Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Mustari
"ABSTRAK
Penulis dalam jurnal ini akan membahas salah satu pengajian bertarekat Amaliyah yang berada di Majelis zikir as-Samawat al-Maliki tepatnya di daerah Kembangan, Jakarta Barat. Pendiri Majelis as-Samawat al-Maliki adalah Syaikh KH. Sa rsquo;adih al-Batawy. Pada saat pendirian majelis zikir as-Samawat al-Maliki ini dianggap berbeda pada tarekat pada umumnya, tarekat Amaliyah tidak memiliki silsilah langsung yang terhubung ke Rasulullah. Hal-hal yang penulis ingin bahas dalam jurnal ini yaitu sejarah munculnya tarekat Amaliyah di majelis zikir as-Samawat, silsilah guru tarekat Amaliyah, cara persebaran tarekat Amaliyah, pendiri tarekat Amaliyah yang berada di majelis zikir as-Samawat al-Maliki di Kembangan, Jakarta Barat. Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk mendeskripsikan tarekat Amaliyah beserta amalan-amalannya yang berada di majelis zikir As-Samawat Kembangan Jakarta Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah metode penulisan kualitatif melalui wawancara dan studi kepustakaan. Kesimpulan dari penelitian dalam jurnal ini adalah Amaliyah merupakan tarekat baru, walaupun tarekat Amaliyah bersifat baru namun sudah banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Hal itu dikarnakan metode zikir dan program pengobatannya yang digunakan tarekat Amaliyah ini tidak terlalu ekstrim dan sangat membantu bagi masyarakat Indonesia.

ABSTRACT
The author in this journal will discuss one of the Amaliyah inspired studies that are in the Assembly of dhikr as Samawat al Maliki precisely in Kembangan, West Jakarta. The founder of the Assembly as Samawat al Maliki is Shaykh KH. Sa 39 adih al Batawy. At the time of the establishment of the As Samawat al Maliki Assembly is considered different in the tariqa in general, the Amaliyah tariqa has no direct pedigree connected to the Messenger of Allah. Things that the author wants to discuss in this journal is the history of the emergence of the Amaliyah tarekat in the assembly of dhikr as Samawat, the lineage of the Amaliyah tariqa teacher, the way of the distribution of the Amaliyah congregation, the founder of the Amaliyah tariqa located in the assembly of dhikr as Samawat al Maliki in Kembangan, Jakarta West. The purpose of this journal is to describe the Amaliyah tarekat and its deeds in the assembly of dhikr As Samawat Kembangan West Jakarta. The method used by the authors in this study is the method of qualitative writing through interviews and literature study. The conclusion of the research in this journal is that Amaliyah is a new tarekat, although the Amaliyah tariqa is new but has been in great demand by the people of Indonesia. It was dikarnakan method of remembrance and treatment program used by Amaliyah tariqa is not too extreme and very helpful for the people of Indonesia."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Farda Fadilatul Alfaieni
"Penelitian ini berkaitan dengan kritik sastra feminis yaitu kajian mengarahkan pada isu perempuan. Persoalan perempuan pada saat ini dapat dihadirkaan melalui gambaran perempuan di kehidupan masyarakat. Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini mengenai bagaimana citra perempuan Jawa dalam novel Ontran-Ontran Sarinem karya Tulus Setiyadi dan bagaimana relevansi perempuan dalam novel dengan perempuan ideal di Jawa. Tujuan dalam penelitian ini ialah memberikan gambaran citra perempuan Jawa dalam novel Ontran-Ontran Sarinem dengan implementasian citra perempuan ideal di Jawa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa teknik membaca, mencatat dan mengklasifikasi disertai menggunakan teknik showing dan telling. Hasil penelitian ini menyimpulkan beberapa hal yaitu (1) bahwa citra perempuan dalam novel terbagi menjadi dua yaitu aspek citra fisik dan non fisik. Citra fisik digambarkan tokoh utama Sarinem sebagai perempuan yang memiliki kecantikan yang menawan, pandai merawat diri serta memilik postur tubuh yang proposional. Selanjutnya citra non fisik Sarinem merupakan sosok perempuan yang pasrah, emosi, dan mudah tergoda apabila dilihat dari aspek lingkungan keluarga dan masyarakat. (2) Relevansi citra perempuan yang tergambar dengan perempuan Jawa di serat Suluk Residriya. Hal itu sebagai bahan pembelajaran bagi perempuan dalam menghadapi permasalahan, agar tidak mendekati perilaku buruk.

