Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1418 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manurung, Mandala
"Tesis ini merupakan kesatuan studi literatur dan studi empiris. Tujuannya ingin melihat keterkaitan antara perkembangan teori, kebijakan dan realita ekonomi di Barat maupun di Indonesia.
Perkembangan teori dan kebijakan ekonomi di Barat, merupakan hasil sintesa (perdebatan) yang dilandaskan pada pemikiran besar para ekonom besar; Smith, Malthus, Marx dan Keynes. Pokok perdebatan adalah keterkaitan antara optimalisasi individu (self own interests) dengan kesejahteraan masyarakat (Social Walfare). Ketidaksinkronan antara optimalisasi inidividu dengan kesejahteraan masyarakat dapat membawa perekonomian ke kondisi krisis.
Pemikiran Smith, dikembangkan lebih lanjut oleh ekonom-ekonom yang dikenal sebagai ekonom aliran Klasik (Neo Klasik dan aliran Klasik Modern). Aliran ini melihat ada sinerji antara keinginan memenuhi kepentingan pribadi dengan kemakmuran bersama. Selama kedua keinginan tersebut dikoordinasikan lewat mekanisme pasar. Posisi pemerintah adalah netral, dalam arti tidak ikut campur dalam perekonomian. Tugas-tugas pokok pemerintah sebatas penyediaan komoditi publik. terutama penegakkan hukum dan keamanan. Menurut mereka krisis ekonomi lebih disebabkan oleh kegagalan pemerintah (government failure).
Pandangan berbeda diajukan oleh Malthus, Marx dan Keynes. Ketiganya melihat adanya konflik antara pemenuhan kepentingan pribadi dengan kepentingan bersama. Konflik tersebut disebabkan kegagalan pasar menjalankan fungsinya. Menurut Malthus, kegagalan pasar, diakibatkan berlakunya The Law Of Diminishing Return. Menurut Marx dan Keynes, kegagalan pasar lebih disebabkan tindakan spekulasi. Konsekunsi logis dari pemikiran Malthus, Marx dan Keynes adalah krisis ekonomi lebih disebabkan kegagalan pasar (market failure). Krisis itu dapat diatasi, dengan intervensi pemerintah.
Dalam perkembangan selanjutnya, di negara-negara kapitalis-liberal, dua pemikiran yang sangat mempengaruhi teori dan kebijaksanaan ekonomi adalah Smith (Klasik) dan Keynes(Keynesian).Kedua aliran ini, terus bersintesis menghasilkan teori-teori baru yang lebih berdaya guna. Menurut Romer (I993) sintesis Klasik-Keynes sebenamya merupakan sintesis pandangan tentang uang dan pasar
Sintesa yang mendapat porsi pembahasan khusus dalam tesis ini adalah New Keynesian Economics (NKE) yang dipakai untuk melihat perekonomian Indonesia. Hasil studi menunjukkan bahwa krisis ekonomi yang dihadapi baik pada tahun 1965 dan 1998 merupakan akumulasi ketidaksinkronan antara optimalisasi individu (optimalisasi mikro) dengan optimalisasi agregat (optimalisasi makro). Krisis ekonomi 1965 krisis disebabkan oleh government failure. Tetapi krisis 1998- disebabkan oleh government failure dan market failure dalam konteks perekonomian global. Sehingga secara teoritis krisis ekonomi 1998 akan lebih sulit dan membutuhkan waktu lebih lama agar dapat diatasi.
"
2000
T20588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anitasa Dewi
"Identitas mutlak merupakan suatu pilihan personal yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun bahkan oleh negara di mana personal itu tinggal dan menjadi warga suatu negara. Pilihan tersebut bukanlah hal yang mudah karena masing-masing memiliki ingatan-ingatan personal masa lalu yang tidak bisa dibuang begitu saja. Bahwa suatu tradisi bisa membuat seseorang untuk tetap bertahan di wilayah sejarah masa lampau mungkin tidak merupakan pilihannya sendiri. Demikian pula halnya terjadi pada mayoritas senior kelompok etnis Cina di mana mereka menjadi guard atau penjaga tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun. Pada masa modern seperti saat ini ketika globalisasi masuk ke seluruh sendi-sendi kehidupan manusia tentunya memberi kemudahan bagi aktor atau pelaku yang aktif untuk menentukan atau merepresentasi dirinya seperti apa yang mereka inginkan. Seperti yang dikatakan Stuart Hall bahwa identitas merupakan sebuah produk sosial dan Iayaknya sebuah produk maka identitas dapat dibentuk sesuai dengan dinamika sosial yang terjadi. Bahkan sangat mungkin aktor dapat menjadi inovator bagi identitasnya sendiri. Dalam penelitian saya mengenai kelompok etnis Cina Pasar Baru, saya ingin menemukan sesuatu yang baru yaitu seseorang dapat menentukan pilihan identitas tanpa terbelenggu oleh sejarah masa lampau maupun tradisi yang terus mengikatnya. Seperti Wang Gungwu jelaskan bahwa orang Cina dapat meramu sejarahnya sendiri yaitu menggunakan masa lalu untuk memahami dengan lebih baik masa kini dan menentukan masa depan mereka sendiri.
