Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Whimbey, Arthur
New York: McGraw-Hill, 1981
513.12 WHI d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Calter, Paul A.
New York: McGraw-Hill, 1979
510 CAL t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Streeter, James
New York: McGraw-Hill , 1993
512 STR b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wade, Thomas L.
New York: McGraw-Hill, 1974
510 WAD f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Brumfiel, Charles Francis, 1914-
Reading, Mass.,: Addison-Wesley, 1962
510 BRU f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yoserina Muharmi
"ABSTRAK
Aritmatika verbal merupakan bagian dari matematika yang mempunyai andil
besar dalam membantu anak menghadapi masalah sehari-hari. Namun demikian
aritmatika verbal kurang disukai dan dianggap sebagai pelajaran yang sangat sulit oleh
anak, sehingga masih banyak anak yang menampilkan prestasi yang kurang
memuaskan dalam pelajaran ini. Oleh sebab itu banyak ahli yang tertarik untuk
mengetahul hal-hal yang melatar belakangi tidak disukainya aritmatika verbal ini.
Setiap bentuk kalimat yang digunakan dalam persoalan aritmatika verbal
memberikan pengaruh yang berbeda-beda pada derajat kesulitan persoalan aritmatika
verbal. Dari beberapa tipe persoalan aritmatika verbal yang ada, tipe perbandinganlah
yang tidak dltemui pada buku-buku pelajaran matematika untuk kelas 2 SD. Memang
untuk dapat rnemecahkan persoalan tipe perbandingan ini dlperlukan pemahaman
simetri bahasa. Keterampilan kognitif yang dilibatkan dalam pemahaman simetri
bahasa adalah reciprocity. Sesungguhnya keterampilan kognitif ini sudah mulai berkembang pada anak yang berada pada masa awal tahap perkembangan kognitif
Kongkrit operasional ini. Namun setiap anak tldak melalui tahap perkembangan
kognitif pada usia yang persis sama. Dengan demikian pada siswa kelas 2 SD ini
mungkin saja mereka telah memiliki kemampuan ini, dan mungkin pula belum. Akan
tetapi bila mengacu pada pendapat dari Bruner, suatu keterampilan kognitif dapat
diberikan kepada seseorang.
Berdasarkan hal ini, maka diduga pemahaman simetri bahasa dapat diberikan
melalui pelatihan, dan anak yang telah mendapatkan pelatihan ini akan berhasil dalam
memecahkan persoalan aritmatika verbal. Maka dirumuskanlah masalah yang akan
dijawab dalam penelitian inl, yaitu ?apakah pemahaman simetri bahasa
mempengaruhi pemecahan persoalan aritmatika verbal?"
Sampel dalarn penelitian lni adalah siswa kelas 2 SD, yang dibagi ke dalam dua
kelompok, yaitu kelompok yang mendapatkan pelatihan simetri bahasa, dan kelompok
yang tidak mendapatkan pelatihan simetri bahasa. Untuk dapat menunjukkan adanya
perbedaan kemampuan dalam memecahkan persoalan aritmatika verbal diantara
kedua kelompok tersebut, dilakukan pengujian melalui disain penelitian Randomized
Two-Group Design, Posttest Only.
Dari data yang diperoleh, hipotesa nol ditolak, dan hipotesa alternatif diterima,
artinya mean skor aritmatika verbal ?kelompok yang mendapatkan pelatihan simetri
bahasa' lebih tinggi secara bermakna (l.o.s 0.05) dibandingkan mean skor aritmatika
verbal 'kelompok yang tidak mendapatkan pelatihan simetri bahasaa. Hasil penelitian
ini diharapkan dapat berguna bagi kajian ilmiah selanjutnya, dan dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan kemampuan pemecahan persoalan pada siswa SD."
1997
S2616
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Achaddiani Tjahjaningsih
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1990
S2528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lenny Sofiana
"ABSTRAK
Dalam kehidupan, individu selalu menghadapi aiternatif piiihan sebelum
mengambil keputusan. Aiternatif ada yang berbentuk tunggal dan disebut
integrasi atau sekuens dan disebut segregasi. Dalam penelitian Aritmatika Mental
dikatakan bahwa individu akan lebih menyukai segregasi daripada integrasi.
Skripsi ini dilakukan untuk mengetahui apakah benar seorang Individu akan lebih
menyukai segregasi daripada integrasi. Dan juga untuk mengetahui apakah bila
digunakan stimulus yang berbeda, maka hasilnya akan sama.
