Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Radita Tanaya Vidya Hapsari
"Postur kerja yang ergonomis akan mempengaruhi keselamatan, kesehatan dan produktivitas pekerja. Karakteristik pekerjaan membatik tulis berkaitan dengan postur kerja duduk selama lebih dari tujuh jam. Kondisi ini mengakibatkan pekerja berada pada postur kerja yang tidak alamiah dan bersifat statis sehingga beresiko menimbulkan gangguan muskuloskeletal. Penelitian ini mencoba mempelajari rangkaian kerja dan aspek ergonomi yang mempengaruhi postur kerja dalam membatik menggunakan metode simulasi pada virtual environrnment. Penyesuaian dilakukan dengan mendesain kursi dan gawangan yang ergonomis. Penilaian postur kerja dilakukan dengan mengevaluasi Posture Evaluation Index (PEI) yang terdiri dari penilaian LBA, OWAS dan RULA dari pada task analysis toolkit software Jack 6.1.

Ergonomic working posture influence safety, health and productivity for workers. The characteristics of handmade batik work related to sitting posture for more than seven hours. This condition impact the awkward and static posture for workers which cause musculoskeletal disorders. This research tries to study the ergonomic aspect of work sequence which impact the working posture in batik work by using simulation method in virtual environment. The adjusment is created by designing ergonomic chair and gawangan. The evaluation of work posture is conducted by using Posture Evaluation Index (PEI) which integrates the score of LBA, RULA and OWAS by task analysis toolkit function from software Jack 6.1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1160
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Roberton
"Sepeda merupakan alat transportasi yang sangat umum dan luas penggunaannya di dunia yang digunakan oleh semua orang dari berbagai kalangan usia. Sekarang ini, bersepeda dianggap bukan hanya alat tranportasi yang sehat dan efisien tetapi juga rekreasi dan aktifitas olah raga yang populer.
Desain sepeda yang baik sangat berhubungan dengan efisiensi, power, keamanan, dan kenyamanan bersepeda. Bicycle fit juga sangat penting dalam hal mencegah kecelakaan. Beberapa masalah kesehatan dan gangguan skeletal yang behubungan dengan sepeda adalah karena kurangnya bicycle fit dan kesalahan postur saat bersepeda.
Penelitian ini bertujuan untuk rancang desain sepeda yang ergonomis untuk anak-anak usia 7-11 tahun dengan menggunakan software jack 6.1. Hasil akhir dari penelitian ini adalah rancangan sepeda dengan penambahan ketinggian stang 10 cm dari aktualnya.

Bicycle is a very common transportation and widely used in the world that are used by all people of all ages. Today, cycling is considered not only a means of healthy and efficient transportation, but also popular recreational and sporting activities.
The fine bicycle design is related to efficiency, power, security, and convenience of cycling. Bicycle fit is also very important in preventing accidents. Some health problems and skeletal disorders that relate with bicycle design are because of the lack of bicycle bike fit and posture error while cycling.
This study aims to design an ergonomic bicycle design for children aged 7-11 years using jack software 6.1. The final result of this study is the design of bicycle handlebar heights with the addition of 10 cm from the actual.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43457
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Astriana Gita
"Anak sekolah di seluruh dunia membawa barang pribadi serta sekolah mereka di tas sekolah. Penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi yang kuat antara cedera muskuloskeletal dengan penggunaan tas sekolah yang kurang tepat. Anak-anak yang mengalami sakit pada punggung akan membawa tas yang lebih berat jika dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengalami sakit pada punggung. Penelitian ini mencoba untuk mencari ukuran tas sekolah yang tepat yaitu dengan melakukan penyesuaian ukuran panjang dan lebar tas untuk anak sekolah dasar, dalam lingkungan virtual dengan menggunakan software simulasi ergonomi, Jack 6.1. Postur yang terbentuk dari seluruh konfigurasi yang diujikan dinilai dengan menggunakan metode Posture Evaluation Index (PEI). Hasil dari penelitian berupa pedoman rancangan tas sekolah yang ergonomis untuk anak sekolah dasar dengan jumlah beban maksimum yang dapat dibawa oleh anak.

