Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Syafi`i Antonio
Jakarta: Gema Insani, 2001
297.273 MUH b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005
332.1 MUH b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gup, Benton E.
Chicago: Richard D. Irwin, 1996
R 332.1068 GUP b
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Arafat, Wilson
Jakarta: LP3ES, 2006
332.1 WIL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mokhamad Anwar
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui determinan (faktor-faktor penentu) kinerja profitabilitas bank-bank yang sukses diantara Bank-bank Urnum Milik Pemerintah Daerah dan Bank Sasta Non Devisa di Indonesia Periode 1993-2000. Ukuran profitabilitas yang digunakan adalah ROA (Return on Assets) dan ROE (Return on Equity). Hasil peneiitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu rekomendasi bagi manajemen bank-bank dalam memperbaiki kinerja usahanya pada masa mendatang.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan cross section data dan pooled data yaitu data-data keuangan 57 Bank-bank BUMD dan BUSND untuk periode tahun 1993 - 2000. Data-data keuangan yang digunakan adalah rasio-rasio ROA dan ROE sebagai variabel dependen. Sementara yang menjadi variabel indepeuden adalah LOTA (Loan to Total Assets), TSTD (Time and Savings Deposits to Total Deposits), CRTA (Capital and Reserves to Total Assets), LIQ (Loans to Deposits), TETA (Total Expenses to Total Assets), LOGTA (logarithm of Total Assets), MON (Growth in Money Supply), INT (SBI 1-month Rate), INF (Inflation Rate) dan DUMMY (periode sebelum dan pada masa crisis). Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode regresi berganda, pengujian ekonometrika dan statistik Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak E-views versi 3.0 dan SP55 Versi 10.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk ROA Measure, determinan profitabffitas beserta koefisiennya masing-masing adalah TETA (-), CRTA (+), ISI"U (-), LOGTA ({-) dan LIQ O. Yang paling dor inan mempengaruhi ROA dilihat dari derajat korelasinya adalah TETA, CRTA dan TSTD.
Adapun untuk ROE Measure, determinan profitabilitas beserta koefisiennya masing¬masing adalah adalah TE'I'A (-), TSTD (-), CRTA (-), LOGTA (+), LC]TA (-) dan LIQ (+). Yang paling dominan mempengaruhi ROA dilihat dari derajat korelasinya adalah TETA, TSTD, CRTA dan LOGTA.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa manajemen biaya, pemenuhan kecukupan modal, serta manajemen aset dan liabilitas ternyata merupakan faktor-faktor yang paling panting dalam menentukan kinerja profitabilitas bank."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T20463
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kasmir
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004
332.1 KAS d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Isa Yusuf
"Krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan negara-negara Asia di tahun 1997 - 1998 memberi pengaruh yang besar bagi sektor perbankan di Indonesia. Sejurnlah bank dilikuidasi atau dihentikan aktivitas operasional oleh Bank Indonesia karena krisis likuiditas akibat menurunnya kepercayaan masyarakat dan tingginya kredit bermasalah. Sebagian besar bank yang masih mampu beroperasi, memperoleh bantuan likuiditas dari Bank Indonesia dan masuk dalam pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Bank ABC selaku bank swasta terbesar juga termasuk dalam pengawasan BPPN sampai dengan tahun 2000.
Belajar dari pengalaman tersebut serta mengacu pada Basel Accord II, pada tahun 2003 'Bank iiiddriesla iizemperketat kebijakan. operasional perbankan dengan mengeluarkan peraturan manajemen risiko yang hares dikelola seluruh bank di Indonesia. Sebagai respon atas peraturan tersebut, mulai tahun 2003 bank ABC menerapkan internal credit risk rating (ICRR) sebagai alat bantu proses analisis kredit small medium enterprise (SME). Dua alasan panting diterapkannya ICRR di Bank ABC adalah (i) sebagai penerapan praktek manajemen risiko yang balk serta alat ukur pemahaman risiko dan (ii) berkaitan dengan fungsi ICRR di antaranya standarisasi proses analisis kredit, mengidentifikasi dan mengurangi debitur yang berpotensi bermasalah dan mempercepat proses kredit.
