Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sahetapy, Everd Hardus
"Dalam melaksanakan kebijakan moneter, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menggunakan Inflation Targeting Framework (ITF) sebagai kerangka kebijakan moneter. Dimana kerangka ITF ini dapat mencerminkan strategi kebijakan moneter yang bersifat forward looking, yang difokuskan pada inflasi dan ekspektasi inflasi melalui salah satu jalurnya yaitu jalur suku bunga. Tujuan dari kebijakan ini adalah BI rate akan dijadikan acuan bagi bank umum dalam penentuan suku bunga kreditnya. Namun dari hasil pengamatan, terlihat bahwa suku bunga kredit bank umum cenderung tetap. Oleh karena itu dalam penelitian ini ingin melihat pengaruh dari BI rate bagi bank umum dalam menentukan suku bunga kreditnya serta variabel lain yang diduga ikut berpengaruh. Dalam penelitian ini menggunakan analisis ekonometrik dengan metode persamaan simultan dan menggunakan data laporan bulanan bank umum posisi Januari 2011 sampai dengan Desember 2014. Sedangkan konsep penentuan suku bunganya dengan metode ALCO.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa suku bunga BI rate tidak berpengaruh signifikan kepada suku bunga kredit bank secara langsung, namun berpengaruh signifikan kepada suku bunga DPK, yang selanjutnya akan berpengaruh kepada laba bank. Faktor yang berpengaruh sangat signifikan dalam penentuan suku bunga kredit bank adalah Deposit Facility (DF) dan rasio Loan to Deposit Rasio (LDR). Dalam industri perbankan terdapat konsentrasi baik kredit maupun DPK yang mencapai hampir 80% dari total kredit dan juga DPK. Oleh karena itu disarankan agar suku bunga DF tetap pada level yang rendah dan DF dijadikan komponen perhitungan GWM sebagai bagian dari DPK dan komponen deposit pada perhitungan rasio LDR. Dalam menghitung suku bunga kredit saat ini, agar tidak memperhitungkan kredit yang berjalan kurang dari satu tahun.

To implement monetary policy, Bank Indonesia using Inflation Targeting Framework (ITF) as monetary policy framework since 2005. This framework can reflect forward looking monetary policy framework which focused on inflation and inflation expectation through interest rate. The objectives of this regulation is to create credit rate benchmark. However, research shows that BI Rate did not influence the banks credit rate. Therefore, this research will evaluate the effect of BI Rate on banks? credit rate level decision and other variable. This research uses econometric analysis by the simultaneous equations method and banks? monthly report from January 2011 ? December 2014. Meanwhile, the method to determine interest rate by the ALCO Method.
The research findings show that the BI Rate not affect significantly on bank credit rate, but will affect the deposit rate and consequently will effect on bank?s profit. The factor that effect significantly on the determining the banks credit rate is Deposit Facility (DF) and Loan to Deposit Ratio (LDR). In the banking industry, 80% of deposit and credit concentrate on two types of bank Therefore, its suggested that DF interest rate remain on low level and included DF on the GWM calculation and as part of deposit component on Loan To Deposit Ratio (LDR) calculation. On current credit rate calculation, not to include the credit that less than one year.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43678
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathma Hariyani
"Obligasi adalah instrumen investasi yang menarik, dimana harganya dipengaruhi banyak faktor, yang diantaranya adalah faktor ekonomi makro. Dari faktor faktor obligasi dalam menentukan harga obligasi adalab BI rate, IHSG dan Kurs Dollar. Obligasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah obligasi pemerintah dengan bunga tetap yang tetbagi dalam tiga kelompok, yaitu obligasi jangka pendek, obligasi jangka menengah dan obligasi jangka panjang. Penelitian ini sendiri bertujuan untuk menginvestigasi fenomena praktis dalam memprediksi harga obligasi menginvestigasi pengaruh harga teoritis terhadap harga riil, menginvestigasi pengaruh faktor ekonomi makro terbadap harga riil dan menginvestigasi pengaruh harga teoritis dengan faktor ekonomi makro terhadap harga rill.
