Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afifah Kusuma Vardhani
"Pendahuluan: Perkembangan teknologi kedokteran dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan bagian dari bidang kompetensi pengelolaan informasi dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) 2012. Namun, hingga saat ini kompetensi literasi TIK belum memiliki acuan baku. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan bidang kompetensi literasi TIK bagi lulusan profesi kedokteran di Indonesia.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang melibatkan 28 dokter dan 12 mahasiswa klinik melalui Focus Group Discussion dan wawancara mendalam dengan 3 pemangku kepentingan. Data yang diperoleh dianalisis melalui transkrip, pengkodean, pengelolaan, dan interpretasi.
Hasil: Hasil yang diperoleh merupakan uraian kebutuhan area kompetensi literasi teknologi dan komunikasi dari aspek teknis; intelektual, analitis, kreatif; serta personal dan profesional yang perlu diintegrasikan ke dalam kurikulum. Aspek kompetensi teknis meliputi kemampuan untuk mengevaluasi dan memanfaatkan teknologi yang sesuai kebutuhan pasien, kemampuan membangun hubungan dengan pasien menggunakan teknologi, kemampuan menyampaikan edukasi melalui teknologi informasi dan komunikasi serta menjaga keamanan data dan menghindari penyalahgunaannya. Aspek intelektual, analitis, dan kreatif mencakup kemampuan untuk menerapkan ilmu biomedik dan klinik dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi kedokteran, memanfaatkan teknologi berbasis bukti (evidence-based practice), mengolah dan memanfaatkan data untuk kepentingan pasien. Aspek personal dan profesional mencakup kemampuan menerapkan etika profesi dan kolaborasi dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, menjaga kerahasiaan pasien, dan kemampuan beradaptasi dengan teknologi.
Simpulan: Perlunya pengembangan kurikulum berbasis kompetensi literasi teknologi dan komunikasi yang telah diuraikan dalam penelitian.

Introduction: Medical technology developments are utilized to improve services to patients. The use of health Information and Communication Technology (ICT) is part of the competency area for information management in the 2012 Indonesian Physician Competency Standards. However, until now ICT literacy competencies do not have standard references. The aim of this research was to analyze the need for ICT literacy competency areas for graduates of the medical profession in Indonesia.
Method: This study involved 28 doctors and 12 clinical students through Focus Group Discussions and deep interviews with 3 stakeholders. The data obtained were analyzed through transcribing, coding, managing, and interpreting.
Result: The results obtained are a description of the needs of the competency area of ​​technological literacy and communication from a technical aspect; intellectual, analytical, creative; as well as personal and professional needs to be integrated into the curriculum. Aspects of technical competence include the ability to evaluate and utilize technology according to patient needs, the ability to build relationships with patients using technology, the ability to convey education through information and communication technology and maintain data security and prevent its misuse. Intellectual, analytical and creative aspects include the ability to apply biomedical and clinical sciences in the utilization of medical information and communication technology, utilizing evidence-based technology (evidence-based practice), processing and utilizing data for the benefit of patients. Personal and professional aspects include the ability to apply professional ethics and collaboration in utilizing information and communication technology, maintaining patient confidentiality, and the ability to adapt to technology.
Conclusion: The competency-based curriculum for ICT literacy that has been described in this study needs to be developed.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shyles, Leonard
Thousand Oaks: Sage Publication Inc. , 2003
303.483 3 SHY d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Widy Hartono
"ABSTRAK
Dunia saat ini sedang memasuki Revolusi Industri Keempat yang ditandai dengan
penggunaan teknologi informasi dan elektronika untuk otomatisasi produksi oleh
industri-industri yang ada. Hal ini akan memberikan dampak yang besar terhadap
seluruh industri barang maupun jasa. Industri kesehatan seperti rumah sakit juga tidak
akan terlepas dari pengaruh perkembangan teknologi informasi dan elektronika ini.
