Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Dauri Lukman
Abstrak :
Peranan pers yang utama adalah sebagai sarana penyalur aspirasi dan informasi kepada masyarakat. Adapun fungsi utama pers tersebut dapat membantu kontrol sosial terhadap perlindungan konsumen. Pers dapat membantu penegakkan hukum terhadap pelanggaran hukum oleh pelaku usaha terhadap konsumen. Konsumen dapat menggunakan hak untuk menyatakan pendapat sebagaimana diatur dalam Pasal 4 huruf UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen melalui Surat pembaca. Fungsi Surat pembaca ini dapat membantu konsumen melakukan kontrol sosial terhadap kegiatan usaha pelaku usaha. Konsumen dapat menyampaikan saran dan kritik terhadap pelaku usaha atas barang atau jasa yang diperdagangkan. Selain itu, hal ini juga membantu masyarakat luas untuk waspada dalam memanfaatkan barang atau jasa yang diproduksi oleh produsen. Pemerintah menjamin kemerdekaan untuk menyatakan pendapat, akan tetapi ada pembatasannya terhadap hak konsumen tersebut. Salah satu pembatasan utama yang terpenting dalam penulisan surat pembaca adalah penulis Surat pembaca harus menghormati asas praduga tak bersalah. Penegakkan hukum terhadap asas praduga tak bersalah tersebut di Indonesia tidak tegas, karena para aparat penegak hukum menerapkan berbeda-beda dalam perkara pencemaran nama baik. Hal ini menciptakan ketidakpastian hukum terhadap konsumen dan hambatan untuk kemerdekaan pers. Adapun kasus Khoe Seng-Seng yang melakukan keluhan melalui Surat pembaca sebagai cerminan hambatan hak konsumen untuk menyatakan pendapat kepada masyarakat untuk mengkritik tindakan dari PT Duta Pertiwi Tbk sebagai pelaku usaha. Penggunaan hak konsumen yang telah dijamin oleh peraturan perundang-undangan ternyata tidak sepenuhnya dijamin secara pasti oleh hukum, sehingga merugikan konsumen untuk mendapatkan keadilan.
The essential role of press is the means for distribution the aspiration and information to society. The role of press can help as control social to consumer protection. Press can give distribution to law enforcement for infringment of the law in consumer protection. Consumer has the right to give aspiration and information as in section 4 d Consumer Protection act no. 8 /1999 through "Surat pembaca". The function of "Surat pembaca" is as means of control social to bussiness activity. Surat pembaca can help to give advising and critism to producer. Besides that, the role of Surat pembaca can help the society to warry in using the goods or the service from producer. The government guarantee the freedom of speech, but there were limitation for the consumer right. One of the important limitation in Surat pembaca is the writer should show mutual respect to presumption of innocence. The law of enforcement to presumption of innocence in Indonesia doesn?t clear, because the government has used the different way to make law enforcement in each defamation case. So, it`s made legal uncertainty for press freedom. One of defamation case is Khoe Seng-Seng v. PT Duta Pertiwi Case. Khoe Seng-Seng used his right to give opinion through Surat pembaca. The reason Khoe Seng-Seng write the opinion in Surat pembaca for made some critism to PT Duta Pertiwi Tbk?s bussines activity. The consumer right doesn?t properly guarantee by government, so it?s very harmfull for the consumer to get justice.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27929
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pandit Sumawinata
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam dunia bisnis dewasa ini, komunikasi merupakan kegiatan yang mutlak diperlukan. Bisnis modern tidak lagi hanya membuat produk bermutu, menawarkan harga yang menarik atau sekedar menyalurkan produk kepada konsumen, tetapi juga harus berkomunikasi dengan pelanggannya. Usaha komunikasi antara perusahaan dengan konsumennya dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui Corporate Advertising. Corporate Advertising adalah iklan yang ditujukan untuk memperoleh simpati dan sikap yang positif dari khalayak (konsumen) terhadap perusahaan. PT.USI-IBM adalah salah satu perusahaan yang memanfaatkan Corporate Advertising untuk memelihara reputasinya sebagai perusahaan komputer yang baik. Usaha yang dilakukan untuk menarik simpati khalayak tak dapat terlepas dari masalah persepsi, sebab bagi pengiklan, persepsi khalayak merupakan Unsur terpenting. Persepsi merupakan tahap pertama yang akan menentukan tindakan khalayak selanjutnya. Oleh sebab itu, pada skripsi ini akan diteliti Corporate persepsi khalayak pembaca majalah Advertising dari PT.USI-IBM. Tempo terhadap Pengumpulan data dilakukan melalui survai khalayak yang dipilih secara purposive. Responden adalah pembaca majalah Tempo yang memiliki ketrampilan dalam mengoperasikan komputer. persepsi dijabarkan dalam tiga tahapan, yaitu interpretasi dan kognisi. Konsep atensi. Dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa pada umumnya atensi khalayak cukup tinggi. Perhatian khalayak terhadap iklan, dan khususnya iklan komputer cukup besar, demikian pula ekspose media cetak pada khalayak. Pada tahap interpretasi sebagian khalayak mampu menafsirkan maksud yang ingin disampaikan melalui Corporate Advertising PT.USI-IBM. Walaupun masih ada sebagian responden yang mengalami kesulitan dalam memahami Corporate Advertising tersebut, namun secara umum khalayak dapat dikatakan cukup memahami kaitan antara judul judul dalam iklan tersebut dengan perusahaan komputer, kriteria-kriteria yang harus dimiliki oleh perusahaan komputer dan maksud dari slogan PT.USI-IBM. Mengenai kognisi yang terbentuk, sebagian besar responden memberikan gambaran yang positif. Mereka umumnya masih terkesan akan popularitas IBM sebagai perusabaan komputer yang besar dan ternama.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhetris
Abstrak :
Penelitian ini akan melihat apakah motif mahasiwa FISIP UI dan bagaimana pemenuhan kebutuhan oleh mereka setelah membaca tabloid Detik tersebut. Tabloid Detik adalah sebuah tabloid yang banyak membahas masalah-masalah politik khususnya di Indonesia dengan penyajian yang unik dan khas yaitu banyak memberikan hasil wawancara dengan tokoh terkait dalam laporannya. Penelitian ini memakai pendekatan Uses and Gratifications yang memfokuskan pada penggunaan isi media oleh khalayaknya guna mencapai atau memenuhi kebutuhannya. Dalam pendekatan ini penggunaan media lebih dikategorikan berdasarkan fungsi rnedi~ rnassa, dalarn hal ini didasarkan pada tipologi fungsi menurut Denis McQuail dan kawan-kawan yakni fungsi di versi atau hiburan, hubungan personal, identi tas personal dan pengawasan atau informasi . Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini adalah 100 orang mahasiswa FISIP UI program staata 1 . Dari hasil penelitan ini didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden mempunyai motif yang berhubungan dengan keempat fungsi media assa. Demikian pula halnya, mereka mendapatkan pemenuhan kebutuhan bagi penerapan atau fungsi media tersebut. Sebagian besar motif mereka membaca untuk fungsi pengawasan, antara lain menambah bahan bacaan, mengetahui peristiwa politik, menambah ยท pengetahuan politik dan mengetahui visi Detik dan fungsi hubungan personal yaitu lancar dalam pergaulan 1 dapat bahan percakapan merasa memiliki 1 menghilangkan kesepian dan mendapatan ternan. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan, sebagian besar mendapatkannya dalam hal yang berhubungan dengan fungsi pengawasan atau informasi. Dengan membaca tabloid Detik mereka mendapatkan informasi mengenai masalah politik yang ada di Indonesia juga mendapatkan pengetahuan politik dan visi Detik melalui analisanya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4089
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tri Swasono Hadi
Abstrak :
ABSTRAK
Self deception adalah suatu konsep dengan banyak definisi. Dalam penelitian ini sendiri penggunaan istilah Self deception mengacu kepada penjelasan Goleman (1997) yaitu suatu keadaan tidak disadarinya keberadaan informasi negatif pemicu kecemasan, baik sebagian atau seluruhnya, sebagai akibat bekerjanya mekanisme pengalihan perhatian atau mekanisme penyimpangan ingatan yang dilakukan oleh skemaskema di luar kesadaran. Sementara itu, salah satu perkembangan menonjol yang terjadi dewasa ini adalah semakin meningkatnya peran media massa dalam kehidupan masyarakat. Seiring dengan perkembangan tersebut tidak bisa dihindari bahwa berita-berita yang disampaikan media massa turut pula menimbulkan efek perasaan negatif dalam kalangan masyarakat. Hal ini bukan hanya disebabkan karena adanya faktor penilaian subyektif masingmasing anggota masyarakat tetapi juga unsur keberpihakan dalam diri media massa itu sendiri. Mencermati hal tersebut peneliti melihat ada kemungkinan keterkaitan antara pemberitaan media massa dengan proses self deception, di mana berita-berita yang disajikan media massa berpotensi menimbulkan kecemasan pada masyarakat sehingga dapat menjadi faktor pendorong terjadinya proses self deception. Untuk meneliti kemungkinan hubungan tersebut, sekaligus dalam upaya untuk lebih memahami proses self deception, maka peneliti melakukan eksperimen secara randomized two group. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah secara insidental. Subyek penelitian diambil dari kelompok Forum Studi Orientasi Islam (Forsis). Dengan pertimbangan kemudahan, penelitian ini dikhususkan kepada berita dalam bentuk tertulis atau berita media cetak. Prosedur yang dilakukan adalah memberikan berita netral kepada kelompok kontrol dan berita negatif kepada kelompok eksperimen, kemudian meminta mereka me-recall kata-kata tertentu yang diminta. Walau kedua bacaan tersebut berbeda isi dan konteksnya, namun kata-kata yang harus di-recall sama persis untuk kedua kelompok. Faktor agama menjadi dasar interpretasi berita, dimana berita negatif merupakan berita memojokkan agama yang dianut subyek penelitian (kelompok eksperimen). Hipotesa alternatif penelitian ini adalah bahwa kelompok eksperimen yang menerima berita negatif hasil recall-nya akan lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menerima berita netral. Jika hal itu terbukti, maka defisit dalam ingatan kelompok eksperimen mengindikasikan kemungkinan terjadinya proses self deception. Hasil analisa kuantitatif penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesa alternatif ditolak, yang berarti tidak ada perbedaan bermakna antara hasil recall kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Walau demikian hasil analisa kualitatif menunjukkan terjadi penyimpangan dalam sejumlah recall kelompok ekseprimen, dimana sebagian kecil di antaranya memenuhi kriteria sebagai proses sel f deception. Melalui penelitian ini juga diperoleh beberapa hasil sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut mengenai masalah self deception, yaitu: 1. Pemberian informasi negatif yang terkait langsung dengan subyek penelitian kemungkinan akan berpotensi lebih besar memicu terjadinya proses self deception. 