Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 240 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizki Akbar Hasan
"ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada proses pengambilan keputusan serta faktor-faktor yang melatarbelakangi proses pengambilan keputusan aktor-aktor peradilan pidana anak terhadap anak yang berkonflik dengan hukum ABH di Jakarta. Masalah penelitian ini dilandasi pada fenomena penempatan ABH dalam lembaga pemasyarakatan yang kerap dilakukan aktor peradilan pidana anak, meskipun sistem peradilan pidana anak di Indonesia telah menganut asas keadilan restoratif serta asas perlindungan dan kepentingan terbaik anak, yang notabene-nya diterapkan sebagai usaha untuk menjauhkan ABH dari hukuman penjara. Penelitian ini mengambil studi kasus pada aktor peradilan pidana anak di Jakarta Selatan. Aktor peradilan pidana anak di Jakarta Utara turut diteliti sebagai langkah konfirmasi terhadap temuan data di Jakarta Selatan. Teori focal concerns of criminal justice decision-making digunakan sebagai pisau analisa primer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan melakukan wawancara terhadap aktor-aktor peradilan anak, ABH, serta melakukan observasi persidangan anak. Analisa data menggunakan teknik deskriptif-interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem peradilan pidana anak tidak sepenuhnya menerapkan asas keadilan restoratif serta asas perlindungan dan kepentingan terbaik anak. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan aktor-aktor peradilan pidana anak masih berlandaskan pada falsafah peradilan retributif. Sementara itu, aspek-aspek sosial ABH hanya dijadikan sebagai faktor sekunder dalam proses pengambilan keputusan. Reformasi paradigma sistem peradilan anak di Indonesia diperlukan agar sistem peradilan anak serta proses pengambilan keputusan aktor-aktor peradilan anak terhadap ABH sepenuhnya berorientasi pada asas keadilan restoratif, asas kepentingan terbaik anak, asas perlindungan anak, serta keadilan sosial.

ABSTRACT
This study focuses on the decision making process undertaken by the juvenile justice actors. This study also focuses on the factors that become the background of the decision making process. The case studies were taken on juvenile justice actors in South Jakarta with comparison to North Jakarta. This study uses the focal concerns of criminal justice decision making from Steffensmeier, Kramer, Ulmer 1998 . This study used a qualitative approach, using interviews and observation as data collection techniques. The data were analyzed using descriptive interpretative techniques. The results showed that the principle of restorative justice and protection of the child are not fully implemented in the juvenile justice process. Factors that effect the decision making process are still based on retributive philosophy of justice. Meanwhile, the social aspect is only used as a secondary factor. Paradigm reform of the juvenile justice is needed, so that the decision making process can be completely oriented to restorative justice, the best interest of the child, child protection, and social justice."
2017
S66754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peri Andrian
"ABSTRAK
Berangkat dari bencana ekologis Lumpur Lapindo, film Anak-anak Lumpur 2009 mengangkat cerita tragis kehidupan anak-anak Porong, Sidoarjo, Jawa Timur dalam menghadapi dampak Lumpur Lapindo, bencana yang telah berusia satu dekade hingga sekarang. Anak-anak Lumpur menempatkan anak-anak sebagai tokoh utama dalam narasi. Film ini memiliki posisi yang penting karena anak-anak korban Lumpur Lapindo belum banyak direpresentasikan di media. Mereka seperti dibungkam, saat suara mereka seharusnya didengar. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui representasi interaksi anak dalam menghadapi bencana ekologis Lumpur Lapindo dalam film Anak-anak Lumpur sehingga di masa yang akan datang pemerintah dapat menentukan kebijakan mitigasi dan adaptasi bencana yang tepat untuk anak- anak. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif, serta analisis dilakukan dengan menggunakan analisis semiotika naratif Greimas. Dalam film ini, anak-anak menempati berbagai skema aktan, seperti aktan subjek, aktan penolong, serta aktan penentang, serta dengan posisi yang signifikan dalam penuturan cerita. Tokoh anak muncul di setiap narasi dan tahap model fungsional Greimas sebab anak merupakan tokoh utama dalam film ini. Anak-anak direpresentasikan sebagai manusia yang memiliki kepolosan dan tujuan yang moral yang mulia, seperti menyelamatkan ibu tokoh utama yang sedang sakit. Anak-anak juga direpresentasikan kokoh dan mampu menyelesaikan berbagai masalahnya. Penulis juga menemukan bahwa representasi interaksi anak juga merepresentasikan kondisi lingkungan, kemanusian, dan sosial yang mereka hadapi. Di kesimpulan, anak-anak direpresentasikan sebagai kelompok yang polos dan bermoral tinggi, berbakti kepada orang tua, serta mengalami pendewasaan yang cepat karena direnggutnya masa kanak-kanak mereka akibat bencana ekologis Lumpur Lapindo.

