Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 219 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pamusuk Eneste
Jakarta: Gunung Agung , 1989
899.22 PAM o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kardinah Tunggadewi
"Terinspirasi dengan kemunculan Djenar Maesa Ayu sebagai salah satu penulispenulis perempuan, yang karyanya yang dijuluki sebagai 'sastra wangi', membuat peneliti ingin mengkaji secara akademis dari sudut pandang ilmu komunikasi. Lingkup penelitian ini kemudian dibuat menjadi lebih spesifik, yaitu dengan melihat bagaimana representasi perempuan pada kumpulan cerpen Djenar Maesa Ayu "Jangan Mainmain!" (dengan kelaminmu). Paradigma penelitian yang digunakan disini adalah paradigma kritis yang tidak hanya digunakan untuk melihat bagaimana representasi yang ditampilkan melainkan juga untuk melihat ideologi apa yang melatarbelakangi pembentukan representasi tersebut dan juga mengkajinya dari sudut pandang gender. Critical Discourse Analysis (CDA) menurut Norman Fairclough adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini dan berkonsentrasi untuk menganalisis pada satu cerpen yaitu Menyusu Ayah. Dimana metode ini tidak hanya menganalisis teks, tapi juga menganalisis praktik wacana dan praktik sosiokultural. Pada dimensi teks, penelitian dilakukan dengan menggunakan metode framing model Gamson dan Modigliani, sedangkan untuk meneliti dimensi praktik wacana dan sosiokultural, dilakukan wawancara mendalam dan studi pustaka. Hasil temuan pada dimensi teks dengan menggunakan metode framing, ditemukan bingkai (frame) utama yaitu perempuan dalam kehidupan seks, dengan mendapatkan dua bingkai turunan, yaitu perempuan sebagai subjek seks dan perempuan sebagai objek seks. Pada dimensi praktik wacana ditemukan bahwa bentukan representasi perempuan yang dihasilkan dalam teks cerpen tersebut dipengaruhi pula oleh sisi penulis teks (Djenar Maesa Ayu) dari sisi produksi teks. Yang terkait di dalamnya latar belakang penulis, proses penulisan dan isi tulisan itu sendiri. Isi kumpulan cerpen yang sebagian besar berkisar masalah seks, gender dan perempuan yang dikemas dalam tampilan dengan petunjuk "untuk pembaca dewasa" merupakan daya tarik tersendiri bagi konsumen. Sedangkan pada dimensi praktik sosiokultural, yang membahas dari tiga segi (situasional, institusional dan sosial) ketiga aspek tersebut turut mempengaruhi bentukan representasi yang berusaha ditampilkan. Pada faktor situasional, situasi dengan banyaknya kekerasan yang menimpa kaum perempuan turut mempengaruhi bentukan representasi perempuan dalam cerpen yang direpresentasikan sebagai objek seks. Sedangkan dari segi institusi (media massa) yang menerbitkan melihat bahwa keberadaan perempuan dan tulisan yang berkaitan dengan perempuan merupakan komoditas yang dapat mendatangkan keuntungan bagi media tersebut. Pada aspek sosial, representasi yang berusaha ditampilkan adalah hasil dari konstruksi realitas sosial yang dituangkan dalam bentuk fiksi (cerpen) dengan dipengaruhi oleh ideologi patriarki."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Junia
2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Andalusia, auhtor
"[Ulat Sutra Musim Semi adalah cerita pendek karya penulis sastra modern Cina, yaitu Mao Dun. Ulat Sutra Musim Semi mengisahkan kehidupan para petani ulat sutra di sebuah desa di Shanghai, Cina. Desa ini dilanda kemiskinan akibat masuknya ulat sutra impor yang lebih populer di pasar dibandingkan dengan ulat sutra lokal. Bangsa asing menjadi penghancur bisnis turun temurun di desa itu, membuat masyarakat di sana jatuh miskin. Dalam cerita pendek ini Mao Dun seringkali menggunakan kata洋 (yáng) sebagai diksi yang berhubungan dengan hal-hal berbau asing. Jurnal ini akan meneliti makna yang terkandung dalam kata 洋 dan pengaruhnya dalam cerita.

