Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Ichtar Baru-van Hoeve, 1989
R 599.03 ENS
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"This book takes a multidisciplinary approach to emotion, with contributions from biologists, psychologists, neuroscientists, robot engineers, and artists. A wide range of emotional phenomena is discussed, including the notion that humans’ sophisticated sensibility, as evidenced by our aesthetic appreciation of the arts, is based at least in part on a basic emotional sensibility that is found in young children and perhaps even some non-human animal species. As a result, this book comprises a unique comparative perspective on the study of emotion. A number of chapters consider emotions in a variety of animal groups, including fish, birds, and mammals. Other chapters expand the scope of the book to humans and robots. Specific topics covered in these chapters run the gamut from lower-level emotional activity, such as emotional expression, to higher-level emotional activity, such as altruism, love, and aesthetics. Taken as a whole, the book presents manifold perspectives on emotion and provides a solid foundation for future multidisciplinary research on the nature of emotions."
Tokyo : Springer, 2013
e20396109
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"These proceedings present the latest achievements and developments within the scientific community of fur animal research organised by the International Fur Animal Scientific Association (IFASA). The book contains papers on the following topics: nutrition, feeding and management, health and disease, breeding, genetics and reproduction, behaviour and welfare and a theme on 'WelFur for mink and foxes'. The scientific results presented do not only come from traditional mink producing countries, but also from countries with more recent developments in fur animal production. In this book, the most diverse and recent advancements in fur animal production were brought together in order to provide a clear overview for all those involved in the fur animal industry."
Netherlands: Wageningen Academic;Wageningen Academic, 2012
e20418037
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Bulan Indah Nirwana
"Pendahuluan: Blastosistosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Blastocystis hominis. Prevalensi di negara berkembang seperti Indonesia mencapai 60%. Kelompok usia yang paling rentan mengalami infeksi B. hominis adalah anak-anak. Parasit ini banyak ditemukan pada hewan, sehingga adanya kontak dengan hewan dapat meningkatkan risiko infeksi.
Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder Departemen Parasitologi FKUI. Penelitian dilakukan pada 284 anak berusia 5-10 tahun.
Hasil: Hasil pemeriksaan feses menunjukkan bahwa terdapat 87 dari 284 sampel yang terinfeksi B. hominis (30,6%). Sebanyak 41/128 (32%) anak laki-laki positif terinfeksi dan pada anak perempuan sebanyak 46/156 (29,5%) anak. Anak yang terinfeksi pada kelompok usia 5-6 tahun sebanyak 21/80 (26,25%) anak dan pada kelompok usia 7-10 tahun sebanyak 66/204 (32,35%) anak. Hasil penelitian ini tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara prevalensi B. hominis dengan keberadaan hewan liar (p = 0,404; OR = 0,723; IK 95% = 0,34 - 1,55) dan hewan peliharaan (p = 0,377; OR = 0,746; IK 95% = 0,39 - 1,43).
Diskusi: Tidak terdapat hubungan antara kejadian blastosistosis dengan keberadaan hewan liar dan hewan peliharaan.

Introduction: Blastocystosis is an infectious disease caused by Blastocystis hominis. The prevalence in developing countries such as Indonesia reaches 60%. The age group that most susceptible to B.hominis infection is children. This parasite is many found in animals, so by contact with animals, it can increase the risk of infection.
Method: This study used secondary data from the Departement of Parasitology FKUI. The study was conducted on 284 children aged 5-10 years.
Results: The results of faecal examination showed that there were 87 of 284 samples infected by B.hominis (30.6%). As many as 41/128 (32%) boys were positively infected and 46/156 (29.5%) girls were positively infected. Infected children in the 5-6 year age group were 21/80 (26.25%) and in the 7-10 year age group were 66/204 (32.35%). The results of this study statistically did not show a significant relationship between the prevalence of B.hominis with the presence of wild animals (p = 0,404; OR = 0,723; IK 95% = 0,34 - 1,55) and pet (p = 0,377; OR = 0,746; IK 95% = 0,39 - 1,43).
