Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S6227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrian Purwo Sulistyo
"Latar belakang: Sebuah penelitian di Rumah Sakit (RS) Norwegia (2012) menemukan 67,7% perawat dengan pola kerja gilir 3-rotasi mengalami insomnia. Banyak penelitian dilakukan tentang kerja gilir dan hubungannya dengan kesehatan, sehingga pola rotasi yang direkomendasikan tersedia, tetapi masih ada pola lain diterapkan, termasuk oleh pekerja rumah sakit. Pola kerja gilir iregular memiliki risiko terjadinya insomnia lebih besar. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pola kerja gilir 3-rotasi dengan insomnia pada pekerja RS.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain komparatif potong-lintang. Data sekunder dari 234 pekerja RS dengan pola kerja gilir 3-rotasi regular dan iregular diikutertakan dalam penelitian ini, yang memenuhi kriteria inklusi. Variabel yang dianalisis adalah faktor individu, seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan dan higiene tidur juga faktor pekerjaan, seperti profesi, masa kerja, dan unit kerja.
Hasil: Prevalensi insomnia klinis pada pekerja RS dengan pola kerja gilir 3-rotasi adalah 29.9%. Ketika insomnia ringan (pra-klinis) diikutsertakan, maka prevalensi insomnia adalah 55.5%. Variabel berhubungan dengan insomnia adalah: pola kerja gilir 3-rotasi (ROsesuaian 0.34; IK 95% 0.18 - 0.66), pekerjaan sampingan (ROsesuaian 0.46; IK 95% 0.22 - 0.99;), indeks higiene tidur (ROsesuaian 8.84; IK 95% 4.41 - 17.74). Variabel lain tidak berhubungan secara signifikan dengan insomnia preklinis-klinis.
Kesimpulan: Prevalensi insomnia preklinis-klinis adalah 55.5% di antara pekerja RS dengan pola kerja gilir 3-rotasi. Indeks higiene tidur adalah faktor paling dominan terkait dengan insomnia (ROsesuaian 8.84).
Background: A study in the Norwegian Hospital (2012) found 67.7% of nurses with 3-rotational shift work patterns had insomnia. Many studies exist on shift work and it’s association with health, there fore recommended shift patterns are available, but still other patterns are implemented, including among hospital workers. Irregular shift work patterns have a greater risk of insomnia. This study aims to determine association of 3-rotational shift work patterns with insomnia in hospital workers.
Method: This study used a cross-sectional comparative design. Secondary data from 234 hospital workers with regular and irregular 3-rotational shift work patterns were included in the study, who meet the inclusion criteria. Variables analyzed were individual factors, like age, gender, marital status and sleep hygiene also occupational factors, like profession, work period and work unit.
Results: The prevalence of clinical insomnia in hospital workers with 3-rotational shift work patterns was 29.9%. When light insomnia (pre-clinical) were included, the prevalence of insomnia was 55.5%. Variables associated with light - severe insomnia were: 3-rotational shift work patterns (ORadj 0.34; 95% CI 0.18 - 0.66), side jobs (ORadj 0.46; 95% CI 0.22 - 0.99), sleep hygiene index (ORadj 8.84; 95% CI 4.41 - 17.74). Other variables were not significantly related to insomnia.
Conclusion: Prevalence of insomnia preclinical - clinical was 55.5% among hospital workers with 3-rotational shift work. Sleep hygiene index is the most dominant factor associated with insomnia (ORadj 8.84). "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T58917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Sustana Safitri
"Salah satu bentuk hazard adalah pola kerja/istirahat dan waktu kerja. Diklasifikasikan sebagai salah satu jenis hazard karena pola kerja berpotensi menimbulkan gangguan irama kerja dan istirahat pada manusia terutama pada pekerja shift malam. Sebagai salah satu akibat negatif dari pola kerja terutama pola shift, kelelahan kerja merupakan keluhan umum pada populasi pekerja. Hampir 20% dari populasi pekerja melaporkan gejala yang termasuk dalam kelelahan kerja . Sedangkan kelelahan kerja sendiri mempunyai efek negatif pada safety, kesehatan dan pembiayaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kelelahan pada karyawan perusahaan migas X Kalimantan Timur dan hubungan antara kelelahan dengan pola kerja, umur, lama bekerja, jenis pekerjaan, jam kerja, indeks massa tubuh dan kondisi kesehatan untuk dapat diambil langkah - langkah dan upaya mitigasi. Desain penelitian ini adalah penelitian cross sectional dan pengukuran kelelahan dilakukan dengan menggunakan 2 metode yaitu subjective feeling fatigue dengan menggunakan kuesioner Fatigue Assesment Scale (FAS) dan alat pengukur kecepatan reaksi reaction time.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosentase kelelahan bervariasi antara 33% sampai dengan 88%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa jam kerja adalah faktor yang berhubungan dengan kelelahan sedangkan faktor pola kerja, umur, lama bekerja, jenis pekerjaan, indeks massa tubuh dan kondisi kesehatan tidak berhubungan. Analisis multivariat pada menunjukkan bahwa faktor jenis kerja, usia dan jam kerja adalah faktor - faktor yang dominan berpeluang mempengaruhi kelelahan. Perlunya dilakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai kelelahan kerja dengan mempertimbangkan faktor independen lain seperti faktor lingkungan dan tanggung jawab. Pemanfaatan waktu istirahat dengan baik, pengaturan waktu kerja, pengelolaan lingkungan kerja, program olah raga dan pemeriksaan kesehatan secara berkala merupakan usaha - usaha yang dapat dilakukan untuk penegelolaan keleleahan kerja di lokasi kerja.

One type of hazard is work/ rest pattern. It is classified into one type of hazard since the work pattern has potential to disturb working and rest rhythm for human being especially for night shift workers. As one of negative impacts of working pattern especially shifts work, fatigue is general complaint from workers population. Almost 20% of the worker`s population reporting fatigue symptom. Fatigue itself has negative effects on safety, health and cost.
The purposes of this research are in order to know fatigue condition of employees who work at oil and gas company X East Kalimantan and the relationship between fatigue and working pattern, age, working tenure, working type, working hour, body mass index and illness for taking necessary and mitigation actions. The research design is cross sectional and fatigue measurement using 2 methods i.e. measuring subjective feeling fatigue with Fatigue Assessment Scale (FAS) questionnaire and measuring reaction time.
The result showed that percentage of worker with fatigue is varying from 33% up to 88%. Working hour is the only independent factor which has relationship with fatigue among other factors such as working pattern, age, working tenure, working type, body mass index and illness. Multivariate analysis showed that working type, age and working hour are dominant factors which are contributing to fatigue. Conduct further research on fatigue using other independent factors such as environment and responsibility. Optimize rest and break time, working time arrangement, working environment management, fitness and sport program and annual medical program are mitigation programs for fatigue management on site."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T41330
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 >>