This research is related to feminist literary criticism, namely the study directs women's issues. Women's issues at this time can be presented through the description of women in people's lives. The problems that will be studied in this research are how the image of Javanese women in the novel Ontran-Ontran Sarinem by Tulus Setiyadi and how the relevance of women in the novel to the ideal woman in Java. The purpose of this study is to provide an overview of the image of Javanese women in the novel Ontran-Ontran Sarinem by implementing the image of an ideal woman in Java. This study used descriptive qualitative method. Data collection techniques include reading, recording and classifying techniques accompanied by showing and telling techniques. The results of this study conclude several things, namely (1) that the image of women in the novel is divided into two, namely aspects of physical and non-physical images. The physical image is described by the main character Sarinem as a woman who has charming beauty, is good at taking care of herself and has a proportional body posture. Furthermore, Sarinem's non-physical image is that of a woman who is submissive, emotional, and easily tempted when viewed from the aspects of the family and community environment. (2) The relevance of the image of women depicted with Javanese women in the Suluk Residriya fiber. This is a learning material for women in dealing with problems, so they don't approach bad behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Fitria Ramadani
"Penelitian ini mengkaji ajaran sufisme dalam budaya Jawa yang tercermin pada naskah Suluk Sandi Pratistha (SSP). Sufisme jawa dalam teks ini penting untuk dibahas karena memberikan ajaran atau tahapan dalam mencapai insan kamil atau kesempurnaan diri. Naskah SSP tersimpan dalam koleksi Mangkunegaran, dengan kode koleksi MN 316 A 66. Sebagai salah satu teks suluk yang berfungsi untuk memberikan ajaran keagamaan, filsafat, dan etika, SSP memuat ajaran sufisme Islam yang bersinggungan dengan kebudayaan Jawa. Maka dari itu masalah utama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana menyajikan teks naskah SSP agar dapat dipahami oleh pembaca? ; dan 2) Bagaimana ajaran sufisme Jawa terkandung dalam teks naskah SSP? Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan integrasi sufisme Jawa dalam teks naskah SSP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan filologi dan sufisme Jawa untuk mengkaji teks naskah SSP. Melalui analisis filologis, penelitian ini menyajikan teks naskah secara jelas dan mudah dimengerti oleh pembaca. Selain itu, penelitian ini juga mengeksplorasi ajaran sufisme Jawa yang terkandung dalam naskah SSP, termasuk konsep-konsep seperti distansi, konsentrasi, iluminasi, dan insan kamil yang mengacu pada pandangan Simuh (1995). Melalui praktik tersebut teks SSP menyediakan kerangka kerja komprehensif untuk mencapai perkembangan spiritual yang tinggi.

