Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pane, Chairul Masri
"Understanding the wants and needs of consumers is important in marketing a product or service. Therefore, the main objective of this thesis is to find out what consumers want from a discotheque. To achieve the objective, a marketing research is carried out. Information about the discotheque and marketing research is obtained from literatures and observations. While data about the discotheque consumers is obtained by using questionaires. From the research, the following information is obtained. First of all, the research identified various habits of consumers in visiting a discotheque. In analyzing the discotheque consumers, it is better to treat them as a whole rather than as segments based on their occupation. With this thought in mind, the research identified that the various aspects of a discotheque are all found important. But their degree of importance vary, and can be classified into aspects that are very important, important,' and only somewhat important. Also, information concerning the views of the consumers about each aspect of the discotheque is obtained. Wi th the information obtained from the research, discotheque companies are recommended to redetermine their marketing mix. They should first emphasize on the aspects that are considered very important, then on the aspects that are considered important, and finally on the aspects that are only considered somewhat important. take into In dealing with these aspects, they should consideration, the views of the consumers about that certain aspect. By doing so, the discotheque company can corne up with a marketing mix that will satisfy the consumers. With this new marketing mix, hopefully the number of consumers visiting their discotheque will rise, and will enhance the companies' revenues and profits."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18514
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johnson, Lisa
""Don't Think Pink" will help marketers see their brands through a woman's eyes, unlocking the secrets to developing products, services and marketing strategies that truly resonate with female buyers. "Don't Think Pink" reveals: how generational history, culture, life stages, and daily realities influence a woman's buying mind; how the manner in which women buy is more critical than what's being sold; how listening to women earlier and more often leads to more powerful strategies; how to best use the Internet and other technology both in market research and during the buying process; and how to map the way to a bigger slice of the awesome purchasing power of women."
New York: [American Management Association, ], 2004
e20438495
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Cairncross, Liz
London: Routlege, 1997
363.585 CAI h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Raghavarao, Damaraju
Boca Raton: Chapman and Hall /CRC, 2011
658.8 RAG c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abu-Assab, Samah
"Especially in industrial countries the portion of elderly people is growing in many societies. Their needs are more intensified than the demands of younger people in many aspects. Companies need the right tools (e.g. market research methods for elderly people) to detect these needs, preferences, and demands of elderly people. Samah Abu-Assab verifies two existing research methods and suggests a new one for determining the preferences of elderly people. The new method seems to be promising and adequate for the elderly target group.
"
Wiesbaden: Gabler Verlag, 2012
e20397103
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
F. Anita Herawati
"Penelitian ini mengadopsi pemikiran An Integrated Model of Persuasion yang merupakan pengembangan dari Elaboration Likelihood Model (Petty & Casioppo) dan Integrated Framework (Maclnnis & Jawarski). Kemudian menggabungkan pola pemikiran Hierarchy of Effects, The Behavioral Effects of Advertising serta The Consumers Decision Making Process.
Dari keempat teori utama tersebut diturunkan menjadi tiga belas variabel yaitu prestise jenjang pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat pengeluaran, ability, motivation, opportunity, pengalaman mengkonsumsi produk sebelumnya, advertising knowledge, attitude toward advertising, information evaluation, product knowledge, attitude toward product dan brand loyalty. Pengembangan hipotesis dari kerangka pemikiran yang digunakan diharapkan dapat memberikan penjelasan terhadap pola hubungan faktor-faktor yang membentuk brand loyalty.
Kajian ini menggunakan cross-sectional survey yang dilakukan terhadap dua ratus delapan puluh responden laki-laki, perokok, pernah mengkonsumsi rokok Sampoerna A Mild, pernah mengekspos iklan Sampoerna A Mild, berusia di atas tujuh belas tahun di Kelurahan Demangan, Terban dan Catur Tunggal, Yogyakarta. Responden dipilih dengan teknik multistage cluster sampling. Obyek penelitian yang digunakan adalah iklan rokok Sampoerna A Mild dari berbagai versi yang diekspos melalui media massa maupun non-massa.
Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai alpha Cronbach, dan didapati bahwa variabel pengalaman mengkonsumsi produk sebelumnya, advertising knowledge dan product knowledge memiliki alpha Cronbach kurang dari yang dipersyaratkan oleh Malholra, walaupun sudah dilakukan upaya untuk meningkatkan nilai alpha tersebut dengan mengeluarkan beberapa indikator.
Sementara itu, untuk uji validitas dilakukan dengan factor analysis, menunjukkan hanya variabel ability, attitude toward advertising dan information evaluation yang mempunyai satu dimensi, sedang tujuh variabel lainnya terpilah menjadi dua atau tiga dimensi.
Hasil uji regresi menunjukkan hubungan yang terjadi di antara varibel-variabel yang diujikan bersifat lemah sampai dengan moderat. Setelah dilakukan path analysis diperoleh bahwa brand loyalty dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu motivation, pengalaman mengkonsumsi produk sebelumnya dan attitude toward product. Sedangkan yang mempengaruhi product knowledge adalah opportunity, motivation, ability, advertisng knowledge, attitude toward advertising dan information evaluation. Ini menunjukkan berlakunya teori periklanan yang lemah, seperti dikutip oleh Fill, bahwa pola pembelian sebuah merek oleh konsumen itu lebih digerakkan oleh kebiasaan daripada oleh terpaan aktivitas promosi. Periklanan mempunyai kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan orang dan menguatkan sikap yang sudah ada dan memandang konsumen aktif dalam memecahkan masalahnya.
Dari pengujian terhadap model dasar dalam hipotesis didapatkan bahwa model akhir yang telah disesuaikan mempunyai nilai fit coefficient yang lebih tinggi daripada koefisien model dasar. Dengan demikian, model akhir lebih baik daripada model dasar.
Sebagai implikasi teoritis, posisi AMO Factors dalam An Integrated of Persuasion tidak sejajar tetapi berurutan dari opportunity, motivation lalu ability. Dalam mengukur variabel opportunity, motivation, pengalaman mengkonsumsi produk sebelumnya, advertising knowledge, product knowledge, attitude toward product, dan brand loyalty dapat diukur dengan dua atau tiga dimensi.
Kelemahan dari penelitian ini adalah penggunaan variabel prestise jenjang pekerjaan yang didasarkan pada klasifikasi pekerjaan yang dilakukan O.C. Duncan di dalam konteks Amerika, sehingga penelitian ini tidak mempunyai validitas eksternal. Hal itu ditambah lagi dengan penentuan sampel yang kurang akurat sehingga responden mempunyai karakter yang relatif homogen untuk variabel tingkat pendidikan, prestise jenjang pekerjaan dan tingkat pengeluaran.
Namun demikian, dari temuan penelitian ini menguatkan bahwa untuk mempersuasi orang agar mau membeli produk dengan merek tertentu dan setia pada merek tersebut, tidak dapat dilakukan hanya dengan mengandalkan iklan saja. Pengaruh iklan hanya sampai meningkatkan pengetahuan audiens iklan tentang produk yang diiklankan tersebut. Sedangkan untuk sampai tahap perilaku pembelian bahkan brand loyalty, perlu dilakukan usaha promosi yang lain, misalnya dengan pemberian sampel produk atau demo produk dalam sales promotion dan mengintegrasikannya dengan aspek product, placement dan price dalam marketing mix. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat memperbandingkan obyek penelitian dengan jenis produk yang mempunyai tingkat keterlibatan yang berbeda dalam proses keputusan pembelian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13789
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adri Cahyo Wiwoho
"Penelitian pada customer relationship management dan pengaruhnya terhadap retensi pelanggan memberikan beberapa hasil yang dapat dijadikan panduan dalam mempertahankan pelanggan dan membuat pelanggan tetap setia kepada perusahaan. Dalam melakukan retensi pelanggan, perusahaan tentunya harus lebih memperhatikan dalam menciptakan pelanggan yang berkomitmen, seperti memberikan kepuasan yang lebih baik dengan melakukan peningkatan kualitas pelayanan dan meningkatkan affective commitment dengan mengubah level Relationshp Marketing dari yang bersifat financial menjadi yang bersifat social dan melakukan sebuah loyalty program yang baik.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam meningkatkan retensi pelanggan seperti misalnya, melakukan inovasi dan pengembangan dari bentuk loyalty program, melakukan perhajkan clan pengembangan secara terus-menerus untuk dapat menjaga agar kualitas pelayanan dapat menjadi lebih baik lagi serta memfokuskan diri pada pelanggan yang paling setia sebagai bagian dari prinsip utama Customer Relationship Management tentunya dengan menggunakan data yang disimpan dalam sistem data base pelanggan yang saling terhubung satu dengan lainnya serta memperkuat database pelanggan dengan menggunakan sistem operasional yang lebih baik.

