Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2900 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
New York: McGraw-Hill , 1987
629.892 KOR r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Wesview Press, 1986
665.7 WOR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Woro Pertiwi
"Industri mempunyai jenis yang beranekaragam dan keanekaragamannya itu berbeda-beda pada tiap wilayah. Dalam menilai letak industri di suatu wilayah sehubungan dengan tingkat keanekaragamannya di sini akan dikaitkan dengan Teori Struk yang menqatakan bahwa di wilayah perkotaan tingkat keanekaragaman industrinya cenderung tinggi dan semakin ke arah pinggiran kota tingkat keanekaragaman industrinya semakin rendah dan tingginya tinqkat keanekaraqaman industri itu lebih ditunjang oleh adanya kemudahan sarana transportasi Jalur Jakarta-Bogor mempunyai aksesibilitas yang tinggi dan letaknya terhadap Jakarta sangat menunjang untuk pertumbuhan lokasi industri di Kotamadya Bogor. Seat ini dan pusat sampai pinggiran terlihat adanya berbagai industri di wilayah tersebut.
Sehubungan dengan itu masalah yang akan dibahas adalah Bagaimana tingkat keanekaragaman industri di Kotamadya Bogor? Bagaimana hubungan antara tingkat keanekaragaman industri dan karakteristik wilayah Kotamadya Bogor dikaitkan dengan Teoni Struk ?
Hipotesa Tingkat keanekaragaman industri di wilayah inti kota cendenunq tinqgi den semakin ke arah pinqgiran kota tinqkat keanekaragaman industrinya semakin rendah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Ariani Septi Berta
"Sebagai negara yang sedang berkembang, pada saat ini Indonesia merupakan negara yang sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan. Sasaran yang hendak dicapai dalam jangka panjang di bidang ekonomi adalah penataan dan pemantapan industri nasional yang mengarah pada penguatan. pendalaman, peningkatan, perluasan dan penyebaran industri ke seluruh wilayah Indonesia Lokasi penelitian ini adalah Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Daerah Tingkat II Smnedaog. Kecamatan Cimanggung adalah salah satu kawasan industri di Kabupaten Sumedang. Kecamatan ini memptmyai potensi yang cukup besar dalam sektor perindustrian. Adaptasi masalah yang diajukan dirumuskan sebagai berikut : 1. Di mana Penyebaran industri di Kecamatan Cimanggung ? 2. Bagaimana Persebaran dampak kegiatan industri di Kecamatan tersebut ? Dalam peneiitian ini kegiatan penduduk yang diteliti adalah usaha penyewaan rmnah dan warung makanan dan minuman. sedangkan variabel-variabel yang diteliti adalah perubahan kegiatan penduduk, penyerapan tenaga ketja dan perubahan pendapatan penduduk yang diukur sejak talum 1987 hingga tahun 1993. Adaptasi satuan analisis yang digunakan adalah desa Untuk menjawab permasalahan di atas, metode analisis yang diguoakan adalah metode superimpose peta yaitu antara peta lokasi kegiatan industri, peta perubahan kegiatan penduduk, peta penyerapan tenaga kerja dan peta perubahan pendapatan penduduk. Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa kehadiran industri memberikan dampak yang cukup besar terhadap perubahan kegiatan penduduk dan penyerapan tenaga kerja Adaptasi desa-desa yang terkena dampak besar adalah desa-desa yang terdapat kegiatan industri."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S34050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Lucy Febriana
"yang ada dengan melihat pada kemungidnan yang dapat dikemlxmgkan. Dernikian
juga halnya dalarn pembangunan atau pengembcingan industri kecil pangan di
Kotcimadya Bandarlampung. Permasalahan yang diangkat adalah :Di mana terdapat
industri emping melinjo, keripik pisang, dan kopi bubuk cli Kotamadya Bandarlampung
tahun 1989 dan 1995? Bagaimana hubungan jumlah industri tersebut dengan produksi
bahan mentah, aksesibilitas, dan jarak pasar?
Dart penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa industri emping melinjo, keripik
pisang, dan kopi bubuk hcznya menyebar di beberapa desa dengan sifat yang
cenderung mengelompok di setiap desanya. Industri emping melinjo pada tahun 1989
berjumlah 220 unit dan menyebctr di 3 desa dan pada tahun 1995 bertambah menjadi
330 unit dan menyebar cli 5 desa. Industri keripik pisang pada tahun 1989 berjurnlah 12
unit dan menyebar di 3 desa dan pada tahun 1995 bertarnbah menjadi 33 unit yang
menyebar di 9 desa. Industri kopi bubuk pada tahun 1989 berjumlah 40 unit dun
menyebar di 9 desa dun pada tahun 1995 bertcnnbah menjadi 95 unit yang menyebar di
17 desa.