Pertumbuhan rumah sakit di Indonesia semakin meningkat dengan pertambahan jumlah
rata-rata sebesar 5,2% sejak tahun 2012 sampai dengan bulan April 2018 yang
didominasi oleh rumah sakit swasta profit yaitu sebesar 17,3%. Persaingan antar rumah
sakit dalam meningkatkan pelayanan kesehatan menjadi semakin sengit. Pelayanan
rawat jalan merupakan salah satu pelayanan kesehatan rumah sakit yang harus menjadi
perhatian karena merupakan etalase rumah sakit yang menjadi pintu masuk dan titik
pertama dari kontak awal antara pasien dan rumah sakit. Jumlah kunjungan pasien rawat
jalan yang besar, ramai dan padat akan menimbulkan berbagai dampak negatif. Kualitas
pelayanan merupakan salah satu determinan pendorong yang menjadikan teknologi
informasi sebagai salah satu prioritas kebutuhan di dalam pelayanan kesehatan saat ini.
Salah satu pemanfaatan teknologi informasi yang mulai diminati dan berkembang
adalah penggunaan teknologi mobile dan nirkabel di dalam pelayanan kesehatan.
Penggunaan teknologi ini sebagai bagian dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
akan mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit. Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan suatu aplikasi digital untuk pelayanan kesehatan di
Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru. Penelitian ini merupakan
suatu penelitian kualitatif dengan disain analitik operasional dengan melakukan
wawancara mendalam untuk menggali berbagai permasalahan dalam pelayanan
kesehatan di rawat jalan. Permasalahan akses ke pelayanan kesehatan dan pertukaran
informasi menjadi permasalahan-permasalahan utama yang ditemukan dalam penelitian
ini. Fitur pendaftaran poliklinik, e-konsultasi, rekam medik mobile, informasi
pelayanan, informasi produk, edukasi kesehatan, hubungi kami, pengingat dan
permainan dalam suatu aplikasi digital dapat menjadi alternatif solusi terhadap
permasalahan yang ditemukan pada pelayanan kesehatan di Instalasi Rawat Jalan.
Pengembangan aplikasi digital ini akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
yang ada.
Kata kunci: Revolusi Industri Keempat, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Kualitas
Pelayanan Kesehatan, Aplikasi Digital, Sistem Informasi Rumah Sakit

ABSTRACT
The world is currently on the cusp of Fourth Industrial Revolution which is
characterized by the use of information and communication technology for the
automation of industrial production. This revolution will impact the entire goods and
services industry. Health industries such as hospitals will also be affected. Hospital
growth in Indonesia has been increasing approximately by 5.2% since 2012 until April
2018, 17,3% dominated mostly by profit oriented private hospitals. The competition will
become tougher. Outpatient care is one of the hospital health services that should be
given more attention because it is the entrance and first point of initial contact between
patient and hospital. It will reflect the overall quality of hospital services. Large number
of outpatient visits and crowded environment will cause various negative effects.
Quality of service is one of the driving determinants for the importance and usage of the
information technology. It becomes priority in health services industry nowadays.
Mobile and wireless technology are amongst the most popular information technology
growing and used in health services. As part of the Hospital Information System, this
technology will be able to improve the quality of health services in hospital. This
research aims to develop a digital application for health services in the Outpatient
Department of Santa Maria Hospital Pekanbaru. This is a qualitative study with
operational analysis design by conducting in-depth interviews to explore the problems
in outpatient health services. Access to health services and information exchange are
the main problems found in this study. Features of polyclinic registration, econsultation,
mobile medical records, service information, product information, health
education, contact us, reminders and games in a digital application provide an
alternative solution to the health service problems in Outpatient Department. The
development of this digital application will improve the quality of health services.
