Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ames, Iowa: Wiley-Blackwell, 2010
617.605 2 HEA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
"Written by a multidisciplinary team of healthcare providers, Teaching Strategies for Health Education and Health Promotion helps us understand how people of all ages learn about their health. The book also explains how healthcare professionals can positively affect patients, families, and diverse communities and their ability to understand, prevent, and manage their illness." "Designed to give healthcare professionals the tools they need to provide total patient care, this distinctive resource presents a foundation as well as offers a selection of tools and teaching methodologies for promotion of health and prevention of illness. Unique to this resource are experience-driven case studies that demonstrate both successful and unsuccessful cases, in order to help healthcare professionals identify best practices to preserve and repeat, as well as to analyze why unsuccessful efforts might have failed and how those cases could have been handled differently."--BOOK JACKET.
Sudbury, MA: Jones and Bartlett, 2009
613 TEA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Panggih Dewi Kusumaningrum
Abstrak :
Tingkat pengetahuan pelajar/remaja SMA pada tahun 2002 rendah yaitu hanya 38,5 % dan pada tahun 2004 meningkat menjadi 63 %. Rendahnya tingkat pengetahuan ini berpengaruh secara tidak langsung terhadap tingginya prevalensi HIV/AIDS terutama di DKI Jakarta. Generasi muda adalah penerus bangsa, oleh karena itu penting untuk mengetahui tingkat pengetahuan HIV/AIDS pada pelajar. Penelitian mengenai pengetahuan siswa SMU Negeri 39 Cijantung, Jakarta Timur, tentang HIV/AIDS tahun 2008, dilakukan karena belum diketahuinya tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS di SMU Negeri 39 Cijantung, Jakarta Timur. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2008 dengan subjek penelitian yaitu siswa SMU Negeri 39 Cijantung, Jakarta Timur, menggunakan kuesioner untuk pengambilan data. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional. Uji yang dilakukan adalah uji univariat (melihat frekuensi, mean, median, modus) dan uji bivariat (dengan uji X2). Responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik tentang HIV/AIDS sebesar 51,8 %, cara-cara penularan HIV/AIDS 69,3 %, gejala HIV/AIDS 62,0 %, dan cara-cara pencegahan HIV/AIDS 62,8 %. Distribusi karakteristik responden yaitu 56,2 % responden perempuan, 53,3 % berusia 17 tahun, 60,6 % dari bidang ilmu IPA, dan 52,6 % memperoleh 6 sumber informasi. Hasil uji hubungan menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan usia, dan tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan : jenis kelamin, bidang ilmu, ataupun jumlah sumber informasi. Beberapa saran untuk meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS pada siswa, antara lain memasukkan informasi tentang HIV/AIDS ke dalam kurikulum pelajaran di sekolah dan ekstrakurikuler, menambah koleksi perpustakaan tentang HIV/AIDS, mempersiapkan para guru Bimbingan dan Konseling (BK) untuk bisa menyampaikan informasi seputar HIV/AIDS kepada siswa, membuat acara-acara seputar HIV/AIDS seperti seminar, lomba debat, cerdas cermat, atau karya tulis bagi siswa, selain itu juga dapat dibentuk organisasi siswa peduli HIV/AIDS.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Anisah
Abstrak :
Perilaku kekerasan merupakan respon maladaptif terhadap perasaan marah, sedangkan marah adalah perasaan yang tidak menyenangkan dalam kehidupan sehari-hari. Laporan kasus ini bertujuan menunjukkan manfaat terapi asertif dan psikoedukasi keluarga terhadap peningkatan kemampuan klien dan keluarga serta penurunan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan pada lima klien laki-laki dewasa dengan pemberian terapi asertif yang dilakukan dalam tujuh pertemuan dan psikoedukasi keluarga yang dilakukan dalam tiga pertemuan. Hasil menunjukkan peningkatan kemampuan dalam mengendalikan risiko perilaku kekerasan yang berdampak pada penurunan tanda dan gejala perilaku kekerasan baik secara fisik maupun psikis, mampu mengungkapkan keinginan dan kebutuhan secara asertif. Keluarga mampu merawat klien dengan risiko perilaku kekerasan. Kedua terapi ini dilakukan bersamaan pada klien risiko perilaku kekerasan dengan keluarganya yang menghasilkan kemampuan klien dalam mengendalikan perilaku kekerasan, dukungan keluarga memberikan kontribusi pada kemampuan klien mengatasi masalahnya. Penelitian merupakan tindak lanjut dari case series untuk melihat efektivitas terapi asertif dan terapi psikoedukasi keluarga pada klien risiko perilaku kekerasan.
