Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lukman Ali
Jakarta : FSUI, 1998
899.221 3 LUK p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pudentia Maria Purenti Sri Suniarti Karnadi
"Fiksi populer sudah ada sejak dahulu. Fiksi populer sebagai salah satu hasil kebudayaan populer bukanlah barang baru, tetapi sudah ada sejak dahulu dan terdapat di mana raja (Kaplan, 1967:319). Fiksi populer dapat ditemukan dalam majalah-majalah hiburan dan penerbitan lain yang; sifatnya hiburan. Salah satu bentuk fiksi populer yang paling banyak mengisi ruangan majalah adalah bentuk cerpen. Sayangnya, pembicaraan tentang perkembangan cerpen populer tidak ada, sehingga Rita tidak dapat memastikan kapan apa yang disebut cerpen populer itu mulai ada.
Salah satu majalah hiburan yang menyediakan ruangan untuk cerpen adalah Femina. Cerpen-cerpen yang dimuat di dalamnya, khususnya cerpen-cerpen pemenang sayembara, diambil sebagai bahan penelitian tulisan ini karena Femina dianggap sebagai pelopor majalah hiburan dalam hal meningkatkan penulisan cerpen.Untuk menetapkan sampai sejauh mana cerpen-cerpen tersebut memenuhi kriteria sebagai seni populer, tulisan ini mendasarkan diri pada teori seni populer yang dikemukakan oleh Kaplan (1967:315--42). Jadi, analisis yang dilakukan atas kedelapan cerpen tersebut didasarkan pada teori Kaplan tersebut. Ada lima ciri fiksi populer yang..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S11020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
@Kisahtanahjawa
Jakarta: GagasMedia, 2022
808.81 KIS s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Chin, Yook Chin
"Cerpen-cerpen dan data-data yang diteliti dalam tulisan ini sebagian besar masih berserakan di dalam surat-surat kabar dan majalah-majalah zaman Jepang. Karena itu sebelum penulisan skripsi ini dimuliai, penulis telah menghabiskan sebagian besar waktu yang disediakan untuk mengumpulkan cerpen-cerpen dan data-data yang dibutuhkan, sehingga waktu yang tersisa untuk penyusunan dan pengolahan data-data menjadi relative singkat. Suatu skripsi yang ditulis dalam keadaan demikian, sudah pasti tidak dapat membanggakan diri sebagai tulisan yang sempurna. Selain itu, perlu ditambahkan di sini bahwa bahasa Indonesia bagi penulis adalah bahasa kedua, bukan bahasa ibu, maka kelemahan dalam pemakaian bahasa tentu juga tampak menonjol dalam tulisan ini. Dalam penulisan skripsi ini, pertama-tama penulis mengucapkan yang sebesar-besarnya kepada Dr. H.B. Jassin atas bimbingannya dari awal sampai akhir di tengah kesibukan beliau. Petunjuk-petunjuk yang beliau berikan bukan saja telah memudahkan pengumpulan data-data, tetapi juga telah menghindarkan tulisan ini dari kekeliruan-kekeliruan dan kesalahan-kesalahan"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1975
S10774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mantik, Maria Josephine
"Majalah Pujangga Baru didirikan pada tahun 1933 oleh Sutan Takdir Alisjahbana dan Armijn Pane. Pujangga Baru seblum perang terdiri dari 91 nomor pe_nerbitan selama 9 tahun. Pujangga Baru merupakan majalah bulanan yang terbit satu bulan sekali. Pada penerbitan tahun pertama sampai tahun ketiga secara teratur majalah ini terbit sebulan sekali. Tetapi pada tahun keempat dan seterusnya tidak terbit sebulan sekali. Dalam penerbitan tersebut dicantumkan nomor dan bulan terbitnya majalah itu. Selain itu ada juga nomor peringatan 5 (lima) tahun Pujangga Baru, dan nomor-nomor khusus majalah Pujangga Baru sesudah perang terdiri dari 47 nomor penerbitan selama 6 tahun. Majalah Pujangga Baru sesudah perang juga mengalami penerbitan yang tidak teratur pada setiap bulannya dan ada nomor-nomor yang hanya di..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S11191
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rasyid Sartuni
"Setelah membicarakan ketujuh cerpen yang terkumpul dalam ketiga buku tersebut, maka dalam bagian ini akan disinggung juga cerpen lainnya secara sepintas. Pembahasannya tidak satu demi satu, tapi secara keseluruhan dari bagian yang menonjol saja. Hal ini dilakukan untuk menggarisbawahi keseragaman dalam penulisannya, di samping adanya faktor-faktor yang lain.Dari cerpen-cerpen yang sudah dibicarakan dapat diperoleh pengamatan umum bahwa penyajian cerpen Navis selalu dengan Cara karikatural. Cara ini adalah tepat untuk menyampaikan rasa sakit hati, kejengkelan, ketidakpuasan dan protes terhadap apa yang terjadi di lingkungan pengarang. Selain itu, nada sindiran atau ejekan cocok sekali untuk mematahkan suatu gejala yang tidak baik yang terjadi dalam masyarakat atau lembaga pemerintah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S11170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Suryo Suhartono