Keywords: Fourth Industrial Revolution, Information and Communication Technology,
Health Services, Digital Applications, Quality

"
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Summary: Although there are human geographers who have previously written on matters of media and communication, and those in media and communication studies who have previously written on geographical issues, this is the first book-length dialogue in which experienced theorists and researchers from these different fields address each other directly and engage in conversation across traditional academic boundaries. The result is a compelling discussion, with the authors setting out statements of their positions before responding to the arguments made by others. One significant aspect of this discussion is a spirited debate about the sort of interdisciplinary area that might emerge as a focus for future work. Does the already-established idea of communication geography offer the best way forward? If so, what would applied or critical forms of communication geography be concerned to do? Could communication geography benefit from the sorts of conjunctural analysis that have been developed in contemporary cultural studies? Might a further way forward be to imagine an interdisciplinary field of everyday-life studies, which would draw critically on non-representational theories of practice and movement?"
London and New York: Routledge, 2017
302.23 COM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Yuni Damiana
"Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memegang peranan penting dalam pelaksanaan tugas-tugas Kementerian Luar Negeri termasuk dalam pelaksanaan tugas perlindungan terhadap Warga Negara Indonesia di luar negeri. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri melalui Pernyataan Pers Tahunan Menteri (PPTM) Tahun 2017. Meningkatnya peranan TIK dalam mendukung pelaksanaan tugas Kementerian Luar Negeri membutuhkan tata kelola yang baik agar strategi TIK selaras dengan strategi Kementerian Luar Negeri. Sehubungan dengan hal tersebut maka Menteri Luar Negeri menetapkan Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 4 Tahun 2016 tentang Kebijakan Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian dan Perwakilan RI. Peraturan tersebut digunakan sebagai panduan dalam pelaksanaan tata kelola TIK di Kementerian Luar Negeri.
Dengan adanya kebijakan tersebut, perlu diketahui sejauh mana tata kelola TIK di Kementerian Luar Negeri telah diterapkan dan sesuai dengan Peraturan Menteri Luar Negeri tersebut. Dengan demikian, dapat diambil tindakan untuk penerapan tata kelola TIK selanjutnya maupun dilakukan perbaikan tata kelola TIK agar sesuai dengan strategi organisasi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen. Analisis data dilakukan dengan menggunakan thematic analysis.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari 57 pasal yang terdapat pada Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 14 Tahun 2016, terdapat 26 pasal yang sudah diterapkan sepenuhnya, 18 pasal baru diterapkan sebagian, dan 13 pasal belum diterapkan sama sekali. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan pengambilan kebijakan dalam pelaksanaan tata kelola TIK selanjutnya.

The use of ICT plays an important role in performing duties of Ministry of Foreign Affairs including the tasks of protecting Indonesian Citizen Abroad. This statement is conveyed by the Minister of Foreign Affairs through the Ministerial Annual Press Statement (PPTM) in the year 2017. The raise of ICT roles in supporting the execution of the MoFA's mission requires good governance in aligning both ministry and ICT strategy. In connection with that matter, Minister of Foreign Affairs stipulates the Regulation of the Minister of Foreign Affairs No. 4 of 2016 on the Policy on Information Technology and Communication Governance of Ministries and Indonesian Representatives. The regulation is then used as guidance in performing ICT governance in MoFA.
With the given policy, there is necessity to discover to what extent the ICT governance in MoFA has been implemented in accordance to the Regulation. Thus, necessary actions can be taken into account either for implementing the following ICT governance or for improving ICT governance to fit the organization strategy.
This research uses qualitative method where data are collected through interview, observation, and documentation studies. The data analysis is done by using thematic analysis.
The results of this study indicate that of the 57 articles contained in the Regulation of the Minister of Foreign Affairs No. 4 of 2016, there are 26 articles that have been fully applied, 18 new articles are applied in part, and 13 articles have not been applied at all. The results of this study can be used as input material for policy making in the implementation of subsequent ICT governance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novy Kartikayanti
"Kehadiran teknologi internet telah merubah pola komunikasi PR sebelumnya yang masih konvensional. Melalui media internet, sebuah perspektif Public Relations baru terbentuk yaitu Internet PR.
