Ditemukan 69 dokumen yang sesuai dengan query
Afina Raida Vinci
"Selama ini pengaruh ideologi terhadap pemberian suara belum banyak diteliti pada konteks Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari ideologi konservatisme, anti-sekularisme, tradisionalisme, dan sikap terhadap penegakan khilafah-syariah, terhadap pemberian suara pada Pemilu Presiden 2014. Ideologi konservatisme dan anti-sekularisme masing-masing diukur menggunakan skala konservatisme dan anti-sekularisme yang disusun oleh peneliti. Ideologi tradisionalisme diukur menggunakan item-item skala tradisionalisme yang digunakan Asian Barometer Survey Gelombang 3. Sikap terhadap penegakan khilafah syariah diukur menggunakan skala dari Chusniyah (2012). Responden penelitian merupakan 268 mahasiswa UI muslim yang telah memberikan suara pada Pemilu Presiden 2014. Analisis dilakukan dengan menggunakan model persamaan struktural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari ideologi konservatisme (t = 1,96, p < 0,05) dan sikap terhadap penegakan khilafah-syariah (t = 1,99, p < 0,05), terhadap pemberian suara. Sementara itu tidak ditemukan pengaruh yang signifikan dari ideologi anti-sekularisme dan tradisionalisme.
The effect of ideology towards voting choice had not been studied widely in Indonesia context. This research was conducted to see the effect of conservatism, anti-secularism, traditionalism, and attitude towards caliphate-sharia to voting choice in Presidential Election 2014. Conservatism and anti- secularism ideology was measured using respectively conservatism scale and anti-secularism scale developed by the researcher. Traditionalism ideology was measured using traditionalism items from Asian Barometer Survey Wave 3. Attitude towards the establishment of caliphate-sharia was measured using scale developed by Chusniyah (2012). There were 268 muslim students of Universitas Indonesia who had given their vote in Presidential Election 2014 as respondents involved in this research. The data was analysed using structural equation modeling. The result showed that there are significant effect from conservatism (t = 1,96, p < 0,05) and attitude towards the establishment of caliphate-sharia (t = 1,99, p < 0,05) to vote choice. Meanwhile, there was no significant effect found from anti-secularism and traditionalism ideology."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59018
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Janedjri M. Gaffar
"Political law of elections in Indonesia."
Jakarta: Konstitusi Press, 2013
324.6 JAN p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Janedjri M. Gaffar
Jakarta : Konstitusi Press, 2012
324.6 JAN p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Jakarta: Dharma Bhakti, 1984
324.6 UND
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Marpaung, Mandahar
"Skripsi ini adalah membahas pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden secara langsung oleh rakyat pasca perubahan UUD 1945 yang telah dilaksanakan sejak Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2004. Pemilihan Umum secara langsung merupakan pelaksanaan demokrasi oleh masyarakat, memungkinkan timbulnya perselisihan dalam pelaksanaan dan perhitungan suara dalam penentuan pemenang pada pemilihan tersebut, untuk itu skripsi ini menguraikan tata cara penyelesaian sengketa Pemilu Presiden dan Wakil Presiden oleh lembaga peradilan Mahkamah Konstitusi sebagai pemegang kekuasaan untuk mengadili sengketa Pemilu.
This paper isto discussthe implementation of the General Election of President and Vice President directly by the people after the 1945 changes that have been implemented since the election of President and Vice President in 2004. Election directly in the exercise of democracy by the people, allowing the emergence of disputes in the implementation and counting in determining the winner in the elections, for this thesis outlines the procedures for dispute resolution election of President and Vice President of the Constitutional Courtas ajudicial institution authority to adjudicate disputes elections."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
S65507
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Farhan Arif Sumawiharja
"Pemilu adalah fenomena demokrasi yang dilaksanakan di Indonesia setiap lima tahun sekali, setiap pelaksanaan pemilu selalu diawali dengan beberapa proses. Pemilu adalah suatu fenomena legalized polarization. Political Polarization mulai terlihat mencolok pada Pilpres 2014 dan memuncak pada Pilpres 2019. Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 adalah dua kontestasi politik yang mempertemukan dua calon yang memiliki pendukung politik yang fanatik. Joko Widodo dan Prabowo Subianto adalah dua Pasangan Calon Presiden yang berkedudukan penting di dua partai besar di Indonesia, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Gerakan Indonesia Raya. Polarisasi politik di Indonesia adalah keniscayaan karena berbagai aliran dan kekuatan politik telah tumbuh dan berkembang sejak lama terutama pada masa awal kemerdekaan.. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan polarisasi yang terjadi di DKI Jakarta dan Peran Intelijen Keamanan Polri dalam menanggulangi polarisasi masyarakat setelah pemilihan umum tahun 2019, serta melihat implikasi dari peran intelijen Polri dalam menanggulangi polarisasi masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Polarisasi masyarakat yang terjadi di DKI Jakarta mulai muncul pada tahun 2016 sejak peristiwa penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahya Purnama, setelah itu sentimen agama dan suku mencuat ke permukaan sehingga menyisakan pembelahan di masyarakat. Untuk menanggulangi hal tersebut intelijen polri mengedepankan upaya deteksi dini, penggalangan khusus, dan cipta opini di masyarakat agar polarisasi tidak meruncing dan berakibat terjadinya konflik unsur SARA. Intelijen Polri hanya baru bisa mencegah terjadinya konflik tidak mampu mengurangi polarisasi. Dengan arti kata lain Intelijen Polri masih seperti pemadam kebakaran yang mampu memadamkan api, tapi belum mampu mencegah api tersebut menyala lebih besar.
Election is a democratic phenomenon that is held in Indonesia every five years, every election is always preceded by several processes. Election is legalized polarization phenomenon. Political polarization of election emerged in the 2014 Indonesian Presidential Election and culminated in the 2019. The 2014 and 2019 Indonesian Presidential Election were two political contestations that brought two candidates who had fanatical political supporters. Joko Widodo and Prabowo Subianto were two presidential candidate pairs who had important positions in the two major political parties in Indonesia, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) and the Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Political polarization in Indonesia is an inevitability because some political streams and strength have grown and developed for a long time, especially in the early era of Indonesian independence. This research aims to know about the development of polarization that had occurred in DKI Jakarta and the role of the Police Security Intelligence to overcome the society polarization after the Indonesian general election in 2019 was occurred, and see the implications of POLRI’s intelligence to overcome society polarization. The research method that used is a qualitative approach. The polarization of society that occurred in DKI Jakarta emerged in 2016 since the blasphemy incident that carried out by Basuki Tjahya Purnama, since then religious and ethnic sentiments surfaced that generated society being divided. In order to counter this case the police intelligence prioritizes detection efforts, special mobilization, and creates opinion in the community to prevent SARA conflict. Currently Police intelligence only capable to prevent the conflict that happens not to reduce its polarization. Other meaning analogical Police Intelligence yet as fire fighter who fixed the fire without capability to avoid once the fire blaze burns bigger."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Tambunan, A.S.S.
Jakarta: Binacipta, 1986
324.659 8 TAM p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Yogyakarta: U.P. Indonesoa, 1980
342.07 IND u
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta:
2004
324.6 BUK
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, 2009
352 IND k
Buku Teks Universitas Indonesia Library