Ditemukan 3330 dokumen yang sesuai dengan query
Novita Hemalini
"Penelitian jurnal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya bahasa Arab yang diadopsi dalam bahasa Indonesia oleh para jurnalis di Media Massa. Namun pembentukan serapan dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia cukup menarik. Seperti contohnya adalah kata Mutilasi yang digunakan oleh jurnalis. Kata mulitasi merupakan serapa dari bahasa Arab, yang sebelumnya disebutkan dalam sebuah Hadist atau perkataan Nabi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi. Penulis meneliti kata serapan kosakata dalam Media Masssa selama kurun waktu 2 sampai 5 tahun terakhir pada Media Massa Kompas dan Media Indonesia. Dalam metode deskripsi tersebut penulis menemukan ada beberapa kosakata yang cukup menarik dalam pembentuka konstruksi morfologis pembentukan kosakata tersebut.
Pendekatan yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan konten analisis. Melalui konten analisis tersebut penulis membaca Media Massa seperti Koran, Surat Kabar kemudian penulis mengeluarkan kosakata yang akan diteliti lebih dalam mengenai makna dan asal mula kosakata tersebut. Hipotesa jurnal ini menyimpulkan bahwa banyak kosakata bahasa Indoensia yang berasal dari bahasa Arab dan memiliki pembentukan kosakata yang menarik. Hal yang menarik dalam pembentukan kosakata bahasa Indonesia dapat dilihat dari hasil yang berasal dari pengucapan bahasa Arab kemudian digunaka sebagai bahasa sehari-hari, bahkan tak jarang kosakata tersebut digunakan oleh jurnalis dalam Media Massa.
Journal research is motivated by the Arabic number adopted in Indonesian by journalists in the mass media. However, the formation of uptake of Arabic into Indonesian quite interesting. Mutilation such example is the word used by journalists. Mulitasi word is serapa from Arabic , previously mentioned in a Hadith , or sayings of the Prophet . The method used in this study is a description of the method. The author examines the uptake of vocabulary words in the mass media during the period of 2 to 5 years at Compass Mass Media and Media Indonesia. In the description of the method the authors found that there are some good interesting vocabulary in construction pembentuka morphological formation of the vocabulary. The approach used is to use a content analysis approach. Through the analysis of the content authors read like a newspaper Mass Media, Newspapers later issued a vocabulary authors to be studied more deeply about the meaning and origin of the vocabulary. The hypothesis of this journal concluded that many premises vocabulary derived from Arabic and has an interesting vocabulary formation. The interesting thing in the formation of Indonesian vocabulary can be seen from the results derived from the Arabic pronunciation then digunaka as everyday language, even the vocabulary often used by journalists in the mass media."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Ayu Tika Anggraini
"Globalisasi membawa pengaruh terhadap cara manusia berkomunikasi dengan sesamanya. Di zaman sekarang, orang-orang menguasai setidaknya dua bahasa dalam komunikasi sehari-hari. Hal ini juga terjadi pada Mahasiswa Sastra Inggris 2010 di Universitas Indonesia yang biasa berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Fenomena ini dapat memicu terjadinya campur kode di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penggunaan campur kode dalam komunikasi tertulis. Lebih lanjut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegunaan dan fungsi campur kode yang digunakan oleh mahasiswa Sastra Inggris 2010 di sosial media. Makalah ini akan didukung oleh berbagai data yang diambil dari status mahasiswa di Media Sosial. Studi kasus ini akan menganalisa alasan-alasan mahasiswa dan tipe campur kode berdasarkan teori Hoffman. Lebih lanjut, studi kasus ini akan menjelaskan alasan tambahan dari penggunaan campur kode berdasarkan teori Saville-Troike. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa sebagian besar mahasiswa Sastra Inggris menggunakan Intra-Sentential di status media sosial mereka untuk menunjukkan kebanggaan berbahasa.
Globalization gives a lot of impacts to humankind in the way they communicate with others. Most people are mastering at least two languages in their daily conversation. It also happens among the English Literature students 2010 in Universitas Indonesia who are able to speak English in their communication. This phenomenon may causes code-mixing in society. The purpose of this research is to find the use of code mixing in written communication. This will be supported by all the captured-statuses that have been taken by the researcher. This case study wants to analyze the students’ reasons and the types of code mixing in their social media' status based on Hoffman' s theories. Furthermore, purpose of this research is to find the use of code mixing in written communication. This paper investigates the types and functions of code mixing that are used by English Literature students 2010 in social media. This case study will also determine the additional reason of code-mixing using Saville-Troike’s theory. The findings reveal that most English Literature students use Intra-sentential code-mixing in their statuses and mix their code into English because of pride."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Byerly, Carolyn M.
"Women and Media is a thoughtful cross–cultural examination of the ways in which women have worked inside and outside mainstream media organizations since the 1970s.
Rooted in a series of interviews with women media workers and activists collected specifically for this book, the text provides an original insight into women’s experiences.
Explains the ways that women have organized their internal and external campaigns to improve media content (or working conditions) for women, and established womenowned media to gain a public voice.
Identifies key issues and developments in feminist media critiques and interventions over the last 30 years, as these relate to production, representation and consumption.
