Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4280 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Ketut Suardana
"Isu ketenagaan menjadi perhatian rumah sakit terutama menyangkut produktifitas dan efisiensi. Permasalahan yang menonjol pada manajemen sumber daya manusia kesehatan di Indonesia (Ilyas, 1999) adalah: stagnasi tenaga kesehatan, distribusi & keahlian yang tidak merata serta menurunnya produktifitas dan kualitas kerja. Dalam dunia manajemen keperawatan salah satu upaya yang digunakan untuk meningkatkan produktifitas kerja adalah dengan menggunakan metode penugasan yang tepat. Metode penugasan adalah suatu pendekatan yang digunakan perawat untuk mengorganisasikan pekerjaan sehingga pelayanan yang komprehensif, holistik dan berkesinambungan dapat tercapai.
Metode penugasan yang saat ini banyak digunakan di Indonesia adalah metode penugasan tim, fungsional, atau metode penugasan tim yang dimodifikasi dengan fungsional. Sampai saat ini belum diketahui metode penugasan mana yang lebih produktif terkait dengan upaya meningkatkan pendapatan asli daerah sejalan dengan digiatkannya status otonomi daerah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat produktifitas kerja perawat yang menggunakan metode penugasan tim-fungsional dengan metode penugasan fungsional di Rumah Sakit Umum Daerah Gianyar dan Tabanan Bali. Desain penelitian adalah deskriptif analitik model cross sectional yang membandingkan tingkat produktifitas kedua kelompok. Metode yang digunakan adalah work study melalui pengamatan di unit rawat imp anak, kebidanan, bedah dan interna terhadap 102 responden pada penugasan tim-fungsional dan 108 responden pads penugasan fungsional. Jumlah total pengamatan pada setiap kelompok adalah sebanyak 1728 pengamatan. Sampel dipilih secara proporsional dengan metode acak sederhana. Besar sampel dihitung berdasarkan estimasi perbedaan antar populasi.
Pengolahan dan analisa data menggunakan komputer program SPSS versi 10 yang menyajikan data tentang basil analisa univariat meliputi karakteristik responden, jumlah dan jenis kegiatan serta tingkat produktifitas perawat. Analisa bivariat menggunakan uji t yang menyajikan informasi tentang perbedaan tingkat produktifitas kerja kedua kelompok.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aritara kedua kelompok memiliki selisih jumlah kegiatan pengkajian sebesar 0,16 kegiatan, perumusan diagnosa keperawatan 0,266 kegiatan, penyusunan rencana keperawatan 0,23 kegiatan, implementasi 0,41 kegiatan, evaluasi 0,38 kegiatan, kegiatan keperawatan tak langsung 0,24 kegiatan, kegiatan non keperawatan 0,03 kegiatan, kegiatan non produktif yang diperkenankan 0,63 kegiatan dan kegiatan non produktif yang diperkenankan 0,66 kegiatan. Tingkat produktifitas kelompok fungsional adalah sebesar 56,27% dan kelompok tim-fungsional sebesar 67,92%.
Hasil uji beds dua mean variabel yang bersifat independen menunjukkan bahwa perbedaan ditemukan pada perumusan diagnosa, penyusunan rencana keperawatan, evaluasi, kegiatan keperawatan tak langsung, kegiatan non produktif yang diperkenankan dan tingkat produktifitas kerja secara total. Lemahnya pengawasan melalui supervisi dan belum optimalnya kegiatan konferens keperawatan merupakan faktor yang diasumsikan sebagai penyebab belum optimalnya tingkat produktifitas. Ditemukan ada beberapa faktor yang berhubungan dengan produktifitas kerja seperti beban kerja, pendidikan dan usia responder. Penelitian tidak meneliti lebih jauh tentang faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas kerja. Direkomendasikan agar dilakukan supervisi, menggalakkan konferens dan mengintensipkan pelaksanaan proses keperawatan pada program pendidikan berkelanjutan. Disamping itu agar dilakukan penelitian lebih kompleks dengan desain quasi eksperimen dan melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan produktifitas kerja.

Comparative Study on Nursing Work Productivity of Team-Functional Nursing Care Delivery with Functional Nursing Care Delivery in General Hospital Region Tabanan and Gianyar BaliHuman resource issues at hospital has been long time concerned of hospital managers, especially their productivity and efficiency. According to Ilyas (1999), human resource management's main problems are the career development, mal distribution of man power and low productivity & quality of working life. Within nursing management, one solution to improve work productivity is to improve adequate nursing care delivery. Nursing care deliveries are approches that used to organize nurse's job so that it covers a comprehensive, holistic and continuous nursing care.
The nursing care deliveries that have been used widely in Indonesia are team nursing, functional, or modified team-functional. There has been no research on which methode is more productive until now. Furthermore, this type of research is important in relation of to increase hospital revenues as part of local government income. The revenues issue is getting more important in decentralization in Indonesia.
