Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 226 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chichester: John Wiley & sons Ltd, 2000
613 CUL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Mustikawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi dari kebijakan tentang Kawasan Tanpa Rokok di Kota Bogor dikhususkan untuk angkutan kota jurusan Sukasari-Bubulak. Penelitian ini berdasarkan pada konsep teori Mazmanian Sabatier didalam teori tersebut terdapat 3 variabel namun peneliti fokus terhadap 2 variabel yang dianggap mewakili penelitian dengan 7 dimensi dan diturunkan menjadi indikator pernyataan sebanyak 33 indikator. Penelitian menggunakan metode kuantitatif. Data dikumpulkan dengan cara survey, yang menggunakan kuesioner. Populasi terdiri dari 100 orang, menggunakan accidental. Peneliti menggunakan pengukuran analisis deskriptif dengan hasilnya menampilkan tabel frekuensi untuk mengetahui seberapa besar implementasi kebijakan tersebut. Hasil dari pengukuran tersebut ditemukan hambatan-hambatan tidak terlaksanakannya kebijakan secara optimal berdasarkan pada kategori yang telah dikategorikan penulis. Saran dari penulis ialah perlu adanya beberapa tindakan untuk mengoptimalkan kebijakan ini secara baik.

This Reserach was purposed to analyze the implementation of free cigarttes policy in Bogot that?s specially devoted to Sukasari-Bubulak transport departement.This study from concept of the Mazmania Sabatier have three variables but focused two variables that are problem characcter analyze and policy of area with 7 dimensions that derived into 33 indicators. Data were collected by survey, namely by questionnaire. There were 100 subjects in the population (Accidental). Author used descriptive analysis with frequency table to determine how wide the implementation of the policy. The result of measurement determined optimalizes policy implementation obstacles accompanied by factors why policy cant be implemented. Advice author there are some needs to be optimalize the implemenation of the policy."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S44989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Latar belakang: Peningkatan perilaku terhadap Flu burung dapat menurunkan risiko infeksi Flu burung. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang mempengaruhi perilaku pencegahan penyebaran penyakit Flu burung pada masyarakat.
Metode: Desain studi potong lintang dilakukan dalam bulan Juli 2008 untuk mengetahui perilaku yang diukur dengan menghitung skor pengetahuan, sikap dan tindakan. Penelitian ini dilakukan di suatu kecamatan di Depok, Jawa Barat, yang merupakan wilayah berisiko terjadinya penyebaran kasus Flu burung. Dalam menentukan unit sampel, untuk memilih kepala rumah tangga digunakan metode multi stage sampling.
Hasil: Dari 387 responden 29,5% responden berperilaku baik terhadap penyakit Flu burung. Perilaku subjek yang baik dipengaruhi oleh jenis kelamin dan akses terhadap informasi kesehatan. Perempuan dibandingkan lelaki 67% lebih tinggi berperilaku baik terhadap penyakit Flu burung [risiko relatif (RRa) = 1,67; 95% interval kepercayaa (CI) = 0,92-3,04; P = 0,092]. Sedangkan, subjek yang mempunyai dibandingkan yang tidak yang mempunyai akses terhadap informasi kesehatan 3,4 lipat berperilaku baik terhadap penyakit fl u burung (RRa = 3,40; 95% CI = 0,84-13,76; P = 0,087).
Kesimpulan: Akses terhadap informasi mengenai fl u burung terutama efektif di antara perempuan untuk meningkatkan perilaku penyakit fl u burung.

Abstract
Background: Improving human behavior toward Avian infl uenza may lessen the chance to be infected by Avian infl uenza. This study aimed to identify several factors infl uencing behavior in the community.
Method: A cross-sectional study was conducted in July 2008. Behavior regarding Avian infl uenza was measured by scoring the variables of knowledge, attitude, and practice. Subjects were obtained from the sub district of Limo, in Depok, West Java, which was considered a high risk area for Avian infl uenza. The heads of household as the sample unit were chosen by multi-stage sampling.
