Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Toto Rohhadyan I
"Warna daun Coleus blumei Benth. Bervariasi merah, ungu, dan hijau sesuai dengan tata letak daun. Hal ini dipengaruhioleh kualitas sinar yang diterima masing-masing daun. Untukmengetahui pengaruh kualitas sinar tehadap daun tersebut, dilakukan penelitian pendahuluan mengenai pengaruh penaungan kertas minyak merah, kuning, hijau, dan biru selama 14 hari terhadap kadar klorofil dan pertumbuahn C. blumei. Untuk kontrol digunakan kertas minyak putih . Analisis spektrofotometrik menunjukkan kadar klorofil a pada kontrol dan kertasminyakkuning meningkat 0,34% dan 0,69%, sedangkan pada kertas minyak merah, hiaju, dan biru menurun 13,11%, 45,52%, dan 82,91%. Kadar klorofil b pada kontrol dan kertas minyak kuning meningkat 6,83% dan 11,28%, sedangkan pada kertas minyak merah, hiaju, dan biru turun 29,70%, 57,63%, dan 89,72%. Berat basah pada kontrol dan kertas minyak kuning"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simon, eric J.
Jakarta: Erlangga, 2017
570 SIM i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Nadhira
"Kondisi kualitas udara di Indonesia saat ini sangatlah fluktuatif. Kondisi kualitas udara yang fluktuatif dapat terjadi karena beberapa faktor. Salah satu faktor yang berperan dalam kualitas udara adalah intensitas emisi karbon dioksida di udara. Karbon dioksida yang berlebih dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca dan menjadi penyebab utama dalam pemanasan global. Kampus Universitas Indonesia, Depok terkenal atas banyaknya tumbuhan yang tumbuh dan ditanam, salah satunya adalah Adansonia digitata L. Adansonia digitata L. merupakan tumbuhan asli Afrika yang mampu mengikat karbon dioksida dalam jumlah besar. Daya serap karbon dioksida dapat dihitung dengan konversi massa karbohidrat menjadi massa karbon dioksida. Konversi massa karbohidrat menjadi massa karbon dioksida dapat dilakukan dengan menggunakan metode Nelson-Somogyi. Hasil tertinggi daya serap karbon dioksida sampel daun sebanyak 30 gram yang diambil dari 5 pohon pada 2 waktu pengamatan memiliki hasil sebesar 10,5624 gram. Sedangkan untuk nilai terendah yang didapatkan sebesar 1,54035 gram. Daya serap karbon dioksida pada A. digitata L. terbaik pada pukul 10.00 WIB karena pada proses fotosintesis berjalan optimal tanpa adanya pengaruh dari menutupnya stomata. Selain itu pada pukul 10.00 WIB, temperatur udara cenderung lebih rendah dibandingkan dengan temperatur pada pukul 12.00 WIB. Temperatur merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam proses fotosintesis.

The current condition of air quality in Indonesia is very volatile. Fluctuating air quality conditions can occur due to several factors. One of the factors that play a role in air quality is the intensity of carbon dioxide emissions in the air. Excess carbon dioxide can produce greenhouse gas emissions and is a major cause of global warming. The campus of the University of Indonesia, Depok is famous for the many plants that grow and are planted, one of which is Adansonia digitata L. Adansonia digitata L. is a plant native to Africa that is capable of binding large amounts of carbon dioxide. The absorption of carbon dioxide can be calculated by converting the mass of carbohydrates into mass of carbon dioxide. The conversion of carbohydrate mass into carbon dioxide mass can be carried out using the Nelson-Somogyi method. The highest yield of carbon dioxide absorption of leaf samples as much as 30 grams taken from 5 trees at 2 times of observation had a yield of 10.5624 grams. Meanwhile, the lowest value obtained was 1.54035 grams. The absorption of carbon dioxide in A. digitata L. was best at 10.00 WIB because at this time the photosynthesis process was running optimally without the effect of closing stomata. In addition, at 10.00 WIB, the air temperature tends to be lower than the temperature at 12.00 WIB. Temperature is one of the factors that play an important role in the process of photosynthesis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Hasroel Thayib
"ABSTRAK
Teknologi yang diterapkan di Indonesia dalam pembangunan, khususnya berkaitan upaya pertanian, seyogianya perlu ditinjau kembali, karena kurang memberikan hasil yang diharapkan. Penurunan kualitas, bahkan degradasi lingkungan sebagai dampaknya berlangsung semakin intensif dan ekstensif. Upaya penanggulangan seringkali memunculkan dampak lingkungan dan masalah baru. Yang diterapkan di waktu ini kebanyakan adalah teknologi mencontoh yang dikembangkan di bagian bumi bertipologi lingkungan berbeda dari Nusantara Indonesia yang teramat khas di muka bumi ini. Selayaknya mestilah didasarkan atas pertimbangan kesesuaian pada tipologi lingkungan/ekosistem Nusantara Indonesia. Kearifan masyarakat tradisional "primitif" berdasarkan pengalaman ratusan bahkan ribuan tahun patut dipertimbangkan oleh masyarakat "modern" guna dijadikan dasar pengembangan teknologi, tentunya dengan kemasan modern. Indonesia yang berupa nusantara dengan ribuan pulau besar kecil, terletak di daerah tropika katulistiwa, di antara dua benua dan di dua samudera serta di pusat kegiatan geologik aktif, vulkanik maupun tektonik, terhampar di empat daerah biogeografi, atau lebih detailnya 72 daerah bio-eko-geografi sebenarnya adalah daerah yang memiliki segalanya, baik sumberdaya alam maupun kondisi lingkungan guna menopang kehidupan yang keunggulan mutlak (absolute advantage), bukan sekedar keunggulan kompetitif atau relatif (competitive relative advantage). Tumbuhan semusim (annual) andalan untuk produksi pangan dan pakan yang memiliki tipe fotosintesis C-4, pada dasarnya kurang menguntungkan dibudidayakan secara monokultur di Nusantara katulistiwa yang bioma alaminya berupa hutan hujan katulistiwa karena melawan alam dan mengabaikan kaidah ekologik sebagaimana juga dianut kearifan masyarakat tradisional. Seharusnya dikembangkan teknologi budidaya tanaman dengan ekosistem hutan hujan katulistiwa guna menghasilkan pangan, pakan dan energi. Juga melalui riset yang komprehensif harus dikembangkan teknologi yang diseuaikan dengan selera dan perilaku masyarakat, karena perilaku makan, pola hidup dan kebiasaan tidak mudah untuk segera diubah. Teknologi harus menyesuaikan agar produk segera diterima masyarakat luas Indonesia yang beranekaragam."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2018
330 ASCSM 41 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 >>