Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 556 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Supriady Marjimi
"ABSTRAK
Organisasi bersifat abstrak dan berinteraksi dengan lingkungannya. Organisasi Rumah Sakit Islam Jakarta mempunyai beberapa permasalahan yang berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi seperti peningkatan mutu, keseimbangan antara fungsi nirlaba dan fungsi cost recovery, dan terwujudnya kapasitas 600 tempat tidur di tahun 2000. Untuk mendapatkan gambaran permasalahan secara tepat, maka elemen-elemen organisasi diamati secara terpadu melalui analisa faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika proses internal organisasi, yaitu pengukuran dan pengkajian terhadap rancangan jabatan dalam organisasi dan pengukuran dan pengkajian terhadap kelompok kerja atau unit dalam organisasi, untuk kemudian diteliti perannya dalam mencapai tujuan, sasaran dan organisasi. Analisa ini didasarkan pada kerangka teori Organization Assessment yang. dikembangkan oleh Van de Ven dan Ferry.
Dari hasil pengolahan data statistik dan analisa hasil pengolahan data terdapat sepuluh faktor utama yang paling berpengaruh terhadap tercapainya tujuan, sasaran dan misi organisasi, yaitu profesionalisme, standarisasi, discretion, incentive, loyalitas, ketergantungan, teknologi, spesialisasi, kesulitan/keragaman tubas dan koordinasi. Masing-masing faktor mempunyai nilai Contingency Coefficient 0,5 atau lebih. Faktor-faktor ini mencerminkan gambaran secara umum kondisi organisasi Rumah Sakit Islam Jakarta kini yang terus berupaya untuk berkembang melalui berbagai program peningkatan sarana dan prasarana, dan program restrukturisasi dan reorganisasi. Disamping itu, kesepuluh faktor ini perlu mendapat perhatian dalam pengembangan organisasi di masa datang."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
MK Deden Gandana
"Penelitian ini telah dilakukan terhadap 30 orang sampel secara acak proporsional berdasarkan tingkatan pendidikan di bagian administrasi STISI, sebagai bahan analisis hubungan pengorganisasian dengan produktivitas tenaga kerja (pegawai) di bagian administrasi STISI.
Hasil penelitian berdasarkan jawaban responden untuk pengorganisasian didapat jumlah skor terendah 93 dan skor tertinggi 140. Di mana seluruhnya (100%) jawaban responden di atas jumlah skor rata-rata responden (X > X), hal ini menunjukkan pengorganisasian di bagian administrasi STISI dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip organisasi, yaitu adanya :
(1) perumusan tujuan dengan jelas, (2) pembagian pekerjaan, (3) koordinasi, (4) pelimpahan wewenang, dan (5) kesatuan perintah.
Untuk produktivitas tenaga kerja (pegawai) di bagian administrasi STISI, didapat hasil penelitian dengan skor terendah 72 dan skor tertinggi 144. Dari jumlah responden yang ada, 4 responden (13,33%) berada di bawah nilai jumlah skor rata-rata responden, 26 responden (86,67%) berada di atas nilai jumlah skor rata-rata administrasi STISI mempunyai sikap mental ke arah produktivitas tenaga kerja (pegawai), yaitu (1) lebih dari sekedar memenuhi kualifikasi pekerjaan, (2) bermotivasi tinggi, (3) memenuhi orientasi kerja positif, (4) dewasa, dan (5) dapat bergaul dengan efektif.
