Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 241 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: UI Publishing, 2024
362.1 DIG
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia
"Rumah sakit perlu melakukan pengembangan karyawan salah satunya melalui pelatihan yang dikembangkan secara teratur. Penelitian ini bertujuan menganalisis pelaksanan program pelatihan di RSIJPK tahun 2014 berdasarkan pendekatan sistem. Metode yang digunakan adalah kualitatif serta mengumpulkan data sekunder berupa data pelatihan tahun 2013 dan 2014. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat kesenjangan kuantitas pelatihan antar unit dan ketidaksesuaiaaan dengan kebutuhan pelatihan unit tersebut. Penyebab masalah antara lain beban kerja di Bagian Diklat, uraian tugas yang belum spesifik, keterbatasan dana untuk kebutuhan unit, sarana-prasana yang belum menunjang, serta belum adanya kebijakan yang mengatur pembagian porsi pelatihan. Implemetasi belum berjalan sesuai harapan karena kurangnya pemahaman akan analisis kebutuhan pelatihan baik di Bagian Diklat maupun unit selain itu metode pelatihan yang diusulkan dan selain tahapan evaluasi yang belum mencakup keseluruhan komponen, bukan hanya saat pelatihan berlangusung. Disarankan agar mengembangkan analisis kebutuhan pelatihan dan merencanakan pelatihan yang lebih sistematis.

Hospital needs to do develop capacity of their employees by providing good training programs. This research aims to analyze the implementation of training program at RSIJPK 2014 based on system approach. A qualitative method and also collected RSIJPK data on training held in year 2013 and 2014. The research found that there were some challenges in providing a proposed number of training. The reason were the unclear job descriptions, lack of fund to support traing for units, lack of infrastructures, and no clear policy that regulates ideal number of training . Lack of understanding for training needs assessment was also a challange, at both training department and the units. Training methods have not been fully met due to lack of coordination while evaluation was only executed during the training process. The study suggest to develop a more systematic training need assessment and planning for immplementation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S57995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andang Charisma Perdana
"Manajemen dan analisis data yang baik dan sistematis dalam pengelolaan program kewaspadaan dini dan respon diharapkan mengahasilkan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu sebagai dasar pengambilan keputusan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengunakan metode Incremental and Iterative Model yang meliputi tahapan pengumpulan kebutuhan, desain sistem, penulisan kode program, pengetesan program, pengecekan program.
Penelitian ini menghasilkan aplikasi sistem kewaspadaan dini dan respon berbasis web di Dinas Kesehatan Kota Bogor. Aplikasi sistem kewaspadaan dini dan respon berbasis web di Dinas Kesehatan Kota Bogor dapat membantu dalam melakukan input data, pengolahan data, penyajian data dan disitribusi data sehingga diharapkan kedepanya mampu meningkatkan kelengkapan dan ketepatan waktu pelaporan.

Management and analysis of good data and systematic in the management of early warning and response program is expected to result in a data and information that is accurate and timely as the basis for decision making. This study is a qualitative research method, Incremental and Iterative Model which includes the stages of gather requirements, design, code, test it, examine.
The result of this research is web-based early warning system and response application in Bogor City Health Agency. Web-based early warning system and response application in Bogor City Health Agency can assist in doing data input, data processing, data presentation that the expected in the future able to improve the completeness and timeliness of data reporting.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S58277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Wibowo
Depok: Rajawali Pers, 2022
362.1 ADI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Under the direction of new lead editors, Leiyu Shi and James A. Johnson, the new third edition examines the many events, advances, and challenges in the United States and the world since the publication of the prior edition of the book. With contributions from experts in areas ranging from workforce to community-based prevention to emergency preparedness, this timely and thorough revision offers detailed, comprehensive coverage of current, relevant issues for students as well as practicing public health administrators. This edition also addresses new perspectives of evidence-based public health, systems thinking, accountable care organizations, social entrepreneurship, integrated information management, disaster preparedness and response, and social media."
