Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"In developed countries, literature, study and research for bureaucracy in 50 60's is dominated by trying to understand model and dynamic bureaucracy application in government, business and modern society...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Bureaucracy in the living of modern state is an implementer institution to reach the goal of the state and governance. Bureaucracy practiced in the world of governance emerges a concept of governance bureaucracy that has become a determinant factor in conducting governance whereas the success of governance is determined by its governance bureaucracy. As success determinant in achieving the goal of the state, it is expected to be able to perform optimum role in governance implementation. Therefore, we need bureaucracy that is able to perform professionally and neutral. In carrying out the governance, neutrality professionalism bureaucracy can realize effective and afficient bureaucracy in order to achieve state goal especial to enhance public welfare. Therefore, effort to energizing bureaucracy is pretty needed to carry out governance."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This research studies the influence of gift remuneration to the services quality of The State Exchequer Service Office (KPPN) Jakarta I. Remuneration represents one part of the bureaucracy reform programs. KPPN represents the sample office specified by the Department of Finance to administer public service reform programs.
The research uses quantitative approach and the method of survey. The result of the research indicates that the remuneration can give motivation to the officers to increase their performance. The achievement is marked by the good performance service (service excellent). The program of remuneration run by the Department of Finance can be operated at direct interconnection with other governmental institutions, especially with the public service
"
Bisnis & Birokrasi: Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, 17 (1) Jan-Apr 2010: 43-51, 2010
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"this article describes basic policies, planning and implementation strategy of bureaucracy reform in Civil Service Agency (BKN). The focus on the aspects, are institution, business process and human resources management, give massages that BKN as government institution that has responsibility in civil service management in Indonesia, has changed and try to improve in order to be better than before."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ariandy Dena Putra
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas mengenai fenomena sistem birokrasi universalis yang berjalan pada sebuah perusahaan. PT Indosat Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi. Hal yang menjadi fokus bahasan pada tulisan ini mengenai sistem birokrasi universalis yang berjalan di dalam PT Indosat Tbk. Konsep untuk melakukan analisa data temuan penulis ialah dengan konsep karakteristik birokrasi menurut Perrow serta konsep kepemimpinan menurut Etzioni. Temuan tulisan ini ialah sistem birokrasi universalis yang berjalan pada suatu perusahaan yang penulis kategorikan sebagai tipe ideal dari birokrasi menurut Perrow. Hal ini disebabkan oleh kemunculan aktor pemimpin sebagai pemegang wewenang yang mampu menerapkan sistem nilai dan kebijakan yang lebih universalis dalam konteks organisasi sebagai birokrasi pada anggota-anggota di dalamnya. Pada tulisan-tulisan sebelumnya, lebih memposisikan sebuah birokrasi di dalam perusahaan sebagai faktor penting dalam melihat dan menentukan berjalan dan produktivitas perusahaan, tetapi tidak melihat adanya peran pemimpin di dalamnya. Poin penting tulisan ini adalah peran aktor pemimpin yang dapat menciptakan sistem birokrasi universalis di dalam perusahaan.

ABSTRACT
This paper discuss phenomenon about bureaucratic system in organization that apply universalism characteristics, in this case of PT Indosat Tbk. PT Indosat Tbk is a company that provides telecommunication. This paper focus on universal bureaucratic system and leadership in PT Indosat Tbk. Concepts that used in this paper are bureaucratic system characteristics by Perrow and leadership by Etzioni. This paper findings are universalism bureaucracy that applied in the organization wherein author argue that is the ideal type of bureaucracy according to Perrow. This happens due to appearance leadership actor as the authority holder that can implement value system and policy that has universality in the context of organization as bureaucracy for organization?s members. In past studies, bureaucracy and leadership are not considered as one entity that link to each other. This paper core point is about role of leadership which can create bureaucratic system with universalism characteristics in the organization."
2016
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Azis Muslim
"Leadership refers to one?s capacity to change another party?s behavior as he wishes. Regional leadership has significant influence to build a better quality regional bureaucracy. Bureaucracy reform is a demand that needs to be met to improve bureaucracy?s quality and performance which from time totime suffers stigma from the public.
This research applies qualitative datacollection through in-depth interview with local government, parliament (DPRD), NGO, business people, and public leaders. The result in general indicates that HerryZudianto?s leadership role as seen from Mintzberg theory has been performed well, particularly as seen from dimension of interpersonal roles, informational roles, and decisional roles.