Pokok permasalahan yang akan dibahas dalam karya akhir ini adalah apakah ICRR yang diterapkan oleh Bank ABC untuk pengambilan keputusan kredit SME sejak tahun 2003 telah efektif. Untuk menjawab pokok permasalahan tersebut, pertanyaan penelitian yang diajukan adalah bagaimana penerapan ICRR dan efektifitasnya dalam hal: (i) kemampuan ICRR dalam melakukan filtering terhadap (talon) debitur yang berpotensi bermasalah (ii) kesesuaian variabel yang digunakan dalam ICRR dengan teori yang ada, (iii) kesesuaian ICRR dengan kriteria minimum yang disyaratkan BIS, (iv) kemampuan variabel yang digunakan ICRR untuk memprediksi probabilitas (calon) debitur yang berpotensi bermasalah sesuai teori, (v) menekan tingkat kredit bermasalah dan (vi) mempercepat jangka waktu proses kredit.
Untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut, digunakan berbagai metode penelitian yaitu analisis deskriptif, analisis kualitatif, regresi logistik ordinal dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif dilakukan terhadap penerapan ICRR sebagai alat bantu analisis kredit SME di Bank ABC serta perbandingan persentase kredit SME bermasalah terhadap kredit yang dilepas pada periode sebelum dan sesudah penerapan ICRR. Analisis kualitatif dilakukan dengan melakukan benchmarking atas variabeI-variabel yang digunakan ICRR berdasarkan teori yang ada serta benchmarking sistem ICRR berdasarkan kriteria-kriteria minimum persyaratan sistem rating yang diformulasikan oleh BIS. Metode regresi logistik ordinal untuk menguji apakah variabel-variabel yang digunakan ICRR memiliki pengaruh yang signifikan dalam memprediksi probabilitas (calon) debitur yang berpotensi bermasalah. Analisis kuantitatif dilakukan dengan membandingkan perbedaan rata-rata jangka waktu proses kredit SME sebelum dan sesudah penerapan ICRR dengan uji beda mean (Paired-Sample T Test).
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa bila dilihat dari aspek penyaringan debitur yang berpotensi bermasalah dan kesesuaian variabel yang digunakan ICRR dengan teori, sistem tersebut kurang efektif karena basil simulasi ICRR terhadap seluruh debitur bermasalah tahun 2003 hanya dapat menyaring 18,57% yang memiliki risiko tinggi dan ada 7 variabel yang tidak dianalisis dalam sistem ICRR_ Namun dari aspek kesesuaian dengan kriteria BIS serta jangka waktu proses, ICRR yang dikembangkan oleh Bank ABC untuk kredit SME telah efektif karena telah sesuai dengan kriteria persyaratan minimum dari BIS serta dapat mempercepat proses jangka waktu kredit. Selain itu sulit untuk mengatakan bahwa ICRR merupakan suatu sistem yang efektif dalam ,menekan kredit bermasalah karena terjadi peningkatan persentase kredit bermasalah setelah penerapan ICRR karena beberapa alasan yang mungkin melatarbelakanginya.

Economy crisis at Indonesia and other Asian countries that happened in 1997 - 1998, had given great impacts to banking sector in Indonesia. Numbers of bank were liquidated or operationally stopped by Bank of Indonesia due to liquidity crisis after the decreasing of public trust and increasing of non performing loans. Banks that could operate in crisis, mostly received liquidity aid from Bank of Indonesia and monitored by Indonesia's Banking Restructuring Agency (IBRA). Bank ABC, biggest private bank in Indonesia was also monitored by IBRA until 2000.
Learning from that experience and referring to Basel Accord II, in 2003 Bank of Indonesia tighterred--the' b liking"secfvr by issuing risk management policy that should be managed by all banks in Indonesia. Responding to it, in 2003 Bank ABC applied internal credit risk rating (ICRR) as a tool for processing small medium enterprises (SME) credits. Two major underlying reasons of implementing ICRR are (i) as a good risk management practice and risk measurement, and (ii) related to the functions of ICRR: standardization of credit process, identification and reducing debtors potentially default and accelerating the credit process.
