Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Milner, Richard
New York: Facts On File, 1990
R 576.803 MIL e
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Riyadh: Muslim Word League Printing Press, 2000
229.4574 HUM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bickerton, Derek
Chicago : University of Chicago Press, 1990
401 BIC l (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ingold, Tim, 1948-
Abingdon: Routledge, 2016
303.4 ING e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kraus, Bertram S.
New York: Harper & Row, 1964
573.3 KRA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Howells, William D.
New York: Doubleday, 1944
599.938 HOW m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Barnard, Alan
"The study of human origins is one of the most fascinating branches of anthropology. Yet it has rarely been considered by social or cultural anthropologists, who represent the largest subfield of the discipline. In this powerful study Alan Barnard aims to bridge this gap. Barnard argues that social anthropological theory has much to contribute to our understanding of human evolution, including changes in technology, subsistence and exchange, family and kinship, as well as to the study of language, art, ritual and belief. This book places social anthropology in the context of a widely-conceived constellation of anthropological sciences. It incorporates recent findings in many fields, including primate studies, archaeology, linguistics and human genetics. In clear, accessible style Barnard addresses the fundamental questions surrounding the evolution of human society and the prehistory of culture, suggesting a new direction for social anthropology that will open up debate across the discipline as a whole."
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2011
301 BAR s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Coon, Carleton S.
New York: Alfred A. Knopf, 1962
572 COO o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Langdon, John H.
"This textbook provides a collection of case studies in paleoanthropology demonstrating the method and limitations of science. These cases introduce the reader to various problems and illustrate how they have been addressed historically.  The various topics selected represent important corrections in the field, some critical breakthroughs, models of good reasoning and experimental design, and important ideas emerging from normal science.  
"
Switzerland: Springer International Publishing, 2016
e20528463
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Anakotta, Elka
"Menggagas hubungan iman dan akal menjadi persoalan utama yang hendak dikuak dalam disertasi ini. Persoalan ini kaya dengan berbagai perspektif, dan khususnya dalam disertasi ini adalah merupakan upaya untuk menjawab dalam perspektif filosofis, dalam menggali titik temu yang menghubungkan iman dan akal melalui tinjauan kritis atas evolusi kesadaran yang didasarkan pada teori Pierre Teilhard de Chardin. Awalnya, pergolakan antara iman dan rasio adalah pergumulan para kaum agamawan yang berusaha menjawab tantangan dari filsafat Yunani. Dari sanalah muncul ungkapan Tertulianus: ""what does Athens have in common with Jerusalem?"", juga Agustinus dengan ungkapan: faith seeking understanding (fides quaerens intellectum). Bergerak maju ke zaman Pencerahan, titik berat perdebatan lebih dititikbeWkan pada potensi manusia dengan akalnya. Peristiwa yang dialami ',Galileo menjadi catatan penting dalam sejarah, dan semakin banyak orang yang menekankan bahwa manusia tidak dapat sampai kepada Tuhan melalui akal sebab Tuhan itu sama sekali tidak dapat dikenali. Kecedurungan hubungan iman dan akal, ataupun sains dan agama kemudian sering dipandang bermusuhan dan berada dalam sebuah pertempuran hidup-mati. Namun, beberapa orang berupaya mencari kemitraan yang konstruktif antara keduanya. Pada posisi inilah Pierre Teilhard de Chardin menghadirkan peta pemikirannya tentang evolusi kesadaran. Evolusi merupakan sebuah proses panjang yang melibatkan berbagai elemen, mulai dari yang sederhana, mengalami keterpecahan, berkembang menjadi semakin kompleks, selama kurun waktu yang sangat panjang. Kehadiran manusia dalam fase noosfera, di mana kesadaran menjadi penanda kehadirannya. Manusia yang berkesadaran harus dilihat sebagai pribadi yang memiliki otonomi aatas dirinya, sebagai animal rationale, yang dalam pergulatannya itu menciptakan simbol-simbol dalam menjalin komunikasi juga berpikir, sehingga apa yang disampaikan olehnya menjadi bermakna (animal symbolicum). Sebagai homo religiosus, manusia selalu terdorong ke arah yang kudus dan terlibat dalam pengalaman-pengalaman pribadinya yang bersifat religius. Dan dalam keseluruhannya itu, manusia mengalami dinamisasi dan terus berproses dalam hidupnya. Di bawah pengaruh misitisme, Teilhard mengusung pemahaman communion with God sebagai kecendurungan yang dimiliki manusia sebagai homo religiosus. Communion with earth yang menunjuk pada kemampuan manusia dalam mengolah"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
D1596
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>