Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 221 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R.A. Irmawati Djauharie
"Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggambarkan tentang perubahan perubahan kondisi biologis, psikologis dan kondisi sosial pada lanjut usia yang menimbulkan permasalahan dan bagaimana penyesuaian diri lanjut usia terhadap perubahan perubahan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan : pada kondisi biologis (kekuatan tubuh, penglihatan, pendengaran, kulit, rambut, gigi, dan kesehatan) sebagian besar responden yaitu 43 - 75 orang atau 57,33 - 100% mengalami perubahan kearah kemunduran, juga pada kondisi psikologis sebagian besar responden antara 55 - 57 orang atau 73,33% - 76% mengalami perubahan. Sementara itu pada kondisi sosial sebagian besar yakni 43 - 64 orang atau 57,3% - 85,33% masih terlibat dalam berbagai kegiatan.
Penyesuaian diri terhadap perubahan kondisi biologis : sebagian besar responden yaitu 90,47% menerima perubahan 7,42% tidak peduli dan 2,1% menolak perubahan. Terhadap perubahan kondisi psikologis sebanyak 93,1% menerima perubahan dan sebanyak 6,85% tidak peduli. Penyesuaian diri terhadap perubahan kondisi sosial hasilnya sebagai berikut sebagian besar yakni 89,76% menerima perubahan, 9,11% tidak peduli dan 1,11% menolak perubahan. Penyesuaian diri disini adalah responden dapat menerima perubahan tersebut berdasarkan pemahaman bahwa perubahan tersebut pasti akan terjadi dan dialami oleh tiap orang pada waktu memasuki masa lanjut usianya, sedangkan ketidakpedulian terhadap terjadinya perubahan tersebut disebabkan karena kurangnya pemahaman terhadap permasalahan pada masa lanjut usia itu sendiri. Selanjutnya penolakan terhadap datangnya perubahan pada masa lanjut usia disebabkan karena ketidak pahaman responden terhadap hakikat permasalahan pada masa lanjut usia yang menyebabkan responden tidak mampu mengantisipasi dan mempersiapkan diri untuk menerima perubahan ataupun permasalahan yang terjadi pada masa lanjut usia.
Mengenai penyesuaian diri responden berdasarkan karakteristiknya (faktor internal dan eksternal) dapat digambarkan sebagai berikut ; berdasarkan jenis kelamin ternyata responden perempuan lebih dapat menyesuaikan diri hal ini terlihat dari tidak adanya responden perempuan yang tidak peduli ataupun yang menolak perubahan. Selanjutnya usia yang semakin lanjut cenderung memperlihatkan kekurang mampuan responden dalam penyesuaian diri. Tingkat pendidikan ternyata berpengaruh pada penyesuaian diri ; makin tinggi tingkat pendidikan makin dapat lanjut usia menyesuaikan diri. Sementara itu jenis pekerjaan tidak mempunyai pengaruh yang berarti dalam penyesuaian diri. Sedangkan penghasilan dan pemilikan rumah mempunyai pengaruh positif dalam penyesuaian diri responden, hal mana yang terlihat bahwa makin mampan secara ekonomi dan bagi mereka yang memiliki rumah sendiri lebih dapat menyesuaikan diri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherley
"Senyawa antibiotika memegang peranan penting di dalam pengobatan berbagai macam penyakit infeksi baik yang disebabkan oleh mikroba maupun yang disebabkah oleh virus. Senyawa - antibiotika UK-3 telah diisolasi dari miselium Streptomyces-sp. 517-02 -dan diketahui mempunyai aktivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri dan sel kanker. Total sintesis senyawa UK-3 dan analognya juga telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mensmtesis senyawa Analog UK-3 (SH-I, SH-3) yang diharapkan mempunyai aktivitas yang lebih besar dari senyawa aslinya.
