Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Kemala Pravitasari
"ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini didasari oleh Program Keluarga Berencana sebagai salah satu upaya menahan laju pertumbuhan penduduk. Program ini merupakan salah satu program yang harus dilaksanakan karena melihat besarannya pertumbuhan penduduk di Indonesia khususnya di Kabupaten Bogor, namun pelaksanaannya belum optimal karena disalah satu Kecamatan yaitu Kecamatan Gunung Putri tingkat kegagalan KB (drop out) selalu meningkat dari 3 tahun terakhir. Secara keseluruhan pelaksanaan, pemerintah dalam hal ini BPPKB telah melakukan beberapa cara untuk menurunkan tingkat kegagalan tersebut, tetapi terdapat hambatan selama pelaksanaan. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan proses Implementasi Program Keluarga Berencana di Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor untuk melihat alasan tingginya tingkat kegagalan yang terjadi di Kecamatan Gunung Putri menggunakan pendekatan Post-Positivist dan teknik pengambilan data berupa wawancara mendalam, studi literatur dan penelitian lapangan. Dengan berdasarkan teori Edwards III penelitian ini menjelaskan bahwa pelaksanaan Implementasi Program Keluarga Berencana di Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor belum dilaksanakan secara optimal oleh petugas lapangan KB di Kecamatan Gunung Putri. Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Program Keluarga Berencana, Kecamatan Gunung Putri.

ABSTRACT
The background of this research is based on the family planning program as an effort to restrain the rate of population growth. This program is one of programs that should be implemented because they see the amount of population growth in Indonesia, especially in Bogor Regency. The Implementation still not optimal yet because in one of the Sub-District which Gunung Putri Sub-District Family planning drop out rate is increasing from the last 3 years. By overall implementation, the government has been doing a few ways to reduce the drop out rate, but there are obstacles that occurs during implementation. The aim of this study is to describe the process of implementation of the Family Planning Program in Gunung Putri Sub-District, Bogor regency to see reasons for the high rate of failure that occurred in Gunung Putri Sub-District using post-positivist approaches with in-depth-interview data collection technique, literature studies and field research. Based on Edwards III theory the study explains that the implementation of the Family Planning Program in Gunung Putri Sub-District, Bogor Regency has not been implemented optimally by the local government in Gunung Putri Sub-District."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S63584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Rohmatullailah
"Unmet need KB adalah salah satu isu yang menjadi perhatian khusus di Indonesia khususnya Jawa Barat dikarenakan masih belum mencapai target dan capaiannya di tahun 2019 mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Unmet need merupakan persentase wanita kawin yang aktif secara seksual dan tidak ingin memiliki anak atau ingin menunda kelahiran anak berikutnya tetapi tidak menggunakan metode kontrasepsi apapun. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian unmet need KB di Jawa Barat berdasarkan data SKAP KKBPK 2019. Desain penelitian cross sectional dengan sampel penelitian adalah wanita kawin berusia 15-49 tahun di Jawa Barat sebanyak 9544 wanita yang dianalisis menggunakan uji chi square dan regresi logistik ganda. Hasil menunjukkan bahwa 14,8% unmet need KB di Jawa Barat, faktor-faktor yang berhubungan adalah usia OR=0,552, tingkat ekonomi OR=0,730, jumlah anak masih hidup OR=1,651, tempat tinggal OR=1,295, paparan media massa OR=0,856, dan paparan petugas kesehatan OR=1,162. Faktor yang paling berhubungan dengan unmet need KB di Jawa Barat adalah jumlah anak masih hidup. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemberian informasi dan akses layanan KB yang sensitif jender melalui petugas kesehatan dan media massa serta meningkatkan partisipasi masyarakat agar menjadi perpanjangan tangan program KB sehingga pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang metode kontrasepsi semakin meningkat.