MasaIah identitas seringkali melihat pelaku hanya sebagai obyek penelitian, peneliti cenderung menempatkan dirinya sebagai seseorang yang mempunyai ?otoritas penuh? untuk menterjemahkan fenomena sosial. Sementara jika kita berbicara mengenai identitas maka yang paling tersentuh adalah sesuatu yang hakiki dalam diri manusia dalam menterjemahkan ?Siapakah Aku? yang mana dilihat sebagai ?Subyek Lagi? pula identitas memberinya rasa ?belonging?. Adalah suatu kenyataan bahwa isu identitas komunitas Cina telah diabaikan dan disudutkan pada masa pemerintahan Orde Baru. Terjadinya peristiwa tragis Mei 1998 adalah karena masalah ke-identitas-an yang selalu menjadi kambing hitam dan tidak adanya usaha yang keras dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut, membuat adanya persepsi yang salah dari warganya. Bahwa identitas suatu kelompok etnis apapun tidak mungkin terus tetap atau statis seperti yang mereka bayangkan sendiri. Tanpa wawasan dan pengetahuan yang benar maka masalah ke-identitas-an tidak pemah akan berakhir. Dalam tesis ini saya menggunakan sudut pandang Stuart Hall di mana dalam konsep Cultural identity-nya menghasilkan analisis yang berhubungan dengan dinamika identitas orang Cina Pasar Baru. Bahwa munculnya pembentukan identitas kultural masyarakat dalam sebuah konteks dunia yang terus berubah. Selain itu Hall juga menjelaskan identitas kultural suatu masyarakat tidak dapat ditampilkan secara murni karena terjadinya tidak mungkin tanpa pengaruh dari kebudayaan lain. ldentitas akan selalu bergerak atau dinamis dan terus berlangsung tanpa henti. Dalam penelitian ini saya mencoba untuk tidak terjebak ke dalam wilayah politik dan bentuk-bentuk konflik yang selalu ada jika kita berbicara mengenai suatu kelompok etnis tertentu. Saya berusaha untuk melihat identitas kelompok etnis Cina Pasar Baru sebagai dinamika dan konstruksi sosial sesuai perkembangan dan fenomena sosial yang terjadi dewasa ini."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T21694
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emha Ainun Nadjib, 1953-
Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2008
809.4 EMH j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Damayanti
"Studi ini akan mengeksplorasi eksistensi dan bentuk institusi pengaturan kerja dan kesejahteraan kelompok nelayan kongsi di pulau Pramuka dengan menggunakan konsep kunci ekologi politik, institusi, teori kelompok, serta commons. Teori kelompok yang dibahas Olson (1965) juga akan diterapkan untuk menjelaskan perilaku individu dalam kelompok yang dipengaruhi dan mempengaruhi kelompok tersebut.
Studi ini mencoba mengungkap cara kerja institusi seperti yang diungkap Haller (2002: 10) bahwa cara institusi berevolusi dan berubah serta pengaruh yang dibawanya terhadap strategi ekonomi individu dan kelompok para aktornya, adalah isu yang diperdebatkan oleh berbagai teori berbeda dalam sejarah ekonomi, ilmu politik dan antropologi. Institusi yang dilihat di sini adalah aturan main yang formal dan informal, seperti hambatan, norma, nilai dan aturan. Semuanya memberi insentif pada kelompok dan individu, juga membangun struktur aksi dan interaksi manusia, khususnya dalam kegiatan-kegiatan ekonomi, dalam aksi kolektif (collective action) dan dalam pemanfaatan sumberdaya yang berkelanjutan.

The study tends to explore the existence and forms of institutions in which jobs and welfare are managed in kongsi fisher groups in Pramuka island using the key concept of political ecology, institution, theory of groups and commons. Theory of groups which has been written by Olson (1965) will be used to explain individual action within the group that is influenced by and to impact toward the group.