Metode sintesis yang digunakan adalah melalui tiga tahap reaksi. Tahap pertama adalah reaksi esterifika L-seiin dan heksanol dengan katalis asam p-TsOH dalam bonzen. Selanjutnya pada tahap kedua adalah pembentukan 2-hidroksinikotinil-heksil-serin-ester antara asam 2-hidroksinikotinat dan heksilserin-ester-p-TsOH dengan katalis/aktivator DMAP/DCC dalam piridin. Reaksi terakhir adalah esterifikasi senyawa 2-hidroksinikotinil-serin-heksil-ester dengan anhidrida asetat dalam piridin menghasilkan SH-l, dengan asam fenil propanoat dan oktanoat dengan DMAP/DCC dalamdiklorometan masing-masing menghasilkan SH-2 dan SH-3.
Senyawa hasil sintesis diidentifikasi dengan menggunakan spektrofotometer Infra Merah (FT-IR), spektrometer Resonansi Magnetik-Inti (1H-NMR), spektrofotometer, Ultra Violet dan -spektrometer- Massa (MS). Pengujian aktivitas senyawa analog UK-3 dilakukan dengan uji antimikroba-terhadap beberapa mikroba dan uji toksisitas terhadap Brine Shrimp. Senyawa SH-3 aktif menghambat pertumbuhan terhadap bakteri Escherichia coil dan Candida albicans sampai konsentrasi 75 ppm, sedang SH-2 menunjukkan aktivitas paling tinggi terhadap uji Brine Shrimp dengan nilai LC50 pada konsentrasi 700,22 ppm.

The Synthesis And Biological Activity Test Of Antibiotic UK-3 Analogues (2-idroxynicotinyl-Hexyl-Serine-Ester-And Its Derivatives)
Antibiotic compounds play important role in medical treatment of various infection diseases either caused by microbes or viruses. The Antibiotic UK-3 has been isolated from mycelim Streptomyces sp. 517-02 and found that its activity inhibits the growth of bacteria and cancer cells. Total synthesis of UK-3 and its analogues have been conducted as well. The goal of this research is to synthesize various analogues of UK-3 (SH-1, SH-2, SH-3) which is hoped to have higher activities than that of the original compound.
The synthesis method consist of three reaction steps. The first step is esterification reaction of -L-serine and hexanol with catalyst p-TsOH in -benzene. The -second -step is the formation of -2-hydroxynicotinyl-hexyl-serine-ester between 2-hydroxynicotinyl acid and hexyl-serine-ester with catalyst/activator DMAPIDCC in pyridine. The last reaction is esterification of 2 hydroxynicotinyl-serine-ester-compound and acetic-anhydrid in pyridine - which form SH-1. If phenyl propionic acid or octanoic acid was used in the presence of DCCIDMAP in dichloromethane, the product formed was SH-2 and SH-3. The product of each step was identified and characterized by means Infra Red spectrophotometer (FTIR), 1H-NMR spectrometer, UV spectrophotometer and Mass spectrometer. The activity of SH-l, SH-2 and SH-3 as antimicrobes tested against several microorganism and their toxicity was tested against Brine Shrimp. SH-3 was found active against E. coil and C. albicans up to the concentrations of 75 ppm, while SH-2 indicated the highest activity on Brine Shrimp test with the value of LC50 in the concentrations of 700,22 ppm."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramelan P. Utojo
"ABSTRAK
Keadaan septichaemia haemorrhagica terdapat pada tahun 1956 di Indonesia sebanyak 5352, jang mencerminkan banjaknya hewan ternak dalam keadaan bahaya penularan ; ini terdapat banyak pula jika dibandingkan dengan angka-angka terakhir selama 7 tahun, yang menyatakan bahwa hewan-hewan ternak bersangkutan dalam tahun-tahun itu berada dalam keadaan bahaya penularan.
