Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 710 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitanggang, Sihar
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartati Hassan
Abstrak :
This research has the aims to describe the students' motivation in learning English as a foreign language and to prove whether motivation influences students' achievement. The researcher replicates motivational construction from Tremblay and Gardner (1995) with some adaptation to the social environment of learners. In this construction, language attitude is determined as a factor to arise motivation. Motivation is divided into motivational antecedent and motivational behavior. This research has three variables: language attitude as an independent variable; motivational antecedent and motivational behavior as a mediating variable; and students' learning achievement as a dependent variable. The subjects consist of ninety-nine participants of Lembaga Bahasa LIA Afiliasi Bandar Lampung, one of the private English courses in Bandar Lampung. Questioners are distributed for collecting the data of motivation and the English test is used for students ' achievement. The data are analyzed in two ways: the simple profile model and the causal model. The simple profile model shows that students' motivation stresses more on instrumental rather than integrative. Most of the students studying English for the reason of having a good job in the future. Seven hypotheses have to be proved to see the influence of each part of the motivational
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
T38082
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fajri Wibowo
Abstrak :
Pelindungan desain industri atas tekstil merupakan merupakan sesuatu yang diatur secara khusus dalam Article 25 Paragraph 2 Agreement On Trade-Related Aspects Of Intelectual Property Rights (TRIPS) karena dalam peraturan tersebut negara anggota dibebaskan untuk memilih pelindungan atas tekstil melalui ketentuan desain industri ataupun ketentuan hak cipta, pengaturan tersebut didasarkan pada sifat dari produk tekstil itu sendiri yang mana memiliki siklus hidup singkat serta banyaknya desain-desain baru pada produk tekstil. Tekstil merupakan suatu kerajinan tangan berbahan dasar benang atau kain, yang memiliki aspek estetis dan fungsi pada seluruh atau sebagian dari produk tersebut. Sebagai sesuatu yang memiliki aspek estitsi dan fungsi maka objek tekstil sendiri dapat diakomodir melalui ketentuan hak cipta dan desain industri. Namun kedua ketentuan tersebut dirasa kurang mengakomodir seluruh kepentingan pendesain khususnya pelaku industri tekstil. Di negara inggris, pelindungan terhadap desain khususnya pada tekstil dapat dilakukan melalui 3 (tiga) opsi pelindungan yaitu registered design, unregistered design, dan artistic works. Oleh karena itu, diperlukan adanya ketentuan yang dapat melindungi pelaku indsutri tekstil melalui peraturan perundang-undangan yang tepat untuk mengakomodir sifat dari produk tekstil itu sendiri yaitu memiliki siklus hidup singkat. ......Protection of industrial designs for textiles is something that is specifically regulated in Article 25 Paragraph 2 Agreement On Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS) because in this regulation member countries are free to choose protection for textiles through industrial design or copyright, the provision is based on the nature of the textile product itself which has a short life cycle and many new designs on textile products. Textile is a handicraft made from yarn or cloth, which has aesthetic and functional aspects in all or part of the product. As something that has aspects of aesthetic and function, the textile object itself can be accommodated through copyright provisions and industrial designs. However, the two provisions are deemed insufficient to accommodate all the interests of designers, especially textile industry players. In the UK, protection of designs, especially in textiles, can be done through 3 (three) protection options, namely registered design, unregistered design, and artistic works. Therefore, it is necessary to have provisions that can protect textile industry players through appropriate legislation to accommodate the nature of the textile product itself, namely having a short life cycle.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widi Astuti
Abstrak :