Burlington, MA: Jones and Bartlett Learning, 2014
362.106 8 NOV
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London : Chapman and Hall , 1991
362.22 MAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stanhope, Marcia
London : Mosby Year Book , 1992
362.173 43 STA c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Fahmi Achmadi
"Kejadian keracunan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting dalam era transformasi sosial ekonomi, khususnya memasuki era masyarakat industri. Untuk itu telah dilakukan studi korban keracunan pada masyrakat ex Karesidenan Banten, yang dirawat di Rumah Sakit Umum dan Swasta ex Karesidenan Banten, tahun 1907 s/d 1991.
Dalam penelitian ini didapatkan 543 kasus keracunan. Dari 8 kelompok/kategori keracunan didapat keracunan tumbuhan (34,07%.) sebagai kategori keracunan terbanyak. Keracunan obat-obatan dan keracunan pestisida merupakan urutan kedua dan ketiga. Perlu dicatat bahwa keracunan pestisida paling banyak untuk tujuan bunuh diri. Terdapat variasi waktu dan tempat dalam kejadian keracunan."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Hadi
"Nyamuk adalah sejenis serangga yang dapat menularkan penyakit pada manusia melalui gigitannya. Di dalam nyamuk terdapat berbagai parasit yang dapat menyebabkan penyakit, seperti malaria, demam berdarah dan filariasis. Di Indonesia, malaria, demam berdarah dan filariasis masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Angka kesakitan penyakit malaria, demam berdarah dan filariasis di luar Jawa-Bali masih cukup tinggi. Penyakit malaria dan filariasis kebanyakan terdapat di daerah pedesaan sedangkan demam berdarah kebanyakan di daerah perkotaan dan pedesaan. Memasuki Pelita V ini, pemerintah bertekad untuk mengurangi angka kesakitan penyakit malaria, demam berdarah dan filariasis. Untuk itu dilakukan upaya-upaya pengendalian vektor nyamuk yang terpadu. Salah satu upaya pengendalian vektor adalah mengenal karakteristik vektornya. Dengan mengenal karakteristik vektor akan diketahui sifat dan pola hidupnya sehingga akan memudahkan untuk mengendalikannya. Dengan demikian, upaya pengendalian vektor tersebut akan efisien dan efektif.
Atas dasar pertimbangan di atas, maka dilakukan studi Nyamuk Dewasa di Kampung Binong Desa Jatireja Kecamatan Lemah Abang Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Survai ini bertujuan untuk mengetahui jenis nyamuk yang ada dan tingkat kepadatannya. Diuraikan jenis nyamuk, jumlah nyamuk, kebiasaan nyamuk menggigit dan beristirahat (resting place) serta tempat perindukannya (breeding place).
Diperoleh bahwa jenis nyamuk yang ditemukan adalah Culex, Anopheles, Aedes dan Mansonia. Nyamuk Anopheles adalah nyamuk yang paling banyak ditemukan, yaitu 196 ekor dan yang paling banyak di tangkap di sekitar kandang ternak, yaitu 93 ekor. Nyamuk Culex ditemukan terbanyak pada malam hari dengan sasaran gigit manusia. Jenis nyamuk yang paling sedikit ditemukan yaitu Mansonia, yaitu 10 ekor. Dengan mengetahui aktivitas menggigit dari beberapa nyamuk dan jenis nyamuk apa saja yang menyukai waktu menggigit tertentu diharapkan akan dapat dijadikan pertimbangan dalam melakukan pengendalian dan pemberantasan vektor penyakit (malaria, demam berdarah dan filariasis). pada waktu malam hari dan kebanyakan .lebih suka menggigit hewan dari pada manusia."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yusnelti
"ABSTRAK
Salah satu karakteristik kota adalah jumlah penduduk yang makin banyak dan tingginya kepadatan penduduk. Hal ini menimbulkan dampak terhadap daya dukung kota berupa ketidakseimbangan antara ruang yang dibutuhkan dan jumlah penduduk yang meningkat. Pertumbuhan penduduk kota, terutama dari arus pendatang tidak hanya menyebabkan kota menjadi berkembang, tetapi juga menimbulkan permasalahanpermasalahan baru. Umumnya di negara berkembang, kaum pendatang mempunyai tujuan untuk mencari pekerjaan.