Berdasarkan analisis yang dilakukan didapatkan bahwa hubungan jumlah industri
dengan produksi bahan mentah tidak menunjukkan hubungan yang cukup erat. Jumlah
industri yang dipengaruhi oleh bahan mentah hanya terjadi pada industri emping
melinjo dimana jumlah industri yang tinggi berada di wilayah produksi melinjo yang
tinggi. Sedangkan hubungan jumlah industri dengan aksesibilitas desa dimana industri
tersebut berada tidak menunjukkan hubungan yang erat. Dan hubungan juinlah industri
dengan jarak pasar menunjukkan bahwa semakin jauh dari pusan jumlah industri
emping melinjo semakin besar, semaldn dekat ke pusan Telukbetung jumlah industri
keripik pisang semaldn besar dan semaldn dekat ke pusan Telukbetung dan Kedaton
jumlah industri kopi bubuk semakin besar.
Sehingga disimpulkcm bahwa industri emping melinjo, keripik pisung, dan kopi bubuk
berada di wilayah produksi bahan mentah atau di sekitarnya. Jurnluh industri yang
dipengaruhi oleh produksi buhan mentah adulah industri emping melinjo. Jurnlah
industri tidak dipengaruhi oleh aksesibilitus. Jumlah industri emping melinjo semaldn
jauh dart pusan semakin bunyak, sedangkan jumlah industri keripik pisang semakin
banyuk ke arah pusan Telukbetung dan jumlah industri kopi bubuk semukin banyuk ke
arah pusan balk pusan Telukbetung maupun Keduton"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Yanti
"Munculnya suatu industri seringkalj dianggap karena faktor kebetulan, akan tetapi
sejumlah faktor ikut menentukan berdirinya indu.stri di suatu wilayah menyangkut
1aktor ekonomis, historis, politis dan geografis. Adapun faktoi-faktor geografis
berdhinya industri adalah bahan mentah, suniberdaya tenaga, suplai tenaga kerja,
pemasaran dan transportasi. Wdayah perindustnan yang ideal menyediakan empat
kebutuhan dasar seperti bahan mentah, bahan bakar, tenaga kerja dan konsumen.
Tetapi karena lokasi yang bersyarat Jarang terdapat maka dipilili salah satti
faktor yang paling niendukung berdirinya suata mdustri. Untuk itu lain ada
pengklblatan khusus ke bahan mentah pasar, suniberdaya tenaga dan tenaga
kerja.
hitdustri pengolahan tidak selanianya berorientasi ke lokasi bahan baku. Ada tipetipe
industri pengolahan yang berlokasi dekat dengan akumulasi peviduduk yang
besar dengan tujuan kemudahan suplai tenaga kerja dan dekat dengan konsumen,
don perkembangan industri erat kaitannya dengan aksessibffitas wilayah, karena
aksessibilitas dapat mengakibatkan penghematan ekonomis, sedangkan faktor lain
Yang dapat menjadi bahan pertimbangan fasifitas penunjang industri seperti
fasifitas air, saluran pembuangan, telepon, listrik don lainnya. Adakalanya juga
harus menipertimbangkan struktur pajak dan kebijaksanaan pemerintah setempat.
Daii tahun ke tahurt industri kecil di Kotamadya Padang semakin besar
jwnlalmya. Pada tahun 1994 tercatat 3202 unit usaha industri kecil, jika
dibandingkan dengan tahun 1984 yang hanya 1961 unit usaha, terhitung
pertambahannya 1236 unit usaha (63,3%), yang tersebar di sehelas kecainatan di
Kotaniadya Padang. Namun sejauh maria pertambahan industri kecil , masingmasing
kecamatan di Kotaniadya Padang dan faktor apa yang berperan dalam
pertainbahan tersebut belum diketahui secara jelas, maka untuk itulah peneitian
ini diakukan.
Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian maka permasalahan yang
diajukan adalah:
1.Di maria wilayah pertambahan industri keel di Kotainadya Padang tahun 1984-
1994?
2. Bagaimana hubungan antara pertambahan masing-masing industri keel dengan
pertambahan pelayanan fasilitas listrik, air mmnum dan telepon"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buyung Syamsudin
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1980
S16473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juwono Soetopo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>