Dari penelitian, ditemukan bahwa harga teoritis diperoleh dari pergerakan yield dengan kontribusi dari duration. Meskipun demikian masih terdapat deviasi antara harga riil di pasar dan harga teoritis yang dibangun dari pergerakan yield serta duration. Untuk menjelaskan hubungan antara harga teoritis dan harga riil, maka dibangun model regresi harga teoritis terhadap harga riil, tetapi belum cukup mampu menangkap pergerakan harga rlil obligasi. Karena hasil yang di dapat dengan harga teoritis kurang memuaskan, maka di teliti juga pengaruh faktor ekonomi makro terhadap harga riil dengan membangun model regresi faktor ekonomi makro terhadap harga riil. Model ini ternyata belum mampu juga menangkap pergerakan harga riil.

Bond is interesting investment instrumen4 which price affected by many factors, one of it is macro economic factor. From those macro economic factors. the most referred by bond market player to decide bond price are BI interest rate, IHSG and Dollar exchange rate. Sovereign bond with fix rate, grouped in to three, short. moderate and long term bond have been chosen for this research. Objective of this research is to investigate practical phenomenon in predicting bond price to investigate the influence of theoretical price against real price. to investigate the influence of macro economic factors against real price and to investigate the influence of theoretical price with macro economic factors against real price.
Base on research, theoretical price obtained from yield movement with contribution from duration. Nevertheless, there's still deviation between real prices in market and theoretical price constructed from yield movement and duration. To explain the conelation between theoretical price and real price, then a regression model of theoretical price against real price developed, however it was not able to capture the movement of real price of sovereign bond. Due to result from theoretical price was not satisfying enough, hence macro economic factors against real price also being investigate by construct regression model of macro economic factors against real price. This model apparently was not able to capture the movement of real price as well.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T31983
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Khairani
"Skripsi ini secara empiris menganalisa karakteristik dari Interest Rate Pass-Through di Indonesia menggunakan BI Rate dan JIBOR 7 Days sebagai suku bunga acuan kepada Suku Bunga Kredit dan Suku Bunga Deposit satu bulan, Adapun metode yang digunakan adalah Asymmetric Error Correction Mechanism A-ECM sebagai alat untuk menguji pola mekanisme Pass-Through yang terjadi pada Bank Umum lalu turun secara spesifik kepada empat jenis Bank Umum berdasarkan kategori kepemilikan.
Hasil dari penelitian yang menggunakan dataset dari Juli 2005 hinggal Juni 2016 menyatakan bahwa Indonesia mengadopsi Monetary Policy Approach untuk mekanisme suku bunga acuan ke suku bunga deposit. Hasil lain juga menunjukan bahwa proses pembentukan suku bunga kredit di Indonesia tidak berdasarkan dari suku bunga acuan yang telah disebutkan. Hal ini di buktikan dari lambatnya dan lemahnya mekanisme Pass-Through suku bunga kredit pada setiap bank secara general. Skripsi ini juga menunjukan bahwa tidak ada mekanisme Pass-Through jangka panjang yang lengkap dan terdapat asymmetric adjustment pada suku bunga retail yang dibentuk oleh Bank Pemerintah Daerah.

This research empirically analyses the characteristics of Interest Rate Pass Through in Indonesia with BI Rate and JIBOR 7 Days as the Reference Rate to Bank Credit Rate and One Month Deposit Rate using Asymmetric Error Correction Mechanism A ECM . The study examines the pattern of Pass Through from Commercial Bank down to each four type of bank based on ownership categorization.