Bertumpuknya penduduk di kota menimbulkan permasalahan yang cukup rumit, baik dari segi fisik maupun non fisik, serta mempunyai dampak negatif terhadap perkembangan daerah sekitarnya, dan merupakan salah satu sebab timbulnya kawasan-kawasan kumuh di perkotaan.
Secara umum, permukiman kumuh diartikan sebagai kawasan hunian yang tidak layak huni berkaitan dengan kesehatan masyarakat khususnya pada penyakit yang sering berjangkit selama di permukiman. Cermin dari permukiman kumuh diantaranya daerah yang tidak terencana, tidak teratur, dan bersifat informal, kepadatan permukiman yang tinggi serta kondisi lingkungan yang buruk.
Dalam era pembangunan dewasa ini, upaya perkembangan perumahan rakyat mendapat perhatian yang besar dari berbagai pihak pemerintah sebagai upaya mewujudkan salah satu kebutuhan dasar masyarakat yaitu papan.
Dalam perencanaan perkembangan hingga saat ini perkembangan ekonomi masih menonjol, sedangkan pertimbangan kesehatan, khususnya kesehatan masyarakat tampaknya masih belum mendapat perhatian.
Penelitian ini mencoba memberikan gambaran tentang kondisi permukiman kumuh dalam hubungannya terhadap kesehatan masyarakat dari segi lingkungan sosial, lingkungan fisik, sanitasi lingkungan dan pola penyakit yang sering terjangk`it di lingkungan permukiman kumuh. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:
1 Mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat di daerah permukiman kumuh.
2 Hubungan variabel-variabel permukiman kumuh terhadap variabel kesehatan masyarakat.
3 Berbagai upaya dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat di permukiman kumuh.
Lokasi penelitian adalah Kelurahan Penjaringan di Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara, ditentukan berdasarkan purposive sampling. Dalam Kelurahan ini diambil 3 Rukun Warga (RW) yang merupakan wilayah yang paling padat penduduknya. Selanjutnya untuk menentukan banyak sampel tiap-tiap RW digunakan cara proposional random sampling yang seluruhnya berjumlah 130 responden.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara berdasarkan kuesioner, wawancara mendalam dengan masyarakat setempat, serta observasi langsung kelapangan. Sedangkan data sekunder di peroleh dari lapangan dan literatur penunjang yang didapat dari instansi terkait.
Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan rumus Chi-square yang diteruskan dengan Uji Coefficient Contingency, disertai pula dengan analisis kualitatif.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel-variabel permukiman kumuh mempunyai hubungan yang signifikan dengan kesehatan masyarakat
dilihat dari faktor lingkungan sosial, yaitu faktor jenis pekerjaan, crowding index dan jenis pelayanan kesehatan,akan tetapi tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kesehatan masyarakat dari faktor pendidikan dan pendapatan. Masyarakatnya mayoritas berpendidikan, pendapatan masih dalam taraf rendah yaitu pendidikan SD, sedangkan pendapatan masyarakat setiap bulan sebagian besar antara Rp 50.000,-sampai dengan Rp 100.000,-.
Variabel lingkungan fisik mempunyai hubungan yang signifikan dengan kesehatan masyarakat dilihat dari faktor keadaan saluran/got air rumahtangga, kondisi lingkungan jalan, kelembaban udara, sinar matahari, jumlah ruangan.
Variabel sanitasi perumahan lingkungan mempunyai hubungan yang signifikan dengan kesehatan masyarakat dilihat dari faktor, bau/aroma dari air saluran buangan rumahtangga, saluran pembuangan mandi, saluran pembuangan kakus, pembuangan sampah, dan sumber air minum dengan derajat hubungan cukup kuat: Sedangkan terhadap kesehatan masyarakat dari faktor, saluran pembuangan masak, saluran pembuangan air cucian tidak terdapat hubungan.