This study has objective to examine differences of nursing work productivity level of team-functional method in comparison to fuctional approach at Regional General Hospitals of Tabanan and Gianyar Province of Bali. The research design is cross sectional with a descriptive analytical approach in comparing the two methodes. In order to measure the work productivity, a work study was used, which were observing 102 nurses with team-functional methode at Regional General Hospital Gianyar and 108 nurses with functional methode at Regional General Hospital Tabanan. A total of 1728 observations was done in each group. Sampling of observation was selected using proportional random sampling. Total observations needed were calculated based on estimated difference between the two groups.
Data management and analysis used computerized software SPSS program version 10, which present univariate ofrespondent characteristics, type and sum of activities of nurse productivity level. Bivariate analysis used t test which present information abaout differential productivity between two groups.
The result of study showed that there are differences between the two groups in activities of 0,16 activity for assesment; formulating nursing diagnosis 0,266 activity; designing nursing care plan 0,24 activity; implementation 0,41 activity; evaluation 0, 38 activity; indirect care 0,24 activity; non nursing activities 0,03 activity; permissible non productive 0,03 and non permissible non productive 0,66 activity. Work productivity level of fuctional method is 56,27% and team-functional method is 67,92%.
Two-tailed independent t test showed statistical differences (at p < 0,05) in formulating nursing diagnosis, designing nursing care plan, evaluation, indirect care, permissible non productive activity and total work productivity. From observation at both hospital the differences are related to weak supervision and non existence of periodic nursing conferences. This study also showed that work load, education and age of worker are significantly related to work productivity. It is recommended that hospital should improve supervision, establish periodic nursing conferences and further intensify nursing process in continnuing education program. For continnuing the study, it is recommended that a quasi experiment approach is used with more variables examined."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T7257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supratman
"Perjanjian GATS membawa dampak pada pelayanan kesehatan sehingga penting untuk membuat sistem regulasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi di masing-masing negara. Strategi untuk memperbaiki sistem pelayanan kesehatan antara lain memperbaiki sistem pendidikan kesehatan, menggalang kehidupan keprofesian dan penataan kembali sistem pemberian pelayanan kesehatan sehingga mampu memberi pelayanan yang baik dan transparan, bermutu dan memperhatikan kepentingan pasien. Oleh karena itu penting untuk meningkatkan sistem manajemen termasuk manajemen keperawatan sehingga mampu meningkatkan prestasi kerja perawat. Penelitian prestasi kerja di RS Islam Jakarta dilaksanakan mengingat prestasi kerja mereka selama ini secara umum belum memuaskan.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan rancangan deskriptif korelatif. Metode pengambilan sampel dilakukan secara cross sectional dimana unit analisisnya adalah perawat pelaksana yang bekerja minimal satu tahun di unit rawat inap . Instrumen yang dipakai adalah kuesioner yang menggunakan konsep teori motivasi isi dari Maslow dan Herzberg. Sedangkan instrumen prestasi kerja diadopsi dari hasil penelitian Ilyas di RS Islam Jawa Tengah tahun 1994. Variabel motivasi kerja meliputi motivasi intrinsik (penghargaan atas prestasi, tanggung jawab dalam pekerjaan, kesempatan untuk berkembang dan otonomi dalam pekerjaan) dan motivasi ekstrinsik (penerimaan gaji, kondisi lingkungan kerja, kebijakan institusi dan supervisi atasan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) secara umum prestasi kerja perawat di RS Islam Jakarta, 56,5% berprestasi tinggi (2) motivasi kerja ekstrinsik perawat di rumah sakit, 44% tinggi dan motivasi kerja intrinsik, 55,4% tinggi (3) terbukti dalam penelitian ini yang berhubungan secara bermakna terhadap prestasi kerja perawat ialah gaji, kebijakan institusi, supervisi, penghargaan, tanggung jawab dan kesempatan berkembang (4) dari enam komponen motivasi yang berhubungan maka terdapat dua faktor yang dominan, yaitu gaji dan kesempatan berkembang. Mempertimbangkan hasil penelitian diatas maka dapat disampaikan saran antara lain (1) perlunya merubah kebijakan rumah sakit tentang gaji perawat (2) kondisi lingkungan kerja perlu lebih ditingkatkan lagi kualitasnya (3) pelaksanaan supervisi perlu ditingkatkan baik kaulitas dan kuantitasnya (4) perlu ditingkatkan sistem penghargaan yang adil (5) pemberian tanggung jawab yang lebih luas kepada perawat (6) diperluasnya kesempatan bagi perawat untuk dapat lebih maju dan berkembang.

GATS agreement impacted to health services, so it is important to make a suitable regulation system to the situation and condition in each country. The strategies in improving the health services system are to improve the health education system, to do professional life and to rearrange the system of giving the health service. So it will give transparent and good services, qualified and patient need orientation. It is important to improve management system including nursing management so that it can increase nurse performance.
