Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adia Roos Febransyah
"Sungai Gajahwong merupakan salah satu sungai utama yang mengaliri kecamatan Umbulharjo dan Kotagede di Kota Yogyajakarta. Penggunaan lahan di kedua kecamatan tersebut paling besar untuk kebutuhan perumahan, perusahaan, dan pertaniaan serta pertumbuhan lahan jasa sehingga mempengaruhi peningkatan produksi air limbah. Penelitian lebih lanjut dilakukan untuk menganalisa status pencemaran Sungai Gajahwong menggunakan nilai indeks pencemaran dan STORET menurut standar baku mutu Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001. Kualitas air Sungai Gajahwong dianalisis menggunakan data sekunder Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, dengan 4 titik pengujian di Balirejo, Gembiraloka, Logathok, dan Tegal Gendu, parameter yang digunakan, yaitu TSS, BOD, COD, nitrat, dan fosfat. Hasil penelitian menunjukkan perhitungan status mutu air Sungai Gajahwong tahun 2019 dengan metode STORET hasilnya tercemar berat dan sedang untuk peruntukan air kelas I dan II. Konsentrasi TSS dan fosfat air Sungai Gajahwong bagian tengah dari Balirejo ke Tegal Gendu semakin meningkat. Sedangkan, konsentrasi nitrat dari Balirejo ke Tegal Gendu semakin menurun. Untuk konsentrasi COD dari Balirejo ke Gembiraloka menurun dan dari Gembiraloka hingga ke Tegal Gendu meningkat. Konsentrasi BOD air Sungai Gajahwong bagian tengah dari hulu ke hilir bersifat naik turun. Beberapa rekomendasi pengendalian pencemaran air Sungai Gajahwong yang dapat dilakukan adalah pengawasan perizinan pembuangan limbah industri, penataan IPAL komunal, dan pengolahan limbah air sungai dengan lahan basah buatan.

Gajahwong River is one of the main river that flows in Umbulharjo and Kotagede Sub District in Yogyakarta City. The land utilization in both Subdistricts is mainly used for housing, industry, agriculture alongside with commercial land purposes thus increases the production of waste water. Further research is needed to analyze the water quality status of Gajahwong River using the Pollution Index and STORET method based on the standard value stated in Peraturan Pemerintah No. 82/2001. The water quality status of Gajahwong River is analyzed by secondary data from Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta City with 4 sampling points in Balirejo, Gembiraloka, Logathok, and Tegal Gendu. The parameters used is TSS, BOD, COD, nitrate and phosphate. The result showed the measurement of water quality status with STORET method is heavily and moderately polluted for water category I and II. The TSS and phosphate concentration in the middle reach of Gajahwong River from Balirejo to Tegal Gendu increases. The nitrate concentration from Balirejo to Tegal Gendu decreases. The COD concentration from Balirejo to Gembiraloka decreases meanwhile from Gembiraloka to Tegal Gendu increases. The BOD concentration in the middle part of Gajahwong River from hulu to hilir fluctuates. Several recommendations for water contamination control in Gajahwong River is permit control for industrial wastewater disposal, communal wastewater treatment plan, and river wastewater treatment with constructed wetlands."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ravindra Pranamya
"Pencemaran dan degradasi kualitas air menjadi tantangan utama dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan terkait air bersih dan sanitasi. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan meningkatkan pelestarian kualitas air dan pengelolaan sumber daya air. Berdasarkan RISPAM UI, Danau Mahoni berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi sumber air baku. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsentrasi bakteri enterococcus di Danau Mahoni, memodelkan dengan sistem dinamik menggunakan aplikasi Vensim, dan menganalisis skenario intervensi untuk meningkatkan kualitas air Danau Mahoni sebagai rencana lokasi sumber air baku. Konsentrasi bakteri enterococcus diuji dengan metode filtrasi membran dengan media Slanetz and Bartley agar dan dengan pengujian secara triplo. Hasil penelitian menunjukkan rentang konsentrasi bakteri enterococcus untuk titik inlet permukiman adalah sebesar (5,76 ± 0,05) × 103 – (5,83 ± 0) × 104 CFU/100 mL, untuk titik inlet Agathis adalah sebesar (3,96 ± 1.68) × 103 – (7,2 ± 0.7) × 104 CFU/100 mL, serta untuk segmen 1, 