Violent behavior is a maladaptive response to feelings of anger, while anger is an unpleasant feeling in everyday life. This case report aims to demonstrate the benefits of assertive therapy and family psychoeducation on improving client and family abilities and decreasing signs and symptoms of violent behavior risk in five adult male clients with assertive therapy performed in seven meetings and family psychoeducation conducted in three meetings. The results show an increase in the ability to control the risk of violent behavior that affects the decrease of signs and symptoms of violent behavior both physically and psychologically, able to express desire and needs assertively. Families are able to care for clients at risk of violent behavior. Both of these therapies are performed simultaneously on the client's risk of violent behavior with his family that results in the client's ability to control violent behavior, family support contributes to the client's ability to resolve the problem. The study is a follow-up of the case series to see the effectiveness of assertive therapy and family psychoeducation therapy on clients' risk of violent behavior.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yessi Andriani
Abstrak :
ABSTRAK
Perempuan pasca abortus mengalami dampak psikologis yang sering diabaikanoleh tenaga kesehatan. Kurangnya infonnasi tentang abortus berkontribusiterhadap penderitaan mereka serta menyebabkan kecemasan di kehamilanselanjutnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paketpendidikan kesehatan Tegar terhadap pengetahuan, sikap dan kecemasan ibupasca abortus. Penelitian ini menggunakan desain Kuasi eksperimen denganpendekatan pretest andpost test with control group. Jumlah sampel 68 orang yangdiseleksi dengan metode concecutive sampling. Analisis yang digunakan adalahanalisis McNemar dan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaanbermakna pada pengetahuan p=O,OOl , sikap p= 0,005 , dan kecemasan p=O,OOl sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Ada perbedaan bennaknapengetahuan, sikap dan kecemasan p=O.OOl ;0,002 dan 0,001 antarakelompok intervensi dan kelompok control. Perawat Maternitas disarankan untukmenggunakan paket pendidikan kesehatan Tegar sebagai intervensikeperawatan ibu pasca abortus.
ABSTRACT
NameStudy programTitleABSTRACT Yessi Andriani Master of Nursing The Influence of health education package Tegar on theknowledge,attitude and anxiety of women after abortion.Women after abortion always exsperience a psychological physical problemsthat are notly forget by the health providers. This in tum will influence the anxietyof women to pregnant again. The purpose of this study is to identify the influenceof Tegar 39 39 fhe package toward the knowledge, attitudes and anxiety amongwomen after abortion. This study uses a quasy experiment with pre test post testwith control group design. Was used in the 68 samples devided into interventionand control group that were selected by concecutive sampling method. The is usethe is McNemar and Chi Square analysis. The results showed is a significantdifference in knowledge p 0.001 , attitude p 0.005 , and anxiety p 0.001 before and after the intervention. Thee 39 is a significant difference inknowledge, attitude and anxiety p O,OOl 0,002 and 0,001 . Maternity nurseare recommended to use this package in order the women after abortion.
2016
T46583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisda Tenka
Abstrak :
ABSTRAK
Jumlah kasus perceraian Indonesia pada 2014 mencapai 382.231, naik sekitar 131.023 kasus dibanding tahun 2010 sebanyak 251.208 kasus. Salah satu penyebabnya pasangan yang telah memasuki fase menopause terjadi penurunan aktivitas seksual dalam pernikahan 52% seiring bertambahnya usia dan kurangnya pengetahuan. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendidikan kesehatan "Mentari" terhadap fungsi seksual pada perempuan menopause. Design penelitian ini adalah kuasi eksperimen pre-post test with control group design. Jumlah sampel sebanyak 64 orang, 32 orang pada setiap kelompok. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Female Sexual Functioning Index (FSFI). Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan bermakna fungsi seksual pada domain hasrat, domain rangsangan, domain lubrikasi, domain orgasme, domain kepuasan, dan domain nyeri. Hasil penelitian disimpulkan bahwa ada peningkatan bermakna fungsi seksual pada seluruh domain setelah diberikan pendidikan kesehatan Mentari dengan (ρ<0,05).