This study examines the teachings of Sufism in Javanese culture as reflected in the Suluk Sandi Pratistha (SSP) manuscript. Javanese Sufism in this text is important to discuss because it provides teachings or stages in achieving insan kamil or self-perfection. The SSP manuscript is stored in the Mangkunegaran collection, with collection code MN 316 A 66. As one of the suluk texts that functions to provide religious, philosophical and ethical teachings, SSP contains Islamic Sufism teachings that intersect with Javanese culture. Therefore, the main problems in this research are as follows: 1) How to present the SSP manuscript text so that it can be understood by readers; and 2) How are Javanese Sufism teachings contained in the SSP manuscript text? In line with the formulation of the problem, this research aims to explain the integration of Javanese Sufism in the SSP manuscript text. The method used in this research is a qualitative method with a philological approach and Javanese Sufism to study the SSP manuscript text. Through philological analysis, this research presents the manuscript text clearly and easily understood by readers. In addition, this study also explores the teachings of Javanese Sufism contained in the SSP manuscript, including concepts such as distancing, concentration, illumination, and insan kamil that refer to the views of Simuh (1995). Through these practices the SSP text provides a comprehensive framework for achieving high spiritual development."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nancy Florida
"The article contributes an excerpt from the Karaton Surakarta poet Ronggasasmita’s Suluk Kutub (also known as Suluk Samsu Tabriz) along with an annotated translation of the text into English. Suluk Kutub is one of the metaphysical poems that belong to this Sufi poet’s Suluk Acih, a text that he compiled in Aceh in 1815. The poem is a Javanese rendition of the meeting of Jalaluddin Rumi (Jav. Mulana Amir Kaji Rum) with his beloved, Shamsuddin Tabrizi (Jav. Samsu Tabriz). The commentary forms a short meditation on, and guide to, the specific practices of translating Javanese poetry into English – performed in part in dialogue with Ronggasasmita."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
909 UI-WACANA 22:3 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wiradikrama
"Naskah ini berisi salinan beberapa teks suluk, termasuk diantaranya Suluk Wujil, Suluk Linglung, dan lain-lain, diturun dari naskah KBG 671. Walaupun keterangan di luar teks menyebutkan judul Suluk Gatholoco, namun ternyata teks ini tidak ditemukan dalam naskah.
Kolofon pada teks Suluk Wujil menyebutkan hari Rabu Legi, 23 Rajab, Dal 1751 (24 Maret 1824). Tarikh tersebut kemungkinan menunjukkan saat penyalinan naskah babon terdahulu. Suluk Linglung juga terdapat kolofonnya, menyatakan naskah disalin pada tanggal 23 Januari 1888 oleh WIradikrama, seorang abdidalem di Kasepuhan. Tarikh tersebut adalah tarikh penyalinan KBG 671.
Suluk Wujil menceritakan ajaran Pangeran Wahdat kepada seseorang bernama Wujil tentang agama Islam yang sesungguhnya. Ajaran tersebut berkaitan dengan tasawuf Islam. Selain itu juga diuraikan tentang ajarah Seh Malaya mengenai wayang Pandawa dan Kurawa dengan symbol keislaman.
Suluk Linglung juga menceritakan hal-hal yang berkaitan dengan tasawuf Islam, seperti uraian tentang napi isbat, napi nakirah, napi jinis, dan lain-lainnya.
Suluk Wujil, yang konon dikarang oleh Sunan Bonang (Pigeaud 1968:493), telah dibicarakan dalam Poerbatjaraka 1938 dan Paterson 1985. Naskah lain berisi teks Suluk Wujil adalah LOr 8620 yang juga merupakan salinan dari KBG 54. Tentang Suluk Wujil ini periksa juga YKM/W.311, SMP/MN.314.14, Rp.326.14, dan LOr 8620.
"
[s.l.]: [s.n.], [s.a.]
PW.134-A 18.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Iik Idayanti
"Tesis ini membahas tentang Serat Samud. Teks ini termasuk karya sastra saduran Melayu, berjudul Hikayat Seribu Masail. Selain itu, teks ini termasuk dalam karya sastra Jawa berjenis suluk. Isi teks tentang beragam ajaran Islam, antara lain akhirat, surga, neraka, kiamat, dan sebagainya. Dari penelusuran naskahnya, diketahui ada 22 naskah yang membahas tentang Serat Samud yang tersebar di Indonesia dan Belanda. Dari 22 naskah tersebut, hanya satu naskah yang dijadikan teks suntingan, yaitu Naskah L (St.80). Agar teks dapat dipahami, maka disajikan juga terjemahan teksnya.