2, dan 3 berturut-turut adalah (2,98 ± 0,75) × 102 – (4,3 ± 0,55) × 103 CFU/100 mL, (6,12 ± 3.25) × 102 – (1,22 ± 0.06) × 104 CFU/100 mL, serta (16 ± 0) × 10 – (1,24 ± 0.15) × 104 CFU/100 mL. Simulasi pemodelan yang dilakukan di segmen 1, 2, dan 3 secara berturut-turut menghasilkan nilai konsentrasi sebesar 2,59 × 103 – 2,39 × 104 CFU/100 mL, 3,7 × 102 – 5,47 × 103 CFU/100 mL, serta 1,64 × 102 – 4,96 × 103 CFU/100 mL. Hasil validasi model menggunakan metode MAPE menunjukkan nilai sebesar 21,31% dan masuk dalam klasifikasi wajar. Tiga skenario dirumuskan guna memperbaiki kualitas air Danau Mahoni, yakni skenario 1 dengan merancang waste stabilization pond di bagian selatan Fakultas Vokasi Universitas Indonesia dan dengan efisiensi penyisihan sebesar 3,74 Log atau sebesar 99,98% untuk titik inlet permukiman, skenario 2 dengan merancang IPAL di bagian barat Gedung Baru Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia dan dengan efisiensi penyisihan sebesar 4,68 Log atau sebesar 99,996% pada titik inlet Agathis, serta skenario 3 dengan merancang dari kombinasi skenario 1 dan skenario 2 yang mampu menyisihkan bakteri enterococcus di sepanjang segmen Danau Mahoni sebesar dengan total efisiensi penyisihan sebesar 4 Log atau sebesar 99,99%.

Pollution and degradation of water quality are major challenges in achieving sustainable development goals related to clean water and sanitation. One way to address these issues is by enhancing water quality conservation and water resource management. According to RISPAM UI, Lake Mahoni has the potential to be utilized as a raw water source. This research aims to identify the concentration of enterococcus bacteria in Lake Mahoni, model it using a dynamic system with the Vensim application, and analyze intervention scenarios to improve the water quality of Lake Mahoni as a planned raw water source location. The concentration of enterococcus bacteria was tested using the membrane filtration method with Slanetz and Bartley agar media and tested in triplicate. The research results show that the range of enterococcus bacteria concentration for the domestic waste inlet point is (5,76 ± 0,05) × 103 – (5,83 ± 0) × 104 CFU/100 mL, for the Agathis inlet point is (3,96 ± 1,68) × 103 – (7,2 ± 0,7) × 104 CFU/100 mL, and for segments 1, 2, and 3 respectively are (2.98 ± 0.75) × 102 – (4.3 ± 0.55) × 103 CFU/100 mL,(6,12±3,25)×102 –(1,22±0,06)×104 CFU/100mL,and(1,6±0)×102 –(1,24± 0,15) × 104 CFU/100 mL. The simulation modeling conducted in segments 1, 2, and 3 respectively produced concentration values of 2,59 × 103 – 2,39 × 104 CFU/100 mL, 3,7 × 102– 5,47 × 103 CFU/100 mL, and 1,64 × 102 – 4,96 × 103 CFU/100 mL. Model validation results using the MAPE method showed a value of 21,31%, which is classified as reasonable. Three scenarios were formulated to improve the water quality of Lake Mahoni: scenario 1 involves designing a waste stabilization pond in the southern part of the Vocational Faculty of the University of Indonesia with a removal efficiency of 3,7 Log or 99,98% for the domestic waste inlet point; scenario 2 involves designing a WWTP in the western part of the New Building of the Faculty of Administrative Sciences of the University of Indonesia with a removal efficiency of 4,68 Log or 99,996% at the Agathis inlet point; and scenario 3 involves a combination of scenarios 1 and 2, capable of removing enterococcus bacteria along the segments of Lake Mahoni with a total removal efficiency of 4 Log or 99,99%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Frasti Agriani
"Sempadan sungai merupakan kawasan perlindungan setempat yang memiliki peran dan fungsi sebagai pengontrol kuantitas dan kualitas air dengan vegetasi khusus yaitu vegetasi riparian. Penelitian ini akan membahas hubungan antara perubahan penggunaan tanah di sempadan Ci Liwung segmen Depok-Jakarta dengan Kualitas Air tahun 2001-2012. Data kualitas air yang digunakan berasal dari hasil pemantauan BPLHD DKI Jakarta dan Jawa Barat yang berjumlah 8 titik pantau. Sementara data penggunaan tanah sempadan diperoleh dari hasil pengolahan data BPN DKI Jakarta dan Kota Depok Menggunakan ArcGIS 10.0. Dari hasil analisis hubungan secara spasial dan temporal maka diperoleh kesimpulan bahwa perubahan luas permukiman di sempadan Ciliwung segmen Depok-Jakarta berbanding lurus dengan kualitas airnya.