Results: Among 387 subjects, 29.5% of them was had good behavior toward Avian infl uenza. The fi nal model revealed that gender and access to health information were two dominant factors for good behavior in preventing Avian influenza. Compared with men, women had 67% higher risk to have good behavior [adjusted relative risk (RRa) = 1.67; 95% confi dence interval (CI) = 0.92-3.04; P = 0.092]. Compared to those with no access to health information, subjects with access to health information had 3.4 fold increase to good behavior (RRa = 3.40; 95% CI = 0.84-13.76; P = 0.087).
Conclusion: Acces to health information concerning Avian infl uenza was more effective among women in promoting good behavior toward preventing Avian influenza."
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta. Fakultas Kesehatan Masyarakat], 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Itdalina
"Sampai saat ini masalah tuberkulosis masih rnenjadi masalah kesehatan di Indonesia. Dari segi pendanaan, program penanggulangan tuberkulosis belum mendapat perhatian yang memadai. Pembiayaan tuberkulosis semakin bervariasi antar daerah. Sumber pembiayaan masih didominasi oleh bantuan luar negeri. Pemberlakuan otonomi daerah memberi peluang kepada kepala daerah dalam menyusun perencanaan, pembiayaan dan pelaksanaan pembangunan kesehatan di daerah Pecan dan komitmen para policymakers (pengambil kebijakan) sangat besar dalam pengalokasian anggaran program tuberkulosis yang berasal dari pemerintah.
Penel1tian ini bertujuan untuk melihat peta pembiayaan program tuberkulosis di Kabupaten Solok Selatan pada tahun 2004 - 2006. Penelitian ini juga melihat komitmen pengambil kebijakan dan peran mereka dalam menetapkan anggaran. Jika dilihat dari elernen kegiatan menunjukkan sebagian besar dana dialokasikan untuk gaji personil program tuberku1osis yaitu Rp 35.653.478.-(37,5%) tahun 2004 menjadi Rp 52.926.516,-(36,72%) tahun 2006. Berdasarkan fungsi program diluar perhitungan gaji, program kuratifmendapat a1okasi terbesar antara Rp 46.181.665,­ (77,6%) pada 2004 sarnpai Rp 62.822.458,- (68,88%) tahun 2006. Sedangkan jika dilihat dari fungsi pelayananprogram personal care mendapat alokasi tertinggi masing-masing Rp 46.181.665,-(77,6%) tahun 2004, Rp 64.940,.610,- (68,7%) tahun 2005 dan Rp 62.822.458,- (68,9%) pada tahun 2006.
Menurut estimasi kebutuhan anggaran KW-SPM, pembiayaan program tuberkulosis adalah Rp 445.544.336,- sementara a1oka'i angganm yang tersedia pada tahun 2006 adalah Rp 144.131.474,-. Terdapat gap yang sangat besar antara alokasi dan kebutuhan biaya program tuberkulosis yang normatif. Komitmen para pengambil kebijakan dalam pengalokasian dana untuk program tuberkulosis baru sebatas wacana namun masih lemah penempan dalam pengalokasian dana, Agar pengalokasian pembiayaan tuberkulosis sesuai dengan kebutuban, Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan perlu meningkatkan advokasi dengan pengrunbil kebijakan (policymakers).

At present, tuberculosis (TB) still becomes a major health problem in indonesia. From the financial aspect, little attention has been given for TB programs. There are huge variety in TB funding across region. Major funding for TB is dominated by donors (loan). The implementation of regional autonomy has provided district head an opportunity to plan, tinance and undertake health development in region. Role and commitment of policymakers are very significant in allocating budget from the Central Government for TB programs.
This research is aimed at studying financial map of TB programs in South Solok Regency from 2004 to 2006. The research also wants to see commitment and role of policymakers in determining budget for funding TB programs. This is operational research. Data used are primary and secondary. Secondary data were analyzed by document analysis, while primary data were analyzed by content analysis.