Research into Customer Relationship Management and its affect on Customer Retention have shown some positive results for the establishment and maintenance of increased customer loyalty to company. In order to expand customer retention, a company must give more attention to generating customer commitment such as by providing more satisfaction by increasing quality of services and affective commitment by shifting relationship marketing level from financial to social level and perform a good loyalty program.
There are a number of ways to increase customer retention such as, inovation and development of loyalty program, periodic improvement and development of quality services and focusing on loyal customers as a main principle of customer relationship management using customer database system to strengthening customer database with reliable operating system."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T15789
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Victor Abdi Negara
"Saat ini ada pergeseran ke arah Integrated Marketing Communications (IMC), yang melibatkan pengkoordinasian dari berbagai elemen promosi dan aktivitas pemasaran lainnya untuk berkomunikasi dengan konsumen. Karena iklan merupakan salah satu elemen panting dalam bauran promosi, perusahaan harus mendesain iklannya agar tujuan komunikasi dan promosi yang dilakukan bisa tercapai. Salah satu cara adalah menggunakan endorser yang memiliki kredibilitas tinggi dan ditunjang dengan kredibilitas perusahaan, sehingga terbentuk sikap yang positif terhadap iklan, merek, dan intensi membeli produk bersangkutan.
PT. Unilever Indonesia, Tbk adalah salah satu produsen barang-barang konsumen yang sudah lama berdiri dan beroperasi di Indonesia. Salah satu produk Unilever yang cukup sukses di pasaran adalah sabun mandi cair Lux Ekstrak Green Tea, yang diposisikan sebagai sabun kecantikan untuk mendapatkan pesona para bintang.
Perumusan masalah penelitian ini adalah analisis pengaruh dan kredibilitas artis sebagai endorser dan kredibilitas PT. Unilever Indonesia, Tbk sebagai produsen pada sikap terhadap iklan, sikap terhadap merek, dan intensi membeli produk sabun mandi cair dari konsumen.
Penelitian ini didasarkan pada Dual Credibility Model (DCM) yang mencoba melihat pengaruh dari kredibilitas perusahaan dan kredibilitas endorser pada sikap terhadap iklan, sikap terhadap merek, dan intensi membeli. DCM terdiri atas 5 (lima) variabel.
Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis faktor untuk menguji validilasnya dan menggunakan Cronbach?s Alpha untuk menguji reliabilitasnya.. Selanjumya dilakukan analisis statistik menggunakan analisis regresi berganda, untuk menguji hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kredibilitas endorser dan kredibilitas perusahaan (PT. Unilever Indonesia, Tbk) memiliki pengaruh pada sikap seorang konsumen terhadap iklan sabun mandi cair Lux Ekstrak Green Tea. Dan penelitian ini juga dapat dijelaskan bahwa kredibilitas perusahaan dan sikap terhadap iklan memiliki pengaruh yang kuat dan positif pada sikap terhadap merek. Selanjutnya didapatkan bahwa intensi membeli untuk produk sabun mandi cair Lux Ekstrak Green Tea hanya dipengaruhi oleh kredibilitas perusahaan dan sikap konsumen terhadap merek tersebut. Sedangkan sikap terhadap iklan sabun mandi cair Lux Ekstrak Green Tea tidak mempunyai pengaruh terhadap intensi membeli produk tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20094
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Melina Nugraheni
"Skripsi ini membahas pelanggaran hukum yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) atas terjadinya pemadaman listrik dan juga upaya hukum yang dapat ditempuh oleh konsumen yang dirugikan atas padamnya listrik ditinjau dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Hasil penelitian menghasilkan dua kesimpulan. Pertama, PT. PLN (Persero) telah melakukan pelanggaran hukum terhadap Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen sehubungan dengan pemadaman listrik yang terjadi. Kedua, konsumen yang dirugikan dapat menyelesaikan sengketa melalui pengadilan ataupun di luar pengadilan.