Riparian area is a local protection who has the role and function as water quantity and quality control with special vegetation called riparian vegetation. This research will discuss the relationship between land use change in the riparian segment Ciliwung Depok-Jakarta with Water Quality 2001-2012. Water quality data that used comes from the results of the monitoring BPLHD Jakarta and West Java, amounting to 8 monitoring points. While the riparian of land use data obtained from the data processing BPN Jakarta and Depok City using ArcGIS 10.0. From the analysis of the spatial and temporal relationships it could be concluded that extensive changes settlements in riparian Ciliwung Depok-Jakarta segment is directly proportional to the quality of the water."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar A. Yusuf
"Dalam rangka pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran di badan air seperti di sungai, diperlukan besaran beban pencemar berbagai sumber untuk setiap ruas sungainya. Beban pencemar peternakan merupakan hasil kali jumlah hewan ternak dengan nilai satuan beban pencemaran limbahnya. Pada saat ini masih menggunakan nilai satuan beban pencemar limbah dari negara maju seperti Amerika Serikat yang sebenarnya kurang cocok kondisinya. Penelitian ini menghasilkan nilai satuan beban pencemar limbah untuk berbagai jenis hewan ternak baik untuk per-kg berat ternaknya ataupun limbah per-ekor hewan ternak acuan yang berdasarkan berat rata-rata populasi untuk berbagai jenis hewan ternaknya. Metode penelitian yaitu dimulai dengan melakukan inventarisasi dan identifikasi tipologi sumber pencemar yang kemudian melakukan pengukuran langsung limbah untuk berbagai jenis hewan ternak pada lokasi yang mewakili tipologi jenisnya. Sebagai hypothesis, nilai satuan beban pencemar limbah hewan ternak yang ada di negara maju kurang cocok untuk diadopsi sepenuhnya dikarenakan perbedaan berat hewan ternak, makanan serta pengelolaan limbahnya. Hasil penelitian mendapatkan besaran potensi nilai satuan beban pencemar limbah hewan ternak dipengaruhi oleh; jenis makanan dan pola pengelolaan limbahnya, dan selanjutnya dalam hitungan potensi beban pencemaran efektif yang akan masuk ke badan air penampung seyogianya memperhitungkan pengaruh musim. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa nilais atuan beban pencemar ternak dan metode perhitungan potensi beban pencemar sesuai dengan tipologi hewan ternak dan pengelolaannya dapat digunakan di seluruh Indonesia."