The result show that funding for TB programs in South Solok Regency comes from some sources, that are Regional Revenues and Expenditures Budget (APBD), National Revenues and Expenditure Budget (APBN), and BLN. Total budget for funding TB programs tends to increase from IDR95,160,143 (2004) to IDR144,131,474 (2006).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32002
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nendya Libriyani
"Promosi merupakan strategi pemasaran yang penting dalam memasarkan suatu produk. Promosi pelayanan kesehatan di Indonesia masih dibatasi oleh etika promosi. Promosi pemasaran harus memiliki tujuan. Tujuan tersebut diantaranya dapat memberikan kesadaran akan keberadaan sebuah produk (Awareness). memberikan Pengetahuan (Knowledge) dan menimbulkan motivasi(motivation ). Rumah sakit Pondok lndah merupakan RS swasta di Jakarta Selatan dalam memasuki erd globalisasi ,mencoba menciptakan sebuah pelayanan kesehatan yang disebut Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center. Pelayanan ini telah berja!an lebih k.urang satu tahun. Jumlah kunjungan hampir mencapai target yang telah direncanakan. Namun manajemen RS belum mengetahui media promosi yang efektif untuk mempromosikan layanan ini yang sesuai dengan tujuan promosi. 01eh karena itu dilakukan sebuah penelitian untuk mengetahui hubungan antara Bauran Promosi Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center terhadap pencapaian tujuan promosi yang meliputi mvareness, Pengetahuan dan Motivasi di RS Pondok Indah pada tahun 2009. Penelitian ini merupakan peneHtlan dibidang manajemen pemasaran rumah saki! di Pondok lndah yang menggunakan rancangan metode survey dengan menanyakan kepada pasien di Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center terkait media informasi yang mereka terima dengan mengguanakan instrument kuesioner. Populasi penelitian adalah semua pasien Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center di RS Pondok Indah periode Januari 2008 - Mei 2009. Sampel penelitian adalah pasien yang berobat ke Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center periode Januari 2009 hingga Mei 2009. Jumlah sampel dihitung dengan menggunakan rumus Lameshow yang menghasilkan 96 sampeL Pengumpaian sampel dilakakan dengan metode Quota Sampling. Penelitian ini ingin membuktikan hipotesa peneJitian yaitu tidak ada pengaruh antara bauran promosi Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center dengan awareness,knowledge dan motivasi yang diuji dengan chi square. Analisa data dengan meoggunakan analisa onivariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara bauran promosi Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center dengan awareness, knowledge dan motivasi.

Promotion is known as an important strategic on marketing a product. However. promotion on health services in Indonesia is still constrained with promotion ethical issues. A marketing promotion should have some purposes which including increasing the awareness on the existing product, providing an information or knowledge on the product, and generating the motivation on using the product Pondok !ndah Hospital {PlH) is a private hospital that located in South Jakarta. Regarding to the globalization era; the hospital is try to create a service on health called the Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center. Although the service has run for a year and the patients coverage number of visit has almost reach the target, the PIH management team still have not found yet which suitable promotion media could be effectively in promoting the service and -complementing the purposes of the promotion. Therefore, a study is carried out in order to explore the relationship between the mixed promotion on Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center with the promotion purposes coverage which are the awareness, knowledge, and motivation at the PIH in 2009. The study is a research on the area of hospital marketing management of the PIH, using a survey design method and administering a questionnaire that questioning the patients of the Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center regarding to the information media they have received. The population of the study is all patients of the Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center at PIH in the period of January 2008 to May 2009. The sample is the patients visit the Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center