2. Kredibilitas sumber informasi hendaknya mendapat perhatian, karena informasi negatif yang berasal dari sumber yang kredibel dan memiliki data penunjang yang kuat akan lebih mudah menimbulkan kecemasan. Hal ini penting karena dalam teori Goleman kecemasan merupakan intervening faktor dalam menimbulkan self deception. 3. Kesempatan untuk mengalihkan perhatian nampaknya merupakan faktor pendukung bagi terjadinya self deception, karena hal tersebut akan menghambat informasi negatif untuk disadari. 4. Adanya perbedaan individual para subyek penelitian dalam menyikapi informasi negatif menunjukkan kemungkinan adanya secondary variabel yang berpengaruh terhadap proses self deception, seperti mungkin faktor rentang perhatian, usia atau tingkat kecemasan. Untuk itu diperlukan studi lanjutan yang bertujuan mengidentifikasi karakteristik individual yang dapat mempengaruhi self deception tersebut. Pengidentifikasian secondary variabel tersebut juga akan berguna dalam menerapkan prosedur kontrol penelitian yang lebih ketat. Untuk meningkatkan validitas pengukuran hal lain yang dapat dilakukan adalah menambah jumlah sampel, hal ini selain akan meningkatkan kemampuan generalisasi penelitian juga akan mempertinggi nilai t. 5. Dengan memperhatikan sejumlah saran yang telah diberikan hendaknya dapat dibuat alat ukur baku atau standar baku untuk mengukur self deception.
2003
S3217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Suciati D.B.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S9375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daanii Rifqi Ul Haq
Abstrak :
ABSTRAK
Pertumbuhan sektor pariwisata dan perjalanan yang cukup positif akhir-akhir ini serta berkembangnya media digital sebagai salah satu media komunikasi pemasaran untuk produk pariwisata dan perjalanan, merupakan sebuah potensi yang harus diperhatikan oleh berbagai pihak terutama para pebisnis sektor pariwisata dan perjalanan serta pemerintah. Salah satu aplikasi digital yang saat ini cukup banyak digunakan untuk berbagi cerita dan informasi perjalanan (storytelling) adalah blog/travel blog. Blog menjadi wadah bagi para wisatawan yang pernah mengunjungi suatu objek wisata untuk menceritakan cerita perjalanan mereka, oleh karena itu blog yang mengandung unsur bercerita disebut sebagai storytelling blog, lebih khususnya disebut dengan travel blog bagi blog yang menceritakan pengalaman perjalanan. Data 122 orang responden menunjukkan bahwa komponen-komponen yang dimiliki oleh storytelling blog yakni perceived esthetics atau keindahan sebuah blog mampu membentuk secara positif dan signifikan empati dan sikap pembaca yang kemudian dapat mempengaruhi intensi perjalanan pembaca. Komponen storytelling blog lainnya seperti narrative structure tidak terbukti mampu mempengaruhi secara positif dan signifikan empati, sikap serta intensi perjalanan pembaca, sementara self reference terbukti mampu meningkatkan empati namun selanjutnya tidak mampu meningkatkan sikap dan intensi perjalanan pembaca.
ABSTRACT
The growth of tourism and travel sector were quite positive lately and the development of digital media as a medium of marketing communications for tourism and travel products, is a potential issues that must be considered by relevant stakeholder, especially for travel and tourism business management and the government. One of the digital application that is currently quite widely used to share stories and travel information (storytelling) is a blog or travel blog. Blogs become a place for tourists who is currently visited a tourist attraction to tell the story of their journey, therefore, a blog that contains elements of storytelling called storytelling blog, more specifically called a travel blog for the blog which tells the travel experience. The data from 122 respondents indicated that the components of storytelling blog like perceived esthetics or the aesthetics of a blog is positively and significantly affeced to the level of readers empathy and attitudes and positively and significantly built readers travel intention. Other components of storytelling blog such as narrative structure is not proven to affect positively and significantly to the readers empathy, attitudes and readers intention, while the self-reference proved to increased empathy but then not able to improve the attitudes and readers travel intention
2016
S63010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>