ABSTRACT
Based on an ecological disaster Lapindo mudflow, Child of Mudflow 2009 film told a tragic story about the life of Porong rsquo s children in Sidoarjo, East Java, in facing the aftermath of Lapindo mudflow, which has entered a decade years old. Child of Mudflow potrayed children as main characters in the story. This film has an important position because children affected by Lapindo Mudflow have not been represented many times yet. It seemed like they were muted, when they should be heard. The purpose of this journal is to analyse the representation of children interacton in facing ecological disaster such as Lapindo mudflow in Child of Mudflow Anak anak Lumpur film, this journal hopefully can contribute for government in mitigation policy making purposes for kids. Equipped with qualitative method approach, writer analyze the film using Greimas narative semiotics. In this film, children are placed in numerous actans, such as subject, adjuvant, and traitor, moreover children play significance role as part of the narrative. Their characters appeared in every stage of story of Greimas functional model, it is because they played main characters on this film. The children were represented as innoncence human beings with high moral purpose, for instance saving the main character rsquo s ill mother. Furthermore, they were represented as strong and capable in solving their problems. The writer found that representations of child rsquo s interaction were also representing environmental, humanity, and social condition, faced by them. In conclusion, children were represented as innocent and high moralist, devoted to their parents, and they matured too quickly because their childhood were taken from them by ecological disaster Lapindo mudflow."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alisa Novianty Pratiwi
"ABSTRAK
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status erosi gigi, dan faktor faktor yang berkontribusi terhadapnya pada anak usia 5 tahun di Taman Kanak-Kanak DKI Jakarta.
Metode: Survei epidemiologi dilakukan dengan desain penelitian cross sectional. Pemeriksaan keadaan erosi gigi dilakukan oleh satu pemeriksa, menggunakan kriteria Basic Erosive Wear Examination (BEWE), serta memberikan kuesioner yang dijawab oleh orang tua untuk mendapatkan informasi mengenai perilaku diet anak, perilaku kesehatan gigi dan mulut anak, pengetahuan kesehatan gigi dan mulut orang tua anak, dan keadaan sosio-demografi. Data kemudian dianalisis dengan analitik komparatif, dan multivariat binari regresi logistik.
Hasil: Total sampel sebanyak 691 anak, dengan prevalensi yang mengalami erosi sebesar 23,3% anak. Sebagian besar memiliki erosi gigi dengan tingkat keparahan telah mencapai dentin (BEWE = 2). Meminum minuman asam/teh sitrus (OR; 2,478, 95 CI : 1,532-4,00), minuman jus buah (OR: 1,955, 95 CI: 1,309-2,920), minuman suplemen Vitamin C (OR: 2,171, 95 CI: 1,144-4,119), dan pengalaman karies gigi (OR: 0,533, 95 CI: 0,342-0,831) terbukti memiliki hubungan yang signifikan terhadap erosi gigi. Kesimpulan: Status erosi gigi pada anak usia 5 tahun di Taman Kanak Kanak DKI Jakarta tergolong rendah, dengan tingkat erosi sedang yang paling tinggi dijumpai. Meminum minuman asam/teh sitrus, minuman jus buah, minuman suplemen vitamin C, serta pengalaman karies gigi terbukti signifikan terhadap erosi gigi.