This research done because of unsatisfied performance of nursing staff in Jakarta Islamic Hospital. This research is non experimental quantitative research with correlative descriptive design. Sampling method is done by cross sectional in which its analysis unit is nurses with one year working experience in hospital. The instrument is questionnaires that use content motivation theory from Maslow and Herzberg (La Monica, 1996). Whereas the nurses? performance instrument is adopted from Ilyas?s research results in Islamic Hospital in Central Java on 1994. Motivation factors variable include intrinsic motivation (reward of achievement, responsibility in working, opportunity to improve self, autonomy) and extrinsic motivation (salary acceptance, working environment condition, institution policy, quality of supervision).
Research result showed that (1) generally, nurses performance in Jakarta Islamic Hospital, 56,5% is high (2) nurses extrinsic motivation, 44% is high and intrinsic motivation, 55,4% is high (3) in this research proof that significant correlation to the nurses performance is salary acceptance, institution policy, quality of supervision, reward system, responsibility in working, opportunity to improve (4) there is two dominant factors is salary acceptance and opportunity to improve. Considering the research result above so can be suggested that (1) it is necessary to increase salary (2) increasing the quality of work condition (3) increasing the quantity and quality of supervision (4) reward system in equity (5) giving more responsibility to the nurses, and (6) giving more opportunity to improve.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T8239
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Said Usman
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan karakteristik individu (umur, jenis kelarnin, status perkawinan, tingkat pendidikan), karakteristik pekerjaan (tanggung jawab, variasi tugas, beban kerja), dan karakterist & suasana kerja (supervisi, insentif pelatian, kesempatan memperoleh pendidikan lanjutan, fasilitas kerja, hubungan antar karyawan) dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan di ruang rawat inap RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Desain penelitian ini adalah non experimental dengan pengumpulan data dilakukan secara cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana yang bekerja diruang rawat imp RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, dihitung dengan pendugaan proporsi populasi yang berjumlah 79 orang.
Hasil penelitian pada analisis univariat menunjukkan bahwa motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan di ruang rawat inap RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh berada pada kategori rendah (54,4%). Dari hasil analisis bivariat diketahui bahwa karakteristik individu hanya variabel tingkat pendidikan yang berhubungan secara signifikan dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan (P.value=O,044). Karakteristik pekerjaan yang berhubungan secara signifikan dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan adalah tanggung jawab (P.value4J,006) dan beban kerja (P.value=0,001). Sedangkan karakteristik suasana kerja yang berhubungan secara signifikan dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan adalah supervisi (P.value 1,001), insentif (P.value O, 0O0), pelatihan (P.value=,000), dan fasilitas kerja (P.value ,011). Hasil analisis multivariat regresi logistik menunjukkan bahwa variabel insentif merupakan variabel yang secara statistik paling signifikan berhubungan dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan di ruang rawat inap RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh (P.value,001).
Berdasarkan hasil penelitian ini, untuk meningkatkan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan maka peak manajemen RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh khususnya bidang keperawatan perlu memperhatt`lcan serta memperbalki suasana kerja dan karakteristik pekerjaan, menetapkan secara jelas pemberian insentif, meningkatkan pengembangan sumber daya manusia khususnya tenaga keperawatan, meninjau kembali keseimbangan antara beban kerja perawat dengan jumlah pasien, meningkatkan tanggung jawab perawat dengan cara merubah metode penugasan keperawatan dari metode fungsional ke metode tim, melakukan supervisi secara berkala, merencanakan dan melaksanakan pelatihan proses keperawatan secara bertahap, dan penambahan fasilitas kerja di ruang rawat inap.
Untuk penelitian lanjutan disarankan agar dilakukan dengan membandingkan faktor-faktor yang memotivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan pada beberapa rumah sakit yang berbeda, metode pengumpulan data untuk variabel motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan dilakukan dengan cara observasi langsung sehingga mendapatkan data yang lebih okjektif, serta melakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan pemberian insentif dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan.

The objectives of this research are to describe relation between individual characteristics (age, sex, marriage status, length of work, and level of education), job characteristics (responsibility, job variation, and workload), and working situation characteristics (supervision, incentives, training, the opportunity for continuing of study, work facility, and human relations) with nurse's motivation in implementation standard nursing process in the inpatient care unit of Dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh. Design of the research is non-experimental with data collected by using cross-sectional approach. The sample of this research was 79 nurses at inpatient care unit of Dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh and was appointed takes proportionally from the population in the hospital.
The results of univariate analysis concluded that nurse's motivation in the implementation of nursing process at the inpatient care unit of Dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh was at low category (54,4%). The results of bivariate analysis showed that: individual characteristics only level of education was significantly related to nurse's motivation in the implementation of nursing process (P.value O, 004). Job characteristics that was significantly related to the nurse's motivation in the implementation of nursing process is sense of responsibility (P.value M), 006), and workload (P.value O, 001). Whereas, working situation characteristics was significantly related to the nurse's motivation in the implementation of nursing process include: supervision experienced (P.valueM3, 001), incentives (P.value~, 000), trainings participated (P.value~, 000), and working facilities (P.value, 01 l). The result of multivariate analysis using logistic regression indicated that the incentives (P.value 0,001) constituted the most significant related to the nurse's motivation in implementation of nursing process at the Inpatient Care Unit of this hospital.
