Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ade Satria Utama
"Perkembangan teknologi digital telah mendorong peritel untuk beralih dari saluran ritel berupa gerai fisik menjadi gerai online. Namun demikian, core retail competencies tetap sama dan sebuah survei oleh Oxford Institude of Retail menunjukkan bahwa sebagian besar peritel masih menganggap gerai fisik sebagai saluran ritel terpenting. Ketika penelitian yang berkaitan dengan sikap dan intensi pembelian konsumen ritel sangat penting untuk memastikan profitabilitas dan pertumbuhan peritel ritel, di Indonesia, penelitian dengan topik ini masih sangat langka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh 1 self-congruity, retailer awareness, retailer association, dan retailer perceived quality terhadap sikap konsumen terhadap peritel dan 2 sikap konsumen terhadap peritel terhadap intensi pembelian. Penelitian dilakukan di Indonesia, tepatnya di wilayah Jabodetabek, kepada 211 responden. Hasilnya menunjukkan bahwa self-congruity, retailer awareness, dan retailer association memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap sikap konsumen terhadap peritel. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sikap konsumen terhadap peritel secara positif mempengaruhi intensi pembelian mereka. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti merekomendasikan kepada peritel, terutama department store, untuk mengembangkan strategi pemasaran yang bertujuan menciptakan imej yang sesuai dengan imej diri konsumen self-congruity , meningkatkan kesadaran konsumen awareness , dan menawarkan atribut dan karakteristik retailer association yang digemari konsumen.

Research related to retail consumers attitude and purchase intention is imperative to ensure retailers profitability and sustainable growth. In Indonesia, however, it remains a rare research subject. This study aims to determine the impact of 1 self congruity, retailer awareness, retailer association, and retailers perceived quality on consumers attitudes toward retailers and 2 consumers attitudes toward retailers on their purchase intention. The study was conducted in Indonesia, precisely in Jabodetabek area, to 211 respondents. The results show that self congruity, retailer awareness, and retailer association have significant positive impacts on consumers attitudes toward retailer. The results also indicated that consumers attitude toward retailers positively influences purchase intentions. Based on these results, researcher recommend retailers, especially department stores, to develop marketing strategies aimed at creating images that are congruent or in line with consumers self image self congruity , enhancing consumer awareness, and offering attributes and characteristics retailer association favored by consumers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Woodside, Arch G.
"Storytelling-Case Archetype Decoding and Assignment Manual reviews tourism and hospitality applications of Jung's work on archetypes in shaping behavior and unconscious/conscious thought. This book provides tools for confirming relevancy and falsifying incorrect archetype assignments of stories consumers and brands tell."
United Kingdom: Emerald, 2016
e20469267
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Fennieka Kristianto
"Pembangunan rumah susun di perkotaan faktanya memunculkan persoalan-persoalan serius. Berbagai regulasi mengatur pengawasan pembangunan dan penyelesaian transaksi rumah susun, belum menjangkau tujuan ideal suatu pembangunan. Disintegrasi regulasi rumah susun, menunjukkan penyelenggaraan urusan perumahan sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, belum komprehensif dilaksanakan. Permasalahan jual beli rumah susun lebih banyak merugikan pihak konsumen. Berdasarkan fakta tersebut, relevan untuk menganalisa kesesuaian jangkauan prinsip keseimbangan dengan dimensi kontekstual dinamika terkini masyarakat modern dan dimensi normatif peraturan perundang-undangan di Indonesia. Metode penelitian yuridis normatif dan perbandingan hukum digunakan menganalisa (1) Prinsip keseimbangan dalam suatu perjanjian pengikatan jual beli di Indonesia; (2) Implementasi Perlindungan Hukum dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli Satuan Rumah Susun (PPJB Sarusun); (3) Rekonstruksi Prinsip Keseimbangan antara pelaku usaha dan konsumen rumah susun sebagai pembaharuan hukum PPJB Sarusun. Hasil penelitian adalah asas Keseimbangan dalam perjanjian pengikatan jual beli di Indonesia berlaku mulai dari proses pembuatan kontrak sampai pelaksanaan kontrak. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin proses negosiasi yang adil/setara, terjamin distribusi pertukaran hak dan kewajiban sesuai proporsinya. Prinsip keseimbangan menunjukkan adanya kebutuhan kesetaraan sebagai syarat utama terciptanya perjanjian. Selanjutnya, peraturan perundang-undangan yang ada belum dapat memenuhi prinsip keseimbangan kepentingan bagi para pihak dalam suatu perjanjian pengikatan jual beli satuan rumah susun, meskipun UU No. 8/1999 dan UU No. 20/2011 beserta peraturan turunannya telah berupaya mencapainya. PPJB Sarusun tetap dilaksanakan meskipun syarat 20% keterbangunan belum terpenuhi sebagaimana ketentuan Pasal 43 ayat (2) UURS, Kepmenpera No.11/1994 yang mengatur pedoman PPJB. Terdapat ketidakseimbangan kedudukan antara pelaku usaha dan konsumen rumah susun, sehingga penerapan prinsip kesetaraan para pihak berdasarkan asas keseimbangan pada PPJB rumah susun tidak terwujud, pelaku usaha lebih superior dari konsumennya. Terbukti dari hasil penelitian terhadap 18 PPJB Sarusun baik yang komersial maupun umum. Bentuk pembaharuan hukum PPJB Sarusun antara pelaku usaha dan konsumen rumah susun adalah dengan melakukan rekonstruksi prinsip keseimbangan dalam PPJB Sarusun. Asas keseimbangan yang menjadi sintesa antara asas kebebasan, asas konsensus dan asas kekuatan mengikat, hakikatnya hanya dapat terpenuhi melalui ketiga prinsip tersebut berdasarkan hirarki leksikal. Pembaharuan hukum PPJB Sarusun berdasarkan Kepmenpera No. 11 Tahun 1994 dengan penyesuaian 11 gagasan materi dalam perubahan UURS yang sejalan dengan asas keseimbangan agar pembagian hak dan kewajiban dapat terwujud di seluruh tahapan hubungan kontraktual.

The construction of flats in urban areas in fact raises serious problems. Various regulations governing the supervision of the construction and settlement of flats, have not yet reached the ideal goal of development. Disintegration of flats regulations, showing the implementation of housing affairs as one of the basic human needs, has not been comprehensively implemented. The problem of buying and selling flats is more detrimental to the consumer. Based on these facts, its relevant to analyze the suitability of the balance principle with the contextual dimensions of the current dynamics of modern society and the normative dimensions of legislation in Indonesia. Normative legal research methods and legal comparisons are used in this dissertation, by analyzing (1) The Balance Principle in the Conditional Sale and Puchase Agreement in Indonesia; (2) Implementation of Legal Protection in the Conditional Sale and Purchase Agreement of Flats (CSPA Flats); (3) Reconstruction of the Balance Principle between business actors and consumers of flats as a legal renewal of the CSPA of Flats. The results of the study show that the balance principle in the CSPA of Flats in Indonesia is valid from the process of making the contract to the implementation of the contract. This is intended to guarantee a fair/ equal negotiation process, guaranteed distribution of the exchange of rights and obligations in proportion. The balance principle shows the need for balance and equality of position as the main conditions for the creation of agreements. Furthermore, the existing laws and regulations have not been able to fulfill the balance principle of parties interests in the CSPA of Flats, even though Law No. 8/1999 and Law No. 20/2011 along with derivative regulations have attempted to achieve it. CSPA of Flats is still implemented even though the condition of 20 persen development has not been fulfilled as stipulated in Article 43 paragraph (2) UURS, Kepmenpera No.11/ 1994 which regulates CSPA guidelines. There is an imbalance between the position of business actors and consumers of flats, so that the application of the principle of equality of parties based on the principle of balance in the CSPA of Flats does not materialize, business actors are superior to consumers. Evident from the results of research on 18 CSPA of Flats, both commercial and public. The form of legal reform of the CSPA of Flats between business actors and consumers of flats is to carry out a balance principles reconstruction in the CSPA of Flats. The balance principle becomes a synthesis between the principle of freedom, the principle of consensus and the principle of binding power, its essence can only be fulfilled through the three principles based on the lexical hierarchy. Legal renewal of the CSPA of Flats based on Kepmenpera No. 11/1994 by adjusting eleven content material ideas in the amendment to the Law on Flats that is in line with the principle of balance so that the distribution of rights and obligations can be realized at all stages of contractual relations"
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D2776
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Puspitasari
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis mengenai karaktenstik daya jual wagashi Toraya
berdasarkan tuntutan konsumennya dewasa ini Toraya merupakan perusahaan go
pubhc yang berbasis keluarga dan tradisional suatu perusahaan yang