ABSTRACT
The number of Indonesian divorce cases in 2014 reached 382,231, up about 131,023 cases compared to 2010 as many as 251,208 cases. One of the causes of couples who have entered the menopause phase is a decline in sexual activity in 52% of marriage with age and lack of knowledge. This research is generally aimed to find out the effect of health education "Mentari" to sexual function in menopausal women. This research design is a quasi experimental pre-post test with control group design. The sample counted 64 people, 32 people in each group. Data collection using Female Sexual Functioning Index (FSFI) questionnaire. The results showed there was a significant increase in sexual function in the domain of desire, the domain of stimulation, the lubrication domain, the domain of orgasm, the satisfaction domain, and the pain domain. The results concluded that there was a significant increase of sexual function in all domains after being given Mentari health education with (ρ <0,05).
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50391
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Setiawan
Abstrak :
UMKM menjadi salah satu yang terkena dampak kesehatan akibat adanya pandemi COVID-19. Melindungi para pekerja UMKM dari ancaman virus COVID-19 penting dilakukan dengan melakukan vaksinasi booster. Meningkatkan penerimaan vaksin booster COVID-19 pada pekerja perlu dilakukan dengan menggunakan intervensi promosi kesehatan dengan pendekatan pendidikan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis intervensi promosi kesehatan dengan pendekatan pendidikan kesehatan pada pekerja UMKM dalam penerimaan vaksin booster COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian mixed-method menggabungkan kuantitatif dan kualitatif yang dilaksanakan bulan Mei-Juni 2022 di UMKM X Bintan dengan 13 responden, 3 informan utama, dan 3 informan kunci. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan sikap secara kuantitatif setelah diberikan intervensi promosi kesehatan. Peningkatan dapat dilihat dari persentase sebelum intervensi (pengetahuan 76,1% dan sikap 61%) dan setelah intervensi (pengetahuan 85% dan sikap 67%). secara kualitatif, pekerja UMKM X mampu menjelaskan COVID-19, Dampak, Vaksinasi Booster dan efek samping. Persepsi kerentanan, para pekerja belum melakukan vaksin booster karena takut efek samping yang diterimanya. Namun, vaksin booster bukan sebuah ancaman yang berbahaya bagi mereka dan vaksin ini memiliki manfaat yang baik dalam menjaga diri dari ancaman penyebaran virus COVID-19. Persepsi hambatan dalam penerimaan vaksin booster, pekerja mengatakan hambatan yang dihadapi diantaranya ketersediaan vaksin, jadwal pelayanan yang tidak sesuai dan rasa takut akan efek samping. Pada efikasi diri, mereka yakin akan melakukan vaksinasi setelah melihat teman, lingkungan dan adanya aturan yang berlaku. Munculnya keinginan untuk melakukan vaksinasi karena adanya dorongan dari diri sendiri dan ada pengaruh sedikit dari media sosial dan para pekerja UMKM tidak ada yang menolak program vaksinasi booster pemerintah. ......MSMEs were one of the health impacts due to the COVID-19 pandemic. It was important to protect MSME workers from the threat of the COVID-19 virus by carrying out booster vaccinations. Increasing the acceptance of COVID-19 booster vaccines in workers needed to be done by using health promotion interventions. The purpose of this research was to analyze health promotion interventions for MSME workers by receiving the COVID-19 booster vaccine. This research used mixed-method research combining quantitative and qualitative conducted in May-June 2022 at MSME X Bintan with 13 respondents, 3 main informants, and 3 key informants. The results of this research indicated an increase in knowledge and attitudes quantitatively after being given health promotion interventions. The improvement can be seen from the mean value before the intervention (knowledge 76,1% and attitude 61%) and after the intervention (knowledge 85% and attitude 67%). Qualitatively, MSME X workers were able to elaborate COVID-19, its Impact, Booster