Based on the results, this research can conclude that in order to increase nurse?s motivation in the implementation of nursing process (at the inpatient care unit of Dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh) especially in nursing care unit, attention must be paid to the improvement of work situation and job characteristics. Incentives must be clearly determined, to improve nursing performance in nursing process. Review of the balance between nurse workload with amount of patient is also important. To raise the nurse's responsibility changes must be made in nursing methods from functional to team approach. Supervision must be come out regularly. Training is also important aside from improvement of working facilities at the Inpatient Care Unit.
Recommendation to further research is away other to compare nurse's motivating factors in two or more different hospitals, or using different data collection method, and in the difference ways of doing observation to bring about more objective of data, other research is about incentives related to the nurse's motivation in the implementation of nursing process.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T9531
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriela Ere Badjo
"Peran kolaborasi perawat primer dengan dokter dan klien pada metode keperawatan primer masih belum berjalan dengan baik sehingga dalam pengobatan dan perawatan klien beluin optimal. Kondisi ini menyebabkan efektifitas dan efisiensi tindakan keperawatan pada klien juga belum optimal.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kontribusi karakteristik perawat primer dan pengetahuan tentang metode keperawatan primer terhadap kolaborasi perawat primer dengan dokter dan klien di unit rawat inap.
Penelitian ini dilaksanakan di unit penyakit dalam dan bedah P.K. Sint Carolus pada bulan Juli 2003.
Disain penelitian menggunakan deskriftif korelasional dengan metode pendekatan cross seesianul. Populasi adalah semua perawat primer di unit penyakit dalam - bedah di 12 unit rawat inap. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi dimana responden yg memenuhi kriteria penelitian adalah 109 perawat primer. Pengumpulan data menggunakan angket yang terdiri atas isian mengenai karakteristik perawat (umur, tingkat pendidikan, status perkawinan, lama kerja), kuesioner pengetahuan tentang metode keperawatan primer dan kuesioner pelaksanaan kolaborasi perawat primer dengan dokter dan klien didapatkan pada persepsi perawat primer. Uji analisis hubungan atau kontribusi menggunakan uji korelasi dari Spearman.
Hasil penelitian didapatkan hubungan atau kontribusi variabel independen yaitu umur (rs= .0,203, p = 0,034), sistem penugasan (rs= 0,322,p = 0,001), tindakan keperawatan primer (rs= 0,369, p = 0,0001), otonomi dalam pengambilan keputusan (rs= 0,477, p= 0,0001) dan total metode keperawatan primer ( rs= 0,494, p= 0,0001) terhadap variabel kolaborasi perawat primer dengan dokter dan klien. Penelitian ini juga mendapatkan model bahwa otonomi perawat primer dalam pengambilan keputusan (Beta = 3,329), dan tindakan keperawatan komprehensif (Beta =2,713) ditambah konstanta (38,091) merupakan prediktor utama terhadap pelaksanaan kolaborasi perawat primer dengan dokter dan klien.
Dari hasil penelitian ini disarankan agar perawat primer diberi penambahan pengetahuan dan pemahaman tentang otonomi dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan tindakan keperawatan komprehensif.
Daftar Pustaka 69 (1975 - 2443)

"The Contribution of Nurses Characteristics and Primary Nursing Method to the Collaboration of Primary Nurse -- Doctor - Client at the Medical - Surgical unit of St. Carolus Health Service". The role of Primary Nurse with the doctor and the client on the primary nursing method was not implemented well, thus the medical intervention and nursing intervention were also not optimal.
The study was conducted to identify the contribution of the characteristics of primary nurse the knowledge about primary nursing method to the collaboration process of Primary Nurse - Doctor and Client.
Using a descriptive - correlational, especially cross - sectional method, the researcher selected 109 participants from 12 wards of medical-surgical wards of PKSC, Jakarta in July, 2003. The data were gathered by using the distribution of three questionnaires, there are the nurse's characteristic data sheet (age, educational level, marital status, length of work), the knowledge about primary nursing method and the process of collaboration between the nurse - doctor and client which is based on primary nurse perception. The statistical treatment used where Spearman's correlation test and Mann - Whitney test.
The findings indicated that the relationship between the nurse's characteristics : age and the collaboration process was high with the following results; (rs=0,203, pri,034 for age. In term of primary nursing method with collaboration process, the results as follows: tasking system (rs 0,322, p=0,001; Nursing Process (1-0 ,369, p-:1.0001; autonomy in decision making (rs=0,477, p=0,0001) and the total of primary nursing method (rs,494. p=0,00010. The finding also showed that the nurse's autonomy indecition making (12,713) with constant value of the primary nurse -- doctor - client collaboration.