School children throughout the world bring their personal items and school in the school bag. Research shows that there is strong correlation between musculoskeletal disorders with the use of school bags that are less precise. Children who experience pain in the back will carry a heavier bag when compared with children who do not experience pain in his back. This study tries to find the right size of school bags by adjusting the length and width of the bag for elementary school children, in a virtual environment using simulation software ergonomics, Jack 6.1. Postures which are composed by the entire tested configurations are assessed by using Posture Evaluation Index (PEI) method. The result of the research is the guidelines for an ergonomic school bag for children of primary school with a total maximum load that can be carried by children. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S983
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erlinda Muslim
"Pekerjaan petugas paramedis ambulans saat proses evakuasi pasien melibatkan pekerjaan pengangkatan (lifting task) dalam situasi yang darurat sehingga berisiko menimbulkan gangguan muskuloskeletal seperti low back pain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji lingkungan kerja dan aspek ergonomi yang mempengaruhi postur petugas paramedis tersebut dengan menggunakan metode simulasi pada lingkungan virtual. Model biomekanis (manekin) dari petugas disimulasikan dan dianalisis dengan metode low back analysis (LBA) dan Ovako working-posture analysis sistem (OWAS). Model kemudian diberi suatu perbaikan dengan menggunakan prinsip-prinsip ergonomi yang ada dan kemudian dianalisis kembali. Perbaikan (improvement) yang dapat digunakan untuk sistem kerja dari proses evakuasi pasien oleh petugas paramedis adalah dari segi postur kerja (work posture) dari personil paramedis ketika melakukan proses pengangkatan pasien ke atas stretcher. Teknik yang dapat digunakan adalah proper lifting techniques (pengangkatan yang benar). Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi terhadap lingkungan kerja petugas operasional ambulans yang sesuai dengan aspek-aspek ergonomi.

The work of emergency medical technicians (EMT) during patient evacuation involves lifting task in an emergency situation, which results in the increasing risk of musculoskeletal disorders such as low back pain. The purpose of this research was to investigate the workplace and ergonomic aspect that influence work posture of the EMT using simulation approach in a virtual environment. Biomechanic model (mannequin) of the EMT had been simulated and analyzed by using LBA and OWAS method. The mannequin was given an improvement based on ergonomic principle of manual lifting task and then was reanalyzed. Improvement that can be used for the work system of the evacuation process conducted by EMT considering its nature situation is the work posture of personnel during the process of lifting the patient into the stretcher. The technique that can be used is the proper lifting techniques. The results of this research can be used as a recommendation to the work system of the EMT.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suwandi Raharjo
"Risiko ergonomi merupakan salah satu bentuk risiko yang disebabkan karena hubungan kexja manusia, mesin (alat) dan lingkungan. Faktor risiko ergonomi terdini dari faktor fisik, faktor psikososial dan faktor individu. Faktor fisik yang terdiri dari repetition, force, poslure, vibralion, compression, dan linglcungan (cahaya, bising, suhu), psikososial misalnya job content, work/time pressure, job control, social support, job dzlssaliwaction, dan falctor individu, misalnya, umur, status sosial- ekonomi, merokok, riwayat kesehatan, jenis keiamin, onthropomerry dan aktifitas fisik Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat risiko egonomi pekerjaan pemanenan kelapa sawit secara manual dan hubungannya dengan keluhan MSDs.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah pekerja panen dan muat kelapa sawit di kebun kelapa sawit PT. X Sumatera Selatan tahun 2008. Sampel penelitian adalah selumh pekerja panen dan muat kelapa sawit yang beljumlah 117 orang. Variabel independen adalah postur, beban, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, umur, lembur dan lama kcrja. Variabel dcpenden adalah keluhan MSDs. Data diolah secara kualitatif dengan metode REBA dan analisis kuantitatif dengan bantuan software SPSS.