Hasil analisis statistik inferensia dengan menggunakan koefisien korelasi product moment pada metoda parametrik didapat hubungan positif antara pengorganisasian dengan produktivitas tenaga kerja (pegawai) bagian administrasi STISI (r=0,3446) atau sebesar 11,87%. Semua indikator pengorganisasian mempunyai hubungan positif dengan produktivitas tenaga kerja (pegawai) di bagian administrasi STISI dan mempunyai keberartian (signifikansi) hubungan setelah dilakukan uji keberartian (signifikansi) koefisien korelasi kecuali pelimpahan wewenang, karena adanya hambatan dalam pelaksanaan pelimpahan wewenang dari unsur pimpinan STISI, sehingga mengganggu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Pada kesatuan perintah ditemukan kesulitan dalam pengambilan keputusan karena adanya dikotomi dalam penyelenggaraan dan pengelolaan STISI, yaitu kewibawaan struktur birokrasi administrasi dan kewibawaan fungsional akademik.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengorganisasian dengan produktivitas kerja (pegawai) di bagian administrasi STISI walaupun hanya 11,87%. Hal ini berarti bahwa terdapat 88,13% yang menjadi faktor hubungan dengan produktivitas tenaga kerja, sehingga walaupun pengorganisasian dilaksanakan optimal tidak akan maksimum meningkatkan produktivitas tenaga kerja (pegawai) bagian administrasi STISI. Disarankan pada penelitian ini meningkatkan pelaksanaan pengorganisasian khususnya dalam memperjelas pelimpahan wewenang dan dilakukan rekonsiliasi antara kewibawaan struktur birokrasi administrasi dan kewibawaan fungsional akademik."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Setiawan
"Recently society requirement to get good services is a problem facing by government either in private sector. Government as the only institution who give service monopolizes the fulfillment of public needs to their stakeholder.
The research purpose to view quality services of protocol at Protocol and Household Bureau of Vice President Secretariat using service quality concept as well as knowing that exceeds level customer's expectations with the work achieved, to analyze the different level of customer expected of services with service quality dimension and to find out employee evaluations according Ts McKinsey Model.
Five dimensions of quality service explained by Zeithmal, Berry and Parasuraman (1990:21) are reliability, responsiveness, assurance, empathy and tangible.
Waterman and Robert (1984:11) define 7 important factors as a framework of quality services are considered shared vision and value, strategy, skill, structure, system, staff and style.
Valuation method used in this thesis is descriptive analyze. The data consists of primer data (by questioner) and secondary data (penetrate interview).
The Jesuit of research showing that protocol has good works (59,55 %) with conformity level 83,68 °I°. Statistic calculation showing there was no differences between customer's evaluation with five dimensions service quality to face stakeholder requirement. Protocol and Household Bureau with all of the resources consider shared vision and values, strategy, structure, system, staff, skill and style as important aspect in service quality base on The 7's McKinsey Model.
Theoretical this research give benefits to many units in Secretariat of Vice President's Office especially for Protocol and Household Bureau as reference to the next research in more complex and comprehensive unit analysis.
In practical this research can be used by Protocol and Household Bureau of Vice President Secretariat for making decision strategy that increase their service quality and performance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13897
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Tamar
"ABSTRAK
Penelitian ini berawal dari adanya asumsi bahwa KUD tidak bisa maju, karena pengelolanya tidak memiliki tingkah laku entrepreneur (jiwa kewiraswastaan), serta banyaknya faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pengelolaan KUD. Sementara tuntutan untuk mengembangkan KUD pada khususnya dan koperasi pada umumnya semakin dirasakan perlunya baik ditinjau dari segi yuridis yaitu amanat UUD 1945 dan GBHN, maupun dari segi manfaatnya pada masyarakat. Sebagai salah satu pelaku ekonomi nasional di antara BUMN dan swasta, koperasi nampaknya belum memberikan konstribusi secara berarti terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga diperlukan upaya strategis untuk memacu gerak koperasi sehingga mampu berkembang dan bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya.
Manajer KUD sebagai pengelola usaha merupakan tulang punggung dalam usaha untuk memajukan KUD. Untuk itu sebagai langkah awal dalam membenahi manajemen KUD adalah dengan melibat potensi sumber daya manusia yang merupakan kunci utama keberhasilan suatu usaha, dalam hal ini manajer KUD dituntut pada dirinya kemampuan-kemampuan dalam pengelolaan usaha KUD. Kemampuan utama dalam pengelolaan usaha adalah tingkah laku antreprenur.