Penelitian ini menggunakan alat berupa tampilan komputer dengan menampilkan
kasus hipotetikal, yaitu partisipan diminta untuk membayangkan dirinya berada
dalam kasus yang diberikan. Pengambilan data dilakukan dengan metode
eksperimen. Hipotesa memiiiki 1 variabel bebas, yaitu tipe stimulus dan 1
variabel terikat, yaitu preferensi partisipan terhadap aiternatif piiihan. Variabel
bebas akan dimanipuiai menjadi 2, yaitu tipe stimulus dengan versi monetary
(uang) yang bersifat monotonik dan versi non-monetary yang mengikuti fungsi
utilitas puncak tunggal (buah rambutan). Sementara variabel terikat juga akan
dimamipulasi menjadi 2, yaitu segregasi dan integrasi.
Partisipan penelitian terdiri dari 135 orang yang terbagi dalam 4 kelompok
eksperimen.
Uji signifikansi dilakukan dengan menggunakan metode Chi Square, sedangkan
uji hipotesis dilakukan dengan membandingan frekuensi segregasi dengan piiihan
yang lain. Hasil uji signifikansi menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan
antara piiihan yang ada.
Dari hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa seseorang akan lebih
menyukai segregasi daripada integrasi atau tidak ada perbedaan antara integrasi
dan segregasi. Saran yang diberikan adalah saran-saran bila Ingin mengadakan
penelitian lebih lanjut, terutama untuk mengembangkan psikologi ekonomi.
Implikasi praktis ditujukan bagi para produsen yang ingin menlngkatkan
penjualan produknya."
2002
S2792
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arnanti fajariani
"Keberhasilan seseorang dalam pendidikan dipengaruhi salah satunya melalui motivasi seseorang dalam mengikuti kegiatan pendidikan. Motivasi ini bisa berupa keinginan untuk bisa memahami dan mengerti pelajaran yang diberikan, yang sering disebut dengan task-involved goal, dan bisa juga bernpa keinginan untuk tampil baik dan mendapatkan penghargaan dari orang lain, yang disebut juga dengan ego-involved goal. Motivasi ini muncul pula dalam kegiatan pendidikan nonformal yang salah satunya berupa kursus mental aritmatika. Banyak faktor yang menyebabkan munculnya salah satu dari motivasi di atas, salah satunya adalah faktor pola asuh orangtua. Maka diadakanlah penelitian ini untuk melihat apakah ada hubungan antara jenis orientasi tujuan akademik peserta kursus sempoa dengan persepsi mereka terhadap pola asuh yang mereka terima dan hendak diteliti pula pola asuh mana yang lebih erat hubungannya dengan salah satu motivasi yang dimiliki peserta kursus sempoa.
Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan 2 kuesioner yang mengukur orientasi tujuan dan persepsi terhadap pola asuh orangtua. Teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling. Jumlah subyek 34 orang dengan rentang usia 6-12 tahun yang semuanya adalah peserta kursus Yayasan Aritmatika Indonesia cabang Plumpang. Setelah semua data didapat dilakukan uji homogenitas item. Uji hipotesa lalu dilakukan menggunakan item-item yang dipertahankan yang berupa item-item dari kuesioner yang akan menaikkan reliabilitas bila dihilangkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ego-involved memiliki hubungan yang positif dengan persepsi terhadap pola asuh autoritarian pada peserta kursus sempoa. Sementara task-involved tidak memiliki hubungan yang positif dengan persepsi terhadap pola asuh autoritatif dan permisif pada peserta kursus sempoa.
Bisa disimpulkan lebih lanjut bahwa persepsi terhadap pola asuh jenis apapun akan berhubungan secara positif dengan ego-involved goal dan task-involved goal tidak berhubungan secara positif dengan persepsi terhadap satu jenis pola asuh pun pada peserta kursus mental aritmatika. Disarankan kepada orangtua untuk lebih memahami kebutuhan anaknya akan pendidikan nonformal, dalam hal ini kursus mental aritmatika, jangan menuntut mereka terlalu banyak. Hal ini dikarenakan anak akan memunculkan ego-involved goal sehingga pemahaman mereka tentang hal yang diajarkan menjadi dangkal dan uang yang dikeluarkan akan menjadi sia-sia.
Disarankan pula kepada tempat kursus untuk menciptkan iklim kelas yang memunculkan task-involved goal. Akan tetapi hasil ini hanya spesifik pada sampel penelitian ini saja dan untuk generalisasi membutuhkan jumlah sampel yang lebih besar dengan rentang usia yang lebih spesifik atau lebih seimbang. Selain itu, perlu diadakan perbaikan pada kuesioner yang diberikan, seperti pemilihan kata yang lebih tepat dan lebih mudah dipahami oleh subyek."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>