This findings recommend that the primary nurses need to Improve to loo given some additional knowledge and understanding about autonomy in decision making and comprehensive nursing intervention.
Biliography 69 (1975 - 2003)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10988
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safrudin
"Perawat pada ruang rawat Inap RS Husada bertanggung jawab atas keberhasitan pelayanan keperawatan yang ditunjukan dengan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Keberhasilan pelayanan dipengaruhi oleh manajemen waktu dan karakteristik perawat. Sampai saat ini, masih sedikit penelitian yang berfokus pada pengkajian mengenai hal tersebut.
Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan antara karakteristik perawat dan manajemen waktu dengan dokumentasi asuhan keperawatan perawat pelaksana di Ruang, Rawat Inap RS Husada Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yang bersifat cross sectional. Tempat penelitian adalah Rumah Sakit Husada yang meliputi 19 (sembilan belas) ruang rawat, dengan melibatkan 131 perawat pelaksana sebagai responden.
Data didapat dengan cara mengevaluasi dokumentasi yang di buat responden dengan cara menilai aspek pengkajian, diagnosa, rencana tindakan dan evaluasi. Hasil uji statistik menunjukan 56,5% dokumentasi asuhan keperawatan baik sesuai dengan standar Dep. Kes. 1998. Hasil uji statistik bivariat chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel usia (p=0,004), pendidikan (p = 0,001), lama kerja (p = 0,006) dan manajemen waktu P = 0,013).
Uji statistik regresi logistik dapat dilakukan karena hasil analisis bivariatnya untuk menentukan kandidat seluruhnya memiliki nilai p value < 0,25. Dari keempat variabel tersebut yang paling dominan memiliki hubungan dengan dokumentasi asuhan keperawatan adalah variabel pendidikan setelah dikontrol variabel manajemen waktu.
Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pimpinan RS Husada untuk melakukan pengkajian ulang terhadap peran dan fungsi perawat sehingga perawat pelaksana mempunyai otoritas dan akuntabilitas yang lebih besar. Selain itu diperlukan peningkatan pendidikan bagi perawat pelaksana tentang manajemen waktu dan dokumentasi asuhan keperawatan. Rekomendasi juga diberikan untuk para peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian tentang dokumentasi asuhan keperawatan perawat pelaksana agar melibatkan lebih banyak variabel yang diteliti dengan desain yang berbeda serta menggunakan instrumen.
Daftar Pustaka: 58 (1991 - 2001)
Nurses at the in-patient wards of Husada Hospital had responsibility on the successfulness of an optimum nursing services which could be revealed by their quality of nursing documentation. This successful of nursing services was influenced by factors such as nurses' characteristic and time management in the Hospital.
Therefore, this research analyzed, the relation between nurses' characteristics and time management with their documentation of nursing care in in-patient ward of Husada Hospital.
The purpose of this research was to identify the relationship between nurses' characteristic and time management with their documentation of nursing. This research was a descriptive correlation which used a cross sectional research design. The place of this research was at Husada Hospital which involving 19 in-patient wards and 131 nursing associates as respondents.
The data were obtained by evaluating the nursing documentation which was developed by the respondents. This documentation, then examined on its quality of the assessment, diagnosis, planning, intervention and evaluation. The result revealed that 56,5% of documentation was good, along with Dep. Kes. 1998 standard of documentation. Hence, the result of bivariate chi-square statistical test show that there was a significant relationship between variables; age (p=O,004), education (p=4,OO1 ), nurse's length of work (p=O,006) and time management (p=4,013 ).
Multivariate test of analysis, using logistic regression, tested that, from these 4 variables above, the education variable was the most dominant variable (p Wald=,001), after controlled by the time management variable (p wald=0,008).
This research recommended to the Hospital manager to do the re-assessment toward the nurses role and function. have more authority and accountability. Recommendation also given to the other researcher to assess the documentation of nursing care variables, different design and instruments.
Bibliography: 58 ( 1991- 2001 )
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daulima, Novy Helena Catharina
"Cemas adalah suatu perasaan tidak nyaman yang merupakan respons terhadap ketakutan atau kehilangan sesuatu yang bernilai (Cook dan Fountaine, 1987). Cemas berbeda dengan takut. Takut adalah penilaian intelektual dari stimulus yang mengancam dan obyeknya jelas, sehingga individu tersebut dapat menggambarkan sumber dari rasa takutnya (Herawaty, 1996). Sehingga dapat disimpulkan bahwa cemas dapat terjadi bila ada ancaman, ketidakberdayaan, kehilangan kendali, persaaan kehilangan fungsi dan harga diri, kegagalan membentuk pertahanan, perasaan terisolasi dan takut mati (Hudak dan Gallo, 1997).