"Bokor Hutasuhut adalah pengarang asal Medan yang cukup berperan dalam dunia Sastra Indonesia. la bersama Wiratmo Soekito, H.B. Jassin dan lain-lain tercatat dalam sejarah perjalanan Sastra Indonesia sebagai pencetus sekaligus penanda tangan Manifes Kebudayaan. Penelitian atas cerpen-cerpen Bokor. Hutasuhut ini khusus yang dimuat dalam majalah Mimbar Indonesia. Alasan memilih karyanya yang dimuat dalam majalah Mimbar Indonesia, di samping karena keterbatasan ruang dan waktu juga karena dalam majalah tersebut dimuat karya-karya Bokor Hutasuhut dalam bentuknya yang paling beragam, yaitu cerpen, cerbung, dan sajak. Cerpen-cerpen tersebut dianalisis berdasarkan strukturnya, khususnya tokoh dan tema. Analisis tokoh didasarkan pada karakter tokoh dari masing-masing cerpen. Dengan titik tolak tersebut ketiga belas cerpen Bokor Hutasuhut yang dimuat dalam majalah Mimbar Indonesia dibagi atas tiga kelompok karakter tokoh, yaitu (1) tokoh pasrah, (2) tokoh yang berusaha, dan (3) tokoh lain-lain. Analisis tema pada ketiga belas cerpen tersebut didasarkan pada tema sentral yang dikandung oleh masing_-masing cerpen. Dengan titik tolak tersebut cerpen-cerpen Bokor Hutasuhut dibagi dalam tiga kelompok tema, yaitu (1) tema kesulitan ekonomi, (2) tema tentang kejiwaan yang dibagi lagi sesuai dengan bidang penekanannya, yaitu tema krisis harga diri, tema balas budi dan tema kekecewaan hidup, dan (3) tema salah alamat. Di luar cerpen-cerpen yang dibicarakan dalam skripsi ini masih banyak karya-karya Bokor Hutasuhut yang belun dibahas orang. Penelitian yang menyeluruh atas karya-karya Bokor Hutausuhut akan menjawab pertanyan berikut: benarkah, Bokor Hutasuhut tokoh yang cukup penting dalam khazanah Sastra Indonesia? Kalau benar, seberapa besarkah peranan Bokor Hutasuhut dalam khazanah Sastra Indonesia"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S10764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sulaiman
"ABSTRAK
Tema cerpen Kubur adalah pertentangan antara pihak Paman dengan pihak Mas Hari. Mas Hari sendiri, dan kakaknya Mas Harto yang sepaham dengannya, adalah putra-putra Paman. Pertentangan yang terjadi itu berkenaan dengan soal penembokan kubur istri Paman.Sedangkan amanat utama cerpen Kubur ini ialah bahwa hukum membangun tembok di atas kubur seseorang adalah terlarang. Amanat ini disampaikan lewat pandangan tokoh Paman dan salah seorang putranya yang sepaham yakni Mas Harto.Pandangan Paman sebagai telah diuraikan pada bagian sebelum ini, mewakili pandangan Muhammadiyah. Memang secara kebetulan Paman sendiri adalah seorang anggota perkumpul an Muhammadiyah. Ada pun pandangan Mas Hari, yang dikatakan se_bagai abangan, sebenarnya mewakili pandangan Nahdhatul Ulama.Pertentangan di bidang agama antara Muhammadiyah dengan abangan hampir dapat dipastikan tidak mungkin. Muhammadiyah, sebagaimana halnya Nahdhatul Ulama yang melalui organisasi tarekat banyak menarik kaum abangan menjadi santri (Dhofier, 1982: 142), bahkan banyak melakukan pendekatan terhadap kaum abangan untuk menarik mereka menjadi santri (Anshari, 1983: 260-261; Rusydi, 1983: 178)_

"
1986
S10884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Sutiara
"Perkembangan zaman dan keleluasaan wanita untuk mendapatkan kesempatan meraih pendidikan setinggi mungkin mempengaruhi pola pikir dan perilaku mereka. Wanita yang selama ini, dianggap memiliki sifat-sifat yang stereotip, seperti bergantung, lemah, pasif, tidak berani menyuarakan pendapat pribadinya, berkat pendidikan yang tinggi dan keterbukaan masyarakat dalam menerima perubahan nilai-nilai tentang wanita, menunjukkan sikap-sikapnya yang berbeda. Wanita golongan ini, terutama yang hidup di kota besar, telah menjadi lebih berani dalam menentukan pilihan, lebih mandiri, lebih aktif dalam kompetisi studi dan karier, yang tentu raja bertentangan dengan karakteristik stereotipnnya terdahulu.
Ciri-ciri karakteristik seperti itulah yang penulis temukan dalam 13 cerpen karya Prasanti yang terkumpul dalam kumpulan cerpen Cintaku Pelabuhanku. Pemunculan sifat-sifat yang nonstereotip ini tidak hanya ditemukan pada tokoh-tokoh utama wanita yang masih lajang atau belum menikah, tetapi juga pada tokoh-tokoh wanita yang telah menikah. Bagaimanapun, konflik yang timbul dalam sebagian besar cerpen-cerpen ini, tidaklah melulu mengenai kompetisi studi dan karier yang menunjukkan kemandirian tokoh-tokoh wanita itu, tetapi juga masalah cinta dan keluarga sebagai masalah yang paling dasar dalam kehidupan setiap manusia. Apabila dikaitkan dengan kehidupan nyata, khususnya di kota-kota besar, di mana banyak sekali wanita yang berperan dalam sektor industri dan bisnis, kemungkinan munculnya karakteristik yang nonstereotip seperti itu bukanlah hal yang aneh. Prasanti mencoba merekamnya dalam bentuk fiksi, sebagai upaya untuk memperlihatkan kondisi masyarakat yang tengah terjadi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>