"
Oxford: Blackwell, 2008
e20395202
eBooks Universitas Indonesia Library
Rany Novriyanti
"Penelitian ini membahas mengenai metafora di dalam artikel berita politik krisis Krimea yang terdapat pada media online berbahasa Rusia. Sumber data yang dianalisis adalah artikel-artikel yang dimuat dari tanggal 6 Februari 2014 hingga 20 Juni 2014 pada media online pravda.ru dan ria.ru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merinci metafora dalam artikel-artikel berita politik mengenai krisis Krimea yang terdapat pada media online berbahasa Rusia berdasarkan teori metafora menurut Lakoff dan Johnsen. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, penulis menemukan fakta bahwa satu data metafora yang berupa kata atau rangkaian kata dapat tergolong ke dalam beberapa jenis metafora menurut Lakoff dan Johnsen.
This thesis is focused to metaphors in Russian online political articles related to The Crimea crisis. The articles that are analyzed were published from 6th February 2014 until 20th June 2014 from pravda.ru and ria.ru. The aim of this thesis is to elaborate metaphors in political articles according to the metaphorical theory by Lakoff and Johnsen. Based on the analysis, a fact is found that one word or phrase metaphor can be classified in to more than a type of metaphor according to the metaphorical theory Lakoff and Johnsen."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60922
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Parikka, Jussi, 1976-
Cambridge, UK: Polity Press, 2012
302.23 PAR w
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Pinckey Triputra
Gramedia Pustaka Utama, 2000
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Burton, Graeme
Yogyakarta : Jalasutra, 2008
302.23 BUR p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Yosua
"Bersamaan dengan perkembangan kebebasan pers, pers Indonesia semakin mandiri dalam menentukan kontennya sesuai kepentingan masing-masing redaksi. Hal ini sangat terlihat dalam pemilihan presiden tahun 2014. Beberapa media massa melakukan pemberitaan sesuai dengan kepentingan politik pihak yang mereka dukung. Sementara itu, Koran TEMPO menjadi salah satu media cetak yang oleh beberapa pihak dituduh condong terhadap salah satu calon presiden. Untuk memverifikasi informasi tersebut, penulis melakukan analisis terhadap isi editorial koran TEMPO selama periode menjelang pemilihan presiden dari tanggal 8 Mei sampai dengan 8 Juli 2014. Dari analisis tersebut penulis menyimpulkan bahwa koran TEMPO tidak menunjukkan keberpihakan terhadap salah satu calon presiden dilihat dari tidak adanya kalimat yang menunjukkan motif TEMPO mengunggulkan ataupun mendiskreditkan salah satu calon presiden.
Along with the development of the freedom of the press, the Indonesian press becomes more independent in determining its content according to the interests of their editorial staffs. It is clearly visible in the presidential elections in 2014. Some mass media did their news reporting according to the political interests of those they supported. Meanwhile, TEMPO newspaper became one of the print media which by several parties are accused of leaning against one of the presidential candidates. To verify this information, the authors conducted an analysis of the editorial content of TEMPO newspapers during the period leading up to the presidential elections of May 8th to July 8th,2014. From this analysis, the authors concluded that TEMPO newspaper does not show partiality against one of the presidential candidates as seen from the absence of sentence that shows TEMPO‘s intention to favor or discredit one of the presidential candidates."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Amanda Agustine
"Makalah ini mengkaji hubungan antara fitur-fitur da konsep sosial media yang memiliki peran penting dalam pembentukan perilaku remaha dewasa pada internet, khususnya pada situs jejaring sosial. Sebagaimana dalam tujuan terbentuknya pada November 2010, Path dikenal sebagai sebuah situs jejaring sosial ekslusif yang memiliki visi dan misi yang mengatasnamakan privasi, dimana hanya pengguna yang telah diterima pertemanannya saja yang dapat mengakses pengikut akun path mereka. Namun demikian, penulis berpikir bahwa nilai privasi dalam Path sebenarnya telah terabaikan selama para penggunanya (yang umumnya adalah remaja dewasa) terbiasa mengimplementasikan dan mengaplikasikan konsep sosial media yang terdapat di dalam lingkungan dan kelompok sosialnya.
Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelbagai fitur dan konsep sosial media pada umumnya mengabaikan konsep privasi yang ditawarkan oleh Path. Untuk mengetahui seberapa jauh keterikatan para pengguna remaja dewasa pada akun Path mereka dan apa alasan di balik kegiatan tersebut, jurnal ini menggunakan kombinasi dua metode, yakni metode kualitatif dan kualitatif. Setelah mengetahui beberapa hal dari perumusan masalah di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa tiga fitur Path dan dua tipe pengguna Path dalam kelompok sosialnya saling berperan dalam melemahkan konsep privasi di dalam Path. Oleh karena itu, penulis berargumen bahwa kedua hal tersebut adah faktor utama dari sebuah pemikiran baru bahwa Path bukan lagi menjadi sebuah situs jejaring sosial yang bersifat ekslusif.
This paper examines the relations between the variety of features and the concept of social media as the important roles of shaping youth behavior in the internet, specifically on Social Networking Sites (SNS). As the goal of its establishment on November 2010, Path is known as an exclusive social networking site that has a platform on behalf of seeking privacy that only the accepted-friends can access their friend‟s Path activity. However, I reckon that the privacy value of Path is forgotten as long as gen Y‟ers implement social media concept of their community to the given features on Path. This study aims to examine how the variety of features and the concept of social media violate the privacy concept offered by Path. To see further how deep gen Y‟ers engage on their Path and what the reasons behind their practices are, this study applied the combination of quantitative and qualitative methods. Finally, I can conclude that three features of Path and two types of Path users in this social group interplay to undermine the privacy concept of Path. Thus, I argue that these are main factors of a non-mainstream notion that Path is no longer an exclusive social networking site."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Owners, Pir
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4891
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library