Terperinci dalam jenis hewan maka djumlah penularan dalam tahun 1956 ini menunjukkan adanya korban pada dua ekor kuda, 819 sapi, 2118 kerbau dan 2413 babi ; dengan pengertian bahwa angka statistik untuk 1950 berhubung keadaan peralihan adalah jauh daripada lengkap sehingga tidak dapat dipergunakan sebagai bahan perbandingan namun angka terdapat pada 1951 dan tahun-tahun selanjutnya dengan memperhatikan juga angka statistik tahun 1939 dan 1940 (yang menyatakan penularan itu sebanjak 2862 dan 4505 hewan) menunjukkan kepada kita betapa hebat penularan Septichaemia haemorrhagica (S.H.) itu terdapat di Indonesia, yang selalu memerlukan perhatian sungguh-sungguh untuk sebanyak mungkin mencegah menjalarnya penyakit ini.
Di pulau Jawa penyakit ini terutama dikenal sebagai penyakit keras di Jawa Barat dan bagian barat dari Jawa Tengah yang mengenai penularannya pada sapi dan kerbau; sedang pasteurellosis pada babi terdapat pada seluruh pulau. Di Sumatera penjakit ini dikenal di bagian utara dan bagian tengah, Sulawesi di bagian tengah dan bagian selatan, Kalimantan di bagian barat dan Nusa Tenggara di seluruh kepulauan."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1958
D415
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifuddin
"Latar Belakang : Pneumokoniosis terjadi hampir diseluruh dunia dan merupakan masalah yang mengancam para pekerja semen. Beberapa kelainan serologis dapat ditemukan pada pasien pnemokoniosis. Kadar KL-6 serum meningkat pada pekerja yang terpajan silika sehingga  dapat dijadikan penanda hayati untuk diagnosis awal penyakit paru kerja tetapi penelitian ini belum pernah dilakukan di Indonesia
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan cara pemilihan sampel secara consecutive sampling pada bulan april – mei 2018. Jumlah total subjek sebanyak 77 subjek terdiri dari 60 subjek penelitian dan 17 subjek kontrol. Pemeriksaan kadar KL-6 serum menggunakan metode ELISA. Subjek penelitian merupakan pekerja semen pada area produksi dan bahan mentah.
Hasil    : Pada penelitian ini didapatkan hasil dengan karakteristik total subjek laki-laki 100% dan rerata umur 42,5 tahun, subjek termuda 21 tahun dan subjek tertua 55 tahun. Riwayat merokok  ditemukan terbanyak bukan perokok 38 subjek (63,3%), diikuti perokok sebanyak 15 subjek (25%), dan bekas perokok sebanyak 7 subjek (11,6%).Tingkat pendidikan sedang 47 subjek (78,3) pendidikan tinggi sebanyak 7 subjek (11,6%)  dan pendidikan rendah sebanyak 6 subjek (10%). Lama pajanan < 10 tahun sebanyak 13 subjek (21,6%) dan lama pajanan> 10 tahun sebanyak 47 subjek (78,3%). Penggunaan alat pelindung diri kategori terbanyak kategori sedang sebanyak 50 subjek (83,3%), kategori baik sebanyak 7 subjek (11,6%) dan kategori buruk sebanyak 3 subjek (5%). Rerata kadar KL-6 serum pada kelompok subjek penelitian atau kelompok terpajan sebesar 473,13 U /ml dan rerata kadar KL-6 serum pada kelompok kontrol sebesar 344,13 U/ml.Perbedaan kadar KL-6 serum pada kelompok terpajan dan kelompok control tidak berbeda bermakna secara statistic dengan nilai p = 0,329.
Kesimpulan : Perbedaan antara kadar KL-6 serum kelompok terpajan disbanding kelompok kontrol tidak berbeda bermakna secara statisti

Background   : Pneumoconiosis occurs almost all over the world and is a problem that threatens cement workers. Some serological abnormalities can be found in pneumonia patients. Serum KL-6 levels increase in workers exposed to silica so that it can be used as a biological marker for early diagnosis of occupational lung disease but this study has never been done in Indonesia
Method: This study was a cross-sectional study by consecutive sampling in April-May 2018. The total number of subjects was 77 subjects consisting of 60 research subjects and 17 control subjects. Examination of serum KL-6 levels using the ELISA method. Research subjects were cement workers in the production area and raw materials.