Untuk itu penelitian ini berusaha mengungkapkan bagaimana persepsi terhadap lingkungan tugas dan tingkah laku antreprenur manajer KUD yang dihubungkan dengan keberhasilan manajer yang dilihat dari kemandirian KUD yang dikelolanya. Persepsi terhadap lingkungan tugas meliputi empat jenis yang merupkan obyek persepsi yaitu kebijaksanaan pemerintah/aparaturnya, anggota KUD/pelanggan, penyalur dan pesaing. Tingkah laku antreprenur meliputi sembilan aspek tingkah laku yaitu : tingkah laku instrumental, tingkah laku prestatif, tingkah laku keluwesan bergaul, tingkah laku kerja keras, tingkah laku keyakinan diri, tingkah laku pengambilan risiko, tingkah laku swakendali, tingkah laku inovatif, dan tingkah laku kemandirian. Disertai beberapa variabel lain yaitu : tingkat pendidikan, lama kerja, umur, dan pelatihan.
Penelitian ini bersifat ex post facto; subyek penelitian adalah manajer KUD di Sulawesi Selatan sebanyak 151 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disusun dengan menggunakan skala pengukuran model Likert skala 1 sampai 6. Teknik analisis yang dipergunalcan adalah Regresi Berganda (Multiple Regression) dengan taraf signifikansi 0,05.
Dari hasil analisis regresi berganda ditemukan beberapa hal yaitu :
a. Persepsi terhadap lingkungan tugas dan tingkah laku antreprenur beserta variabel-variabel bebas lainnya secara bersama-sama ternyata mempunyai sumbangan yang bermakna terhadap unjuk kerja manajer KUD. Diantara variabel-variabel itu ternyata yang memberikan sumbangan unik secara bermakna terhadap unjuk kerja manajer KUD adalah tingkah laku antreprenur dan lama kerja.
b. Masing-masing jenis persepsi terhadap lingkungan secara bersama-sama memberikan sumbangan secara bermakna terhadap unjuk kerja manajer KUD. Jenis persepsi yang paling menonjol sumbangannya adalah persepsi terhadap pesaing.
Masing-masing aspek tingkah laku antreprenur secara bersama-sama memberikan sumbangan yang bermakna terhadap unjuk kerja manajer KUD. Aspek tingkah laku antreprenur yang menonjol sumbangannya terhadap unjuk kerja manajer KUD adalah tingkah laku prestatif dan pengambilan risiko."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Djaelani
"ABSTRAK
Tesis ini berjudul Kaitan Budaya Perusahaan, Iklim Organisasi, Kepemimpinan, Rancangan Pekerjaan, dengan Keluaran Perilaku di PT. INTI (Persero). Rumusan masalah yang diajukan adalah: a. Sejauhmana Budaya Perusahaan dan Iklim Organisasi mempengaruhi Kepemimpinan ?, b. Sejauhmana Kepemimpinan mempengaruhi Rancangan Pekerjaan ?, dan c. Sejauhmana Rancangan Pekerjaan mempengaruhi KeIuaran Perilaku /Behavioral Outcomes ?
Dari rumusan masalah ini, dibuat hipotesis sebagai berikut :
a. Model 1. Ho : β1 =0 ; Ho : β1 # 0
b. Model 2. Ho : β43 =0 ; Ho : β43 # 0
c. Model 3. Ho : β54 =0 ; Ho : β54 # 0
Dari hasil analisa dengan menggunakan Path Analysis pada taraf 5 % dapat diketahui bahwa : a. Pengaruh langsung Budaya Perusahaan dan Iklim Organisasi lebih besar daripada pengaruh tidak langsungnya, b. Kepemimpinan mempengaruhi secara nyata Rancangan Pekerjaan, dan c. Rancangan Pekerjaan merupakan salah satu variabel yang paling besar mempengaruhi variabel terikatnya ( Keluaran Perilaku).
Jika dalam suatu organisasi terdapat masalah yang disebabkan oleh kurang baiknya dalam perancangan pekerjaan maka sudah dapat dipastikan bahwa organisasi tersebut berjalan tidak efisien.