Hasil penelitian, berdasarkan metode REBA tingkat risiko ergonomi panen dan muat rnasuk kategori tinggi (8 - 10), tingkat aksi 3 dan dibutuhkan tindakan scgcra. Deskripsi dari responden adalah jenis pekerjaan (pemanen = 98 dan pemuat = 19), tingakt pendidikan (5 SD = 98 dan > SD = 19), kerja lembur ( lembur = 37 dan tidak lembur = 80), lama kerja (S 2 tahun = 37 dan > 2 tahun = 80), dan umur (< 45 tahun = 112 dan 2 45 tahun = 5). Dari uji bivariat didapat hasil bahwa variabel jenis pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap keluhan MSDS yaitu untuk pckerjaan pemanenan. Sedangkan variabel yang lain, yaitu status pernikahan, tingkat pendidikan, kexja lembur, lama bekerja dan umur pekerja tidak berpengaruh signifikan terhadap keluhan MSDs.
Kesimpulan, hasil score REBA hight, keluhan terbanyak dialami pada bagian leher dan punggung bawah, dan paling sedikit dari responden adalah pada bagian pantat, jenis pekerjaan berpengaruh signifikan tcrhadap jumlah keluhan. Saran kepada manajemen, perlu pengecekan kesehatan terkait keluhan otot rangka, penyuluhan kepada pekezja pzmcn dan muat TBS tentang tata cara kerja yang aman, selamat dan sehat, pengaturan waktugam keqa terkait pemulihan kcscgaran tubuh, termasuk kebijakan lembur dan program mekanisasi pekmjaan pemanenan dan pemuatan TBS. Saran untuk pekcnja, agar mclaporkan kepada Puskesbun jika merasakan/mengalami gangguan otot-rangka, menerapkan perilaku hidup sehat (tidak/kurangi merokok, waktu istirahat cukup, makan makanan bergizi seimbang) dan mcmatuhi prosedur kerja pemsahaan yang telah ditetapkan terkait kexja yang aman, sehat dan selamat. Saran lmtuk peminat K3, perlu penelitian lanjutan mengenai hubungan faktor risiko ergonomi (termasuk fbktor psikososial) dengan keluhan MSDs, aspek K3 pemanenan kelapa sawit.

Ergonomic risk is a risk fonn due to relation among people task, machine, and environment. Ergonomic risk factor include physical factor, psichosocial factor and individual factor. The physical factor sucah as repetition, force, posture, vibration, compression, and environment (lighting, noise, temperature), psycosocial factor consist of job content, work/time pressure, job control, social support, job dissatisfaction, and individual factor suach as age, social-economic status, smoking, health historical, gender, anthropometry and other physical activities.
This research aimed at knowing the ergonomic risk factor and level and MSDs discomfort on harvesters of oil palm plantation in PT. X South Sumatera. This research is classified as an observational research with the plan of cross sectional research. The research population is the workers in harvesting and fresh fruit bunch (FFB) loading to truck in PT. X South Sumatera year 2008. The research sample is total populasi as amount 117 respondences. The independent varibale are posture, force, type of job, educational level, age, over time work, and age of work. The dependent variable is MSDS discomfort. The data is processed qualitatively by REBA method and quantitative analysis with the computere help.
The result of this research, ergonomic risk level (REBA) score is 8 to 10, action level 3 and necessary soon, the highest level is loading worker. The description of the respondence, type of job (harvesters = 98, loaders = 19), educational elevel (S elementary = 98 dan > elementary = 19), overtime( yes = 37, no = 80), age of work (5 2 years = 37, > 2 years = 80), and age (< 45 years = 112, 245 years = 5). The result of bivariate analysis shows that type of job has significant relations with MSDS discomfort (p-value = 0.027, OR = 0.29l, 95% CI : 0,106 - 0,799). Others variables, marital status, educational elevel, over time, age of work, and age have no significant relation with MDSs.
