Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laila Abdul Jalil
"Moluccas Islands which is rich of spices has become an appeal for the foreign trades to come make a trades of spices. The first foreign traders who visited the Moluccas Island are muslim Arab traders. The entry of Islam into Jaillolo is marked by the existence of ancient gravestone in the Village of Galala and Gam Lamo. This paper aims to describe the process of entry through the variatons of ancient gravestone in Jailolo. This preliminary study used descriptive method of analysis."
Yogyakarta: Balai Arkeologi D.I Yogyakarta, 2017
930 ARKEO 37:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Leon Lukhas Santoso
"Tingkat globalisasi yang tinggi mempengaruhi gaya hidup masyarakat yang cenderung menginginkan serba instan dan menyebabkan diet yang tidak sehat. Estimasi dari International Diabetes Federation menyatakan bahwa pada tahun 2035 diperkirakan akan terdapat 592 juta orang penderita diabetes melitus, dengan di Indonesia menjadi penyebab kematian nomor 3 pada tahun 2017. Pada penelitian ini, dilakukan perancangan produksi obat ekstrak daun sambung nyawa yang memiliki efek anti-hiperglikemik dan ekonomis. Tahapan penelitian ini dibagi menjadi 3 fase, yaitu simulasi interaksi zat aktif daun sambung nyawa terhadap protein penyebab hiperglikemik (11-beta-hidroksisteroid dehidrogenase-1; interleukin-1; dan protein tirosin fosfat), simulasi proses pembuatan obat ekstrak daun sambung nyawa dengan pelarut air, serta pemodelan reaksi enzimatik inhibisi non-kompetitif hasil obat hasil simulasi proses dengan besaran interaksi hasil simulasi interaksi zat aktif. Hasil penelitian memperlihatkan interaksi inhibisi zat aktif daun sambung nyawa (Asam p-hidroksibenzoat, asam p-hidroksinamat, kuersetin) dan obat standar (Metformin) terhadap protein penyebab hiperglikemik menggunakan program Autodock v.4.0 berhasil dilakukan dan memperlihatkan adanya interaksi inhibisi zat aktif terhadap protein. Hasil penelitian juga memperlihatkan simulasi produksi ekstrak daun sambung nyawa dengan pelarut air menggunakan program SuperPro Designer v.9.0 berhasil dilakukan dengan memberikan hasil perkiraan produksi setiap tahunnya 4.133.250 kapsul ekstrak dengan harga Rp 11.000 untuk setiap kapsulnya, komposisi zat aktif yang terdapat pada setiap 1 kapsul, serta menghasilkan rasio keuangan yang layak investasi (ROI sebesar 140,84%; PBP sebesar 1,43 tahun; BEP sebesar 782.459 kapsul; IRR sebesar 91,65%; dan NPV sebesar Rp 51.991.389.985). Kedua hasil penelitian kemudian memberikan hasil penelitian fase ketiga untuk pemodelan reaksi enzimatik inhibisi non-kompetitif dan menghasilkan perkiraan besar aktivitas inhibisi setiap zat aktif dan obat standar terhadap protein penyebab hiperglikemik.

The effect of high levels of globalization affects the lifestyles of people who tend to want instantaneously and cause an unhealthy diet. Estimates from the International Diabetes Federation state that in 2035 there will be an estimated 592 million people with diabetes mellitus, with Indonesia becoming the number 3 cause of death in 2017. In this research, the design of the production of longevity spinach extract drugs has an anti-hyperglycemic activity and good economic potential. The stages of this research were divided into 3 phases which are the simulation of the interaction of the active substance of the longevity spinach to the target protein that causes hyperglycemic (11-beta-hydroxysteroid dehydrogenase-1; interleukin-1; and protein tyrosine phosphate), the simulation of the process of making the extract of longevity spinach with water solvent, and modeling enzymatic reactions of non-competitive inhibition of the drug which is the results of process simulation with its magnitude of the inhibition interaction results of the simulation of active substance interactions. The results of the study showed that the interaction of the active substances of the longevity spinach (p-hydroxybenzoic acid, p-hydroxycinnamic acid, quercetin) and standard drug (Metformin) to the target protein using Autodock v.4.0 was successfully carried out and showed interactions of inhibition of the active substances against the protein. The results of the study also showed that the simulation of the production of longevity spinach extracts with water solvent using SuperPro Designer v.9.0 was successfully carried out by providing an estimated annual production of 4,133,250 extract capsules for Rp 11,000 for each capsule, the composition of active substances contained in every 1 capsule, and produce a good financial ratio that is worth investment (ROI of 140.84%; PBP of 1.43 years; BEP of 782,459 capsules; IRR of 91.65%; and NPV of Rp. 51,991,389,985). The two research results then provide the third phase research results for modeling the enzymatic reaction of non-competitive inhibitions and produce estimates of the inhibition activity of each active substance and standard drugs against hyperglycemic-causing proteins."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Kieven