Kegagalan dalam perancangan pekerjaan akan menyebabkan kegagalan dalam integrasi sasaran, ketidakberfungsian kelompok-kelompok kerja dan dan pada akhirnya adalah ketidakpuasan pegawai.
Untuk merancang suatu pekerjaan yang memadai tidak hanya diperlukan kemampuan konseptual dari para unsur pimpinan yang ada tetapi juga diperlukan seperangkat kebijakan yang dapat memberikan iklim yang kondusif yang dilandasi nilai-nilai bersama yang ada dalam perusahaan dan dilaksanakan secara konsisten.
Nilai wibawa seseorang ditentukan oleh kemampuan argumentasinya, karena itu penempatan seseorang pada posisi pimpinan salah satunya harus memperhatikan kemampuan ini, sehingga mampu mempengaruhi bawahannya maupun orang lain, mampu menjelaskan metoda-metoda baru yang lebih baik untuk dilaksanakan, mampu menyelesaikan persoalan-persoalan antar departemen dengan efektif.
Dalam membuat rancangan pekerjaan harus mengkaitkan dengan kebijakan imbalan dan karir secara jelas, sehingga rancangan pekerjaaan dapat berfungsi sebagai salah satu sumber motivasi pegawai untuk bekerja lebih giat. "
1995
T1297
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfitria Wiratmani
"Setiap perusahaan (organisasi) berusaha menjaga keberlangsungan, peningkatan dan pengembangan usahanya. Persaingan ketat yang terjadi saat ini meyebabkan perusahaan harus memilih strategi tertentu untuk bersaing di pasar, baik pasar domestik maupun pasar internasional. Salah satu strategi yang berfokus pada jaminan mutu sistem mutu adalah standar ISO 9001. Standar ini mensyaratkan suatu organisasi mendokumentasikan sistem mutu dengan cara tertentu, sehingga manajemen dan pegawai dapat mengerti, menerima dan memakainya.
Pedoman perusahaan untuk mencapai sasarannya di masa mendatang adalah misi dan misinya. Visi merupakan pedoman jangka panjang, sedangkan misi menyangkut ruang lingkup kegiatan bisnis yang dijalankan perusahaan. Usaha perusahaan mencapai cita-cita tersebut yang telah dijalankan sampai saat ini merupakan kinerja perusahaan. Dengan demikian salah satu indikator keunggulan perusahaan dapat dilihat dari kinerjanya. Kondisi ini menyebabkan strategi yang diterapkan perusahaan seyogyanya dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil dari penerapan ISO 9001 terhadap peningkatan kinerja organisasi. Penelitian ini merupakan studi kasus pada PT. Pacific Prestress Indonesia yang telah menerapkan ISO 9001 untuk produk spun pile sejak tahun 2002. Hasilnya menunjukkan kinerja organisasi yang dibentuk oleh indikator proses production process yang terdiri dari sub indikator perbaikan waktu produksi dan kesesuaian terhadap spesifikasi produk. Setelah penerapan ISO 9001 hasilnya menunjukkan adanya sedikit peningkatan pada sub indikator perbaikan waktu produksi dengan menilai output per menit yang dihasilkannya. Sedangkan pada sub indikator kesesuaian terhadap spesifikasi produk tidak menunjukkan adanya peningkatan, untuk produk reject justru lebih besar ditemukan setelah penerapan ISO 9001. Dengan demikian penerapan ISO 9001 pada PT. Pacific Prestress Indonesia untuk produk spun pile dikatakan belum bisa meningkatkan kinerja perusahaan.

Every company (organization) always attempts to increase and develop their business. In the high competitiveness atmosphere recently, they have to choose the certain strategy to compete into domestic and international market. A strategy, which is focused to ensure quality system, is ISO 9001 Standard. This standard requires an organization to document its quality system in such away that management and employee can understand, accept and use it.
The company's guidance to reach their purposes is dependent on their vision and mission. The vision is a kind of long guidance while the mission is the scope of the business activities. The goals, which have been obtained by now, are company's performance and it is one of company ability indicator. Based on this condition, a chosen implemented strategy should increase the company's performance.