Penelitian mengenai pelanggaran Prinsip Kerja Sama Grice dalam humor telah dilakukan pada bulan Oktober sampai Deseruber 1995. Tujuannya ialah untuk mengetahui jenis pelanggaran prinsip Grice yang banyak dilakukan dalam teks-teks humor berbahasa Inggris, dan membuktikan apakah pelanggaran-pelanggaran gersebut memang dijadikan alat untuk menimbulkan efek humor ketidakselarasan. Pengumpulan data dilakukan melalui buku humor dan majalah bulanan berbahasa Inggris. Data dikususkan pada lelucon berbahasa Inggris yang mengandung percakapan. Hasilnya menunjukkan bahwa 80% data melanggar (me_libatkan pelanggaran) Prinsip Kerja Sama sementara se_lebihnya mengabaikan dan memilih tidak mematuhinya. Semua jenis pelanggaran ini berhasil dijadikan alat untuk menimbulkan ketidakselarasan. Analisis memenuhi tujuan penulisan skripsi dan menemukan hal lain yang penting dalam penerapan Prinsip Kerja Sama Grice. ...... The research on violations of Grice's Cooperative Principle in humor was conducted from October to December 1995. The aim was to find out the types of violations of Grice's principles that are often carried out in English humor texts, and to prove whether these violations are indeed used as tools to create incongruous humor effects. Data collection was conducted through humor books and English monthly magazines. The data were focused on English jokes that contain conversations. The results showed that 80% of the data violated (involved violations) the Cooperative Principle while the rest ignored and chose not to comply with it. All of these types of violations were successfully used as tools to create incongruity. The analysis fulfilled the purpose of writing the thesis and found other important things in the application of Grice's Cooperative Principle.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S13972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Bahrudin
Abstrak :
Dalam kesusastraan Inggris, Rudyard Kipling termasuk dalam jajaran pengarang besar. Bahkan ia adalah pengarang Inggris pertama yang menerima hadiah nobel. Hadiah nobel dalam bidang kesusastraan itu diperolehnya pada tahun 1907. Hal yang paling menonjol dalam diri Kipling adalah keyakinannya yang begitu teguh pada imperialisme Inggris. Ia percaya bahwa imperialisme Inggris yang dibangun lewat peperangan dan penaklukan wilayah-wilayah di seluruh dunia mempunyai maksud dan tujuan yang baik. Imperialisme menurut Kipling bukan merupakan suatu penjajahan dan pengeksplotasian wilayah koloni, tetapi menjadi kewajiban moral bangsa kulit putih untuk memperadabkan bangsa yang masih liar dan terbelakang di koloni-koloni tersebut. Kipling mempersamakannya sebagai konsep The White Man's Burden: Imperialism thus justified biologically and morally was not only a policy and acreed; rulership and exploitation became moral obligation. Kipling spoke of The White Man 's burden. Maka tidak salah jika Edward Shanks dalam bukunya Rudyard Kipling menyebutnya sebagai The Prophet of Empire. Terlibatnya Kipling dalam dunia politik pada masa itu memang sulit untuk dihindari. Ia dilahirkan pada saat Inggris sedang mencapai puncak kejayaan imperialismenya. Koloni-koloni Inggris tersebar di seluruh penjuru dunia meliputi berbagai negara dan suku bangsa. Kipling dilahirkan di salah satu koloni di Asia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13698
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melani Budianta
Abstrak :
Skripsi ini mengemukakan pokok-pokok terpenting gaya Harold Pinter melalui analisa tiga lakonnya yang penting yuitu The Birthday Party, The Caretaker dan Silence. Analisa bersifat struktural, yakni menguraikan lakon-lakon di atas menurut alur, penokohan dan dialognya. Tujuan skripsi ini adalah mencari pendekatan yang tepat untuk memahami lakon-lakon Harold Pinter dan dengan demikian meningkatkan apresiasi terhadapnya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1979
S14200
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Reni Martini Dewi
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leni Dharmawan
Abstrak :
Setelah suksesnya yang pertama melalui All My Sons (1947) yang mendapat New York Drama Critics' Circle Award dan Donaldson Award, Arthur Miller mulai mendapat perha_tian sebagai talon dramawan besar; Apalagi dengan muncul_nya Death of a Salesman {1949) yang memenangkan antara lain Pulitzer prize dan New York Drama Critics' Circle Award, dan yang sampai sekarang masih dianggap sebagai karyanya yang terbaik dan sebagai tragedi yang terbaik dalam drama moderen Amerika. Kemudian berturut-turut dipentaskan dan diterbitkan The Crucible(1953),A View from the Bridge.(1955, dan direvisi setahun kemudian) dan A Memory of Two Mondays (1955) yang juga mendapat sukses, walaupun tidak sehebat Death of a Salesman. Setelah ter_bitnya kelima karya utamanya ini-yang jelas mengeritik ataupun hanya memberi komentar terhadap struktur masya_rakatnya-Miller dikukuhkan sebagai salah seorang dramawan Amerika yang terpenting...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harwintha Yuhria Anjarningsih