Dari hasil hubungan antara berbagai variabel tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa permukiman kumuh sangat erat hubungannya dengan kesehatan masyarakat.
Perlu dilakukan perlindungan dan peningkatan terhadap kesehatan masyarakat di permukiman kumuh ini, karena permukiman kumuh menurunkan derajat kesehatan masyarakat dan meningkatkan pencemaran lingkungan. Kurangnya diperhatikan lingkungan sosial, lingkungan fisik, dan sanitasi perumahan lingkungan oleh masyarakat serta kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan lingkungan di sekitar tempat tinggal akan menurunkan kualitas lingkungan dan derajat kesehatan masyarakat itu sendiri.

ABSTRACT
One of the urban main characteristics is the fast growing number of population and its high density. This causes an impact on carrying capacity in terms of the imbalance between the needed space and the increasing population; particularly as rush of city's newcomers does not only imply city's development, but also generate new environmental problems. In most of developing countries, the main reason for people coming to the cities is seeking for employment. High concentration of people in the cities create complex environmental problems, either physically or non-physically, giving negative impact an the particular surroundings and constitutes one of the main causes for the existence of urban slums.
In general, slum settlement is understood as an urban settlement inappropriate to habitat in terms of the community's health, particularly the incidence rate of diseases. Slum settlement is mostly reflected in its involuntary existence, unorganized, informal by characteristics, highly dense, and bad condition. Even though slum settlement's lands are already determined their infrastructures are still inappropriate, with small alleys, muddy, far from appropriate latrines, bath and washing facilities, and lack of clean water.
In the development periods the Government has given much attentions to the development of public housing as one the Government's efforts in providing the community with shelter facilities.
Even in the national development planning the economic sector development constitutes the first priority, yet health sector, particularly community health development is still considered as insignificant.
The objective of the study is to identify and describe the conditions of slum settlement and its correlations with the community's health, in particular from the aspects of its social environment, physical environment, and environmental sanitation in terms of its disease frequency pattern. The specific objectives are:
Identify the social-economic condition of the community of slum settlement;
The correlations between slum settlement's variable to the community's health.
To provide solution efforts in increasing the community health status in slum settlement.
The areas studied are located in the Penjaringan Subdistrict, Northern part of Jakarta, which for this purpose was purposively taken, in which tree "Kelurahan" were determined as samples in terms of the densest population. Further, sample members were drawn proportional-randomly from each "Kelurahan", numbering 130 respondents.
Primary data collection was conducted by interviews using questionnaires as instrument, depth interviews with selected local respondents, and direct observation in the field. While secondary data were collected from related government agencies.
Data analysis was conducted quantitatively based on non-parametric statistic means, i.e. Chi-square, followed with coefficient contingency test and qualitative analysis.
From the analysis it? was identified that slum settlement's variables significantly correlate with those of the community's health viewed from their social environmental factors, i.e. kinds job, crowding index, and health service, but not significantly correlation with the community's health in terms of education, income, and number of family members. But field data eduction, people income majority education degree is SD (63,9%), indregree income Rp 100.000,- (37,7%).
correlate with the conmunity's health in terms of its factors, i.e. household's sewerage, neighbour hood's streets condition, air humidity, sunlight, and number of rooms with strong correlation, under lining the air humidity as the strongest factor; whereas ventilation received the weakest influence.
Settlement's environmental santitation has significant correlation with the community's health in terms of its factors, i.e. household's sewerage odour, bathroom's sewerage, waste disposal, and drinking water source, showing rather strong correlation. However, when correlated with cooking and washing waste water sewerages, there isn't any correlation to be found. In terms of latrine variable, strong correlation with the community's health has been observed as being exist.
From the variables relationship it was evident that slum settlement strongly correlate with the community's health. Further, there should be improvements in the field of community health in the slum areas, as slum conditions can degrade the community's health status and generate environmental pollution. Lack of attention in the fields of physical, social and sanitary environment could by all means decrease the quality of the community's health and the community's health status itself.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library