"There are about 60 panels with narrative reliefs from the area of Trowulan in East Java depicting mountains, rivers, bridges, trees, fields, dwellings, pendopo, and palaces. A male figure wearing a cap-like headdress accompanied by a little panakawan-like figure, walks along a cobbled path through a beautiful landscape. The figures are carved in the simple style of East Javanese reliefs on Majapahit temples. The predominance of nature, in amazing detail, is unusual compared to other narrative temple reliefs. The exact provenance is difficult to determine. The artefacts are scattered in museums all over the world: the majority in Trowulan, as well as a large convolute in Jakarta, in Amsterdam, and elsewhere. Fixing the order of the panels is a challenge. This paper discusses two major topics: (A) presenting depictions of landscape and nature in visual art; (B) comparison with Old Javanese texts narrating journeys through landscape and nature. These exercises will provide some conclusions about the function of landscape and nature in the reliefs and their purpose at their original sites. Questions on provenance will also be raised, including the documentation practice of the colonial Dutch and Indonesian Archaeological Services. A number of the panels have been documented by the OD (Dutch Oudheidkundige Dienst), archived in OD photos entitled “Reliefs from Trowulan”, other panels have been documented as being from the site Menak Jinggo in Trowulan. In my paper, I call the reliefs under investigation the “Trowulan reliefs”. N.J. Krom’s (1923) suggestion of doing research on the convolute of these reliefs has never been undertaken, now 100 years later it is time to do so."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
909 UI-WACANA 23:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anggarwal, Bharat B.
"Filled with easy-to-understand information and 50 recipes, this is the first book that shows you how to use and cook with spices for maximum health and healing.
Breakthrough scientific research is finding that spices-even more than herbs, fruits, and vegetables-are loaded with antioxidants and other unique health-enhancing compounds. Studies of dietary patterns around the world confirm that spice-consuming populations have the lowest incidence of such life-threatening illnesses as heart disease, cancer, diabetes, and Alzheimer's.
Bharat B. Aggarwal, the world's foremost expert on the therapeutic use of culinary spices, takes an in-depth look at 50 different spices and their curative qualities, and offers spice “prescriptions”—categorized by health condition—to match the right spice to a specific ailment."
New York: Sterling Publishing, 2011
641.338 3 AGG h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ninik Setrawati
"Sejak masa Jawa Kuno, perdagangan merupakan salah satu sumber penghasilan masyarakat maupun kerajaan selain pertanian. Perdagangan pada umumnya merupakan kegiatan menjual dan membeli. Namun, kegiatan perdagangan tidak sesederhana artinya. Perdagangan melibatkan banyak faktor, yaitu adanya komoditi yang diperdagangkan, pelaku perdagangan (penjual dan pembeli), alat transportasi, alat pembayaran (mata uang), pajak perdagangan, dan pejabat yang mengengelola perdagangan. Selain itu, perdagangan juga tidak bisa dilepaskan dari tersedianya sumber daya alam yang memberikan bahan-bahan mentah untuk diolah menjadi barang yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan. Semua faktor itu membentuk satu kegiatan besar, yaitu perdagangan.

Abstract
Since the ancient Java era, trade has been one of the sources to earn for a living , beside farming, either for the common people or the noblemen. Trade in general is the activity of selling and buying, but it is actually not as simple as it means. Trade includes many factors, such as the commodity being traded, the seller and the buyer, means of transportation, the current of trade (money), the trade`s tax, and the officials who control it. Moreover, trade could not be separated from the availability of natural resources which functions as the raw materials for the things needed in life. All of those factors create one big activity called trade.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11957
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anjali Nayenggita
"Prasasti Kaladi berasal dari masa Mataram Kuno dalam masa kepemimpinan Śrī Maharāja Rakai Watukura Dyah Balitung Śrī Dharmmodaya Mahāsambhu. Prasasti Kaladi berisi mengenai penetapan sīma di desa Kaladi, Gayam, dan Pyapya. Prasasti Kaladi diperkirakan adalah prasasti tinulad dan banyak kesalahan terhadap pembacaannya, karena itu dilakukan pembacaan ulang. Pada penelitian ini juga dilakukan pembuktian ke-tinulad-an dari prasasti Kaladi. Dilakukan perbandingan dengan prasasti masa Balitung lainnya untuk membuktikan ketinuladan prasasti Kaladi.