Bandung: Badan penelitian dan pengembangan Kementerian pekerjaan Umum, 2014
620 JSDA 10:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Said Karim
"Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy adalah salah satu dari enam DAS kritis dan prioritas penanganan yang terdapat di Provinsi Jawa Barat. Sub-DAS Citanduy Hulu dengan luas 270.918,26 ha terdapat permasalahan sedimen dan penurunan kualitas air yang semakin hari semakin meningkat, sehingga memicu permasalahan lain seperti banjir, kekeringan dan kekurangan air baku serta permasalahan kesehatan penduduk sekitar yang memanfaatkan aliran air Sungai Citanduy. Studi ini menerapkan Model Soil and Water Assessment Tool (SWAT) dengan menggunakan data historis aliran dan meteoroli untuk mengevaluasi kondisi sedimentasi Sub-DAS Citanduy Hulu sekaligus menyusun strategi pengendalian sedimen dengan menggunakan bangunan pengendali sedimen. Kalibrasi model dilakukan secara manual dengan metode coba-coba. Hasil kalibrasi menunjukkan 13 parameter yang sensitif terhadap debit aliran dan sedimen. Berdasarkan hasil perhitungan model SWAT diperkirakan volume sedimen di outlet Sub-DAS Citanduy Hulu sebesar 81.351.783,23 ton/tahun. Sedimen di outlet Sub-DAS Citanduy Hulu ini dapat direduksi hingga mencapai 29.557.556 ton/tahun atau menurun lebih dari 64% dengan menggunakan check dam sebagai bangunan pengendali sedimen."
Bandung: Kementrian Pekerjaan Umum, 2014
627 JTHID 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Haekal
"Penelitian ini memprediksi kualitas air Sungai Ciliwung berdasarkan parameter pH hasil pemantauan Online Monitoring menggunakan dua model Deep Learning yaitu Convolutional Neural Network (CNN) dan Long Short-Term Memory (LSTM). Parameter input adalah pH dengan tiga skenario kombinasi yaitu waktu ganjil (t, t-1, t-3, t-5), genap (t, t+2, t-4, t-6) dan waktu berurutan (t, t-1, t-2, t-3) dengan target pH pada t+1, t+2 dan t+3. Parameter model adalah Optimizer dengan Adaptive Moment (Adam) sebagai Optimizer, aktivasi menggunakan Rectified Linear Unit (ReLU) dengan jumlah Epoch 500, dan Loss menggunakan Mean Squared Error (MSE). Kriteria Evaluasi menggunakan Coefficient of Determination (R2 ), Root Mean Squared Error (RMSE), Mean Absolute Error (MAE), dan Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Hasil pemodelan menunjukkan selisih terendah antara pH riil dengan pH prediksi adalah 0 dan tertinggi 0,79. Pada model CNN, dari 9 nilai R2 ada 7 yang mendekati nilai 1, artinya persamaan regresi sesuai antara nilai variabel dependen dengan variabel independen, dan 2 mendekati nilai 0 yang artinya persamaan regresi tidak sesuai antara nilai variabel dependen dengan variabel independen. Selanjutnya, dari 9 nilai MAPE terdapat 5 nilai yang menunjukkan model prediksi baik, sisanya berada dalam rentang model prediksi cukup. Pada model LSTM, ada 8 dari 9 R2 yang memiliki nilai mendekati 1 dan hanya 1 yang mendekati 0. Selanjutnya, 6 dari 9 MAPE berada dalam rentang model prediksi baik, sisanya berada dalam rentang model prediksi cukup. Dari hasil penelitian diketahui bahwa semakin jauh titik prediksi yang di tuju maka relasi antara pH riil dengan pH prediksi semakin lemah. Ini ditunjukan oleh nilai R2 semakin kecil pada t+3 untuk semua parameter input. Dari hasil di atas disimpul bahwa Model LSTM dan CNN dapat digunakan untuk memprediksi kualitas air sungai Ciliwung berdasarkan parameter pH karena mayoritas nilai R2 mendekati 1, MAPE sebagian besar berada dalam model prediksi kelompok baik. Di antara dua model yang digunakan, model LSTM lebih baik dari pada model CNN karena memiliki nilai R2 yang mendekati 1 dan MAPE pada model prediksi baik lebih banyak.