Discussion: There is no relationship between blastocystosis with the presence of wild animals and pet.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carruthers, Peter
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1992
179.3 CAR a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wan, Young Sik
Seoul: Science Books, 2009
KOR 590 WAN b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Poignant, Axel
Sydney: Angus and Robertson, 1965
591.994 POI i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Kehati,
591 WKJ
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alexander Arifa
"Pada isi prasasti sima dari masa Jawa Kuna terdapat sapatha atau baris kutukan, yakni sebuah wacana yang berisikan seruan sumpah kepada dewa-dewa atau roh-roh agar memberikan perlindungan terhadap tanah sima yang ditetapkan oleh raja, beserta mantra kutukan bagi orang-orang yang berniat jahat terhadap tanah tersebut. Penelitian ini meneliti mengenai beberapa hewan yang disebutkan dalam sapatha prasasti sima sebagai ancaman bagi siapa yang melanggar, khususnya pada prasasti-prasasti sima yang berasal dari Kerajaan Mataram Kuno pada awal abad X Masehi. Penyebutan hewan dalam sapatha merupakan fenomena yang tidak biasa, jarang ditemui, namun ada di beberapa prasasti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi ragam hewan yang disebutkan dalam bagian sapatha prasasti sima awal abad X Masehi, mengetahui alasan dipilihnya hewan-hewan tersebut, dan mengetahui kemungkinan adanya keterkaitan antara kuasa raja dengan penghukuman melalui fauna dalam sapatha prasasti sima. Metode yang digunakan dalam penelitian: tahap pengumpulan data yang merupakan tahap pengumpulan semua sumber data yang dibutuhkan, tahap pemrosesan data yang merupakan tahap pemrosesan dan penganalisisan semua data, dan tahap interpretasi data yang merupakan tahap pengaitan semua data yang sudah diproses dengan konsep pengetahuan yang diusulkan, yakni teori kekuasaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa hewan dalam sapatha merupakan hewan buas serta dianggap suci. Tujuannya sebagai pemberat bahwa sapatha adalah alat kontrol sosial beserta cerminan kuasa raja yang dilakukan raja dengan menggunakan pendekatan ketakutan berbasiskan pengendalian pikiran atas lingkungan sekitar ditambah dengan pengetahuan beberapa binatang yang telah dikenal dalam konsep religi Hinduisme serta kebudayaan lokal yang dipakai agar tidak ada pihak yang berbuat diluar perintah raja.

On sima inscriptions from Ancient Javanese era, there is sapatha or cursing passage which is a small paragraph that consists of oaths to gods and deities to protect the land of sima that had been established by the king, along with spells or curse that was addressed to wrongdoers. This research discusses about some animals that were mentioned in sapatha of the sima inscriptions, especially incriptions that dated from Ancient Mataram Kingdom on early 10th Century AD. This was quite rare and uncommon phenomenon but were available in some inscriptions. Aims of this research are to identify the variety of animals that is mentioned on Sapatha of Sima Inscriptions from Ancient Mataram Kingdom on early 10th Century AD, to discover the reasons behind the chosen animals, and to know the possibility if there was a connection between the power of king and the chosen animals. Research method that is used: first, data-gathering step which collects all the data needed, data-processing step which analyzes all data that has been collected, data-interpreting step which all the data that has been analyzed be interpreted under the power-relation concept. The result of this research shows that animals are categorized as wild and sacred animals. The aim mentioning these animals is to emphasize that sapatha is a tool for controlling society and showing king’s power by using fear-based on mind-control over the environment approach added with the knowledge of the animals on Hinduisme and local belief concept so that no one will disobey the king"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Herawati Suparto
"ABSTRAK
Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Penelitian biomedik yang menggunakan hewan percobaan makin meningkat dan di Indonesia mencit adalah hewan percobaan yang paling populer. Hewan percobaan yang akan dipakai dalam penelitian harus bebas dari penyakit; antara lain penyakit yang sering menjangkiti mencit adalah virus Sendai. Virus Sendai banyak menimbulkan masalah di Jepang, Rusia, Cina dan Amerika Serikat pada awal tahun 1950 sampai akhir 1970-an, selain menyebabkan angka kematian yang tinggi juga mempengaruhi hasil penelitian-penelitian di bidang imunologi dan karsinogenesis paru-paru.
Penelitian ini bertujuan mendapatkan data seroepidemiologi infeksi virus Sendai pada mencit laboratorium di 4 lokasi pemeliharaan hewan percobaan: di Jakarta, Bogor dan Bandung. Mencit dikelompokkan a) 3 minggu, b) 8 minggu, c) 12 minggu, setiap kelompok berjumlah 50 ekor terdiri dari 25 jantan dan 25 betina. Pemeriksaan yang dilakukan adalah uji hambatan hemaglutinasi untuk mengetahui adanya antibodi hembatan hemaglutinasi dalam serum. Sebelum diuji serologik, serum harus diolah terlebih dahulu untuk menghilangkan inhibitor tidak spesifik yang dapat mengganggu hasil uji tersebut. Pengolahan serum memakai cara modifikasi yaitu serum yang tidak diencerkan 1 bagian, filtrat kolera 1 bagian, dan kaolin 25% 3 bagian, dibandingkan dengan pengolahan serum 1 bagian dan filtrat kolera 4 bagian.
Hasil dan Kesimpulan: Uji hambatan hemaglutinasi terhadap serum yang diolah dengan cara modifikasi memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan pengolahan serum dengan perbandingan I : 4. Hasil pemeriksaan terhadap ke 600 sampel dari 4 lokasi menunjukkan bahwa titer antibodi hambatan hemaglutinasi terhadap virus Sendai kurang dari 20, berarti tidak ada anti hemaglutinin. Maka infeksi virus Sendai tidak ditemukan dan pemakaian mencit laboratorium dari Jakarta, Bogor dan Bandung tidak perlu dikhawatirkan terinfeksi virus Sendai."
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>