Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
Willibrordus Surendra Broto Rendra, 1935-2009
St Lucia: University of Queensland, 1979
808.82 REN s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta : Amanah Lontar, 2006
808.8 ANT III
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta : Amanah Lontar, 2006
808.8 ANT IV
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Teguh Karya
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1979
899.22 TEG n (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Amanah, 2006
808.8 Ant
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Nobertus Riantiarno, 1949-
Jakarta: The Lontar Foundation, 1992
899.22 NOB t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Goenawan Mohamad, 1941-
Abstrak :
Goenawan Mohamad, yang menulis beberapa naskah lakon, "Visa", "Surti dan Tiga Sawunggalin", "Surat-Surat Karna", "Tan Malaka", "Gundala Gawat", kali ini mengolah satu bagan sejarah Mataram di abad ke-17.
Tapi ini bukan lakon sejarah. Lakon ini lebih merupakan delirium seorang raja menjelang kematian -- paparan tentang apa yang terjadi dengan kekuasaan.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017
899.221 GOE a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Francis, G.
Abstrak :
Tragedy about Dasima, a beautiful young woman, who is murdered during the colonial period in Batavia
Jakarta: Masup Jakarta, 2013
899.221 FRA n
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Anwari
Abstrak :
Konflik Sosial dan Konflik Batin dalam Drama Terdakwa karya Ikranegara (pembimbing: Ibnu Wahyudi, M.A.). Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1997.
Untuk banyak kasus, penentuan tema atau klasifikasi tema terhadap karya sastra tidak terlalu sulit, tema dapat ditangkap secara tegas. Namun untuk sejumlah kasus, penentuan tema tidak mudah. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan latar belakang pembaca atau penelaah. Akan tetapi ada kalanya perbedaan interpretasi dapat terjadi karena memang karya sastra itu sendiri yang sangat berpotensi untuk menimbulkan interpretasi ganda dalam hal tema. Dalam hal ini contohnya ialah drama Terdakwa karya Ikranegara. Drama Terdakwa memiliki kandungan tema sosial dan tema kejiwaan, yakni masalah konflik sosial dan konflik batin. Kedua tema tersebut terlihat sama kuat untuk disandangkan pada drama Terdakwa.
Dengan menggunakan analisis intrinsik, yakni tokoh, latar, alur, kandungan masalah sosial dan kejiwaan dalam Terdakwa, serta dibantu dengan analisis ekstrinsik, yakni melihat kecenderungan tema karya-karya lain dari pengarang yang bersangkutan, penulis dapat menentukan tema utama dari drama Terdakwa.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
S10752
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Pudji Isdriani
Abstrak :
ABSTRAK
Setelah mengadakan analisa lakon. Edan, dari segi struktur maupun tekstur, maka saya dapat menarik beberapa kesimpulan se_bagai berikut: 1. Lakon Edan sebagai naskah lakon Indonesia modern (pemenang sayembara penulisan naskah lakon Dewan. Kesenian Jakarta tahun 1976) dapat didekati melalui struktur dan tekstur. 2. Fakta-fakta struktur terutama alur dan penokohan di_sajikan secara inkonvensional (tidak berdasarkan kaidah-kaidah yang mapan). 3. Berdasarkan kenyataan nomor 2 maka jika lakon Edan ha_nya dilihat dari aspek strukturnya saja agak sulit di_pahami. 4. Fakta-fakta aspek tekstur melengkapi lakon Edan sehingga menjadikan lakon itu menarik publik dan sebagai pra lakon dapat dipentaskan. 5. Dengan demikian, tekstur mempunyai arti yang panting sebagai salah satu aspek lakon modern. Tanpa adanya aspek tekstur maka lakon itu hanya menarik untuk dibaca tetapi tidak untuk dipentaskan. 6. Secara keseluruhan lakon Edan digolongkan lakon absurd_
1984
S11165
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library