Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Theresia Naniek Harkantiningsih
"Buku yang berjudul "Seni hias tempel keramik di Cirebon" ini ditulis oleh Naniek Harkantiningsih Wibisono. Buku ini membahas tentang seni hias keramik, dilengkapi dengan gambar-gambar."
Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, 2005
R 738 WIB s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Abu Ridha
Cibulan: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1977
930.1 ABU p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ekowati Sundari
"Keramik sebagai benda kuno banyak temukan di Indonesia, yang antara lain berasal dari Cina, Vietnam, Thailand, Jepang, Myanmar, Eropa, dan Timur Tengah. Pertanggalannya yang paling tua dari 206 Sebelum Masehi dan yang termuda sampai awal abad ke-20 Masehi. Dibuat dari tanah liat (earthenware), batuan (stoneware), dan porselin (porcelain). Keramik tersebut ada yang satu warna (monochrome) dan beberapa warna (polychrome), Sifatnya tidak mudah pecah atau rusak, karena bahan dan prosesnya yang baik. Dari kerarnik dapat diketahui pertanggalan dan tempal asal pembuatannya dengan memperhatikan aspek-aspek yang ada. Temuan keramik di dalam penelitian arkeologi adalah dapat membantu menentukan pertanggalan relatif, misalnya sebuah situs.
Dalam pembahasan di sini, adalah mengkaji koleksi keramik Museum Nasional Jakarta, yang berasal dari Cina dari masa dinasti Ming (1368-1644), yang dibuat dari porselin dan termasuk polychrome. yaitu berwarna biru-putih. Warna biru yang dilukiskan pada latar porselin putih. Lukisannya berwarna biru yang berupa ragam hias yang bersumber dari kepercayaan. Ragam hias yang dilukis merupakan gambar-gambar perlambangan yang mempunyai banyak arti. Hasil pengolahan data terdapat ragam hias tanaman, binatang, binatang mitos, figur, kepercayaan (agama), gejala alam, huruf, dan struktur. Data keramiknya berjumlah 111 koleksi. Bentuk yang terbanyak adalah piring, yang berjumlah 41 koleksi dan ragam hias terbanyak adalah binatang mitos naga, kilin, dan burung hong, yang berjumlah atau terdapat pada 31 koleksi. Salah satu contoh adalah naga yang antara lain merupakan lambang kesuburan atau dilarnbangkan sebagai pria. Sejak masa dinasti Han (206-220 SM), naga menjadi lambang dari kaisar sebagai anak dari surga dan naga bercakar lima hanya boleh dipakai oleh raja.
Konsep kepercayaan awal di Cina yang berkembahg sejak masa dinasti Shang (1766-1401 SM), yaitu sejak ditemukan aksara untuk pertamakalinya dan menjadi dasar pemikiran mereka hingga sekarang. Gagasan dasar yang membimbing bangsa Cina untuk mengembangkan tradisi seni adalah ajaran dari kepercayaan tersebut, antara lain adalah alam gaib, nenek moyang, dewa tertinggi, para dewa lain di bawahnya Kemudian menjadi dasar dalam perkembangan selanjutnya yaitu munculnya ajaran Konghucu (abad ke-4-5 SM) yang menekankan hubungan antar manusia (humanisme) dan ajaran Tao (abad ke-G SM) yang menekankan keseimbangan alam semesta (naturalisme). Media dari kepercayaan tersebut dapat berupa logam, keramik, lukisan, kesusasteraan, arsitektural, area, tekstil, dan sebagainya. Kebudayaan Cina sepanjang sejarah, dapat berjalan terus dan bertahan walaupun dalam kondisi sulit, seperti peperangan, pergantian dinasti, alam yang tidak ramah, dan pembangunan kanal, istana, serta tembok besar. Mempelajari materi kebudayaan Cina, berarti mempelajari kepercayaan mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15340
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Sunarti
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Wasinton
"This research presents the use of the Rietveld method to study the phase composition of cordierite (MG2AL4SI5O18) ceramics prepared from rice husk silica, after the samples were sintered at 1300, 1400 and 1500 °C. The formation of cordierite is temperature-dependent as indicated by the relative phase composition obtained from x-ray diffraction patterns for the cordierite and spinel increased markedly with
increasing temperature, i.e, from 38.98 to 54.15 wt% and from 11.81 to 17.99 wt % following the increase in temperature from 1300-1500 °C, respectively. The above values
were obtained with the aid of the Rietveld method, carried out until the goodness of fit values (GoF) reached below 2, which is considered a satisfactory value to reveal the real phase composition. Different plots produced by refinement using the Rietveld method also reveal a reasonable fit between the observed and the calculated plot, demonstrating the usefulness of the method for calculating the quantity of phase composition in the sintering process."