The unmet need for family planning is one of the issues of special concern in Indonesia, especially in West Java because it still has not reached the targets and the percentage of unmet needs in 2019 has increased depends on previous years. Unmet need is defined as the percentage of currently married women who are sexually active and do not wanting any more children or wanting to delay the next child but are not using any method of contraception. This study aims to determine factors affecting the unmet need for family planning in West Java based on data analysis of SKAP KKBPK 2019. The study design is cross-sectional with the research sample being married women aged 15-49 years in West Java as many as 9544 women, this study was analyzed using the chi-square test and multiple logistic regression. The results showed that 14.8% of unmet need for family planning in West Java, factors related to unmet need for family planning were age OR = 0.552, economic level OR = 0.730, the number of children still living OR = 1.651, place of residence OR = 1.295, exposure of mass media OR=0.856, and exposure to health workers OR=1,162. The most related factor of unmet need for family planning in West Java is the number of children still living. Therefore, it is necessary to provide information and access to gender-sensitive family planning services through health workers and mass media with an emphasis on social media and increase community participation to become an extension of the family planning program so that knowledge and awareness society about contraceptive methods is increasing."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jan Nopemly Sianipar
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komunikasi penyuluhan petugas lapangan keluarga berencana terhadap adopsi alat kontrasepsi vasektomi di kota sibolga. Penelitian ini menggunakan teori Komunikasi Penyuluhan, Penyuluh sebagai Agen Perubahan, Teori Knowledge Attitude Practice, Teori Difusi dan Adopsi Inovasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Populasi pada penelitian ini adalah pasangan usia subur sebanyak 12.384 pasangan yang ada di kota sibolga. Penarikan sampel menggunakan rumus slovin dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 99 responden. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik proportional sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan studi kepustakaan. Uji hipotesis menggunakan pearson product moment diketahui bahwa nilai koefisien korelasi antara kedua variabel sebesar 0,646 berada dalam tingkat hubungan yang kuat. Untuk uji regresi linear sederhana sebesar 41% yang dapat ditafsirkan bahwa komunikasi penyuluhan memiliki pengaruh kontribusi sebesar 41% terhadap adopsi alat kontrasepsi vasektomi dan 59% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar komunikasi penyuluhan. Hasil uji regresi linear sederhana menunjukkan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan angka signifikansi tersebut dapat dilihat bahwa hipotesis alternatif yang diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara komunikasi penyuluhan petugas lapangan keluarga berencana dengan adopsi alat kontrasepsi vasektomi di kota Sibolga."
Universitas HKBP Nonmensen, 2017
050 VISI 25:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ukik Kusuma Kurniawan
"Keberhasilan program KB mengendalikan tingkat kelahiran di Indonesia selama lebih dari tiga dekade tidak terlepas dari peran petugas Penyuluh Keluarga Berencana (PKB). Di Rwanda, keaktifan penyuluhan oleh PKB dapat meningkatkan prevalensi kesertaan akseptor hingga 29%. Sejak tahun 2004, pascakebijakan desentralisasi di Indonesia, jumlah PKB menurun drastis hingga menyisakan dua pertiga dari jumlah awal sekitar 3.500 petugas. Dampak perubahan tersebut tercermin pada angka fertilitas total (TFR) Indonesia berdasarkan data SDKI 2007 yang bertahan sama dengan data SDKI 2002-2003 (2,6 anak per wanita). Hal tersebut dikhawatirkan dapat semakin meningkat apabila kinerja program KB termasuk kinerja petugas PKB tidak mendapat perhatian. Peningkatan TFR mengancam ledakan penduduk yang dapat menghabiskan sumber daya alam yang terbatas dengan segala konsekuensi negatif. Hal tersebut juga dapat memperberat sasaran BKKBN mencapai pertumbuhan penduduk yang seimbang pada tahun 2015. Direkomendasikan untuk menciptakan iklim kerja yang kondusif dalam lingkungan strategis yang terus berubah sejak kebijakan desentralisasi program KB, antara lain melalui sistem reward dan model pelaporan berbasis teknologi informasi."
Jakarta: Direktorat Pemaduan Kebijakan Program, Kantor BKKBN Pusat, 2010
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Baltimore, Maryland: JHPIEGO Corporation, 1993
613.9 PAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mastoni Sani
"Media massa mempunyai peranan yang besar pada Pembangunan Nasional untuk menggerakkan partisipasi masyarakat. Peranan tersebut lebih terasa didaerah perkotaan, karena perkembangan teknologi komunikasi yang amat pesat dan pertumbuhan masyarakat menjadi masyarakat massa.
Salah satu masalah penting dalam Pembangunan Nasional adalah Gerakan Keluarga Berencana. Pertambahan penduduk yang tidak terkendali akan menghambat laju Pembangunan Nasional. Sasaran penting dalam Gerakan Keluarga Berencana adalah Pasangan Usia Subur (PUS).