This research objective is to evaluate of ISO 9001 implementation to organization performance. The research is a case study at PT. Pacific Prestress Indonesia which ISO 9001 has been implemented for spun pile product since 2002. The outcome shows production process indicator, which is contained of improvement of production time and improvement in product specifications, formed performance. The result after ISO 9001 implementation determined not much increase in improvement of production time, on the other hand there is much declining in product reject for improvement in product specifications. Based on this reason, the ISO 9001 implementation in Pacific Prestress Indonesia has not given an increment performance yet.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14715
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robbins, Stephen P.
New Jersey: Prentice-Hall, 1993
302.35 ROB o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Romina Saraswati Himawan
"ABSTRAK
YPF-Maus Southeast Sumatra, LLC. adalah salah satu perusahaan minyak asing
yang beroperasi dl indonesia sebagai kontraktor bagi hasil Pertamina. Satu setengah tahun
yang lalu tepatnya 1 Mei I997, manajemen memutuskan untuk mengadakan perubahan
struktur organisasi di Departemen Eksploitasi dan struktur organisasi fungsional menjadi
unit bisnis. Peralihan dan pelaksanaan perubahan tersebut memberikan dampak positif dan
negatif baik pada perusahaan maupun pada karyawan perusahaan.
Persepsi dari karyawan Departemen Eksploitasi mengenai perubahan ini didapatkan
dengan melakukan jajak pendapat secara random. Jajak pendapat merupakan salah satu cara
yang efektif untuk mengumpulkan data terutama mengenai persepsi responden. Studi
persepsi ini perlu dilakukan untuk mendapatkan data yang paling akurat yang berkenaan
dengan karyawan yang terkait, sebab karyawanlah yang terkena dampak adanya perubahan
ini.
Responden dipilih secara acak dan diminta untuk mengisi jajak pendapat. Responden
cukup bervariasi dalam hal jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, masa kerja, tingkat
pekerjaan, dan latar belakang pekerjaan. Responden adalah mereka yang mengalami masa
berlakunya kedua struktur organisasi tersebut, sehingga dapat membuat perbandingan dan
keduanya.
Responden memberikan persepsinya atas hal-hal tersebut di atas, dan juga persepsi
atas unit bisnis yang kini diberlakukan. Persepsi tersebut mencakup beberapa hal seperti
struktur organisasi yang sesuai untuk perusahaan dan yang sesuai untuk pengembangan
karir karyawan. Keadaan unit bisnis saat ini, misalnya komposisi unit bisnis, komunikasi
antar anggota, sistem kontrol dan koordinasi, sistem penghargaan atas kinerja, adalah
beberapa hal yang mendapatkan perhatian dari adanya perubahan struktur organisasi.
Pada akhirnya karyawan sebagai bagian dari unit bisnis harus mengetahui secara
jelas konsep dan tujuan unit bisnisnya, demikian pula dengan target yang telah ditetapkan
oleh kantor pusat dan harus dicapai oleh tiap unit bisnis.
Berdasarkan studi persepsi yang dilakukan di Departemen Eksploitasi ini dapat
disimpulkan bahwa karyawan menerima perubahan struktur organisasi tersebut, tetapi dalam
pelaksanaannya memerlukan waktu dan profesionalisme dari semua pihak. Bukan berarti
bahwa struktur yang sebelumnya tidak baik, tetapi dengan perkembangan
perusahaan organisasi, struktur unit bisnislah yang sesuai dengan tujuan dari
perusahaan/organisasi saat ini.
Perubahan struktur organisasi ini diyakini menjadi hal yang menunjukkan
kedinamisan suatu perusahaan pada saat struktur yang lama tidak memuaskan lagi. Persepsi
ini bukan untuk menentukan struktur organisasi yang terbaik, tetapi untuk memberi
gambaran struktur yang sesuai untuk tiap perusahaan.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cohen, Allan R.
New York: McGraw-Hill, 2001
658.4 COH e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara
Bandung: Revika Aditama, 2005
658.3 ANW p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>