This research predicts the water quality of the Ciliwung River based on pH parameters from Online Monitoring using two Deep Learning models, namely Convolutional Neural Network (CNN) and Long Short-Term Memory (LSTM). The input parameter is pH with three combination scenarios, namely odd times (t, t-1, t-3, t-5), even (t, t+2, t-4, t-6) and sequential times (t, t -1, t-2, t-3) with pH targets at t+1, t+2 and t+3. The model parameters are Optimizer with Adaptive Moment (Adam) as Optimizer, activation uses Rectified Linear Unit (ReLU) with a number of Epochs of 500, and Loss uses Mean Squared Error (MSE). Evaluation criteria use Coefficient of Determination (R2), Root Mean Squared Error (RMSE), Mean Absolute Error (MAE), and Mean Absolute Percentage Error (MAPE). The modeling results show that the lowest difference between real pH and predicted pH is 0 and the highest is 0.79. In the CNN model, of the 9 R2 values there are 7 that are close to 1, meaning that the regression equation matches the value of the dependent variable and the independent variable, and 2 are close to 0, which means that the regression equation does not match the value of the dependent variable and the independent variable. Furthermore, of the 9 MAPE values, there are 5 values that indicate a good prediction model, the rest are in the range of a sufficient prediction model. In the LSTM model, there are 8 out of 9 R2 which have values close to 1 and only 1 which is close to 0. Furthermore, 6 out of 9 MAPEs are in the good prediction model range, the rest are in the fair prediction model range. From the research results, it is known that the further away the prediction point is, the weaker the relationship between real pH and predicted pH. This is shown by the R2 value getting smaller at t+3 for all input parameters. From the results above, it can be concluded that the LSTM and CNN models can be used to predict the water quality of the Ciliwung River based on the pH parameter because the majority of R2 values are close to 1, the MAPE is mostly in the good group prediction model. Between the two models used, the LSTM model is better than the CNN model because it has an R2 value that is close to 1 and the MAPE in the good prediction model is higher."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muslim Aminuddin
"Sungai Pesanggrahan dari karakteristik lebar sungainya merupakan sungai menengah. Kandungan kimia dan biologis air Sungai Pesanggrahan menunjukan bahwa Sungai Pesanggrahan sudah tercemar. Pencemaran air Sungai Pesanggrahan lebih besar ditemukan pada kawasan hilir, hal ini disebabkan menumpuknya senyawa-senyawa kimia yang bersumber dari limbah industri dan domestik. Daerah Aliran Sungai Pesanggrahan sebagian besar merupakan kawasan permukiman. Pembangunan kota di Daerah Aliran Sungai Pesanggrahan menjadi pengaruh besar terhadap penurunan kualitas air Sungai Pesanggrahan. Pembangunan tersebut paling besar terjadi pada periode 2004-2010. Lalu, pada periode 2010-2013 pembangunan lebih banyak pada perubahan struktur aliran Sungai Pesanggrahan, yaitu pada pelebaran dan pelurusan sungai. Kawasan pada Daerah Aliran Sungai Pesanggrahan banyak digunakan sebagai area industri ilegal, sehingga melanggar ketentuan tata ruang yang ada. Peran Pemerintah Kota Jakarta dalam menjaga kualitas air sungai yaitu pada fungsi pembangunan dan pengawasan bangunan-bangunan yang melanggal aturan. Hal ini merujuk pada pemberian izin dan terakhir pada penindakan terhadap pihak-pihak yang melanggar dan berperan dalam penurunan kualitas air Sungai Pesanggrahan.