The result from this empirical study using data from July 2005 to June 2015 suggests that Indonesia adopt Monetary Policy Approach for Pass Through Mechanism to Deposit Rate. The formation of Credit Rate in Indonesia is not based on any reference rate mentioned earlier proven by common slower and weaker Pass Through across all banks. The research also stated that generally no complete long run pass through exists and the asymmetric adjustment is found with respect to the Retail Rates of Regional Government Bank rsquo's."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S68420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Zaenuri
"Skripsi ini membahas berbagai variabel yang memiliki pengaruh terhadap margin pembiayaan murabahah di Bank BRISyariah. Penelitian ini mengambil sampel penelitian tujuh cabang pada PT Bank BRISyariah dan rentang waktu penelitian mulai dari Januari 2009 sampai dengan November 2011. Penelitian ini diuji dengan menggunakan metode regresi data panel.
Hasil penelitian dengan menggunakan metode PLS (Pooled Least Square) menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara biaya operasional dan bagi hasil DPK dengan margin murabahah. Selain itu variabel lainnya yaitu volume pembiayaan murabahah dan BI rate juga memiliki signifikansi meskipun berhubungan negatif dengan margin murabahah. Adapun inflasi regional tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap margin murabahah.

The purpose of this study is to examine the effects of operational cost, volume of murabaha financing, profit sharing of customer fund, inflation and also BI rate on marginal rate of murabaha. This study took a sample from seven of the branch on PT Bank BRISyariah in a span of January 2009 until November 2011. This study using panel data regression methods to test the hyphothesis.
With the Pooled Least Squared (PLS) Method, this study has found the significant and positive relationship between operational cost and profit sharing of funding to marginal rate of murabahah. Meanwhile the volume of murabaha financing and BI rate has a significant effect but negative relationship to marginal rate of murabaha. And there is no significant effect between regional inflation to marginal rate of murabaha.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Frediek Mulawan
"This research analyzes response variables caused by economic
shocks to investigate the determined variables which influence
other variables. To answer the research questions, the analysis of
VAR or VECM was used in this study, in particular the test IRF and
VDC. This study uses secondary data such as time series data from
Indonesia Debt Management Office, Bank Indonesia, and the
Statistics Bureau from January 2010 to December 2013. The
results indicate that inflation is an important variable in
determining economic parameters in Indonesia, with a very strong
influence on other variables over the long run.
Penelitian ini menganalisis respon variabel-variabel terhadap
guncangan yang timbul dari peristiwa ekonomi, dan untuk
mengetahui variabel yang paling berpengaruh dalam
mempengaruhi variabel lainnya. Analisis VAR atau VECM
digunakan dalam penelitian ini, khususnya dalam uji IRF dan uji
VDC dalam menjawab permasalahan. Penelitian ini
menggunakan time series data sekunder dari publikasi DJPU,
Bank Indonesia, dan BPS dari bulan Januari 2010 sampai dengan
Desember 2013. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa
variabel inflasi merupakan variabel yang penting dalam
perekonomian Indonesia. Dalam jangka panjang, inflasi
mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap variabel
lainnya."
Sekretariat Direktorat Jenderal Pembendaharaan, 2016
336 ITR 1:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Krisdiana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara BI Rate sebagai variabel kebijakan dengan suku bunga di pasar keuangan yang meliputi suku bunga deposito, suku bunga kredit, IHSG, dan suku bunga obligasi pemerintah. Sebagai salah satu bentuk pengujian terhadap transmisi kebija kan moneter yang berjalan melalui jalur suku bunga.Penelitian dilakukan dengan menggunakan uji kausalitas Granger dan metode Vector Auto Regression (VAR).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh BI Rate kepada suku bunga perbankan berjalan tidak langs ung yaitu melalui perantara suku bunga SBI. Sementara, BI Rate tidak mempunyai hubungan dengan fluktuasi IHSG, tetapi BI Rate mempunyai pengaruh kuat terhadap suku bunga obligasi pemerintah.

This research analysis is to find out the relationships between BI Rate, as a monetary policy variable, with financial market interest rate, that is banking interest rate, bond interest rate, dan capital market index (IHSG). This research is to aim as a test for the monetary policy transmissions mechanism through nterest rate channel. For the research we using Granger causality and Vector Auto Regression (VAR) method.