The main problem that will be discussed in this paper is the effectiveness of ICRR applied by Bank ABC for SME credit decisions since 2003. For answering the problem, the research questions proposed are how the implementation of ICRR and its effectiveness in terms of: (i) its ability in filtering the potentially-default borrowers, (ii) the compliance of variables being used in ICRR with theory, (iii) the compliance of ICRR model with minimum criteria according to BIS, (iv) the capability of variables being used in ICRR to predict the likelihood of potentially-default borrowers, (v) its capability in decreasing non performing loans and (vi) its capability to accelerate credit process.
In answering those questions, research methodologies being used are descriptive analysis, qualitative analysis, ordinal logistic regression and quantitative analysis. Descriptive analysis will be used in analyzing the implementation of ICRR as a tool for processing SME credits at Bank ABC and analyzing the comparative of non performing loans to total credit before and after the implementation of ICRR. Qualitative analysis will be used in benchmarking the ICRR variables with the theory and benchmarking the ICRR system with minimum criteria according to BIS. Ordinal logistic regression will be used in assessing the capability of ICRR variables to predict the likelihood of potentially-default borrowers. Quantitative analysis will be used to compare the difference of credit process duration before and after the implementation of ICRR, using the Paired-Sample T Test.
The result of the research shows that ICRR has been uneffective in terms of its ability in filtering the potentially-default borrowers and the compliance of variables being used in ICRR with theory. But ICRR has been effective in terms of the compliance of ICRR model with minimum criteria according to BIS, the capability of variables being used in ICRR to predict the likelihood of potentially-default borrowers, and its capability to accelerate credit process. From the capability of ICRR in decreasing non performing loans, it is hard to say that ICRR has been effective due to the increasing of non performing loan after the implementation of 1CRR with some potential underlying reasons."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23057
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jennilie Orlando
"Perbankan memiliki peran yang sangat penting bagi masyarakat dan sebagai pendukung pertumbuhan ekonomi yang besar karena membantu pengalokasian resource kepada seluruh pihak dalam perekonomian. Selain perannya tadi, tidak dapat dipungkiri, bank juga memiliki peran untuk meningkatkan wealth bagi para shareholder-nya. Dalam penelitian ini, efisiensi (peningkatan output dengan input tertentu dan pengurangan input dengan tetap memproduksi output tertentu) dilihat sebagai hal yang akan memberikan benefit bagi semua pihak yang terlibat dan berkepentingan dengan bank.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperlihatkan gambaran kinerja efisiensi 50 bank dengan kredit terbesar (dimana bank dengan kredit terbesar dianggap sebagai bank yang menjalankan fungsi intermediaries-nya dengan baik) dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis. Selain memberikan gambaran mengenai kinerja efisiensi, penelitian ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai cara guna bank dapat menjadibank yang lebih efisien.
Penelitian ini juga dimaksudkan untuk melihat hubungan antara efisiensi dengan profitabilitas (karena dalam penelitian ini, penulis hanya melihat efisiensi dari unsur kuantitas input dan output, namun belum memasukkan unsur biaya sehingga masih perlu dilihat hubungannya dengan profitabilitas) serta ingin melihat karakteristik yang dimiliki oleh bank yang efisien (dalam hal ini, ingin dilihat hubungan antara ukuran aset total bank dengan efisiensi bank).
Penelitian ini memiliki beberapa kesimpulan. Pertama, adanya hubungan positif antara efisiensi dengan profitabilitas dimana semakin besar efisiensi sebuah bank maka bank tersebut akan memiliki kecenderungan untuk memiliki profit yang besar. Kedua, dengan metode DEA, dapat diketahui urutan bank dari yang paling efisien sampai dengan yang kurang efisien dari tahun 2002 - 2006. Ketiga, dengan metode DEA, dapat dilihat gambaran kinerja perbankan Indonesia dan dapat dilihat sumber - sumber potensi peningkatan efisiensi. Keempat, adanya hubungan antara ukuran aset total bank dengan efisiensi bank dimana semakin besar ukuran aset total sebuah bank maka bank tersebut akan memiliki kecenderungan untuk semakin efisien."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6044
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Directorate of Economic Research and Monetary Policy, Bank Indonesia, 2019
332 BEMP
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Marulak
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995
346.082 PAR h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>