The Pesanggrahan River from the characteristics its river width is an intermediate river. The chemical and biological content of Pesanggrahan River water shows that the Pesanggrahan River has been polluted. Water pollution in the Pesanggrahan River is greater in the downstream area, this is due to the accumulation of chemical compounds from industrial and domestic waste. Most of the Pesanggrahan Watershed are residential areas. City development in the Pesanggrahan Watershed has a major influence on the decline in the water quality of the Pesanggrahan River. The biggest development occurred in the period 2004-2010. Then, in the 2010-2013 period the development was more on the changes in the structure of the Pesanggrahan River flow, namely on river widening and straightening. The area in the Pesanggrahan Watershed is widely used as an illegal industrial area, thus violating existing spatial provisions. The role of the Jakarta City Government in maintaining river water quality is in the function of building and supervising buildings that violate the rules. This refers to the granting of permits and finally to prosecution of parties who violate and play a role in decreasing the quality of the Pesanggrahan River water."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T53944
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzan
"Situ Gede rentan terkena cemaran organik dan anorganik. Hal tersebut dikarenakan lahan di sekitar Situ Gede dijadikan pemukiman penduduk, tempat makan, dan tempat pemancingan ikan yang berdampak pada organisme perairan, khususnya fitoplankton. Keberadaan fitoplankton di perairan Situ Gede selain dipengaruhi dari masukan cemaran juga dipengaruhi secara tidak langsung oleh musim. Musim yang berbeda memiliki curah hujan berbeda, yang memengaruhi pengenceran dan pemekatan perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas perairan Situ Gede, Bogor, pada musim peralihan 1 (April 2019) dan musim peralihan 2 (Oktober 2019) menggunakan struktur komunitas fitoplankton. Pengambilan sampel fitoplankton dilakukan secara horizontal dan vertikal. Berdasarkan struktur komunitas fitoplankton, musim peralihan 1 dan musim peralihan 2 secara umum tergolong tercemar sedang. Kelimpahan fitoplankton tertinggi terdapat pada musim peralihan 2, yakni sebanyak 1912 sel/L. Indeks keanekaragaman fitoplankton pada musim peralihan 1 dan musim peralihan 2 bernilai 1,98 dan 1,68. Indeks kemeratan fitoplankton pada musim peralihan 1 dan musim peralihan 2 masing-masing bernilai 0,54 dan 0,50. Genus yang paling mendominasi pada kedua musim tersebut adalah Microcystis, dengan persentase masing-masing 51,17% dan 53,7%. Curah hujan pada musim peralihan 1 sebesar 670,8 mm, sedangkan curah hujan pada musim peralihan 2 sebesar 381,9 mm.
Situ Gede is susceptible to organic and inorganic contamination, because the area around Situ Gede is made into a residential area, eating area, and a place for fishing that impacts on aquatic organisms, especially phytoplankton. The presence of phytoplankton in Situ Gede waters is not only influenced by the pollutant, but also indirectly affected by season. Different seasons have different rainfall, which affects water dilution and concentration. This study aims to assess the water quality of Situ Gede, Bogor, in transition season 1 (April 2019) and the transition season 2 (October 2019) using phytoplankton community structure. Phytoplankton was sampled horizontally and vertically. Based on phytoplankton community structure, Situ Gede water in transition 1 and transition season 2 are generally classified as moderately polluted. The highest abundance of phytoplankton is in transition season 2 (1912 cells / L). Phytoplankton diversity indices in transition season 1 and transition season 2 is 1,98 and 1.68, respectively. Phytoplankton evenness indices in transition season 1 & transition season 2 is 0.54 and 0.50, respectively. The most dominant genus in both seasons was Microcystis, with percentages respectively 51.17% and 53.7%. Rainfall in transition 1 is 670.8 mm, while rainfall in transition 2 is 381.9 mm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiawan
"Air merupakan kebutuhan utama manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam memenuhi kebutuhan manusia, terdapat berbagai sektor industri yang menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan untuk menunjang kehidupan. Dalam produksinya, industri tersebut memiliki pabrik yang juga menggunakan air untuk produksi ataupun konsumsi. PT. SS yang berlokasi di Serang menjadi penyedia jasa pengolahan air bersih agar air yang didapatkan dari sumber air memiliki kualitas yang baik dan dapat digunakan oleh pabrik-pabrik di daerah tersebut. Dalam pelaksanaannya, debit yang dihasilkan tidak sesuai dengan perencanaan sehingga perlu dilakukan evaluasi untuk meninjau kuantitas dan kualitas air yang diproduksi oleh IPA 2 PT. SS agar dapat memenuhi kebutuhan air dengan baik. Tahapan evaluasi dilakukan dengan melakukan pengumpulan data primer dan sekunder, wawancara, dan observasi di lapangan. Kemudian membandingkan kinerja unit pengolahan berdasarkan data eksisting yang didapatkan dengan data yang telah diolah. Hasilnya akan menjadi bahan untuk mengevaluasi IPA 2 PT. SS dan merencanakan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja IPA. Dengan debit rencana 200 liter/detik, debit yang beroperasi optimal saat ini hanya berkisar antara 100-150 liter/detik. Hasil evaluasi menunjukkan terdapat beberapa kriteria yang sudah sesuai dengan parameter, namun terdapat beberapa kriteria yang belum sesuai. Dengan demikian, IPA 2 PT. SS dapat mencapai debit pengolahan 200 liter/detik dengan beberapa penyesuaian. Perlu adanya pembaruan standar baku mutu air dari Permenkes 416/1990 menjadi Permenkes 492/2010.