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh media massa terhadap sikap kemandirian dari wanita. Pasangan Usia Subur dalam berkeluarga berencana atau ?KB Mandiri". Dari analisis ini diharapkan diketahui bagaimana korelasi antara pengenaan media massa dan tingkat pengetahuan wanita dari PUS mengenai KB Mandiri, tanggapan dari wanita PUS mengenai KB Mandiri, kecenderungan perilaku wanita dari PUS untuk melaksanakan KB Mandiri serta pembentukan sikap kemandirian berkeluarga berencana.
Penelitian ini didasarkan pada teori Belajar Sosial dari Bandura dan model Stimulus-Organisme-Respons (S-O-R). Berdasarkan teori dan model tersebut hipotesis disusun, bahwa makin tinggi pengenaan media massa tarhadap wanita dari Pasangan Usia Subur makin tinggi pengetahuan, tanggapan, kecenderungan perilaku dan sikap mereka mengenai Keluarga Berencana.
Untuk mengetahui hipotesis tersebut, kuesioner dan wawancara disebar dan dilakukan terhadap 100 orang wanita dari Pasangan Usia Subur di Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Hasil tersebut dianalisis secara komputerisasi dengan mempergunakan program Statistical Analysis System (SAS) yang hasilnya menunjukkan hipotes dapat diterima."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Ferdy Malonda
"ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha-usaha pembangunan di negara-negara berkembang telah memberi gambaran sebagai pengalaman bahwa perlu diperhatikan faktor-faktor sosial hudaya yang turut mempengaruhinya. Sebagai contoh, pembangunan di bidang kesehatan mengenai kampanye air masak di desa Los Molinos Peru yang dilakukan oleh Lembaga kesehatan pemerintahnya. Kampanye ini dinyatakan gagal karena petugas kesehatan tidak menelusuri kepercayaan/ tradisi yang membudaya dari masyarakat yang bersangkutan bahwa air minum yang telah dimasak merupakan minuman dari orang yang sakit. Ini berhubungan dengan konsep mengenai penyakit dan makanan untuk orang sakit. Petugas kesehatan juga gagal memilih kelompok acuan untuk demonstrasi penyebaran gagasan, karena memilih anggota masyarakat yang belum lama tinggal di desa yang bersangkutan dan masih terasing dengan masyarakat umum (Rogers dan Shoemaker dalam Hanafi 1986 : 9- 15)
Berkaitan dengan pembangunan kesehatan pula yaitu kampanye KB oleh pemerintah India dan Yayasan Rockefeler di suatu desa sampel di Punjab. Kajian Khanna (Khanna study) yang meneliti kampanye tersebut memberi gambaran bahwa, usaha kampanye tersebut gagal. Kegagalannya berhubungan dengan struktur sosial dalam kehidupan desa, serta budaya keluarga besar berkaitan dengan mata pencaharian hidup bertani (mengerjakan ladang untuk menabung guna memperoleh lahan) ada pada masyarakat yang bersangkutan (Mamdani 1972 : 67 - 104)
Menurut laporan yang dihasilkan pada pertemuan negara-negara Asia Pasifik dalam rangka program KB, dinyatakan bahwa untuk pelaksanaan KB secara internasional dirasa perlu mengkaji faktor-faktor sosial dan budaya yang bergengaruh terhadap praktek KB. Perlu diperhatikan benar-benar berbagai variable yang mempengaruhi kelangsungan peserta mengikuti KB, dengan mengkaji benar-benar variasi-variasi kebudayaan pada umumnya yang diukur dalam bentuk kelompok etnis atau agama, atau bagaimana bentuk persepsi-persepsi responden (sasaran kajian) mengenai sikap-sikap dan kepercayaan orang-orang sekitarnya. Juga perlu mengkaji secara obyektif hubungan sosial dan kebudayaan responden, bagaimana kesimpulan pernyataan-pernyataan masyarakat sasaran tentang variasi-variasi masukan program. Di samping adanya kajian-kajian yang berlingkup besar, perlu juga dilakukan kajian terhadap peserta KB dengan ruang lingkup yang kecil yang dirancang untuk menyelidiki secara lebih mendalam berbagai faktor yang mempengaruhi keputusan untuk menerima, melanjutkan atau- berhenti berkeluarga berencana. Kemudian yang tak kalah penting dinyatakan bahwa perlu mengkaji proses komunikasi yang terjadi dalam usaha-usaha pelaksanaan dan penyampaian tujuan KB untuk dapat dijadikan sebagai masukan-masukan organisasi perencana (BKKBN 1984 : 20-21).