Banyak organisasi yang saat ini belum menggunakan dan memanfaatkan secara optimal media internet ini sebagai sebuah media bagi organisasi atau perusahaan dan juga sebagai media PR. Para praktisi PR sebaiknya mulai mempertimbangkan untuk mengadopsi inovasi Internet Public Relations sebagai salah satu strategi komunikasinya.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk memperoleh jawaban tentang faktor-faktor yang mempengaruhi suatu perusahaan mengadopsi inovasi Internet Public Relations dan untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh inovasi internet PR terhadap karakteristik struktural organisasi.
Pada penelitian ini paradigma yang digunakan adalah paradigma kualitatif, dengan teknik studi kasus. Dimana peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang dalam situasi-situasi tertentu. Melalui metode wawancara mendalam salah seorang pegawai IMA dari departemen media yang memegang jabatan sebagai supervisor departemen media.
Hasil-hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi suatu perusahaan mengadopsi inovasi Internet PR, yaitu : karakter individual pimpinan organisasi, karakter struktur internal organisasi dan karakteristik eksternal organisasi.
Sedangkan pengaruh inovasi internet PR terhadap karakteristik struktural organisasi IMA adalah mempengaruhi karakter pimpinan organisasi IMA yang terbuka akan perubahan, sehingga menjadikan organisasi menjadi lebih mudah untuk mengadopsi suatu inovasi. Temuan dilapangan menunjukkan juga bahwa sikap pimpinan yang fokus terhadap visi organisasi menjadikan objektif-objektif organisasi secara jelas dapat ditentukan. Hal ini mendukung organisasi untuk menjadi organisasi yang lebih inovatif.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abu Hanifah, 1906-
"Karya Akhir ini mempunyai mempunyai dua tujuan yaitu untuk meneliti keberhasilan alih daya sebuah kegiatan dalam hal ini fungsi layanan dan dukungan Teknologi Informasi (TI) dan Komunikasi pada sebuah perusahaan serta memberikan rekomendasi atau masukan kepada perusahaan apabila ingin terus melanjutkan alih daya kegiatan dukungan dan layanan TI dan Komunikasi, bentuk alih daya seperti apa yang dupat dilakukun. Dalam bahun-buhan kepustakaan mengenai alih daya ada beberapa bentuk atau tingkatan alih daya, seperti yang dikemukakan oleh Linder (2004), Brown dan Wilson (2005), dan Cohen dan Young (2006). Tingkatan alih daya tersebut adalah tingkatan taktikal, tingkatan stratejik dan tingkatan transformasional.
Dalam mengkaji keberhasilan dari alih daya yang sedang betjalan, dilakukan pengkajian beberapa aspek yang berhubungan dengan alih daya yaitu aspek kualitas layanan, aspek ekonomis, aspek teknologi dan aspek transfom1asional. Selain aspek-aspek tersebut dilakukan pula kajian keuangan untuk melihat seberapa berhasil alih daya dari segi keuangan. Kajian keuangan menggunakan analisis fungsi waktu (time series analysis) dan analisis rasio (ratio analysis). Analisis fungsi waktu digunakan untuk melihat perilaku dari parameter keuangan yang berhubungan dengan alih daya selama alih daya berlangsung, sementara analisis rasio dipergunakan untuk membandingkan kecenderungan yang ada pada perusahaan dengan kecenderungan pada industri secara umum. Tujuan untuk membandingkan dengan industri secara umum adalah untuk mengetahui apakah setelah alih daya perilaku keuangan perusahaan terutama yang berhubungan dengan penyediaan layanan TI dan Komunikasi sesuai dengan dengan apa yang menjadi kecenderungan pada industri.