Spring Silkworms is a short story written by Mao Dun, a writer from modern Chinese literature era. Spring Silkworms is a story about silkworm peasants in a village in Shanghai, China. The village is ruined by poverty due to the influx of imported silkworms are more popular in the market compared to local silkworms. Foreign nations become business destroyer hereditary in the village, made the villagers impoverished. In this short story Mao Dun often use the word 洋 (yáng) as a diction that relate to matters of foreign things. This journal will examine the meaning contained in the word 洋 and its influence in the story.;Spring Silkworms is a short story written by Mao Dun, a writer from modern Chinese literature era. Spring Silkworms is a story about silkworm peasants in a village in Shanghai, China. The village is ruined by poverty due to the influx of imported silkworms are more popular in the market compared to local silkworms. Foreign nations become business destroyer hereditary in the village, made the villagers impoverished. In this short story Mao Dun often use the word 洋 (yáng) as a diction that relate to matters of foreign things. This journal will examine the meaning contained in the word 洋 and its influence in the story., Spring Silkworms is a short story written by Mao Dun, a writer from modern Chinese literature era. Spring Silkworms is a story about silkworm peasants in a village in Shanghai, China. The village is ruined by poverty due to the influx of imported silkworms are more popular in the market compared to local silkworms. Foreign nations become business destroyer hereditary in the village, made the villagers impoverished. In this short story Mao Dun often use the word 洋 (yáng) as a diction that relate to matters of foreign things. This journal will examine the meaning contained in the word 洋 and its influence in the story.]
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Leila S. Chudori, 1962-
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2017
808.83 LEI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sucia Ramadhani
"Kerusakan hutan menjadi salah satu masalah lingkungan yang mengancam kehidupan manusia. Ancaman kerusakan hutan membuat resah berbagai kalangan, termasuk pengarang yang mengungkapkan keresahannya melalui karya sastra yaitu, cerpen. Cerpen yang digunakan dalam penelitian ini adalah empat cerpen bertema kerusakan hutan: cerpen Ongkak karya Fakhrunnas M.A. Jabbar, Harimau Belang karya Guntur Alam, Tebas Tebang karya Syukri Datasan Al-Pauhi, dan Kering rdquo; karya Wa Ode Wulan Ratna. Kerusakan hutan disebabkan kebutuhan manusia yang semakin meningkat yang tidak diiringi dengan pemenuhan kapasitas sumber daya alam di dalam hutan. Permasalahan lingkungan yang akan dibahas dalam keempat cerpen adalah respons pengarang terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya. Respons manusia dan hutan dalam keempat cerpen ini meliputi konsep liar rimba, kelas sosial, dan konsekuensi tindakan manusia terhadap kerusakan hutan. Ketiga poin tersebut dianalisis menggunakan pendekatan ekokritik yang menggambarkan hubungan antarmanusia dan lingkungannya.

Forest destruction becomes one of the environmental problems that threaten human life. Threats forest destruction create anxiety among various circles, including authors who are expressing their uneasiness through literary works like short stories. The short story used in this research is four short stories with the theme of forest destruction short story Ongkak by Fakhrunnas M.A. Jabbar, Harimau Belang by Guntur Alam, ldquo Tebas Tebang rdquo by Syukri Datasan Al Pauhi, and Kering rdquo by Wa Ode Wulan Ratna. Forest destruction occurs due to an increasing human need that is not accompanied by the fulfillment of natural resource capacity from within the forest. This environmental issue is discussed in the four short stories as the authors response to the surrounding environmental conditions. The human and forest responses in these four stories include the wild concept of the jungle, the social class, and the consequences of human actions against forest destruction. These three points are analyzed using an ecocritical approach that describes the relationship between humans and their environment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutardji Calzoum Bachri
"Jauh hari sebelum Sutardji Calzoum Bachri kukuh dengan kredo puitiknya, ia terlebih dulu sudah menulis cerpen dan mempublikasikannya. Cerpen-cerpen Sutardji telah muncul secara produktif sejak 1960-an. Beberapa cerpen itu terpublikasikan di Aktuil dan Mahasiswa Indonesia Edisi Djabar, selain kemudian juga di Horison, Pelita, dan Kompas. Sayang sekali, Tardji bukan seorang dokumentator. Ia tidak memiliki arsip cerpen-cerpennya sendiri. Bahkan, ia sering lupa kapan dan di mana karyanya pernah terbit."
Yogyakarta: Indonesia Tera, 2021
813 SUT h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Affandi
"Tentang seorang pelancong yang ingin menanam biji mawar di bibir perempuan di bawah Jembatan Lempuyangan. Seekor naga yang tersimpan di mulut perempuan, kemudian menjadi saksi akan hubungan toxic dengan kekasihnya. Sebatang pisang yang tumbuh di meja, lelaki yang tergila-gila dengan kueni, hingga lelaki yang terus-terusan mencari aroma kekasihnya. Cerita-cerita dalam Arum Manis membaurkan batas antara yang realis dan surealis, kisah berlatar rural dan urban, pertanyaan kesetiaan dan kegairahan cinta satu malam."
Jakarta: PT. Gramdeia, 2022
899.221 TEG a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Sabri
"ABSTRAK
Penelitian ini dibatasi pada cerpen-cerpen karya Idrus yang belum pernah dibukukan atau diterbitkan. Penelitian ini selain dimaksudkan untuk mengungkap sosok kepengarangan Idrus lebih jauh daripada yang selama ini terungkap dalam tulisan-tulisan yang ada, juga dimaksudkan sebagai sekadar sumbangan bagi penelitian lain yang lebih lengkap.
Melalui terra-tema yang sering diketengahkan dalam karyanya, dapat diketahui hal-hal apa saja yang menarik perhatian pengarang dan bagaimana sikapnya terhadap hal yang menarik perhatiannya tersebut.
Cerpen-cerpen lepas Idrus yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini ada 18 (delapan betas) buah. 10 buah cerpen bertema sosial, 4 buah bertema rumah tangga, 3 buah bertema asmara, dan 1 buah cerpen yang menyoroti tingkah laku hewan. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa Idrus tidak selalu menggunakan gaya satirnya yang terkenal tajam terhadap keadaan masyarakat. Cerpen-cerpennya yang bertema asmara hampir semuanya bercorak romantik.

"
1990
S10934
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
J.S. (Jombang Santani) Khairen, 1991-
Jakarta: Noura Books, 2017
808.83 JOM r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>