Kaladi inscription comes from the Ancient Mataram in the leadership of Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung Sri Dharmmodaya Mahāsambhu. Kaladi inscription contains the determination of sima in the village of Kaladi, Gayam, and Pyapya. Kaladi inscription is an tinulad inscription which has a lot of errors on the transcription and should be re-reading. This study was also conducted on the evidence of inscriptions tinulad Kaladi's. A comparison made with other Balitung's inscriptions to prove the tinulad of Kaladi's inscription."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42984
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Avianti
"PENDAHULUAN
Masyarakat Jepang dikenal sebagai masyarakat yang sangat mencintai alam. Pada umumnya, mereka memberi perhatian besar terhadap fenomena-fenomena alam seperti gunung, sungai, bunga, burung, rumput-rumputan dan pohon-pohonan, yang kemudian gambaran tersebut mereka pindahkan menjadi motif-motif kimono. Mereka juga sangat menikmati perubahan-perubahan yang terjadi di alam, seiring datangnya pergantian musim. Mereka juga mempergunakan peralatan makan yang bergambarkan fenomena alam, serta menghias makanan mereka mengikuti bentuk-bentuk tersebut.
Di dalam rumah, masyarakat Jepang memajang bunga-bunga di dalam vas dan menempatkan tanaman yang telah dirangkai pada ruang tatami, serta melukiskan bunga-bunga sederhana dan burung pada pintu-pintu geser. Mereka juga membuat bentuk miniatur gunung pada taman-taman mereka. Karya-karya sastra masyarakat Jepang juga menggambarkan kedekatan mereka dengan alam. Bila tema alam dikeluarkan dari kumpulan puisi mereka, kemungkinan hanya sedikit yang tersisa. Puisi pendek yang terdiri dari tujuh belas suku kata yang dikenal dengan haiku, tidak mungkin untuk tidak dihubungkan dengan alam (lihat Nakamura, 1974:355-356).
Salah satu ekspresi kecintaan masyarakat Jepang terhadap alam, selain dari yang telah disebutkan di atas adalah pembuatan taman. Terdapatnya keinginan untuk selalu berada dekat dengan alam, membuat masyarakat Jepang berpikir untuk medekatkan alam kepada lingkungan kehidupan mereka seharihari, sehingga diciptakanlah taman-taman (lihat Horton, 2003:9). Namun, tamantaman yang mereka buat, bukan merupakan replika wujud alam yang sesungguhnya. Alam dalam taman Jepang adalah alam yang telah ditafsirkan dan diabstrakkan dalam bentuk simbol-simbol dan merupakan bayangan ideal alam atau intisari alam (lihat Keane, 1996:118-119, lihat juga Engel,1974:5).
Alvin Horton, dalam bukunya All About Creating Japanese Gardens mendefinisikan taman Jepang sebagai berikut:
"...a garden is neither a slice of raw nature enclosed by a wall nor an artificial creation that forces natural material into unnatural forms to celebrate human ingenuity. Instead, it is a work of art that celebrates nature by capturing its essence. By simplifying, implying, or sometimes symbolizing nature, even a tiny garden can convey the impression of the larger, natural world" (2003:6).
Di Jepang, taman bukan merupakan sebidang alam murni yang dipagari oleh tembok atau juga bukan suatu kreasi buatan dengan merubah secara paksa material-material alam menjadi bentuk-bentuk yang tidak alami guna memuaskan akal pikiran manusia. Namun menurutnya, taman merupakan sebuah karya seni yang mengagungkan alam dengan menangkap intisarinya. Melalui penyederhanaan, pengungkapan secara tidak langsung atau juga dengan pembuatan simbol-simbol alam, maka sebidang taman yang kecil sekalipun dapat memberikan kesan yang Iebih luas yaitu alam raya.
Pembuatan taman sebagai sebuah bentuk seni yang utuh diperkenalkan ke Jepang melalui Cina dan Korea pada abad ke-6 atau 7 Masehi. Namun cikal bakal taman telah dikenal oleh masyarakat Jepang sejak zaman kuno. Awalnya, apa yang disebut taman hanya berupa batu yang dikitari oleh tali jerami, yang dikenal dengan nama iwakura (gambar 1.1), yang dipergunakan sebagai tempat pemujaan dewa-dewa setempat. Seiring perkembangan zaman, taman-taman mengalami perubahan bentuk dan fungsi yang disesuaikan dengan keadaan pada saat itu.