Hasil penelitian menunjukan bahwa selama periode alih daya perusahaan telah berhasil merasionalisasikan pengeluarannya yang berhubungan dengan penyediaan layanan TI dan Komunikasi untuk menunjang operasional perusahaan. Naik-turunnya pengeluaran perusahaan untuk pemenuhan kebutuhan layanan TI dan Komunikasi sejalan dengan apa yang terjadi pada industri. Perusahaan juga berhasil mencapai sasaran yang ditetapkan ketika memutuskan untuk mengalih daya layanan dan dukungan TI dan Komunikasi.
Kajian mengenai dampak dari alih daya terhadap kualitas layanan, pengaruhnya terhadap aspek ekonomis, teknologi dan apakah alih daya telah membantu perusahaan bertransformasi menunjukan bahwa masih ada kesenjangan antara harapan dan persepsi para pengelola perusahaan terhadap alih daya yang sudah dijalankan sejauh ini. Sekalipun alih daya telah berjalan selama lebih dari sembilan tahun, namun para pengelola perusahaan masih melihat bahwa kualitas layanan masih dapat ditingkatkan lagi atau belum sesuai dengan harapan mereka. Dari segi ekonomi dan teknologi, alih daya juga belum menghantarkan atau memberikan nilai (value) yang diharapkan dan yang terakhir adalah, alih daya belum membantu perusahaan dalam bertransformasi.
Untuk memperbaiki keadaan tersebut maka selanjutnya adalah mencari bentuk baru dari alih daya yang dapat memperbaiki keberhasilan alih daya tidak hanya dari segi keuangan namun juga pada bidang-bidang lainnya. Bentuk alih daya yang diusulkan dalam hal ini adalah alih daya transformasional. Dengan alih daya transformasional diharapkan bahwa alih daya dapat memberikan nilai lebih lagi bagi perusahaan, tidak hanya memperbaiki kualitas, namun juga dari segi ekonomi dan teknologi. Dengan alih daya transformasional yang lebih diharapkan adalah membantu perusahaan bertransformasi atau membantu perusahaan mentransformasikan kegiatan bisnisnya sehingga perusahaan dapat menjadi pemimpin pada industri yang digelutinya.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyana Chandra Hadiati
"Dewasa ini teknologi informasi (TI) menjadi unsur yang semakin penting bagi organisasi untuk mengendalikan dan meningkatkan kinerja bisnis. Sebagai bagian yang dianggap penting bagi organisasi, sering kali TI mereprestasikan investasi yang sangat signifikan. Besarnya investasi dalam teknologi informasi perusahaan menimbulkan kebutuhan tata kelola teknologi informasi (IT Governance) yang layak untuk memastikan terwujudnya nilai, memitigasi risiko dan diterapkannya perilaku yang diharapkan. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu model penilaian yang dapat dipakai untuk mengukur bahwa teknologi informasi telah dikelola secara tepat, yaitu Process Assessment Model (PAM) Using COBIT 5. Terkait dengan hal tersebut, penulis melakukan penelitian di PT. XYZ yang merupakan perusahaan penyedia teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menilai tingkat kapabilitas proses tata kelola TI di PT. XYZ dengan menggunakan Process Assessment Model Using COBIT 5. Untuk mencapai tujuan penelitian, penulis mengumpulkan data dengan cara studi kepustakaan, observasi dan wawancara. Penilaian tingkat kapabilitas dilakukan dengan cara memberi peringkat atas atribut proses setiap tingkat kapabilitas dari 27 proses COBIT 5 terpilih yang dikelompokkan dalam domain EDM, APO, BAI, DSS dan MEA. Pencapaian tingkat kapabilitas proses tata kelola TI PT. XYZ secara rata-rata bernilai 3,5 atau berada di tingkat proses telah mapan (establised process). Berdasarkan penilaian ini, PT. XYZ telah menerapkan proses yang telah didefinisikan dan proses telah diukur serta dilaporkan menggunakan metode yang ditetapkan. Untuk peningkatan pencapaian ke tingkat kapabilitas 4, PT. XYZ direkomendasikan untuk menetapkan dan melakukan aktifitas analisis hasil pengukuran proses dan pengendalian atas proses tersebut.