Water is a major human need, both directly and indirectly. In meeting human needs, there are various industrial sectors that produce products needed to support life. In production, the industry has factories that also use water for production or consumption. PT. SS, located in Serang, provides water treatment services so that the water obtained from water sources have good quality and can be used by factories in the area. In its implementation, the water produced is different with the design so it needs to be evaluated to review the quantity and quality of water produced by PT. SS in order to fulfill the water needs properly. The evaluation stage is carried out by collecting primary and secondary data, interviews, and field observations. Then the performance of the processing unit based on existing data obtained will be compared with the data that has been processed. The results will be used for evaluating WTP 2 of PT. SS and plan the steps that can be taken to optimize the performance of Water Treatment Plant. With a total discharge plan of 200 liter/second, the current operating optimal flow is only around 100-150 liter/second. The evaluation results show that there are several criteria that are in accordance with the parameters, but there are some criteria that are not appropriate. Thus, WTP 2 PT. SS can reach a processing discharge of 200 liters / second with some adjustments. There is a need to update water quality standards from Permenkes 416/1990 to Permenkes 492/2010."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridwan
"Keberadaan situ di perkotaan sangat penting terutama sebagai buffer ekosistem, rekreasi, keragaman hayati, pengendali banjir dan konservasi air. Ancaman dan kerentanan situ perkotaan semakin tinggi, seperti adanya penurunan kualitas dan kuantitas ekosistem, sehingga diperlukan upaya dalam konservasi situ perkotaan berupa pemeliharaan dan pengembangan. Situ Rawa Dongkal memiliki banyak potensi yang layak untuk menjadi destinasi wisata.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas air, lingkungan fisik, aspek pariwisata dan penyusunan strategi dalam merencanakan pengembangan destinasi wisata. Pendekatan dari penelitian ini adalah kuantitatif. Analisis yang dilakukan meliputi penilaian kualitas air, valuasi ekonomi, sosial dan daya tarik wisata. Hasil dari penelitian ini adalah kualitas air tercemar ringan dan masih sesuai baku mutu. Kualitas lingkungan panas dan kering. Aspek wisata, sosial dan ekonomi menujukkan layak untuk pengembangan. Rekomendasi strategi adalah Strength and Opportunity (SO) yakni dengan memanfaatkan kelebihan dan keunikan situ, revitaslisasi kawasan, promosi melalui media sosial, mempertegas peraturan daerah terkait pengelolaan situ.

The existence of situ in urban areas was very important, especially as a buffer for ecosystems, recreation, biodiversity, flood controlled and watered conservation. The threats and vulnerabilities getting higher, like decrease in the quality and quantity of ecosystems, therefore efforts were needed in urban situ conservation in the form of maintenance and development. Situ Rawa Dongkal had a lot of potential that deserves to became a tourist destination. The aim to analyze watered quality, physical environment, tourism aspects and strategize to development destinations. The approached was quantitative. The analysis carried out includes an assessment of watered quality, economic, social and tourist attractions. The result show still in accordance with quality standards. Environment quality was hot and dried. Tourism aspects indicate suitability for tourism development. The strategy recommendation was strength and opportunity (SO), by utilizing the advantages and uniqueness of the site, revitalization, promotion social media, emphasizing regulations in situ management."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   5 6 7 8 9 10 11 12 13   >>