memproduksi dan memasarkan wagashi kelas atas dan telah berdm selama
hampir lima abad dan hingga saat mi telah dipimpin oleh generasi ke 17 dan
keluarga pemiliknya Dewasa mi masyarakat Jepang sudah menjadi bagian dan
masyarakat konsumsi dimana aktivitas konsumsi pada dasarnya bukan dilakukan
karena alasan kebutuhan namun lebih pada alasan simbolis yaitu kehonnatan
status dan identitas Masalah dalam penelitian mi adalah karaktenstik daya jual
wagashi Toraya berdasarkan tuntutan konsumennya dewasa lm Apa strategi
pemasaran perusahaan Toraya9 Bagaimana perusahaan Toraya menerapkan
strategi pemasarannva9 Mengapa perusahaan Toraya menerapkan strategi
pemasaran tersebut dalam usaha meningkatkan penjualannya9 Metode penelitian
mi adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis deskriptif
Data yang digunakan meliputi data pnmer melalui wawancara (e-mail) dengan
pihak Toraya data survei angket kepada konsumen Toraya dan data sekunder
yang diperoleh dan buku jurnal artikel katalog dan website yang berkaitan
dengan penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan karaktenstik daya jual
wagashi Toraya berdasarkan tuntutan konsumennya dewasa lm bahwa dengan
strategi pemasaran Toraya adalah membaca kebutuhan konsumennya dewasa lm
yang sesuai dengan moto perusahaan Toraya Yang Penting Saat lm Toraya
menerapkan strategi pemasarannya dengan melakukan inovasi dan perkembangan
produk selam mempertahankan tradisi dan melakukan pengembangan sumber
daya manusia melalui pelatihan dan trainmg Strategi pemasaran tersebut perlu
dilakukan oleh Toraya agar dapat diterima oleh konsumennya yang saat mi sudah
menjadi bagian dan masyarakat konsumsi

ABSTRACT
This thesis analysis the charactenstics of the selhng power wagashi Toraya by the
demands of todays Toraya consumers Toraya is a go public company based on
family and traditional busmess which produces and markets high level wagashi
Toraya company was already estabhshed nearly five centunes and until now lt
was headed by the 17th generation of the owners family Today the Japanese
society has become a part of the consumer society which is basically the activity
of consumption is not for necessity reasons but more than symbolic reasons, like
the honor status and identity The problem m this thesis is the charactenstics of
the selhng power wagashi Toraya based on today's Toraya consumer demands
What is the marketing strategy of Toraya company9 How has Toraya company
implement their marketing strategy9 Why has Toraya company lmplementing that
marketmg strategy m an effort to increase their sales9 The method of this analysis
is quahtative research usmg the descnptive analysis method The usmg data
mclude the prirnary data through mterviews (e mail) with the Toraya compnay
questionnaire survey data to the consumers Toraya and the secondary data
obtained ffom books, Journal s articles newsletters and websites related to this
research The results of this research that the charactenstics of the selhng power
wagashi Toraya based on demands of today's Toraya consumers the marketing
strategy of Toraya is reading the current needs of their consumers which
accordmg to their motto is "The Important Thmg is Now " The strategy
marketmg of Toraya is always makmg mnovation and development products
beside mamtainmg the tradition and to develop human resources through
education and traming To be accepted by the consumers that marketmg strategy
should be taken by Toraya which are now their consumers who have already
become a part of the consumers society"
2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arvin Mahardika Maulana
"Strategi pemasaran melalui media iklan terus berkembang seiring dengan adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Iklan dinilai akan semakin efektif dan menguntungkan ketika menggunakan pendekatan psikologis, salah satunya melalui pendekatan keyakinan agama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pesan iklan dan tingkat religiositas seseorang memiliki pengaruh terhadap cara konsumen dalam menyikapi sebuah iklan, sehingga akan memengaruhi minat pembelian produk yang diiklankan. Dengan menggunakan metode eksperimen, sumber data primer diolah dengan teknik analisis SEM menggunakan aplikasi SmartPLS dan Stata. Sebanyak 250 Warga Negara Indonesia menjadi responden dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pesan iklan dan tingkat religiositas berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen yang kemudian juga berpengaruh pada minat pembelian. Pada tingkat religius yang sama, responden akan menunjukkan sikap dan minat pembelian yang lebih tinggi pada produk yang diiklankan dengan pesan religius. Variabel sikap konsumen juga ditemukan memiliki pengaruh mediasi secara penuh. Dengan hasil penelitian tersebut, penelitian ini dapat menjadi referensi bagi pelaku usaha dalam mengembangkan metode iklan yang efektif.