This study describes how institution works as Haller (2002: 10) wrote that the way institution evolves and change as well as impact it brings to the individual and group's economic strategy of its actors, which has been debatable issue discussed by different theories in history of economy, political science and anthropology. Institutions seen here as both formal and informal rules of the game, such as obstacles, norms, values and regulations. Those contribute to incentives that has been chased by groups and indivuals, as well as construct the structure of action and interaction of people, especially in economic activities, collective action and the use of sustainable resources."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24297
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ellis Puspitasari
"Penelitian ini berfokus pada analisis adanya dampak positif dari pemberian label positif terhadap para pelaku Hikikomori. Akibat pemberitaan yang terlalu melebih-lebihkan mengenai beberapa insiden kekerasan yang dilakukan oleh para pelaku Hikikomori, berkembanglah stigma dalam publik Jepang yang memandang Hikikomori sebagai perilaku menyimpang yang erat kaitannya dengan kekerasan dan kejahatan. Stigma ini kemudian menjadi penghalang bagi pelaku dan keluarganya untuk mencari bantuan atau menceritakan keadaan yang sebenarnya. Berkaitan dengan penanganan hal ini, pemerintah dan para ahli di Jepang kemudian mengeluarkan label positif yang memandang Hikikomori sebagai sebuah kata yang mengacu pada perilaku anti sosial dan bukan sebuah perilaku penyimpangan yang dekat dengan kekerasan dan kejahatan.Dalam penulisan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan. Penulis mengumpulkan data-data kepustakaan, baik yang membahas maupun yang berhubungan dengan masalah Hikikomori. Data-data ini kemudian diolah dengan menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu dikumpulkan, dibaca, dipahami, diinterpretasikan, dianalisis dan kemudian dideskripsikan. Berdasarkan analisis, label positif terhadap Hikikomori ternyata mampu memperbaiki keadaan. Dengan label tersebut, publik mulai bersikap positif terhadap para pelaku isolasi sosial dan keluarganya. Mereka bekerjasama dengan pemerintah dan para ahli untuk mengembalikan pelaku Hikikomori dan keluarganya ke masyarakat. Perhatian dan dukungan masyarakat akhirnya membuat pelaku dan keluarga mulai terbuka. Keterbukan mereka ini dapat dilihat dari adanya hasil survey dan penelitian yang dilakukan pemerintah dan swasta setelah label ini dikeluarkan. Sebelum adanya label positif, tidak ditemukan adanya data ststistik mengenai Hikikomori karena pelaku dan keluarga enggan untuk menceritakan keadaan yang sebenarnya. Keterbukan pelaku Hikikomori juga terlihat dari maraknya bukti keeksistensian pelaku Hikikomori dalam dunia maya. Setelah adanya label positif banyak pelaku Hikikomori yang berinteraksi dalam bentuk chating di dunia maya dan banyak dari mereka yang berani muncul ke permukaan, sehingga kini Hikikomori telah menjadi hal yang diketahui oleh oleh banyak orang di Jepang maupun di luar Jepang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13805
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Santi
"Masalah kemiskinan merupakan masalah sosial yang juga dapat terjadi di negara maju, seperti Jepang. Penelitian ini berfokus pada salah satu bentuk kemiskinan di Jepang pada masa kontemporer, yaitu homeless. Sebelum tahun 1990¬an, fenomena homeless tidak tampak ke permukaan karena jumlahnya terhitung sangat sedikit. Akan tetapi, sejak pecahnya gelembung ekonomi pada awal tahun 1990¬an, jumlah homeless semakin bertambah dan telah tampak ke permukaan seiring dengan masa resesi ekonomi yang berkepanjangan. Homeless ini berasal dari tiga komunitas besar, yaitu homeless yang berasal dari kaum buruh harian di yoseba, pekerja reguler, dan non reguler. Melalui studi literatur, skripsi ini menganalisa bagaimana struktur ekonomi dan non ekonomi mempengaruhi munculnya homeless dari ketiga komunitas tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa munculnya homeless dari ketiga komunitas tersebut dipengaruhi oleh struktur industri, struktur kesempatan kerja dalam industri sekunder, dan perubahan sistem tenaga kerja dalam perusahaan Jepang. Skripsi ini menyimpulkan bahwa munculnya homeless di Jepang merupakan salah satu bentuk kemiskinan struktural.

One of the social problems which also occurred in developed country such as Japan was poverty. This research is focused on ?homeless?, one of the poverty forms. Before 1990s, the phenomenon of homelessness did not emerge because of its small number. However, since the bubble economy and prolonged recession in the beginning of 1990s, the homelessness had appeared on the surface because of the increasing number of homeless people. Currently, homeless people come from three communities, such as daily labors at yoseba, regular and irregular workers. Through literature study, this thesis analyzed how economic structure and non economic structure influenced the occurrence of homelessness from those three communities. This research showed that homelessness of such communities was influenced by industry structure, work opportunities in secondary industry, and transformation of manpower system in Japanese company. This thesis concluded that homelessness in Japan is one of the structural poverty."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13681
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hellwig, Tineke
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007
305.409 598 HEL c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Niel, Robert Van
Bandung: W. Van Hoeve , 1960
305 NIE e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Allbaugh, Leland G.
Princeton, N.J. : Princeton University Press , 1953
949.9 ALL c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford: Oxfam , 1979
362.5 PIC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>