Vaccinations, and side effects. Perception of susceptibility, workers had not done booster vaccines due to fear of the side effects they will receive. Nevertheless, the booster vaccine was not a dangerous threat for them and this vaccine has good benefits in protecting them from the threat of the spread of the COVID-19 virus. Perceptions of obstacles in receiving booster vaccines, workers said the obstacles they faced were the availability of vaccines, inappropriate service schedules, and fear of side effects. On self-efficacy, they believed they would vaccinate after seeing friends, the environment, and the existing rules. The emergence of the desire to vaccinate was due to self-indulgence and there was a little influence from social media and none of the MSME workers refused the government's booster vaccination program.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathimah Azzahrah
Abstrak :
Latar Belakang. Prevalensi trikuriasis di Desa Panimbang tahun 2018 sebesar 25,1%. Desa Panimbang adalah desa berpenduduk miskin dengan sanitasi buruk serta memiliki kondisi desa yang bertanah liat dan tercemar telur T. trichiura merupakan faktor risiko cacingan yang ditularkan melalui tanah. Oleh karena itu, diperlukan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang trikuriasis dan pencegahannya dengan ber-PHBS. Metode. Penelitian ini menggunakan desain pre-post study dengan intervensi berupa penyuluhan kesehatan. Penelitian dilaksanakan di SDN 03 Panimbang, Kabupaten Pandeglang pada Agustus 2019. Subjek diberikan kuesioner yang berisi 20 pertanyaan pre-test dan post-test terkait infeksi T. trichiura. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 20. Hasil. Jumlah subjek adalah 46 orang yang terdiri atas 12 guru (91,7% perempuan, 8,3% laki-laki) dan 34 kader (100% perempuan). Sebagian besar usia guru 46-55 tahun (41,7%) dan kader 26-35 (35,3%) dan 36-45 tahun (35,3%). Sebelum penyuluhan kesehatan, tingkat pengetahuan subjek terdiri dari baik (45,7%), cukup (21,7%) dan kurang (32,6%). Setelah penyuluhan kesehatan, terjadi peningkatan subjek dengan pengetahuan baik (87%) dan penurunan subjek dengan pengetahuan cukup (4,3%) dan kurang (8,7%). Uji marginal homogeneity memberikan nilai p<0,001 yang berarti bahwa tingkat pengetahuan subjek tentang gejala trikuriasis berhubungan dengan penyuluhan kesehatan. Kesimpulan. Penyuluhan kesehatan efektif meningkatkan pengetahuan guru dan kader tentang trikuriasis. ......Background. The prevalence of trichuriasis in Panimbang Village in 2018 was 25,1%. Panimbang Village is a village with poor population and poor sanitation, and has a village condition with clay soil and contaminated with T. trichiura eggs is a risk factor for soil-transmitted helminths. Therefore, health education is needed to increase villagers’ knowledge about trichuriasis and its prevention by using PHBS. Methods. This study used a pre-post study design with interventions of health education. The research was conducted at SDN 03 Panimbang, Pandeglang District in August 2019. Subjects were given a questionnaire containing 20 pre-test and post-test questions related to T. trichiura infection. Data were analyzed using SPSS version 20. Results. The number of subjects was 46 people consists of 12 teachers (91,7% female, 8,3% male) and 34 cadres (100% female). Most of the teachers’ age was 46-55 years old (41,7%) and cadres 26-35 (35,3%) and 36-45 (35,3%) years old. Before health education, the level of subject knowledge consisted of good (45,7%), moderate (21,7%) and poor (32,6%). After health education, there was an increase in subjects with good (87%) knowledge and a decrease in subjects with moderate (4,3%) and poor (8,7%) knowledge. The marginal homogeneity test showed p<0,001, which means the subject’s level of knowledge about trichuriasis symptoms was related to health education. Conclusion. Health education is effective to increase knowledge of trichuriasis in teachers and cadres.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New South Wales: Harcourt Brace , 1997
362.1 HET
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>