ABSTRACT
Objective: This study aimed to asses the dental erosion status, and determinants of dental erosions among 5 years old preschool children in DKI Jakarta.
Methods: Epidemiology surveys were conducted with cross sectional study design. Examination of dental erosion is carried out by one examiner, use the Basic Erosive Wear Examination (BEWE) criteria, and parents answered questions to obtain information on the diet and oral health behavior, parents's dental health knowledge, and socio demographic status. Data were analyzed with comparative analytic, and multivariate binary logistic regresion.
Results A total of 691 children, with an erosion prevalence of 23.3 of children. Most have dental erosions with severity reaching dentine BEWE 2 . Drinking citrus citrus fruits (OR 2,478, 95 CI 1,532-4,00), fruit juice drinks (OR 1,955, 95 CI 1,309-2,920), vitamin C supplements (OR 2,171, 95 CI 1,144-4,119), and dental caries experience (OR 0,533, 95 CI 0.342-0.831) was shown to have a significant relationship to dental erosion. Conclusion The 5 year old preschool children in Jakarta had low dental erosion, with a moderate erosion being most prevalent condition. Consumption of acid drinks, fruit juice, supplement of vitamin C, and dental caries experience were associated with dental erosion in this population."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Vania Atika Ghassani
"Skripsi ini menganalisis Putusan No. 191/Pdt.P/2021/PN.Lbp yang mengabulkan permohonan Pemohon untuk melakukan pembatalan pengangkatan anak yang telah memiliki status sebagai anak kandung. Pengangkatan anak tersebut dilakukan secara langsung tanpa adanya putusan atau penetapan dari pengadilan sehingga tidak ada dasar hukum yang dapat diberikan untuk melakukan pembatalan pengangkatan anak. Selain itu, Pemohon juga menuliskan identitas anak angkatnya sebagai anak kandung pada pencatatan sipil setempat. Hakim dalam mengadili perkara mengabulkan permohonan tetapi tidak banyak memberikan pertimbangan hukum terkait status keperdataan sang anak angkat yang telah memiliki status sebagai anak kandung tersebut. Pemerintah sendiri telah membuat ketentuan mengenai proses pengangkatan anak sebagai bentuk dari perlindungan terhadap anak angkat. Adapun aturan pengangkatan anak tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Sosial Nomor 110/HUK/2009. Namun, dalam beberapa hal seperti pembatalan pengangkatan anak masih belum diatur dalam ketentuan apapun. Sedangkan mengenai pencatatan status anak angkat diatur dalam Undang-Undang Administrasi Kependudukan yang dalam hal ini menyatakan bahwa pencatatan anak dilaksanakan berdasarkan penetapan pengadilan. Dengan tidak adanya putusan atau penetapan pengangkatan anak tersebut, maka peristiwa pengangkatan anak yang dilakukan oleh Pemohon dianggap tidak terjadi. Status anak tersebut juga tetap menjadi anak kandung dari orang tua biologisnya

This thesis analyzes Decision No. 191/Pdt.P/2021/PN.Lbp that accept the Applicant’s request to cancel the adoption of their child who already has the status as a biological child. The adoption of the child done by private adoption without any decision or court decree so there is no legal basis that can be given to cancel the adoption. Moreover, the Applicant also stated the identity of their adopted child as their biological child in the civil registry. The Panel of Judges accepted the request but did not give any legal consideration about the civil status of the adopted child who has the status as their biological child. The government itself has made provisions regarding the adoption process as a form of protection for adopted children. The rules for adopting children are regulated in Government Regulation Number 54 of. 2007 and Ministry of Social Affairs Regulation Number 110/HUK/2009. However, in some cases, such as the cancellation of child adoption it is still not regulated in any provisions. Meanwhile, the registration status of adopted children is regulated in Law on Population Administration, which in this law states that the adoption required a decision or court decree. In the absence of a decision or court decree of the adoption of the child, the adoption by the Applicant is deemed not to occurred. The status of the child also remains the biological child of their biological parents."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Blyton, Enid
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama , 1986
823 BLY a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yuanita Amalia
"Skripsi ini mengkaji tentang agensi anak dalam konteks kebiasaan jajan di sekolah dengan melihat fenomena ini melalui sudut pandang anak sebagai pelaku jajan. data tentang kebiasaan jajan pada anak dan kemampuan anak dalam memenuhi keinginan jajannya diperoleh melalui pengamatan terlibat dan wawancara kepada empat orang anak yang menjadi subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa anak pada dasarnya memiliki kemampuan untuk memperoleh keinginan jajannya berupa strategi-strategi terentu yang diwujudkan dalam bentuk tindakan. Strategi tersebut merupakan suatu bentuk agensi yang dimiliki anak, yaitu dengan memperlihatkan bahwa anak memiliki cara yang kreatif dalam mengantisipasi kondisi tertentu, memiliki kapasitas untuk menilai kondisi yang mereka alami dan mencari jalan keluar untuk mengubah kondisi tersebut, dan memiliki kemampuan untuk menegosiasikan keinginannya serta mempengaruhi keputusan orang lain.