The thesis talks about Serat Samud which is one of Malay adapted literature, (Hikayat Seribu Masail). This text is also included in suluk literature. The text discusses Islamic lesson, such as afterlife, heaven, hell, doomsday, etc. There are 22 manuscripts about Serat Samud found in Indonesia and the Netherland. One of the manuscripts, which is L (St.80), will be made into a text edition. Text translation will be applied in order to make it understandable."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28709
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Menurut catatan Pigeaud di h.i, naskah ini berisi berbagai macam teks, yaitu: 1. Kitab Johar Mungkin (h.1-6); 2. Suluk Acih atau Kitab Akya Ngulumudin (6-21); 3. Teks tanpa judul, menceritakan wejangan ngelmu yang diterima oleh Sunan Kalijaga (21-56); 4. Samsu Tabarit atau Wali Kutub (56-72); 5. Martabat Sanga (72-86); 6. Suluk Bayan Mani (86-89); 7. Mani Arki dab Pambekaning Para Guru (89-112); 8. Nukat Gaib (112-124); 9. Teks tanpa judul, menerangkan tentang roh (124-129); 10. Teks tanpa judul, menerangkan tentang rasa, wujud Tuhan dan isi kitab Bayan Mani, Johar Mungkin, Bayan Maot, dan Sirul Ustat. Teks diakhiri dengan Musyawarah para wali tentang ilmu makrifat (129-149); 11. Teks tanpa judul, menerangkan tentang sebutan Allah (149-154); 12. Rasa Sejati (154-161); 13. Suluk Sangkan Paran (161-164); 14. Teks tanpa judul, menerangkan tenatng konsep kawula gusti dan martabat pitu (164-169); 15. Suluk Peksi (169-176); 16. Serat Kidungan (176-204); 17. Piwulang Sae (204-230); 18. Buk Donga Basmah, berisi berbagai macam doa-doa seperti doa memandikan bayi, memendam ari-ari/placenta dan doa basmah.
Keterangan penyalinan hanya ditemukan dalam salah satu teks yang berjudul Akya Ngulumudin, yaitu disalin pada hari Jumat, tanggal 7 Rabingulawal, Je 1742, atau 18 Februari 1815.
Naskah ini dibeli Pigeaud dari Van der Gracht pada tanggal 1 Juli 1930, dan telah dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra pada bulan November 1930 (terlampir)"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.130-NR 97
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan naskah campuran yang diberi judul Serat Wulang Warni-warni, berisi berbagai macam teks wulang yang mengajarkan berbagai hal berkaitan dengan mistik Islam. Berikut ini adalah teks-teks yang terdapat di dalam naskah: 1. Wulang Dalem PB IX (h.1-3); 2. Wedhatama (3-12); 3. Musawaratan Para Wali (12-34); 4. Kadis Saresmi (34-37); 5. Walidarma (38-40); 6. Paramayoga (46.131)
Di dalam teks (h.131) disebutkan kolofon yang berbunyi Rampunging panyerat wanci jam 1/2 6 sonten ing dinten Septu Kliwon kaping ... Jumadilawal tahun Jimakir 1850: Utawa kaping : ... Pebruwari 1920. Di dalam kolofon ini tidak disebutkan tentang nama penyalin dan tempat penyalinan. Namun demikian, melihat corak tulisan yang dipergunakan, tampaknya naskah ini berasal dari Surakarta.
Menurut keterangan di luar teks, naskah ini diperoleh Pigeaud dari Van der Gracht di Yogyakarta pada tanggal 16 Desember 1929, dan disalin oleh stafnya pada bulan Juli 1930. Pigeaud juga menyertakan daftar isi dari teks-teks yang ada seperti yang disebutkan di atas. Selain naskah yang disebutkan di atas, juga terdapat ringkasannya (terlampir, berupa petikan pada pertama dan pada terakhir), yang dibuat oleh Staf Pigeaud di Surakarta pada bulan Juli 1930.
