Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
De Vos, George A.
Berkeley: University of California Press, 1973
301.15 DEV s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Milano: Bocconi University, 1975
309.152 SOC
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Sakaiya, Taichi, 1935-2019
Tokyo: Nihon Keizai Shinbunsha, 1994
JPN 330.952 SAK m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Zarqa Khalifa Hurin
Abstrak :
Enjo kosai adalah sebuah fenomena sosial yang berkembang di Jepang pada era 90-an. Enjo kosai merupakan praktik yang dilakukan oleh laki-laki yang lebih tua memberikan uang atau barang-barang mahal kepada remaja perempuan sebagai imbalan dari pertemanan mereka atau bahkan berhubungan seksual. Fenomena ini sangat populer di Jepang, kerap enjo kosai dijadikan sebagai tema dalam berbagai media seperti film, komik, bahkan karya sastra. Berangkat dari hal tersebut, penelitian ini akan membahas tentang fenomena enjo kosai di Jepang digambarkan dalam sebuah media film berjudul Bounce Ko Gals (1997) karya Masato Harada. Peneliti menggunakan teori representasi milik Stuart Hall dan mise en scene untuk menganalisa film Bounce Ko Gals (1997), dan penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi kepustakaan. Melalui kedua pendekatan tersebut didapatkan hasil penelitian bahwa dalam film Bounce Ko Gals (1997) terdapat tanda-tanda yang menggambarkan ciri dari fenomena enjo kosai.
...... Enjo kosai is a social phenomenon which evolves in Japan in the era of 90s. The definition enjo kosai is a practice carried out by older men giving money or expensive items to young girl as a reward of their relationship or they can even move to sexual intercourse. This phenomenon is very popular in Japan, that they often made a theme on various media such as films, comics and even literature work. Based on these cases, this study will discuss how the phenomenon of enjo kosai in Japan portrayed on the film entitled Bounce Ko Gals (1997) by Masato Harada. The researcher used Stuart Halls representation theory and mise en scene to analyze the film Bounce Ko Gals (1997), and this research is a qualitative study using library research. Through these two approaches, the result of the study shows that in the film Bounce Ko Gals (1997) there are signs that describe the characteristics of the enjo kosai phenomenon.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Victoria Gita Hardianto
Abstrak :
Masyarakat Jepang adalah masyarakat yang homogen. Homogenitas masyarakat Jepang menimbulkan xenofobia yang menyebabkan diskriminasi terhadap ras asing. Hafu sebagai salah satu ras asing di Jepang tidak terlepas dari perlakuan diskriminasi. Diskriminasi terhadap hafu khususnya tokoh anak dapat dilihat dalam sebuah film pendek karya Emmanuel Osei-Kuffour, Jr yang berjudul Umaretsuki. Masalah penelitian yang diangkat adalah bagaimana konsep uchi-soto bekerja dalam tindakan diskriminasi terhadap tokoh hafu di dalam film pendek Umaretsuki. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana konsep uchi-soto bekerja dalam tindakan diskriminasi terhadap tokoh hafu dalam film pendek Umaretsuki. Penelitian ini menggunakan teori diskriminasi Theodorson & Theodorson dengan konsep uchi-soto untuk melihat pembatas antara pihak uchi dan soto. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah pembatas antara pihak uchi dan soto dalam film pendek Umaretsuki diperlihatkan dari tiga aspek yaitu perbedaan penampilan fisik, perlakuan dari pihak uchi terhadap pihak soto, dan stigma masyarakat terhadap pihak soto.
...... Japanese society is a homogeneous society. The homogeneity of Japanese society creates xenophobia which causes racial discrimination against foreigners. Hafu as one of the foreign races in Japan can not be separated from discrimination. Discrimination against hafu, especially children’s character can be seen in a short film works from Emmanuel Osei-Kuffour, Jr titled Umaretsuki. The problem that will be discussed in this research is how the uchi-soto concept works in acts of discrimination against hafu in the short film Umaretsuki. The purpose of this research is to explain how the uchi-soto concept creates a barrier between uchi and soto, causing discrimination against hafu in the short film Umaretsuki. This research applies Theodorson & Theodorson’s discrimination as a theory and uchi-soto concept to see the barrier between uchi and soto. The result of this research is the barrier between uchi and soto in Umaretsuki shown from three aspects, differences in physical appearance, treatment from uchi to soto, and stigma towards soto.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Bellah, Robert Neelly
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992
275.2 BEL tt
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Bellah, Robert Neelly
Glencoe, Ill.: Free Press, 1957
275.2 BEL t
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Princeton, New Jersey: Princeton University Press, 1986
952.025 JAP
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Woronoff, Jon
Houndmills: Macmillan, 1996
330.952 WOR j
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Okamura, Masu
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1983
305.4 OKA w
Buku Teks Universitas Indonesia Library