This thesis examines children's agency in the context of snacking behaviour in school by looking at this phenomenon through child's perspective as the main actor. Information about snacking behaviour in children and the ability of children to fulfill their snacking desire was obtained through participant observation and interviews with four children who were the subjects of the study. The results of the study show that children basically have the ability to fulfill their snacking desire in the form of certain strategies that are manifested on their actions. This strategy is a form of agency owned by children, namely by showing that children have creative ways to anticipate certain conditions, have the capacity to assess the conditions they experience and find a way out to change these conditions, and have the ability to negotiate their snacking desire and affecting other people’s decisions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Derry Danur Wafi Hidayat
"Penelitian ini membahas model skenario kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mewujudkan Jakarta sebagai Kota Layak Anak (KLA) pada tahun 2018. Penelitian ini berfokus pada kondisi anak-anak di Jakarta untuk mengidentifikasi faktor pendorong agar diperoleh model skenario kebijakan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan kota layak anak di DKI Jakarta yaitu faktor sosial dan ekonomi-politik dengan menghasilkan empat buah skenario yaitu optimis, partisipatif, statis dan pesimis. Beberapa rekomendasi yang diberikan adalah mengeluarkan peraturan daerah tentang KLA, memperbanyak iklan layanan masyarakat, membatasi konten kekerasan di media elektronik dan penguatan koordinasi antar lembaga.

This research discusses the scenario models of Jakarta’s Province Government for developing Jakarta to be a child-friendly city (CFC) in 2018. By using qualitative approach, this descriptive research focuses on children’s condition in Jakarta to identify the driving forces to be used for generating the scenario model. To conclude, this research shows there are two driving forces impact on children’s condition in Jakarta: social factor and economic-political factor, and four scenarios generated, which named Optimistic, Participatory, Static and Pessimist. Several recommendations are offers, Issuing state regulation about CFC, Increasing public services advertising, limiting violent content in media, and strengthening inter-agency commitment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfonso Octavianus
"Film perang yang menampilkan karakter anak menunjukkan bagaimana pandangan hidup mereka perlahan-lahan berubah secara dramatis. Penelitian ini mengkaji dampak perang melalui perspektif tokoh anak dalam film Иваново Детство (1962), yakni Ivan Bondarev dengan film Hotaru no Haka (1988), yakni Seita dan Setsuko. Penelitian ini menggunakan pendekatan sastra bandingan dan unsur intrinsik dalam menelaah data-data yang dikaitkan dengan konsep kepolosan masa kanak-kanak. Penulis berpendapat bahwa kedua film yang berasal dari dua periode waktu, tempat, dan bahasa yang berbeda mampu menggambarkan dampak buruk dan tragis yang diakibatkan oleh perang terhadap anak-anak. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perspektif anak-anak yang berhadapan langsung dengan perang mencederai cara pandang mereka dalam kehidupan, karena eksistensi perang secara langsung merenggut kebebasan anak-anak akan kepolosan serta masa kanak-kanak mereka.

War films with children as its protagonists depict how their viewpoint on life slowly changes dramatically. This study compares the impacts of war through the eyes of a child in Ivan’s Childhood’s Ivan Bondarev with Grave of the Fireflies’ Seita and Setsuko. Additionally, this study utilizes comparative literature and intrinsic elements as its research method in reviewing data associated with theories on childhood innocence. This study argues that the two films originating from different periods of time, place, and language are able to describe the devastating and tragic impacts caused by war upon children. This study concludes that children who are involved unwillingly into war have their outlook on their life damaged because war, in and of itself, deprives children of their innocence and childhood."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library