Untuk keterangan tentang naskah-naskah yang berisi berbagai suluk atau piwulang, lihat deskripsi naskah FSUI/PW.99"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.179-NR 68
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah yang diberi judul Suluk Warni-warni ini, berisi berbagai macam teks, yaitu: 1. Cabolek (h.1-14); 2. Wulang Dalem PB IX (15-31); 3. Bima Suci (41-47); 4. Bayan Mani (47-48); 5. Johar Mungkin (48-52); 6. Wicara Keras (52-60); 7. Sambungan Bima Suci (61-68); 8. Amongraga petikan Centhini (81-103); 9. Suluk Nabi (121-135); 10. Walisana (135-176); 11. Seh Ngabdul Salam (194-260); 12. Raosing Ngelmi dengan mengambil cerita wayang tentang pertikaian antara Pandawa dengan Kurawa (262-313); 13. Sambungan Suluk Seh Ngabdul Salam (356-368).
Dalam naskah ini terutama teks Bima Suci, ditemukan keterangan saat penyalinan, yaitu pada tanggal 12 Mei 1930 di SUrakarta (h.45), oleh R. Jayasaputra ajaran Sunan Pakubuwana IX ini ditulis oleh R. Ng. Ranggawarsita.
Pigeaud membeli naskah ini dari R. Jayasaputra di Surakarta, pada bulan Mei-Juli 1930. Naskah ini juga telah dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra pada bulan November 1930"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.128-NR 84
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Masning Salamah
"Suluk merupakan karya sastra Jawa yang memuat informasi mengenai konsep-konsep serta berisikan ajaran mistik Islam atau tasawuf. Bagian terakhir dari Naskah Kitab Duryat, yang disebut Suluk Linglung Sunan Kalijaga, ditulis dalam huruf Arab pegon dan berbahasa Jawa. Bagian terakhir naskah ini berbentuk tembang macapat mengenai kehidupan Sunan Kalijaga. Bagian ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan ditulis dalam bahasa Latin oleh tim Balai Pustaka pada tahun 1993. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan bahwa ajaran Islam di Jawa pada masa SLSK merupakan gabungan ajaran Jawa-Islam-Hindu-Buddha. Hal itu memberikan gambaran bahwa Islam yang dijalankan oleh masyarakat Jawa pada masa itu merupakan gabungan kejawaan, keislaman, kehindu-buddhaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Kemudian pendekatan yang digunakan adalah pendekatan filosofis hermeneutik untuk menganalisisnya. Hasil dari penelitian ini ditemukan gabungan mistisisme Jawa-Islam-Hindu-Buddha dalam teks SLSK yang ditunjukan dari beberapa bait yang berisi mengenai upaya menjauhi dan menahan segala nafsu duniawi untuk mencapai penyatuan dengan Tuhan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat gabungan mengenai mistisisme Jawa-Islam-Hindu-Buddha yang dibuktikan dengan cara mencapai keadaan mistis.

Suluk is a Javanese literary work that contains information about concepts and includes Islamic mystical teachings or Sufism. The final part of the Manuscript of the Duryat Book, called Suluk Linglung Sunan Kalijaga, is written in Arabic Pegon script and in the Javanese language. This last part of the manuscript takes the form of macapat poetry about the life of Sunan Kalijaga. It was later translated into Indonesian and written in Latin script by a team from Balai Pustaka in 1993. This study aims to provide knowledge that Islamic teachings in Java during the time of SLSK were a combination of Javanese-Islamic-Hindu-Buddhist teachings. This illustrates that the practice of Islam by the Javanese community at that time was a blend of Javanese, Islamic, Hindu, and Buddhist elements. The method used in this study is a qualitative descriptive method with literature study techniques. The approach used is a philosophical hermeneutic approach for analysis. The results of this study found a combination of Javanese-Islamic-Hindu-Buddhist mysticism in the SLSK text, as indicated by several verses that discuss the effort to avoid and restrain all worldly desires to achieve union with God. The conclusion of this study is that there is a combination of Javanese-Islamic-Hindu-Buddhist mysticism, as evidenced by the ways to achieve a mystical state."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>