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi praktek klinik di rumah sakit jiwa (RSJ). Janis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan desain 'cross sectional'. Sampel terdiri dari 41 orang mahasiswa yang praktek di RSJ dan 34 orang mahasiswa yang praktek di Panti Werdha (non RSJ). Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 30 pernyataan tentang tanda dan gejala kecemasan. Analisa data dilakukan dengan uji statistik univariat untuk penilaian distribusi frekuensi dengan ukuran persentase atau proporsi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang paling banyak mengalami cemas berat adalah mahasiswa yang praktek klinik di RSJ (64.3%). Sedangkan berdasarkan data sosio demografi mahasiswa yang praktek di RSJ, cemas berat paling banyak dialami oleh mahasiswa yang berusia 15-25 tahun (100.0%), mahasiswa yang beragama Kristen (100%), mahasiswa yang duda/janda (100%), dan mahasiswa yang pengalaman kerjanya 10-20 tahun (66.6%)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Yadi
"Instrumen penilaian kinerja perawat merupakan suatu perangkat manajerial untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja perawat dalam melayani pasien. Kebutuhan terhadap instrumen penilaian kinerja perawat sangat panting, mengingat besarnya jumlah dan peran mereka dalam pelayanan rumah sakit. Instrumen penilaian kinerja perawat dirumah sakit Qadr belum spesifik untuk menilai kinerja perawat berdasarkan uraian tugasnya, sehingga perlu dlakukan pengembangan instrumen penilaian kinerja perawat ruang rawat inap.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rancangan instrumen penilaian kinerja perawat ruang rawat inap yang memiliki kriteria : berhubungan dengan pekerjaan, praktis, memilki ukuran kinerja, memiliki standar kinerja yang sesuai dengan pekerjaan perawat. Dilakukan penelitian kualitatif dengan metode penelitian operasionai, data diperoleh melalui kegiatan wawancara mendalam, studi dokumen dan pengamatan. Kerangka pikir dikembangkan dari kerangka teori Handoko(1999) yang telah dimodifikasi.
Hasil penelitian berupa rancangan instrumen penilaian kinerja perawat ruang rawat inap yang terdiri dari 16 komponen pekerjaan, 45 ukuran kinerja beserta standar kinerja untuk setiap ukuran. Hubungan instrumen penilaian dengan pekerjaan diperoleh dengan memasukkan komponen pekerjaan yang ada diuraian tugas menjadi materi penilaian. Keparaktisan instrumen terlihat dari kejelasan komponen penilaian dan kejelasan penentuan skor, mudah dimengerti dan dilaksanakan serta hasil penilaian dapat dirasakan manfaatnya oleh perawat, peningkatan kinerja, dan dapat membantu tercapainya tujuan profesi perawat dan rumah sakit. Ukuran kinerja yang jelas dan standar kinerja yang sesuai dengan pekerjaan. Uji validitas dan reliabilitas menghasilkan 12 jenis indikator yang tidak memenuhi syarat valid dan telah dilakukan usulan koreksi.
Dengan adanya instrumen penilaian kinerja ini diharapkan dapat membantu manajemen dalam melakukan penilaian kinerja perawat ruang rawat inap dirumah sakit Qadr setelah mengalami penyesuaian.
Daftar bacaan : 26 ( 1989-2001 )

Nursing performance appraisal instrument is one of the management tools to assess nurse performance achievement in providing patient care. This instrument is very important because of the great number of nurses and their roles in hospital. The existing nursing performance appraisal instrument at Qadr hospital was not specifically to measure nursing performance, so that there is a need to develop better nursing performance appraisal instrument.
The objective of this study to develop nursing performance instrument design for in- patient room Qadr Hospital that have four criteria: job-related, practicality, performance measured and performance standard. The qualitative method used with operations research approach. Data were collected through in-depth interview, documentation, observation and questionnaires. The conceptual framework is modified based on Handoko theory (1999).
Result of this study is nursing performance instrument design for in patient room; consist of 16 job components and 45 performance indicators. Relation between measurement instrument and job are obtained through organizing assessment component from job description of bedside nurse, mission, and hospital regulation. Instrument is practical if understandable and straightforward, clear assessment criteria, useful in achieving professional and hospital objectives, having appropriate performance measured with job, and performance standard which have job achievement criteria. Based on validity and reliability test of instrument, there are 12 items performance not valid and had been corrected.
This nursing performance appraisal instrument is recommended to use in assessing nurse for in-patient room after several adjustment.
References: 26 (1989-2001)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satimin Hadiwidjaja
"ABSTRAK
Banyak faktor yang ikut menentukan citra dari suatu rumah sakit; salah satu diantaranya ditentukan atas mutu dari asuhan keperawatannya. Pelaksana asuhan keperawatan kepada penderita terutama dilakukan oleh perawat. Perawat yang berkualitas dengan jumlah yang cukup mempunyai andil dalam menciptakan mutu asuhan keperawatan yang baik kepada penderita.