Results: In this study, the results were obtained with the characteristics of the total male subjects 100% and the average age of 42.5 years, the youngest subject was 21 years old and the oldest subject was 55 years old. History of smoking was found in the majority of nonsmokers 38 subjects (63.3%), followed by smokers as many as 15 subjects (25%), and former smokers as many as 7 subjects (11.6%). Education level was 47 subjects (78.3) higher education as many as 7 subjects (11.6%) and low education as many as 6 subjects (10%). The duration of exposure <10 years was 13 subjects (21.6%) and the duration of exposure> 10 years was 47 subjects (78.3%). The use of personal protective equipment is the most moderate category as many as 50 subjects (83.3%), the good category is 7 subjects (11.6%) and the bad category is 3 subjects (5%). The mean serum KL-6 level in the research subject group or the exposed group was 473.13 U / ml and the average serum KL-6 level in the control group was 344.13 U / ml. The difference in serum KL-6 level in the exposed group and the control group no statistically significant difference with a value of p = 0.329.
Conclusion: The difference between serum KL-6 levels in the exposed group compared to the control group was not statistically significant
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Fungi are eukaryotic microorganism, produce spores, have no chlorophyl, obtain nutrition by absorbing, reproduce sexsually and asexually, have somatic structure in hifa shape and have cell wall made of chitin and cellulose..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Carr, Peter W.
New york: John Wiley & Sons, 1980
543 CAR i (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Janice Gorzynski
New York: McGraw-Hill, 2010
540 SMI g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sahidin
"Three terpenoids, including two diterpenes (curcusone B and atrophone) and a triterpene (stigmasterol) have been isolated from the stem bark of Jatropha plants.Curcusone B and stigmasterol were isolated from J. curcas, meanwhile jatrophone and stigmasterol were from J. gossypifolia. The biological activities of these compounds have been evaluated toward bacteria, fungi and tumour cells. Isolation was carried out in vacuum liqiud cromatography (VLC) technique with silica gel as an adsorben and some solvents as eluents. The compound structures were determined by spectroscopic methodes i.e. UV-vis, FTIR, NMR (1-D, 2-D) and were then compared based on their spectroscopic data with similiar data from literatures. The biological properties of these compounds were evaluated against four strains of bacteria (Acetobacter sp., Eschericia coli, Staphylococcus aureus, and Streptococcus sp.), 4 strains of fungi (Aspergilus niger, Penicillium sp. (grey), Penicillium sp. (white) and Rhizopus sp.) and murine leukemia P-388 cells. The results showed that cytotoxic property of curcusone B towards murine leukemia P-388 cells is better than jatrophone and stigmasterol which are IC50= 0.57μ g/mL (1.93μM) for curcusone B and IC50> 100μg/mL for jatrophone and stigmasterol. Meanwhile, activities against bacteria, jatrophon e is better than curcusone B and stigmasterol. Jatrophone is the most active against S. aureus (bacteria) with growth inhibition zone 36 mm and A.niger (fungi) is 44 mm. Further study indicated that jatrophone was bacteriostatic against S. aureus."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Haluoleo, 2011
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Janice Gorzynski
New York: McGraw-Hill, 2013
540 SMI g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tovey, Michael G.
"Providing a comprehensive review of neutralization and the ability to measure and apply antibodies to modern science and medicine, Detection and quantification of antibodies to biopharmaceuticals : practical and applied considerations, provides biotechnology companies and pharma drug development specialists with insight into the design, optimization, and qualification of assays, as well as the establishment of sampling strategies, choice of appropriate assay end-points, and data analysis for the detection and quantification of neutralizing antibodies to biopharmaceuticals. The text also compares the strengths and weaknesses of various assays."
Hoboken: John Wiley & Sons, 2011
e20377220
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   4 5 6 7 8 9 10 11 12 13   >>