Lampung: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung, 2011
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Faizatul Shimal Mehamod
"Machining of metal matrix composites gives the reader information on machining of MMCs with a special emphasis on aluminium matrix composites. Chapter 1 provides the mechanics and modelling of chip formation for traditional machining processes. Chapter 2 is dedicated to surface integrity when machining MMCs. Chapter 3 describes the machinability aspects of MMCs. Chapter 4 contains information on traditional machining processes and chapter 5 is dedicated to the grinding of MMCs. Chapter 6 describes the dry cutting of MMCs with SiC particulate reinforcement. Finally, chapter 7 is dedicated to computational methods and optimization in the machining of MMCs."
London: [Springer, ], 2012
e20418729
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"This book presents select proceedings of the International Conference on Engineering Materials, Metallurgy and Manufacturing (ICEMMM 2018), and covers topics regarding both the characterization of materials and their applications across engineering domains. It addresses standard materials such as metals, polymers and composites, as well as nano-, bio- and smart materials. In closing, the book explores energy, the environment and green processes as related to materials engineering. Given its content, it will prove valuable to a broad readership of students, researchers, and professionals alike."
Singapore: Springer Singapore, 2019
e20502521
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Handriana
"Skripsi ini membahas tentang penguraian garam (desalinasi) dari keramik yang berasal dari situs bawah air (laut), yang bertujuan untuk memperjelas penanganan desalinasi dalam rangka konservasi arkeologi khususnya preservasi. Metode yang digunakan adalah eksperimen dan perbandingan, yaitu dengan cara desalinasi dan membandingkan hasil desalinasi pada masing-masing ukuran mangkuk. Hasil akhir penelitian ini menunjukkan bahwa jenis keramik porcelainous stoneware cukup didesalinasi selama kurang dari 72 jam bahkan dapat berhenti pada 48 jam setelah perendaman.

This research focuses in removing soluble salt (desalination) from underwater sites ceramics, to more effectively on desalination handling intend to archaeological conservation specially preservation. The method that being used at this research is experiment and analogy on desalination test to each size of bowl. The result of this research indicate that the porcelainous stoneware ceramics had enough desalination less than 72 hours even can stop through 48 hours since desalination had started."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S11417
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Stevy Maradona
"Bekal kubur adalah benda-benda atau hal-hal lain (yang dapat berupa orang/hewan) yang dikubur bersama dengan mayat; dianggap berfungsi sebagai bekal untuk roh orang yang meninggal dalam perjalanan ke alam baka/digunakan (dimanfaatkan) oleh roh di dunia arwah. Dari berbagai jenis bekal kubur yang d temukan, tembikar adalah jenis bekal kubur yang paling dominan dan umum ditemui. Di Indonesia, kehadiran bekal kubur dalain konteks penguburan prasejarah diperkirakan baru muncul pada masa perundagian. Ada beberapa situs penguburan yang teretak di daerah pesisir, yang sekilas memiliki temuan bekal kubur yang hampir sama seperti tembikar, manik-manik, dan benda-benda yang terbuat dari logam, yaitu situs Anyer, Plawangan, dan Gilimanuk. Tembikar yang digunakan sebagai bekal kubur di situs Anyer, Plawangan dan Gilimanuk setelah diidentifikasi terdiri dari jenis- jenis periuk, cawan, lempayan, kendi dan piring serta benda-benda terakota lainnya. Tembikar yang paling umum digunakan sebagai bekal kubur adalah periuk. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa tembikar-tembikar yang digunakan sebagai bekal kubur di ketiga situs memiliki beberapa persamaan-persamaan seperti dari bentuk, ukuran, teknik buat, teknik penyelesaian, tenik khas, motif dan pola hias serta dari konteksnya dalarn ruang kubur. Dari bentuknya tembikar-tembikar bekal kubur diketiga situs dapat digolongkan ke dalam 2 bentuk umum, yaitu tembikar bulat dan tembikar berkarinasi. Muncul variasi-variasi bentuk pada masing-masing tipe tembikar, dan umumnya variasi yang muncul adalah bagian leher dan kaki. Dari ukuran diketahui bahwa rata-rata ukuran tinggi periuk adalah 10,9 cm, cawan 5,8 cm, kendi 21 cm, piring 2,4 cm, tempayan 32,8 cm. Dari ukuran diameter diketahui bahwa rata-rata diameter periuk adalah 12,9 cm, cawan 15,6 cm, kendi 19,5 cm, tempayan 40,3 cm, piring 13,3 cm. Teknik buat tembikar memiliki ciri yang berbeda tiap situsnya. Tembikar situs Anyer umurnnya dibuat dengan teknik pijit walaupun ada juga yang dibuat dengan teknik roda putar dan pijit, tembikar situs Piawangan seluruhnya dibuat dengan teknik roda putar tatap landas, dan tembikar Gilimanuk. semuanya dibuat dengan teknik roda putar pijit. Teknik penyelesaian permukaan tembikar bervariasi antara diupam dan tidak diupam, serta ada yang dislip. hiasan pada pada tembikar bekal kubur_ umumnya motif-motif geometris yang dibuat dengan teknik gores, tera, dan tempel. Pengecualian terdapat pada situs Gilimanuk yang memiliki hiasan dengan motif wajah manusia dan situs Piawangan yang memiliki hiasan yang dibuat dengan teknik lukis. Jumlah bekal kubur yang disertakan terbagi ke dalam kelas-kelas. Sedikitnya ada 8 kelas yang muncul, mulai dari yang paling sedikit, yaitu 1 bekal kubur hingga yang paling banyak yaitu 8 bekal kubur. Penyertaan bekal kubur dengan kuantitas tertentu dipercaya melambangkan status sosial tertentu Pula, Semakin banyak barang bawaannya ke alam kubur maka semakin tinggi status sosial si mati. Selain itu dipercaya juga bahwa barang-barang yang, dibawa sebagai bekal kubur nantinya akan digunakan sebagai harta kekayaan si mati di kehidupan di alam roh. Apabila tembikar yang dikuburkan hanya berjumlah 1 atau 2 saja maka ia biasa diletakkan di dekat kepala, sekitar badan, dan di daerah kaki. Tetapi bila tembikar bekal kubur yang disertakan dalam jumlah banyak, biasa diletakkan berjejer di samping rangka atau diletakkan tersebar di sekelilingnya. Variasi bekal kubur di ketiga situs ini umumnya terdiri dari bekal kubur sejenis, bekal kubur dengan 2 jenis, bekal kubur dengan 3 jenis, dan bekal kubur dengan 4 jenis. Bekal kubur yang hanya terdiri dari satu jenis banyak ditemukan, dan umumnya seperti yang telah dikatakan di atas adalah tembikar jenis periuk. Bekal kubur dengan 2 jenis biasanya terdiri dari periuk dan cawan atau periuk dan piring tetapi yang paling sering muncul adalah periuk dan cawan. Bekal kubur dengan 3 jenis umumnya terdiri dari periuk, cawan dan kendi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S11999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Huang, Zheng-Ming
""Strength of fibrous composites" addresses evaluation of the strength of a fibrous composite by using its constituent material properties and its fiber architecture parameters. Having gone through the book, a reader is able to predict the progressive failure behavior and ultimate strength of a fibrous laminate subjected to an arbitrary load condition in terms of the constituent fiber and matrix properties, as well as fiber geometric parameters. The book is useful to researchers and engineers working on design and analysis for composite materials.
Dr. Zheng-Ming Huang is a professor at the School of Aerospace Engineering & Applied Mechanics, Tongji University, China. Mr. Ye-Xin Zhou is a PhD candidate at the department of mechanical engineering, the University of Hong Kong, China."
Berlin: Springer-Verlag , 2012
e20418761
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>