The focus of this study is about law infringements that has been done by PLN Ltd. on the occurrence of blackout and also legal efforts that can be conducted by consumers who aggrieved by this blackout. There are two conclusions as the outcome of this research. Firstly, PLN Ltd. has infringed the consumer protection act in connection with the occurrence of blackout. Secondly, the aggrieved consumers can resolve disputes through the court or out of court dispute settlement."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S24965
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Sasanti Handayani
"Pelayanan kesehatan yang baik berperan strategis dalam perbaikan kesehatan masyarakat. Kualitas layanan farmasi dan
pelayanan kefarmasian yang lebih baik dan berorientasi pada konsumen (pasien) harus terus dikembangkan agar dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah dan meningkat, disamping dapat mengurangi risiko
pengobatan. Guna meningkatkan kualitas layanan farmasi dan pelayanan kefarmasian, perlu diketahui bagaimana
persepsi konsumen apotek tentang pelayanan farmasi yang didapatkannya, dan bagaimana opini konsumen tentang
suatu apotek yang ideal. Penelitian ini mengungkapkan persepsi konsumen tiga kota (Jakarta, Yogyakarta dan
Makassar) berdasarkan dimensi tangible, keandalan dan ketanggapan pelayanan, jaminan mutu dan empati. Persepsi
konsumen dikategorisasikan sebagai ?baik? dan ?buruk?. Hasil secara keseluruhan menunjukkan 74,5% konsumen
memiliki persepsi yang baik terhadap layanan apotek meskipun pelayanan kefarmasian yang diperoleh belum
memenuhi standar farmasi komunitas. layanan apotek dan pelayanan kefarmasian masih berorientasi pada obat, belum
berorientasi pada pasien/konsumen. Pelayanan kefarmasian yang memenuhi standar farmasi komunitas (misalnya
pemberian informasi obat oleh apoteker, layanan konseling, monitoring penggunaan obat dan evaluasi pengobatan,
promosi dan edukasi kesehatan untuk pasien) belum menjadi alasan bagi konsumen untuk memilih suatu apotek.
Consumers? Perception in Pharmacy Services in Three Cities in Indonesia. Better health services have a strategic
role and take part in public health improvement (Blum, 1974). Better quality of pharmacy service and pharmaceutical
care may provide public needs and demands, ---which always change and increase ----, as well as reduce risks, and
should be improved continually and be patient (consumer) oriented. To increase the quality of pharmacy service and
pharmaceutical care, we need to know what the consumers? impression about the pharmacy services they received
currently and what the ideal pharmacy is according to consumers? opinion. Consumer?s impression to pharmacy
services in this survey is assessed, based on tangibles dimension (physical facilities, men power etc.), reliability and
responsiveness of the services, assurance and empathy. The consumer?s impression is categorized as good and bad.
Result: overall, 74.5% of consumers had a good impression about the pharmacy although pharmaceutical care they
obtained had not yet complied with the community pharmacy standard. In three cities (Jakarta, Yogyakarta, and
Makassar), pharmacy services and pharmaceutical care were still based on drug-oriented, and had not yet based on
patient/consumer oriented. Pharmaceutical care which fulfilled the community pharmacy standard (such as drug
information provided by pharmacist, counseling, medicine use monitoring and treatment evaluation, health promotion
and education for patients), had not yet turn out to be a reason for consumers? preference of a pharmacy."
Depkes RI. Badan Litbangkes , 2009
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>