Conclusion, REBA score is hight, the most discomfort are neck and low back, the lesst is hip/buttock. Type of job (harvesting) has significant correlation with MSDS discomfort. Suggestion for management, need checking the healthly related to MSDs discomfort, socialise to working regarding safe and health harvesting and loading FFB, arrangement of working hour related to recovery and overtime policy, mechanisation program for harvesting, for worker, inform to Puskesbun if feel discomfort of MSDS, healhty life style, and complince with company procedure, and for OIIS concemers, need the next research about ergonomic risk including psicosocial factors and MSDS discomfort of harvesting job, and OHS aspect of oil palm harvesting.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34286
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Navis Sulizsetyo
"Penelitian ini bertujuan untuk merancang Smartphone User Interface yang ramah pengguna untuk sistem B@LIS - SMILE, sistem pemantauan energi nuklir yang digunakan oleh BAPETEN. Studi ini menggunakan prinsip user centered design untuk memastikan bahwa antarmuka disesuaikan dengan kebutuhan dan pengalaman penggunanya. Antarmuka yang ada saat ini kurang memiliki kegunaan dan pengalaman pengguna, sehingga menyebabkan kesulitan dalam memantau dan mengelola energi nuklir. User centered design adalah metodologi yang memprioritaskan desain berdasarkan perasaan, keinginan, dan tujuan pengguna, memastikan bahwa kebutuhan mereka berada di garis depan. Tampilan yang ada saat ini kurang memiliki kenyamanan penggunaan dan kepuasan bagi pengguna, sehingga menyebabkan kesulitan dalam memantau dan mengelola energi nuklir. Studi ini mengusulkan Smartphone User Interface baru yang menggabungkan prinsip user centered design, termasuk navigasi yang jelas, ikon intuitif, dan tata letak responsif. Desain diuji menggunakan pengujian kegunaan yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam kepuasan penggunanya. Studi ini berkontribusi pada bidang desain yang berpusat pada pengguna dalam konteks sistem pemantauan energi nuklir pemerintah. Hal ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan kebutuhan dan pengalaman pengguna dalam perancangan sistem tersebut untuk meningkatkan kegunaan dan efektivitasnya.

This research aims to design a user-friendly Smartphone User Interface for the B@LIS - SMILE system, a nuclear energy monitoring system used by the Indonesian government agency BAPETEN. This study uses user-centered design principles to ensure that the interface is tailored to the needs and experience of its users. The current B@LIS - SMILE interface lacks usability and good user experience, resulting in difficulties in monitoring and managing nuclear energy. This study proposes a new Smartphone User Interface that incorporates user-centered design principles, including clear navigation, intuitive icons, and responsive layout. The new design is tested using usability testing that results in significant improvements in the satisfaction of their users. This study contributes to the field of user-centered design in the context of government nuclear energy monitoring systems. This highlights the importance of considering user needs and experiences in the design of such systems to improve their usability and effectiveness. This research provides a case study of the BAPETEN B@LIS - SMILE system, which can be a reference for future research and development in this area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasiholan, Bonardo Prayogo
"Lansia merupakan kelompok usia yang sudah mengalami degenerasi di berbagai aspek seperti antropometri dan kemampuan fisiologis. Namun peralatan yang dipakai lansia dalam kegiatannya masih cenderung disamakan dengan kondisi usia dewasa. Ketidakcocokan peralatan dan kemampuan tubuh dapat memicu risiko kesehatan dan keselamatan bagi lansia yaitu jatuh. Lokasi yang memiliki tingkat risiko tinggi jatuh diantaranya adalah kamar mandi dan kamar tidur.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan semi-kuantitatif. Sasaran penelitian yaitu lansia yang bertatus mandiri di PSTW Budi Mulia 1 berjumlah 80 orang. Lokasi yang menjadi fokus penelitian adalah Wisma Catelya dan Wisma Edelweis. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran pada antropometri, tingkat pencahayaan, dimensi fasilitas pada kamar mandi dan kamar tidur. Selain itu, pengambilan data dilakukan dengan observasi dan wawancara untuk mendapatkan kemampuan fisiologis lansia, aktivitas yang dilakukan, tata letak, dan keadaan lantai.
Hasil penelitian menunjukkan masih ditemukan aspek-aspek pada fasilitas di kamar tidur dan di kamar mandi yang tidak ergonomis bagi lansia. Oleh sebab itu diperlukan perbaikan di beberapa aspek agar lebih aman digunakan oleh penghuni lansia.

Elderly is a population that degenerates in various aspects such as anthropometry and physiological abilities. However, the equipments that are used still tend to be made for general adult condition. The incompatibility of the equipments and the ability of the elderly can trigger a health and safety risk for the elderly such as fall. Locations with high risk of falling are the bathrooms and bedrooms.