Berkaitan dengan hal-hal di atas sebagai contoh Foster dalam buku yang disusun Logan dan Hunt mengenai penjelasan aspek antropologi medik dan perencanaan kenehatan internasional menyatakan, bahwa walaupun pelayanan KB di Indonesia gratis dalam arti sesungguhnya, kadang-kadang tidak bermanfaat karena tetap peserta KB memerlukan pengeluaran biaya. Sebagai contoh sebagian besar ibu tertarik dalam perencanaan kelahiran hanya nanti sesudah mereka memiliki 4 atau 5 anak. Sering secara sosial anak-anak tidak ada yang menjaganya, dan bilamana para ibu hendak pergi ke tempat KB mereka harus membawa serta anak-anak mereka, sehingga secara ekonomis para ibu harus mengeluarkan pendapatan sehari untuk dihabiskan bersama dalam kunjungan untuk pelayanan KB gratis tersebut. Hal ini dijelaskan dalam kaitan bagaimana pengetahuan faktor-faktor sosial, budaya, dan psikologis yang mempengaruhi perubahan perilaku dapat dipakai untuk memperbaiki perlakuan-perlakuan dan perencanaan pelayanan kesehatan termasuk pencarian cara-cara baru untuk menjadikan sumber-sumber kesehatan dapat dimanfaatkan secara efisien (Foster dalam Logan dan Hunt 1973 : 301-307).
Program KB di Indonesia merupakan salah satu program pembangunan yang merupakan bagian integral dari program pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Program KB sebagai penanganan masalah kesehatan yang lebih luas bertujuan ganda yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat dengan pengendalian kelahiran dan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk Indonesia. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut ditempuh kebijaksanaan kependudukan yang menyeluruh dan berkaitan dengan sektor pembangunan?.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Soewarto Citro Taruno
"Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengadakan kajian terhadap faktor-faktor sosial ekonomi dan faktor-faktor latar belakang yang mempengaruhi fertilitas, dan (2) mengadakan kajian terhadap bentuk-bentuk hubungan fertilitas dengan faktor-faktor tersebut.
Studi tentang faktor-faktor penentu fertilitas di Irian Jaya ini menggunakan data sekunder hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 1985 yang telah dikumpulkan oleh Kantor Biro Pusat Statistik. Responden penelitian ini adalah wanita yang berstatus kawin (currently married women) berusia antara 15 - 49 tahun, yang berjumlah 1560 responden.
Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Teknik analisis yang dipergunakan untuk menduga pengaruh faktor-faktor penentu fertilitas di Irian Jaya adalah Teknik Analisis Regresi Linier Berganda yang Aditif.
Hasil temuan mengenai pola pengaruh atau pola hubungan masing-masing variabel bebas terhadap fertilitas (anak lahir hidup) setelah dikontrol terhadap variabel-variabel lainnya di dalam persamaan garis regresi, adalah sebagai berikut:
Pertama, umur perkawinan pertama dan tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan cenderung mempunyai hubungan atau pengaruh negatif dengan fertilitas.
Kedua, umur wanita, pengeluaran rumah tangga sebulan sebagai proksi penghasilan.. dan banyaknya mengalami kematian bays cenderung mempunyai hubungan atau pengaruh positif dengan fertilitas.
Ketiga, jenis pekerjaan, status pekerjaan, daerah tempat tinggal, agama, dan akseptor keluarga berencana mempunyai hubungan (asosiasi) dengan fertilitas, sebagai berikut:
(1) Wanita yang bekerja di bidang profesional dan tata usaha memiliki anak lahir hidup lebih rendah dibandingkan wanita yang bekerja di bidang penjualan-jasa-produksi, dan wanita yang bekerja di bidang pertanian, serta wanita yang tidak bekerja.
(2) Wanita yang status pekerjaan sebagai pegawai/karyawan dan status pekerjaan sebagai pekerja keluarga mempunyai jumlah anak lahir hidup lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang status pekerjaan sendiri tanpa bantuan buruh dan yang bekerja dengan bantuan buruh, serta wanita yang statusnya tidak bekerja.
(3) Wanita yang bertempat-tinggal di daerah perkotaan memiliki anak lahir hidup lebih sedikit dibandingkan dengan wanita yang bertempat tinggal di daerah pedesaan.