Abstrak. Kepemimpinan mengandung makna kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mengubah perilaku pihak lain seperti yang diinginkannya. Kepemimpinan daerah memiliki pengaruh yang signifikan untuk membangun tatanan birokrasi daerah agar semakin berkualitas. Reformasi birokrasi merupakan suatu tuntutan yang harus dipenuhi dalam rangkamemperbaiki kualitas dan kinerja birokrasi yang selama ini seringkali memiliki stigma negatifdi kalangan masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif dilakukan dengan penelusuran data statistik mengenai laporan kinerja pemerintah aerah dan Indeks Kepuasan Masyarakat yang selama ini diperoleh Pemerintah Daerah, sedangkan metode kualitatif dilakukan lewat wawancara mendalam dengan pihak pemerintah daerah, DPRD, LSM, pengusaha, dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa peran kepemimpinan Herry Zudianto berdasarkan teori Mintzberg sudah berjalan dengan baik dilihat dari dimensi interpersonal roles, informational roles, dan decisional roles."
Department of Administration Sciences, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Indonesia, 2012
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sancoko
"Abstract. This research studies the influence of gift remuneration to the services quality of The State Exchequer
Service Office (KPPN) Jakarta I. Remuneration represents one part of the bureaucracy reform programs. KPPN
represents the sample office specified by the Department of Finance to administer public service reform programs.
The research uses quantitative approach and the method of survey. The result of the research indicates that the
remuneration can give motivation to the officers to increase their performance. The achievement is marked by the
good performance service (service excellent). The program of remuneration run by the Department of Finance
can be operated at direct interconnection with other governmental institutions, especially with the public service. "
Kementerian Keuangan, Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan, 2010
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge, 2016
306 SYM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M Caesario Nugroho A, Author
"

Fokus Tulisan ini adalah untuk mendeskripsikan hubungan patron-klien dalam kegiatan birokrasi dan bagaimana dinamika para aktor birokrat dengan konteks dan agen-agen sosial yang dihadapi di tempat kerja. Tulisan ini mengangkat kasus di sebuah institusi pemerintahan di Jakarta dengan mengamati berbagai kegiatan birokrasi dan sosial yang terjadi di lapanmgan. Tidak hanya melihat pada hubungan-hubungan sosial saja, tulisan ini juga menggambarkan bagaimana nilai-nilai yang dibawa oleh para aktor birokrat mempengaruhi hubungan yang ada. Dinamika hubungan dan nilai yang diangkat dalam tulisan ini digambarkan dalam bentuk narasi ilmiah yang menyajikan bagaimana hubungan yang ada dibentuk, dipertahankan terhadap konteks birokrasi dan agen-agen sosial lain yang pada akhirnya melahirkan dan melanggengkan hubungan patron-klien dalam birokrasi.


The focus of this paper is to describe the patron-client relationship in the activities of the bureaucracy and how the dynamics of the bureaucrats in the context of social agents encountered in the work place. This paper raised a case of government institution in Jakarta by observing the bureaucratic and social activities that occur in the field. This paper not only look at the social relations alone, but also illustrates how the values ​​taken by the actors bureaucrats affect existing relationships. The dynamics of relationships and values ​​raised in this paper is described in the form of scientific narrative that presents how an existing relationship formed, maintained the bureaucratic context and other social agents that ultimately gave birth to and perpetuate the patron-client relationship in the bureaucracy.