This research is a descriptive with semi quantitative approach. The research target is elderly with independent status in PSTW Budi Mulia 1 which amounts to 80 people. This study focuses on Catelya House and Edelweis House. Data collection was done by measuring anthropometry, lighting level, facility dimension in the bathroom and bedroom. Additional data was collected through observation and interview to get the physiological ability of elderly, daily activities, layout, and floor condition.
The results showed that the facility in the bedroom and in the bathroom is not ergonomic for the elderly. Therefore, it is necessary to improve in some aspects to be safer for elderly residents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Andriani
"Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga dengan pekerja yang juga berisiko lebih tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. UMKM berbahan dasar logam merupakan salah satu UMKM yang sering melibatkan aktivtias kerja fisik yang berat dan postur janggal dimana hal tersebut merupakan faktor risiko gangguan otot rangka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko gangguan otot rangka terkait postur kerja dan stasiun kerja yang digunakan selama proses produksi. Postur dinilai menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA). Selain itu dilakukan pengukuran antropometri dan stasiun kerja menggunakan meteran, termasuk gejala muskuloskeletal menggunakan Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ). Hasil menunjukkan skor risiko REBA antara rendah hingga sangat tinggi dari berbagai postur, risiko rendah (2,7%), risiko sedang (34,8%), risiko tinggi (53,6%), dan sangat tinggi (8,9%). Dan hasil NMQ menunjukkan sebagian besar gejala dirasakan pada bagian punggung bawah (62,8%), bahu (48,8%), dan pergelangan kaki (44,2%). Perbedaan risiko tersebut disebabkan interaksi antara tubuh pekerja, alat atau mesin yang digunakan, dan aktivitas yang dilakukan. Stasiun kerja, peralatan, dan mesin yang digunakan menunjukkan sebagian besar dimensi ukuran tidak cocok dengan ukuran antropometri pekerja. Pekerja memiliki kapasitas dan keterbatasan yang harus dipertimbangkan untuk membuat desain yang baik. Namun, hal tersebut tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa posisi pekerja terhadap alat atau mesin dapat mempengaruhi risiko.

Small and Medium Enterprises (SMEs) play a major role in economic growth and employment, with workers at greater risk of occupational safety and health. Metal-based SMEs recognized as one of SMEs with most frequent heavy physical work activities and awkward postures which are considered as MSDs risk factors. This study aimed to analyze risk factors of MSDs associated with different work posture and workstation during production. Posture was examined using Rapid Entire Body Assessment (REBA). Also workers anthropometry and workstation measured by meter, including musculoskeletal symptoms were collected by Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ). The result indicated risk between low to very high risk REBA score in various postures, low risk (2,7%), medium risk (34,8%), high risk (53,6%), and very high risk (8,9%). And NMQ result indicated most symptoms and discomfort on lower back (62,8%), shoulder (48,8%), and ankle (44,2%). These different among posture due to the interaction between workers body, tools or machine used, and task. Workstation, tools, and machine that used were investigated and implies most of them are not suitable for workers anthropometry. Workers have capacity and limitation which have to be considered for establish a good design. But it does not rule out the possibility that workers position towards tools or machine can affect the risk."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Tri Sugiono
"Postur kerja yang ergonomis akan mempengaruhi keselamatan, kesehatan dan produktivitas pekerja. Karakteristik pekerjaan membatik tulis berkaitan dengan postur kerja duduk selama lebih dari tujuh jam. Kondisi ini mengakibatkan pekerja berada pada postur kerja yang tidak alamiah dan bersifat statis sehingga berisiko menimbulkan gangguan muskuloskeletal. Penelitian ini mencoba mempelajari rangkaian kerja dan aspek ergonomi yang mempengaruhi postur kerja dalam membatik menggunakan metode Digital Human Modelling. Metode ini akan menghasilkan lingkungan virtual yang merepresentasikan kondisi aktual. Penyesuaian dilakukan dengan mendesain kursi dan gawangan yang ergonomis. Penilaian postur kerja dilakukan dengan mengevaluasi Posture Evaluation Index (PEI) yang terdiri dari penilaian LBA, OWAS dan RULA berdasarkan fitur Task Analysis Toolkit pada perangkat lunak Jack 6.1. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi keluhan MSDs perajin batik di Sanggar Batik Katura yang berisiko tinggi mengalami Musculoskeletal Disorders (MSDs) yang diindikasikan oleh nilai rata-rata RULA yang tinggi yaitu 6 dan skor PEI 2,01. Selain itu perbaikan berhasil dilakukan yang diindikasikan dengan nilai PEI yang turun menjadi 1,29 yang diperoleh dari postur kerja berdasarkan rekomendasi alat hasil perancangan dengan metode rasional.