Masalah yang dihadapi oleh administratur RSU Islam Kustati Surakarta bukan hanya terbatas didalam memperoleh perawat yang berkualitas saja, tetapi leblh dari itu untuk mempertahankan perawat yang telah ada pun mengalami kesulitan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan kuesioner, yang merupakan studi kasus di RSU Islam Kustati Surakarta dengan maksud untuk menganalisis faktor-faktor penyebab keluarnya perawat dari RSU Islam Kustati.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ialah bahwa keluarnya perawat dari RSU Islam Kustati Surakarta dipengaruhi oleh karakteristik perawat sendi.ri serta banyak variabel.
Kesimpulan dari penelitian ini ialah bahwa atribut dalam karakteristik perawat serta budaya masyarakat Jawa mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap keluarnya perawat dari RSU Islam Kustati Surakarta. Atribut dalam karakteristik perawat dan variabel bebas tersebut dibawah ini mempunyai pengaruh terhadap keluarnya perawat dari RSU Islam Kustati Surakarta.
Atribut umur, jumlah anak, golongan/ruang gaji, jarak rumah-rumah sakit adalah atribut dalam karakteristik perawat yang mempunyai pengaruh bermakna terhadap keluarnya perawat dari RSU Islam Kustati.
Variabel kepuasan gaji, variabel kepuasan jaminan hari tua, variabel kepuasan lingkungan kerja dan variabel kepuasan status PNS/PPB adalah variabel bebas yang mempunyai pengaruh bermakna terhadap keluarnya perawat dari RSU Islam Kustati.
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang diajukan ialah :
1. Untuk Departemen Kesehatan.
- Menambah jumlah peserta didik di SPK maupun AKPER.
- Memberikan kemudahan kepada pihak swasta yang ingin berpartisipasi dalam pendidikan keperawatan.
2. Untuk Administratur RSU Islam Kustati Surakarta.
- Memberikan asuransi jaminan hari tua kepada karyawannya.
- Memberi gaji karyawan yang lebih besar daripada gaji pegawai negeri pada tingkat yang sama.

ABSTRACT
Causative Factors of Nurse-Discharge level in The Kustati General Islamic Hospital of SurakartaOne of many factors involve in determining a hospital reputation is the quality of nursing care, which mostly done by nurses. The good quality and sufficient number of nurses have a sharing contribution in the achievement of the quality level nursing.
Problem faced by Kustati General Islamic Hospital Administration is not only limited to the enrollment of qualified nurses, but also the maintenance of the employed nurses.
The purpose of this descriptive case study was to analyze factors caused nurses discharge in the Kustati General Islamic Hospital.
The study indicated that the level of nurse-discharge in the hospital, influenced by may factors including nurse- characteristic attributes.
It is concluded that the nurse-characteristic attributes and Javanese culture have great influence.
- The following nurse-characteristic attributes, namely age, number of children, salary rank and scale, distance of lively place had significance influence to the nurse discharge level.
- The other significance factors were salary satisfactions, pension welfare satisfactions, work-environment satisfactions and PNSTPPB employment status satisfactions.
Based on the above result, the following recommendations are addressed to :
1. Health Department
- To increase the number of the enrolled students in the Nursing School and or Academy
- To gave more chances of the Private Sector participation and contribution in Nursing Academy
2. Kustati General Islamic Hospital Administrator
- To establish the pension welfare insurance in the present salary scale scheme.
- To increase the amount of the present employee salary scale, higher than the civil employee salary scale at the same rank.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Harsamin
"ABSTRAK
Sejalan dengan perkembangan IPTEK dan kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit, maka diperlukan unsur pendukung untuk mengantisipasi hal tersebut diatas. Salah satu unsur pendukung yang sangat penting ialah sumber daya manusia yang mengerjakannya.
Tidak tersedianya jumlah dan jenis tenaga yang cukup pada rumah sakit, akan mempengaruhi penyelenggaraan layanan kesehatan yang bermutu di rumah sakit tersebut.
Tenaga yang paling banyak dan sangat mempengaruhi kelancaran operasional rumah sakit adalah tenaga paramedis keperawatan.
Untuk dapat menggunakan sumber daya manusia secara efektif dan efisien, maka perlu diketahui pola penggunaan waktu kerja layanan keperawatan.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang penggunaan waktu kerja produktif tenaga keperawatan rawat jalan dalam melaksanakan kegiatan keperawatannya.
Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan metode pengisian time list yang dilakukan di Pelayanan rawat jalan P.K.S.C.
Hasil penelitian yang didapat ialah:
Persentase penggunaan waktu kerja produktif perawat rawat jalan: 82,07%.
Gambaran penggunaan waktu kerja ditiap unit:
1. Unit Gawat Darurat : 6,96 jam
2. Unit Rawat Jalan SpesialistiklUmum : 6,94 jam
3. Unit Balkesmas Paseban : 7,16 jam 3. Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan waktu kerja perawat.
4. Pelatihan untuk paramedis keperawatan masih kurang.
Saran-saran yang diusulkan, antara lain:
1. Penggunaan waktu kerja produktif harus ditingkatkan.
2. Mengalihkan tugas administratif ke tenaga administrasi.
3. Disediakannya Bank Perawat yang selalu stand by (on call) bila mendadak beban kerja meningkat.
4. Peningkatan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga keperawatan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pertimbangan dalam manajemen keperawatan pelayanan rawat jalan di P.K.S.C.
