengan Gaya Indis.

This undergraduate thesis is written about church style structure from Colonial era. The research object is Gereja Santa Theresia Menteng which is located on Jalan Gereja Theresia no.2 Menteng, Jakarta. The method for the research is comparation. It compares structural elements and ornamental elements which great develope in Europe or Indonesia. The analysis result is indicating that there is a culture-mixing that is known as Indische Style. The result of the research is Gereja Santa Theresia is the building who contain the Indische Style."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S11542
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Kusumo Anggoro
"Skripsi ini membahas tentang relief prajurit yang terdapat pada candi-candi masa Majapahit. Sebagai kerajaan besar pada abad 13-15 M, Majapahit banyak mengalami ancaman baik dari dalam maupun luar kerajaan sehingga memerlukan sebuah pertahanan yang kuat. Dalam penelitian ini dibahas mengenai identifikasi prajurit dan atributnya berdasarkan relief yang digambarkan pada candi-candi masa Majapahit, jenis-jenis prajurit berdasarkan telaah naskah dan prasasti serta hierarki prajurit pada masa Majapahit. Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa sistem pertahanan pada masa Majapahit belum terorganisir kecuali prajurit pengawal raja atau yang sering dikenal dengan nama pasukan bhayangkari, selebihnya jika terjadi peperangan raja mengerahkan penduduk untuk berperang

The focus of this study is relief of soldiers that engraved in the candi from the era of Majapahit. As one of the biggest and largest kingdom in 13th -15th century Majapahit had faced threat from both inside and outside of its kingdom. Hence, Majapahit need a strong defense system. This study discusses about the soldier identification and its attribute based on the relief depicted, the type of soldiers according from inscription and ancient text also the soldiers hierarchy. The conclusion of this study is that the defensive system of the kingdom of Majapahit was not fully organized except the king_s guardsmen known as bhayangkaris, but if there is any serious threat that requires colossal scale of soldier then the king may draft the service of his peasant"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S11850
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   2 3 4 5 6 7 8 9   >>