in the period of January 2009 to May 2009. Number of sample is counted by the Lameshow' s formula and produced 96 samples and sam pie is obtained by a Quota Sampling method. The hypothesis of the study stated that there is no influence of mixed promotion of the Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center with the awareness, knowledge and motivation, with the chi-square statistic tested, Data analyzed by using uni and bivariate analysis. The result of the study showed that there are correlations between mixed promotion of the Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center with awareness. knowledge and motivation."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T32493
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mita Juliawati
"Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) merupakan rumah sakit setara tipe C+ yang pada awalnya hanya memberi pelayanan kepada karyawan, keluarga Pertamina serta perusahaan yang berhubungan dengan Pertamina. Dengan perubahan status RSPJ menjadi salah [p;'-09satu unit usaha Peramedika, maka pihak manajemen RSPJ mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan pengelolaan rumah sakit dengan mandiri yaitu dengan menerima pasien Non Pertamina. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perbandingan yang ekstrem antara kunjungan pasien Pertamina dan Non Pertamina pada poli Rawat Jalan RS Pertamina Jaya Tahun 2006 yang mencapai kurang lebih 85 :15. Faktor tersebut mendorong penulis untuk melakukan penelitian di bidang pemasaran rurnah sakit dalam hal ini RS Pertarnina Jaya khususnya tentang segmentasi,target dan posisi RS Pertamina Jaya sehingga diharapkan terjadinya peningkatan kunjungan pasien Non Pertamina.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapat informasi mengenai segmen pasar Rumah Sakit Pertamina Jaya sebagai dasar analisa penetapan segrnentasi, target, posisi pasar sehingga selanjutnya dapat direncanakan strategi pemasaran untuk meningkatkan kunjungan pasien Non Pertamina.
Penelitian dilakukan dengan melakukan survei kepada 150 pasien poli rawat jalan RS Pertamina Jaya, bersifat deskriptif dengan pendekatan gabungan kuantitatif yaitu pengumpulan data melalui kuesioner untuk mengetahui segmentasi pasar dan kualitatif dengan analisa hasil wawancara mendalam kepada pihak manajemen RSPJ untuk mengetahui segrnentasi, target dan posisi rumah sakit.
Hasil penelitian segmentasi demografi, geografi dan psikografi diperoleh bahwa profil pasien Non Pertamina yang berobat ke poli Rawat Jalan RSPJ adalah dari segmen menengah ke atas, dengan rincian jenis kelamin perempuan, usia produktif yaitu. 15 - <50 tahun, pendidikan terakhir SLTA, bekerja sebagai pegawai swasta, dengan mayoritas berpenghasilan lebih dari Rp.2.000.000,-.serta didominasi oleh pasien yang berhubungan dengan keluarga Pertamina. Profil ini biasanya pasien dengan posisi sudah cukup mapan dari segi finansial dan kesadaran akan pelayanan kesehatan cukup tinggi, terutama dalam pelayanan kesehatan preventif selain kuratif. Tipe psikografis yang dominan adalah 'Loyal Customer' dengan gaya hidup menengah ke atas. Pasien tersebut datang dari 40 kecamatan yang berasal dari 5 wilayah Jakarta, Bekasi, Bogor Tangerang,Depok dan Sukabumi, dengan mayoritas asal wilayah yaitu Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat, dari pemetaan area terdapat 3 keIompok / cluster pada radius 0-5 km serta Iebih dari 5 km yaitu wilayah Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat yang bisa ditindaklanjuti sebagai target pemasaran RSPJ. Hal yang khas adalah sebagian kelompok area adalah kompleks perumahan Pertamina. Target pasar RS Pertamina Jaya adalah merubah asal pasien dari dominan Pertarnina menjadi Non Pertamina. Positioning RSPJ dimata pasien Non Pertarnina adalah karena faktor loyalitas, akses mudah serta fasilitas dan kualitas layanan RSPJ baik sumber daya manusia sarana maupun prasarana yang menurut pasien adalah sudah memuaskan dengan biaya yang terjangkau dibandingkan RS pesaing di sekitarnya.
Berdasar hasil penelitian tersebut disarankan kepada manajemen RSPJ untuk memperhatikan pasar aktual yaitu dengan meningkatkan mutu pelayanan sdm medis non medis serta fasilitas sarana prasarana RSPJ, perlu memperhatikan 'loyal customer' dan mempertahankan pasar potensial dengan lebih fokus pada pelayanan sesuai segmen dengan kombinasi membuat inovasi layanan dari Iayanan standar yang sudah ada.