As the results, we found that BI Rate have a indirect power to influence banking interest rate with SBI as the intermedia ry. Meanwhile, BI Rate have no power to influence capital market index, but have a power to influence the bond interest rate."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26302
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jonathan Maruli Tua
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel makroekonomi terhadap kualitas portofolio kartu kredit di Bank X, mengetahui pola pertumbuhan kartu kredit selama periode pengamatan, mendapatkan parameter early warning yang menandakan tahap pertumbuhan kredit ada dalam periode Credit Boom dan mengetahui dampak yang ditimbulkan jika terjadi krisis kartu kredit di Bank X. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode statistik, sampel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data kredit yang diberikan (KYD) beserta kolektibilitasnya, inflasi, nilai tukar USD-IDR, BI Rate dan IHSG pada periode Januari 2008 sampai dengan oktober 2010. Metode yang digunakan digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan multiple liner regression setiap variabel makroekonomi terhadap tingkat Non Performing Loan (NPL).
Untuk mengetahui pola pertumbuhan KYD di Bank X apakah berada dalam tahap Boom atau tidak maka dilakukan perhitungan parameter-parameter pertumbuhan KYD dan membandingkannya dengan parameter di negara lain yang mengalami pertumbuhan kredit dengan kategori Boom dan kategori steady. Untuk mengetahui kerugian yang dialami oleh Bank ketika terjadi krisis kartu kredit maka digunakan metode CreditRisk+ dimana hasil yang didapat berupa Expected Loss, Unexpected Loss dan Economic capital. Dari hasil pengolahan data dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel makroekonomi memiliki pengaruh terhadap kualitas NPL portofolio namun variabel makroekonomi yang berpengaruh berbeda-beda untuk jenis kartu Classic, Gold dan Platinum. Pola pertumbuhan KYD selama periode sampel berada dalam tahap yang steady seperti pola pertumbuhan KYD di negara Malaysia dan Singapura.

The focus of this study is to determine the macroeconomy variable impact to credit card portfolio quality in Bank X, to know the credit card growth pattern during sample period, to find early warning parameter which characterize that credit growth is in Credit Boom phase and to know the impact if credit card crisis is occur in Bank X. This study is a quantitative research using statistic method. The data used in this study are Outstanding receivable and its quality, USD - IDR exchange rate, BI Rate and IHSG during Januari 2008 until October 2010 sample period. The multiple linear regression is used which relate macroeconomy variables as dependent variable and non performing loan as independent variable.
To know whether credit growth in Bank X is in a boom phase or not is done by compute credit growth parameter and compare it to other credit growth parameter in some countries that have boom and steady credit growth category. CreditRisk+ method is used to know the impact in Bank X if the credit card crisis is occur. The output are Expected Loss, Unexpected Loss and Economic Capital. From data analyses we conclude that macroeconomy variable do have an impact to the portfolio quality but for each credit card product there is different variable impact. It was a steady credit growth pattern in Bank X during sample period and the pattern was similar to the paatern in Malaysia and Singapore when credit card crisis was occur in Asia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T29465
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Setiawan
"Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) merupakan salah satu lembaga keuangan mikro yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh inflasi, BI rate, dan jumlah kantor pelayanan terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) BMT Ta’awun. Analisis yang digunakan adalah regresi berganda, dengan menggunakan data sekunder dan laporan bulanan periode tahun 2007 hingga 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel secara simultan memberikan pengaruh terhadap DPK BMT Ta’awun, sebesar 69,4% terhadap DPK Tabungan dengan hubungan yang kuat, sebesar 21,3% terhadap DPK Total dengan hubungan yang lemah. Secara parsial, inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap seluruh DPK, BI rate berpengaruh negatif signifikan terhadap DPK Tabungan, dan jumlah kantor pelayanan berpengaruh positif terhadap DPK Tabungan dan DPK Total.

Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) is a microfinance institution that operates in accordance with Islamic principles. This study aimed to analyze the effects of inflation, BI rate, and the number of offices to the Third Party Fund (TPF) of Ta'awun BMT. The analysis used is multiple regressions, using secondary data and monthly report period 2007 to 2013. The results showed that all variables simultaneously giving effect to TPF of BMT Ta'awun, at 69.4% of the TPF Savings with strong relationship, amounting to 21.3% of the total third party funds with a weak relationship. Partially, inflation does not significantly influence to all TPF, BI rate have significant negative effect to TPF Savings, and the number of offices have positive effect to TPF Savings and TPF Total.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endriyanto Mega Cita Hantara
"[ABSTRAK
Penelitian ini meneliti pengaruh faktor makroekonomi; yaitu perubahan GDP, perubahan real lending rate (BI rate), dan perubahan sovereign debt to GDP; dan pengaruh faktor spesifik bank, yaitu bad management, skimping, diversification opportunity, too big to fail, bad management II, procyclical credit policy, tight control terhadap perubahan NPL di Indonesia. Observasi dilakukan terhadap 105 bank umum yang diakui oleh BI di Indonesia selama kurun waktu 2003-2011 secara kuartal. Data yang digunakan merupakan data panel yang bersumber dari Datastream, Eikon, dan laporan keuangan perusahaan. Dengan menggunakan model estimasi First Difference Generalized Method of Moment (GMM), didapatkan hasil bahwa perubahan GDP, perubahan sovereign debt to GDP, skimping, diversification opportunity, bad management II, dan tight control (untuk ownership concentration lebih dari 25% hingga 50%) secara signifikan berpengaruh negatif terhadap perubahan NPL. Di sisi lain perubahan real lending rate (BI rate), too big to fail, dan tight control (untuk ownership concentration lebih dari 10% hingga 25% dan lebih dari 50%) secara signifikan berpengaruh positif terhadap perubahan NPL. Sedangkan bad management dan procyclical credit policy tidak secara signifikan berpengaruh terhadap perubahan NPL.

ABSTRACT
This research examines the effect of macroeconomic factors, such as GDP growth, real lending rate (BI rate) growth, and change in sovereign debt to GDP; and the effect of bank-specific factors, such as bad management, skimping, diversification opportunity, too big to fail, bad management II, procyclical credit policy, tight control to the change of NPL in Indonesia. Observation is done to 105 bank in Indonesia within period of 2003-2011. By using panel data of macroeconomic and bank-specific factors from Datastream, Eikon, and financial report. By using First Difference Generalized Method of Moment (GMM) estimation model, research finds that GDP growth, change in sovereign debt to GDP, skimping, diversification, bad management II, dan tight control (for ownership concentration more than 25% until 50%) has negative effect on the change in NPL. In other side, real lending rate (BI rate) growth, too big to fail, and tight control (for ownership concentration more than 10% until 25% and more than 50%) has positive effect on the change in NPL. It also discovers that bad management and procyclical credit policy has no effect on the change in NPL., This research examines the effect of macroeconomic factors, such as GDP growth, real lending rate (BI rate) growth, and change in sovereign debt to GDP; and the effect of bank-specific factors, such as bad management, skimping, diversification opportunity, too big to fail, bad management II, procyclical credit policy, tight control to the change of NPL in Indonesia. Observation is done to 105 bank in Indonesia within period of 2003-2011. By using panel data of macroeconomic and bank-specific factors from Datastream, Eikon, and financial report. By using First Difference Generalized Method of Moment (GMM) estimation model, research finds that GDP growth, change in sovereign debt to
GDP, skimping, diversification, bad management II, dan tight control (for ownership concentration more than 25% until 50%) has negative effect on the change in NPL. In other side, real lending rate (BI rate) growth, too big to fail, and tight control (for ownership concentration more than 10% until 25% and more than 50%) has positive effect on the change in NPL. It also discovers that bad management and procyclical credit policy has no effect on the change in NPL.]"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S58352
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 >>