Ergonomic work posture will affect the safety, health and productivity of workers. Characteristics of writing batik work related to working posture sitting for more than seven hours. This condition causes workers to be in unnatural and static work postures so that they are at risk of causing musculoskeletal disorders. This research tries to study the work sequence and ergonomic aspects that affect work posture in batik using the Digital Human Modeling method. This method will generate a virtual environment that represents the actual condition. Adjustments are made by designing ergonomic chairs and rails. Assessment of work posture is carried out by evaluating the Posture Evaluation Index (PEI) which consists of an LBA assessment, OWAS and RULA are based on the Task Analysis Toolkit feature of Jack 6.1 software. This study succeeded in identifying the MSDs complaints of batik artisans in the Katura Batik Studio who are at high risk of experiencing Musculoskeletal Disorders (MSDs) as indicated by a high average RULA score of 6 and a PEI score of 2.01. In addition, improvements were successfully carried out as indicated by the PEI value which fell to 1.29 which was obtained from the work posture based on the recommendation of the tool designed by the rational method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahardika Maulida Nugraha
"Disabilitas merupakan kaum minoritas dengan jumlah terbanyak di dunia. Namun hal ini tidak serta merta membuat mereka mendapatkan perlakuan yang adil, termasuk dalam hal penyediaan fasilitas umum. Kota Bogor sebagai daerah penyangga ibu kota dan pusat bisnis Indonesia, serta terletak di wilayah metropolitan, perlu menjadi fokusan utama dalam hal penyediaan fasilitas umum yang dapat menunjang mobilitas para penyandang disabilitas. Tahun 2021 Kota Bogor bersama Kementerian Perhubungan meluncurkan sebuah layanan transportasi umum bernama BisKita Trans Pakuan, yang dinilai lebih ramah untuk digunakan oleh para penyandang disabilitas terutama pengguna kursi roda. Namun halte yang dimiliki oleh moda transportasi ini belum sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan para pengguna kursi roda, sehingga membuatnya kurang aksesibel. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan rancangan fasilitas halte BisKita Trans Pakuan yang dapat menunjang aksesibilitas pengguna kursi roda. Secara garis besar, alur penelitian yang digunakan pada penelitian ini mengadaptasi dari 4 fase dalam Design Process oleh Hanington & Martin (2019). Untuk mengevaluasi hasil rancangan, dilakukan pengumpulan data feedback kepada responden serta analisis postur dengan metode RULA, OWAS, dan LBA secara virtual. Hasilnya menunjukkan bahwa responden setuju dan merasa puas dengan hasil akhir rancangan setelah melalui tahap perbaikan. Hasil analisis postur pada rancangan akhir menunjukkan bahwa tidak ada permasalahan pada semua postur yang diuji saat melakukan berbagai aktivitas di rancangan akhir.

Disability is a largest minority in the world. However, this does not necessarily make them get fair treatment, including in terms of providing public facilities. Bogor, as a buffer zone for DKI Jakarta and located in a metropolitan area, needs to be the main focus in terms of providing public facilities that can support the mobility of people with disabilities. In 2021, Bogor Government and Ministry of Transportation launched a public transportation service called BisKita Trans Pakuan, which is considered more friendly for use by people with disabilities, especially wheelchair users. However, the bus shelter owned have not fully met the needs of wheelchair users, thus making it less accessible. Therefore, this research was conducted to produce a design for the BisKita Trans Pakuan bus shelter facility that can support the accessibility of wheelchair users. The research flow used in this study adapts the 4 phases in the Design Process by Hanington & Martin (2019). To evaluate the results of the design, data was collected from respondents feedback and posture analysis using the RULA, OWAS, and LBA methods virtually. The results show that respondents agree and are satisfied with the final result of the design after going through the improvement stage. The results of the posture analysis in the final design show that there are no problems in all the tested postures when carrying out various activities in the final design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>