Abstrak :
Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang ingin dikembangkan dalam pengajaran bahasa Inggris. Di SMU, pada setiap tingkat kelas, tujuan yang ingin dicapai tercantum dalam GBPP yang dipakai. Salah satu komponen penting dalam pengajaran membaca adalah teks-teks yang terdapat di dalam buku ajar yang dipakai. Sering kali, derajat keterbacaan teks mempengaruhi keterpahaman teks tersebut. Ada setidaknya dua hal yang dapat mempengaruhi keterpahaman teks. Hal pertama adalah kompleksitas gaya teks dan yang kedua adalah pilihan kata-kata yang menyusun teks tersebut. Kompleksitas gaya secara sederhana mengacu kepada faktor sintaksis dari teks; apakah kalimat-kalimat dalam teks tersebut terdiri atas kalimat-kalimat sederhana, majemuk, atau kompleks. Faktor kompleksitas gaya ini diasumsikan mempengaruhi keterpahaman teks karena kalimat-kalimat sederhana akan lebih mudah dan cepat dimengerti daripada kalimat kompleks. Kemudian, pilihan kata diasumsikan berpengaruh kepada keterpahaman karena kata-kata yang berfrekuensi rendah (jarang diternui) kemungkinan besar akan menghambat proses pemahaman atas arti sebuah kalimat atau bahkan makna teks itu sendiri jika kata-kata tersebut terdapat dalam jumlah yang relatif banyak. Karena alasan tersebut di atas, di dalam penelitian yang hasilnya dilaporkan dalam skripsi ini dianalisis kompleksitas gaya dan tingkat pilihan kata yang terdapat dalam dua buku ajar yang dipakai di kelas III SMU Negeri 39, Jakarta Timur. Dipilih SMU 39 karena di sekolah tersebut dipakai dua buah buku ajar bahasa Inggris. Perbedaan kompleksitas gaya dan tingkat pemilihan kata di antara kedua buku ajar ini diasumsikan mempengaruhi keterpahaman teks. Pengaruh ini diharapkan terbukti dalam hasil tes keterpahaman yang dilakukan dengan menggunakan soal-soal yang terdapat setelah teks-teks yang dijadikan percontoh dalam penelitian ini. Dengan demikian, dapat dilihat korelasi apa yang terdapat antara kompleksitas gaya dan tingkat pilihan kata di satu pihak dengan keterpahaman teks di pihak lain.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S14130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junaidi
Abstrak :
Partikel pragmatik bahasa Inggris 'well' menjadi menarik untuk diteliti karena beberapa hal. Pertama, dari sudut pandang struktur gramatikal kata ini tidak berperan dalam pengalihan informasi. Namun demikian, bentuk yang tampaknya tidak berguna dan tidak berrnakna ini ternyata mewarnai bahasa sehari-hari penutur bahasa Inggris. Kedua, fenomena ini sulit dijelaskan baik oleh sintaksis maupun semantik. Pemunculannya dalam struktur sintaksis tidak dapat diduga. Semantik sulit menjelaskan makna 'well' apabila kata ini digunakan di awal ujaran. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memerikan penggunaan 'well' dalam beberapa konteks yang berbeda. Serara khusus skripsi ini bertujuan untuk membahas 'well' sebagai salah satu fenomena bahasa untuk menjaga hubungan sosial di antara peserta komunikasi. Dengan melengkapi pendekatan fungsi wacana seperti yang diutarakan Ostman (1981) dengan teori tindak ujar (Austin dan Searle), teori implikatur percakapan (trice), prinsip kesopanan (Lakoff), dan beberapa model penelitian 'well' terdahulu saya berusaha untuk memperlihatkan bahwa dengan menggabungkan teori-teori di atas kita dapat menjelaskan fenomena 'well' dengan lebih komprehensif. Data yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini berjumlah 91, buah, dan yang selanjutnya dikelompokkan menjadi 4 kelompok berdasarkan pemunculan _well' dalam sebuah ujaran. Dari hasil analisis saya sampai pada kesimpulan bahwa 'well' mempunyai sejumlah fungsi percakapan yang hanya dapat dipahami dengan mengaitkannya kepada konteks, faktor kesopanan dan pelindung muka, dan perannya dalam membentuk koherensi wacana. Meskipun ada kecenderungan di antara beberapa linguis untuk meragukan peran prosodi dalam menentukan fungsi 'well', saya melihat bahwa prosodi turut melengkapi pemahaman kita terhadap fenomena 'well'.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S14125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>