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafuan Rozi Soebhan
"Pada masa Orde Baru sampai menjelang masa transisi tahun 1998, kondisi birokrasi di Indonesia mengalami keadaan bureaumania, berupa kecenderungan inefisiensi, penyalahgunaan wewenang, kolusi, korupsi, nepotisme dan politisasi birokrasi. Birokrasi cenderung dijadikan alat status quo untuk mengkooptasi masyarakat, guna mempertahankan dan memperluas kekuasaan monolitik partai dan rezim berkuasa. Birokrasi Orde Baru dijadikan secara struktural untuk mendukung pemenangan partai politik pemerintah. Padahal birokrasi diperlukan sebagai lapis tengah dan aktor public services yang netral dan adil, kenyataannya dalam beberapa kasus birokrasi malah menjadi penghambat dan sumber masalah berkembangnya keadilan dan demokrasi. Bertindak diskriminatif dalam pelayanan publik dan melakukan penyalahgunaan fasilitas, program dan dana negara untuk kepentingan "partai tertentu".
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, menjelaskan dan menganalisa gejala politik dengan menjelaskan kecenderungan apa, bagaimana dan mengapa muncul gerakan yang menginginkan birokrasi di Indonesia menuju birokrasi yang netral dari afiliasi politik. Untuk itu data dikumpulkan lewat analisis dokumen berbagai media yang sudah beredar di masyarakat yang merekam aktivitas dan pendapat pelaku-pelaku gerakan tersebut. Kemudian dilakukan langkah deduksi yaitu menarik penalaran tema permasalahan dari umum ke khusus, berupa analisa terhadap perubahan paradigma dan reposisi birokrasi, serta memikirkan beberapa indikator yang bisa dipergunakan dalam membangun kondisi netralitas politik birokrasi.
Kerangka pemikiran yang melandasi tesis ini antara lain dari pemikiran legal rasional Max Weber, bureaumania Baron de Grimm, bureaucratic polity Karl D. Jackson, kepolitikan birokrasi Harold Crouch, korporatisme negara Dwight Y. King dan Manuel Kaiseipo, mobilisasi birokrasi William D. Lidlle, krisis partisipasi politik Myron Weiner, ketidakpuasan birokrasi akibat berpolitik dari Hans Antlov dan Cederroth, serta reinventing Government dan David Osborn dan Ted Gaebler.
Ada beragam bentuk gerakan netralitas politik birokrasi antara tahun 1998-1999 yang menentang politisasi birokrasi. Ada yang moderat menyatakan unitnya keluar dan KORPRI, menyatakan unitnya tidak berafiliasi dengan Golkar, ada yang menginginkan perubahan posisi birokrasi di lingkungan eksekutif dan di legislatif, Ada pernyataan kritis dari tokoh oposisi yang ingin pembubaran organisasi birokrasi (KORPRI), ada pernyataan bersikap netral dan objektif dari lembaga ilmiah non departemen. Solusi dari gerakan ini adalah pentingnya untuk membuat kebijakan dan sanksi yang mengharuskan PNS bertindak netral, disebabkan Partai Golkar dan partai yang lain akan terus berupaya untuk menggunakan jalur birokrasi untuk kemenangannya dalam pemilihan umum.
Temuan tesis ini antara lain kasus-kasus keterlibatan birokrasi di sejumlah daerah dalam pemilihan umum 1999 menunjukkan gerakan netralitas birokrasi belum mampu meminimalkan tingkat keikutsertean birokrasi dalam aktifitas mendukung partai politik tertentu. Dari 27 daerah pemilihan, hanya ada 2 daerah pemilihan yang birokrasi bertindak relatif netral. Hal ini menjadi semacam indikasi bahwa masih berlangsungnya secara terus-menerus keadaan politisasi birokrasi di Indonesia, seperti yang diramalkan teori korporatisme negara. Birokrasi di awal era reformasi masih seperti yang dulu. Keadaan Cita-cita gerakan netralitas politik birokrasi belum menjadi kenyataan pada tahun pertama reformasi di Indonesia.
Agaknya berlaku seperti apa yang dikemukakan Antlov-Cederroth dan Charles E. Lindbolm bahwa praktik birokrasi di negara-negara berkembang yang menunjukkan pemihakan birokrasi (pegawai pemerintah) pada suatu partai politik, telah memunculkan ketidakpuasan-ketidakpuasan politik, khususnya dan pegawai negeri itu sendiri. Keasyikan birokrasi bermain dalam politik, pada titik tertentu, telah menghasilkan kecenderungan birokrasi yang korup, tidak efisien dan amoral. Hal ini akan menjadi perhatian kita bersama."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T7585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>