Pertamina Jaya Hospital (Rumah Sakit Pertamina Jaya RSPJ), as the member Pertamedica's Strategic Business Unit, was established to provide medical services particularly for their traditional customer, i.e the employees of Pertamina with their family and any company who has business relationship with Pertamina. Considering current development, however, as C+ Class Hospital, RSPJ may extend their services by receiving non traditional customer, that is, Non Pertamina patients.
Background of the research was the extreme composition of 85% : 15% of "Pertamina" and "Non Pertamina" at Outpatient Clinic RSPJ in the year of 2006. As the objective of this research is to get clear market segmentation of RSPJ, and at the end, to define sound marketing plan (segmentation, targetting, and positioning) in order to increase the incoming of Non Pertamina Patient.
The data for the research was collected through questionaire, descriptive with the approach of combining either quantitative and qualitative, towards 150 patients who visited Outpatient Policlinic R,SPJ 2006. To provide a comprehensive result, indepth interview was done also with Pertamina Jaya Hospital management.
As summary of the result, the profile of Non Pertamina patient that comes to outpatient policlinic Pertamina Jaya Hospital 2006 are from middle to high segment as follows, gender is female, age from 15 - <50 year old (productive age), last education from senior high school, the private sector employment, majority has the salary more than 2 million rupiah and has the dominance from Pertamina family. From the profile as above-mentioned, it can be concluded that the patient has good financial position with highconsciousness in the need of health services, especially preventive health care. Dominant psicographyc type is 'Loyal Customer' with middle to high lifestyle. Patients come from 40 district from 10 area in Jakarta, Bekasi, Bogor, Tangerang, Depok and Sukabumi with major patient comes from North, East and Central Jakarta. Geographic segmentation mapping indicates that there are three cluster in 0-5 km radius and more than 5 km radius, especially in North,East and Central Jakarta. Those area could be followed as a Pertarnina Jaya Hospital market target. There is specific things that part of the respondent is from Pertamina Housing Complex. Pertarnina Jaya Hospital Market Target is to change incoming patient from dominance Pertamina to become Non Pertamina. Pertamina Jaya Hospital Positioning from Non Pertarnina patient's side is loyality factor, easy access and quality of RSPJ facility and services include human resource. They are satisfied with RSPJ services and it has reasonable cost comparing with the competitor.
Suggestion for RSPJ management are as follows : They must observe actual market (existing demand) by increasing quality of services include human resource, facility and take care the loyal customer and maintain the potencial market in focusing to patient services and make the inovation health product services from the standard health product services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34324
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naidoo, Jenniem]
London: Bailliere Tindal Elsevier, 2011
613 NAI d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Patrajaya
"Penelitian ini mengenai rencana strategi pemasaran Instalasi Medical Check Up Kesehatan Jiwa Tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian operasional dengan pendekatan metode kualitatif. Penelitian ini telah mengidentifikasi dan menguraikan situasi Instalasi Medical Check Up Kesehatan Jiwa dalam posisi tumbuh dan berkembang dimana strategi pemasaran yang direkomendasikan adalah optimalisasi kegiatan pemasaran yang didasarkan pada pengembangan riset dan analisa pasar. Untuk itu ditetapkan anggaran sebesar Rp.200 000,000, dengan harapan Instalasi Medical Check Up Kesehatan Jiwa akan mendapatkan jumlah kunjungan pemeriksaan sebagai Preventif Gangguan Jiwa pada tahun 2014 sekitar 20%. Disarankan agar Instalasi Medical Check Up Kesehatan Jiwa segera membuat rencana pengembangan riset dan analisa pemasaran untuk memulai kegiatan pemasarannya.