(4) Wanita yang menganut agama Islam atau Katholik memiliki jumlah anak lahir hidup lebih sedikit dibandingkan dengan wanita yang beragama Protestan/Kristen lainnya.
(5) Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi memiliki anak lahir hidup lebih banyak dibandingkan dengan wanita yang tidak menggunakan alat kontrasepsi.

The purpose of this study was to investigate social economic and background variables which influence fertility, and to examine pattern of relationships between those variables and fertility.
This study was about the province of Irian Jaya and utilized the 1985 Inter Cencal Population Survey (SUPAS 1985) data collected by The Central Bureau of Statistics (Biro Pusat Statistik).
The respondents is considered in this study were currently married women only aged 15 to 49, i.e women in the reproductive ages. The total member of respondents analyzed was 1560.
The data was analyzed using descriptive and inferential analysis methods. Multiple Linear Regression was used for estimating coeficients of the fertility determinants. The empirical result of this study after controlling for other variables in the model were as follows:
1. Age at first marriage and highest education attained affected fertility negatively.
2. Wive's age, income (proxied by household monthly expenditure) and frequency of infant mortality affected fertility positively or were positively associated with fertility.
3. Type of work, work status, recidence, religion and family planning acceptance affected or were associated with fertility:
(i) Children ever born alive was lowest for women who were profesionals or were in administrative jobs.
(ii) Female employees and unpaid family workers had less children ever born alive as compared to self employed women (with or without temporary help).
(iii) Women living in the city had less children ever born alive as compared to women living in the villages.
(iv) Islamic and Catholic women had less children ever born alive as compared to Protestant women.
(v) Current acceptors (of family planning) had more children ever born alive as compared to women who had never been acceptors.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadi Ahmad Roswandi
"ABSTRAK
Selama periode 2000 2010 Indonesia mengalami peningkatan persentase
pengguna suntik KB Fenomena ini dapat berdampak pada pembiayaan alat
kontrasepsi dan penurunan tmgkat kelahiran di Indonesia pada waktu yang akan
datang Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang
mempengaruhi pemakaian kontrasepsi suntik KB di Indonesia Data yang
digunakan adalah hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2007 Analisi regresi logistik bmer digunakan dalam studi ini Variabel variabel
bebas yang dianalisis adalah umur jumlah anak masih hidup keinginan tambahan
anak pendidikan tempat tinggal status bekerja mdeks kekayaan pengetahuan
alat/cara KB pengetahuan efek samping tujuan berKB, persetujuan suami dan
ketersediaan sumber pelayanan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa probabilitas menggunakan suntik KB pada wanita kawin berumur muda, mempunyai anak masih hidup lebih dan 2
mgm tambahan anak tidak sekolah atau tamat SD tmggal di pedesaan tidak
bekeija indeks kekayaan rendah mengetahui alat/cara KB mengetahui efek
samping alat/cara KB bertujuan ikut KB untuk penjarangan dan dilayani di
sumber pelayanan swasta.

ABSTRACT
During the penod of 2000-2010 the percentage of women who used
injectable mcreased notably This phenomenon will have consequences m the
sustainability of the govemment of Indonesia to finance contraceptives and on
fertility decline m the future This research s aim is to analyze determinants of the
use of injectable contraceptives The data used is the 2007 Indonesia DHS,
employmg bmary logistic regression model The independent vanables are age
of respondents number of livmg children desire for more children highest
education level place of residence working status wealth mdex knowledge of
modem contraceptive methods knowledge of contraceptive side effects one s
goals of family plannmg husband s approval on family plannmg and the type of
Service provider
The results show that the factors that are statistically sigmficant affectmg
the probability of usmg injectable contraceptives are the age of respondent
number of livmg children desire for more children highest education level place
of residence working status wealth index knowledge of modem contraceptive
methods knowledge of side effects one s goals of family plannmg and the type
of Service provider The probability of usmg injectable contraceptives are higher
among currently marned women aged 15 49 years who are younger, have higher
number of livmg children desire more children have lowest level of education
livmg m rural areas are not working have low wealth mdex have knowledge of
modem family plannmg method have knowledge of side effect, with spacmg as
contraceptives goals and who attend pnvate family plannmg Services."
2011
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   4 5 6 7 8 9 10 11 12 13   >>