Recently information technology (IT) is becoming more important for organization in controlling and improving their business performance. Considered as important role in organization, IT frequently represents significance amount of investment. High spending on IT investment raise the necessity of good IT Governance implementation to ensure value realization, risk mitigation and practice of expected behavior. Accordingly, ISACA defined Process Assessment Model (PAM) Using COBIT 5 for being a basis in conducting process capability assessment to measure the IT Governance practice in organization. In this research, the assessment takes place in one of information and communication provider company in Indonesia, PT. XYZ. In order to meet the research objective, this research collects data by literature review, observation and interview. Process capability level is determined by judging the process attributes for each of 27 processes selected in domain of EDM, APO, BAI, DSS and MEA. Assessment result shows that process capability of PT. XYZ has achieved level of 3 (established process). Recommendations for process improvement to level 4 are arranged with focus in defining and implementing analysis technique and control limits."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, M.T. Agustina
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S23157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Goretti Goneta Irne Renggani
"Penerapan teknologi informasi (TI) di dalam sebuah organisasi harus bisa memberikan pengaruh yang positif. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengaruh TI terhadap knowledge management (KM) dan kinerja proyek, dengan menguji secara empiris pengaruh TI terhadap KM, pengaruh KM terhadap kinerja proyek, dan pengaruh TI terhadap kinerja proyek.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan penelitian kuantitatif, dengan tipe penelitian berupa studi kasus pada PTXYZ. PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang TI, dimana operasional bisnisnya berbasis proyek dan memiliki dukungan TI yang sudah terintegrasi. Kuisioner dalam penelitian ini diukur berbasis proyek. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling, dimana 100 sampel proyek akan diambil secara acak dari populasi proyek-proyek di PT XYZ yang dikelola oleh Project Management Office (PMO) selama tahun 2011-2012. Kuisioner tersebut ditujukan untuk 100 proyek dan diberikan kepada semua project manager (PM) yang bekerja di lingkungan PT XYZ dan terlibat dalam proyek-proyek di tahun 2011-2012. Masing-masing PM dapat mengisi lebih dari satu kuisioner sesuai dengan proyek yang ditanganinya pada rentang waktu tersebut. Hasil pengembalian kuisioner adalah sebanyak 84 proyek. Metode yang digunakan untuk melakukan analisa data adalah Partial Least Square (PLS).
Hasil temuan dalam penelitian ini adalah TI berpengaruh postif terhadap tingkat penerapan KM dan kinerja proyek di PT XYZ. Sebaliknya, KM tidak berpengaruh dalam meningkatkan kinerja proyek di PT XYZ.

Application of information technology (IT) within an organization should have positive impacts. This research was conducted to gain a deeper understanding and investigate the impacts of IT on knowledge management (KM) and project performance by examine empirically the impacts of IT on KM, the impacts of KM on project performance, and the impact of IT on project performance.
This paper presents a case study of projects? level of KM and projects performance, focuses on the XYZ Company. PT XYZ is a major player in the IT industry, which have business operation based on project and haveintegrated IT systems. The questionnaire in this research was measured based on project. 100 project samples was drawn at random from the population. The population in this research refer to all projects in PT XYZ that was managed by the Project Management Office (PMO) in 2011-2012. The questionnaire is intended for 100 projects and given to all project manager (PM) who worked in PT XYZ and was involved in the projects in 2011-2012. Each PM can fill more than one questionnaire in accordance with the project that he managed. The number of returned questionnaire was 84 projects. The partial least square (PLS) approach was used to analyze data and validate the research model.
The findings indicate that levels of IT application are positively associated with projects? level of KM and project performance. Conversely, KM has no effect on project performance at PT XYZ.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>