This research about marketing strategy plan of Mental Check Up Unit of Mental Health Soehartoo Heerdjan Year 2013 This research type is operational research with qualitative method approach. This research has identified and elaborates situation of Mental Check Up Unit in grow and build position while marketing strategy recommended is optimalisation of marketing activity based on by propagation of research and market analysis. For the purpose is specified budget equal to IDR. 200.000,000 on the chance of Mental Check Up Unit for Mental disorder preventive increased patient visits at 2014 around 20%. Suggested that Mental Check Up unit soon blocks in expansion of research and marketing analysis to start the marketing activity."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Pebrina
"Skripsi ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program promosi kesehatan tentang PHBS tatanan rumah tangga di Jakarta Timur (2013) dengan pendekatan kualitatif. Pelitian dilakukan pada tiga stakeholder kunci (Dinkes Provinsi DKI Jakarta: regulator, Sudinkes Jakarta Timur: auditor, dan Puskesmas Kecamatan Jatinegara: purposive operator sampling). Dilihat dari aspek input, hasil penelitian menunjukkan terjadinya kekurangan SDM dan dana. Dari aspek proses. peneltian menunjukkan bahwa proses perencanaan belum ditunjang optimalisasi kecepatan dan ketepatan data serta analisis situasi. Selain itu, penggerakan program yang tidak sesuai dengan rencana dan lemahnya monitoring menyebabkan pencapaian program (Jakarta Timur: 55,6%, Kecamatan Jatinegara: 41%) tidak mencapai target (65% tahun 2010).

This study aims to evaluate the implementation of health promotion program about PHBS in household level at East Jakarta (2013) with a qualitative approach. It was conducted on the three key stakeholders (Dinkes Provinsi DKI Jakarta: regulator, East Jakarta?s Sudinkes: auditor, and Puskesmas of Jatinegara District: purposive operator sampling). From the input aspect, the results showed there are lack of human resources and funding. From the process aspect, the research shows that the planning process has not been supported by optimization of speed and data accuracy and analysis of the situation. Moreover, mobilization program in accordance with the plans and weak monitoring program led to the achievment of the program (East Jakarta: 55,6%, Jatinegara Distric: 41%) was not on target (65% in 2010)."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Firmansyah
"ABSTRAK
Transisi epidemiologi yang ditandai dengan tingginya prevalensi merokok pada laki-laki (75.33%) dan prevalensi hipertensi (24.97%) di Kota Banjar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan merokok dan hipertensi dengan menggunakan desain case control. Jumlah sampel penelitian sebanyak 129 kasus dan 129 kontrol, dimana kasus dan kontrol dipilih berdasarkan status hipertensi pada pasien laki-laki berusia ≥ 18 tahun yang berobat ke puskesmas di Kota Banjar periode 25 April sampai 27 Mei 2014. Hasil penelitian menunjukan bahwa laki-laki berusia ≥ 18 tahun yang merokok berisiko 1.19 kali lebih besar menderita hipertensi dibandingkan dengan laki-laki berusia ≥ 18 tahun yang tidak merokok setelah dikontrol variabel tingat stress dan konsumsi makanan tinggi garam (95%CI 0.60-2.36). Diperlukan intensifikasi dan inovasi upaya promosi kesehatan tentang bahaya rokok kepada masyarakat

ABSTRACT
Epidemiological transition characterized by a high prevalence of smoking in males (75.33%) and the prevalence of hypertension (24.97%) in Banjar. This study aimed to determine the association between smoking and hypertension by using case-control design. The number of samples are 129 cases and 129 controls, in which cases and controls were selected based on status of hypertension in male patients aged ≥ 18 years who went to the clinic in Banjar period April 25 to May 27, 2014. Results showed that men aged ≥ 18 years who smoke 1.19 times greater risk of suffering from hypertension compared with men aged ≥ 18 years who do not smoke after the controlled variables of stress level and consumption offoods high insalt (95% CI 0.60-2.36). Intensification and innovation needed health promotion efforts about the dangers of smoking to society."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas indonesia, 2014
T42084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>