Dari yang awalnya hanya berupa batu untuk pemujaan animisme, pada zaman Heian (710-794) taman berkembang menjadi taman para bangsawan (gambar 1.2) yang befungsi sebagai tempat pembacaan puisi dan permainan. Selanjutnya, memasuki zaman Kamakura (1185-1333) lahir taman-taman Zen (gambar 1.3), yang dipergunakan oleh para pendeta dan pengikut Zen Budha sebagai sarana meditasi, yang kemudian diikuti dengan munculnya taman teh (gambar 1.4), yang berfungsi untuk melengkapi upacara minum teh yang populer pada zaman Muromachi (1333-1568) dan Momoyama (1568-1600). Perkembangan zaman terus berlangsung dan taman pun terus mengalamami perkembangan. Pada zaman Edo (1600-1868), seiring meningkatnya status sosial para chonin (masyarakat perkotaan: pedagang dan pengrajin), muncul taman tsubo (gambar 1.5) yang terdapat pada rumah para chonin di kota. Dan akhirnya, di zaman Edo lahir pula taman Daimyo (gambar 1.6), yang menjadi kebanggan para daimyo atau penguasa setempat pada saat itu (lihat Keane, 1996:10-112)."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T13415
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Krisna Wibowo
"Penelitian ini membahas mengenai permasalahan yang terjadi didalam Prasasti Pupus. Prasasti Pupus merupakan prasasti koleksi Museum Nasional Indonesia dengan nomor Inventaris 24. Prasasti ini mengalami banyak korosi khususnya pada bagian pertanggalan sehingga menyebabkan keraguan mengenai keotentikan dan kredibilitas prasasti tersebut. Dari kritik teks yang dilakukan dalam penelitian ini diketahui bahwa Prasasti Pupus dikeluarkan pada masa Dyah Balitung yaitu pada tahun 822 Saka. Isi dari Prasasti Pupus menyebutkan tentang penetapan wilayah desa Pupus sebagai sima karena merupakan tanah yang diwariskan dari tokoh Rahyangta Sanjaya. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode epigrafis yang sama dengan metode sejarah dengan adanya kritik teks sebagai metode dalam arkeologi untuk menentukan keotentikan dan kredibilitas data. Data yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah Prasasti Pupus sebagai data primer dan data prasasti-prasasti yang sezaman khusus masa Kadiri dan Mataram Kuna sebagai data sekunder atau pembanding.

This research discusses the problems that occur in Pupus Inscription. Pupus Inscription is an inscription of collection of National Museum of Indonesia with Inventory number 24. This inscription experienced a lot of corrosion especially on the part of the date causing doubts about the authenticity and credibility of the inscription. From the textual criticism conducted in this study note that Pupus Inscription issued during the Dyah Balitung in 822 Saka. The contents of Pupus Inscriptions tell about the determination of Pupus village area as sima because it is a land inherited from figures Rahyangta Sanjaya. The method used in this study is the same epigraphic method with historical method with the existence of textual criticism as a method in archeology to determine the authenticity and credibility of the data. The data to be used in this research is Pupus Inscription as primary data and data of inscriptions of special contemporaries of Kadiri and Mataram Kuna period as secondary data or comparison.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Kurniasih
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang kebudayaan Mesir Kuno dan pembangunan Piramida. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan dengan jelas bagaimana budaya Mesir Kuno terlihat sangat unik dengan peninggalannya yang bersejarah yaitu Piramida. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis yaitu penulis memberikan gambaran dan menganalisis kebudayaan Mesir Kuno dan pembangunan Piramida. Untuk menunjang penelitian, penulis juga memperkaya data ini dengan menggunakan metode kepustakaan. Untuk kebutuhan analisis, penulis menggunakan teori yang diterapkan oleh Koentjaraningrat yang dalam karyanya banyak membahas tentang manusia dan budaya. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Mesir kuno adalah peradaban tertua yang sangat maju. Hal ini terbukti dengan adanya peninggalan budaya yang bersejarah seperti Piramida.

Abstract
This research tells about culture of the ancient Egypt and Pyramid's establishment. The aim of this research is explaining about how the ancient Egypt culture becomes unique with its historical inheritance, it is Pyramid. The method that is applied in this research is analitical-descriptive-method which lets the writer to explain and analyze through about the ancient Egypt culture and the Pyramid's establishment. For supporting this research, the writer enriched this with literatures. Moreover, for analyzing needs, the writer use theory that based from Koentjaraningrat whose his books talk much about human and culture. The result of this research tells that the ancient Egypt is the oldest advanced civilization. This Conclusion is proved by inheritance of the ancient Egypt, it is Pyramid."
2010
S13367
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wu, Ding min
Beijing Shi : Xin shi jie chu ban she, 2010
SIN 306.4051 WUD p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>