The largest number of manpower required and who are very influential to the smooth operations of a hospital is the nursing paramedics.
In order to make use of human resources effectively and efficiently, it is necessary to know the pattern of use of the nursing service working time.
The purpose of this study is to get a picture of the use of productive working time of outpatient nursing manpower.
This study is a cross sectional study using the method of time list filling out by P.K.S.C. outpatient service.
The results of the study are:
Percentage of outpatient service productive working time use is 82.07%.
Picture of working time use in each unit:
1. Emergency Unit : 6.96 hours
2. Special/General outpatient Unit : 6.94 hours
3. Paseban Public Health Care Unit : 7.16 hours
4. Knowledge about the factors connected with nursing working hours use, Lack of training for nursing paramedics.
In line with Science and Technology development and the need for health services in hospitals, supporting elements are needed to anticipate the above. One of the most important supporting elements is human resources.
Non availability of the number and types of manpower in hospitals will affect the provision of quality health services in the hospital.
Recommendations:
1. Productive working hours use need to be improved.
2. Transfer of administrative tasks to administration personnel.
3. Formation of Nursing Bank which is on stand by (on call) in case of sudden increase in workload.
4. Improved education and training for nursing manpower.
The results of this study are expected to be useful for consideration in the management of outpatient service at P.K.S.C.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frankie Suriadi
"The purpose of health services are for sufficient once of fundamental human need for individual and community with comprehensive. Nursing as a sub system of health services have closed relate with circumstances as
1. Patient's need for nursing services
2. Provider nursing services ( nurse internal factors )
3. The factors of environment ( nurse external factors )
4. What and how the nursing services is given for sufficient of fundamental human need.
The act of management in built quality is important in action in nursing services which circumstance of standard that have decided will result it well. The fundamental nursing services as activities of the nursing services that there are in each hospital management that have to understood well and accurate by nurses. This research is purpose for looking for connecting between nurses internal and external factors whose have connected with performing of fundamental nursing in hospital ward R.S. U.D. Tarakan, Central Jakarta. This research uses with statistic testing of Nonparametric the Kendall Rank Correlation Coefficient, r (tau) - b and of eight factors are supposed with theory and empiris are connect with perform fundamental nursing procedure, find out three factors who have significant connect with statistic, but five factors else do not prove. From the measuring value quality as effect of fundamental nursing procedure, perform find out 81,8% nurses who have done well and 18,2% do not well. Suggest to use of this research, result information for improvement quality of fundamental nursing in the hospital.

Tujuan pemberian pelayanan kesehatan adalah untuk memenuhi salah satu kebutuhan dasar manusia baik perorangan maupun masyarakat secara komprehensif. Asuhan keperawatan sebagai sub sistem dari pelayanan kesehatan mempunyai kaitan yang erat dengan hal-hal yang menyangkut :
1. Kebutuhan pasien akan asuhan keperawatan
2. Pemberi jasa asuhan keperawatan (faktor internal perawat)
3. Faktor-faktor lingkungan (faktor eksternal perawat) yang mempengaruhi pemberian asuhan keperawatan
4. Apa dan bagaimana asuhan keperawatan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
Peran manajemen dalam pembinaan mutu terutama dalam prosedur tindakan dan asuhan keperawatan yang memenuhi standar yang telah ditetapkan akan menghasilkan mutu asuhan keperawatan yang baik. Asuhan keperawatan dasar merupakan kegiatan pelayanan asuhan keperawatan yang ada di setiap tatanan rumah sakit yang harus dikuasai dengan baik dan akurat oleh setiap perawat. Penelitian ini bertujuan meneari hubungan antara faktor-faktor internal dan eksternal perawat yang berhubungan dengan pelaksanaan prosedur perawatan dasar di ruang rawat imp R.S.U.D.Tarakan Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan tehnik uji statistik Nonparametrik Koefisien Korelasi Rank Kendall's ( r ) Tau-B dan dari delapan faktor yang diduga secara teoritis dan empiris berhubungan dengan pelaksanaan prosedur perawatan dasar, didapat tiga faktor yang mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik, sedangkan lima faktor lainnya tidak terbukti mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik. Dari pengukuran penilaian mutu yang merupakan efek dari pelaksanaan prosedur perawatan dasar didapat hasil 81,8 % perawat yang melaksanakan prosedur perawatan dasar dengan baik dan 18,2 % perawat yang melaksanakan prosedur perawatan dasar dengan tidak baik. Disarankan agar menggunakan informasi hasil penelitian ini untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dasar di rumah sakit."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>