Marketing strategies through advertising media continue to develop along with advances in technology and science. Advertising is considered to be more effective and profitable when using a psychological approach, one of which is through the approach of religious beliefs. This study was conducted to determine whether the advertising message and the level of religiosity have an influence on the way consumers respond to an advertisement, so that it will affect their interest in buying the advertised product. By using the experimental method, the primary data source is processed with SEM analysis techniques using SmartPLS and Stata applications. A total of 250 Indonesian became respondents in this study. The results of this study indicate that advertising messages and the level of religiosity have a significant effect on consumer attitudes which then also affect purchase intention. At the same religious level, respondents will show higher attitudes and purchase intention in products advertised with religious messages. The consumer attitude variable was also found to have a fully mediating effect. With the results of these studies, this research can be a reference for business actors in developing effective advertising methods."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kinanti Larasati
"Dengan diproduksinya banyak plastik kemasan meningkatkan jumlah sampah plastik kemasan pasca-konsumen. Dalam kondisinya saat ini, rantai nilai plastik kemasan tidak dimanfaatkan dengan maksimal untuk mendapatkan nilai ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun konsep alur plastik kemasan dari hasil analisis dampak lingkungan serta kesadaran lingkungan dimana untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode analisis LCA, analisis environmental prices, analisis jalur, serta analisis deskriptif. Temuan penelitian ini mencakup dampak lingkungan, biaya lingkungan, kesadaran lingkungan, serta susunan konsep alur pengelolaan plastik kemasan. Analisis keseluruhan produksi plaastik kemasan menunjukkan dampak tertinggi dihasilkan dari produksi bahan baku plastik dengan biaya lingkungan sebesar Rp. 14.586.000 per ton plastik kemasan serta pengetahuan, sikap, dan perilaku berpengaruh sebesar 76.81% terhadap kesadaran lingkungan maka konsep pengelolaan plastik kemasan yang dapat dilakukan adalah berlandaskan ekonomi sirkular dengan memperpanjang rantai hidup dari plastik kemasan.

The production of a lot of plastic packaging increases the amount of post-consumer plastic packaging waste. In its current condition, the plastic packaging value chain is not being utilized optimally to obtain economic value. This research aims to develop a concept for the flow of plastic packaging from the results of environmental impact analysis and environmental awareness, where to achieve this goal, LCA analysis methods, environmental prices analysis, path analysis and descriptive analysis are used. The findings of this research include environmental impacts, environmental costs, environmental awareness, as well as the concept of plastic packaging management flows. The overall analysis of plastic packaging production shows that the highest impact results from the production of plastic raw materials with environmental costs of IDR. 14.586.000 per ton of plastic packaging and knowledge, attitudes and behavior have an influence of 76.81% on environmental awareness, so the concept of managing plastic packaging that can be implemented is based on a circular economy by extending the life chain of plastic packaging."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Nabila
"Kerusakan lingkungan terutama yang disebabkan oleh sampah dan limbah memang telah menjadi permasalahan klasik di Indonesia. Hal ini membuat isu sampah maupun limbah menjadi perhatian tidak hanya bagi komunitas, melainkan juga pelaku bisnis dan menciptakan permintaan baru di pasar. Permintaan terhadap produk ramah lingkungan mendorong perusahaan untuk menyusun strategi guna memasuki pasar ramah lingkungan melalui rencana green marketing mix. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh green marketing terhadap minat beli produk-produk ramah lingkungan pada konsumen Zero Waste Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan data primer melalui penyebaran kuesioner dengan teknik pemilihan sampel purposive. Kuesioner penelitian ini disebarkan kepada responden melalui daring. Data kemudian dianalisis dan diinterpretasikan dengan melalui teknik regresi linier berganda. Penelitian ini menemukan adanya pengaruh signifikan positif antara strategi green marketing dengan minat beli konsumen khususnya pada dimensi green promotion dan green place. Penelitian ini merekomendasikan perusahaan untuk memaksimalkan strategi green promotion secara optimal dan sederhana agar informasi dapat mendorong minat beli konsumen pada produk ramah lingkungan.

Environmental damage, especially caused by rubbish and waste, has become a classic problem in Indonesia. This makes the problem of waste a concern not only for the community but also for businesses and creates new demand in the market. The demand for environmentally friendly products encourages companies to develop strategies to enter a "green" market through a green marketing mix strategies. This study aims to analyze the effect of green marketing on purchasing intention in environmentally friendly products for Zero Waste Indonesia's consumers. This study uses a quantitative approach by collecting primary data through the distribution of questionnaires with a purposive sample selection technique. The questionnaire was distributed to respondents through digital media. The data were analyzed and interpreted using multiple linear regression techniques. This study found a significant effect between green marketing strategies and consumer purchasing intention, especially in the dimensions of green promotion and green place. This study recommends the company maximize its green promotion strategy and make it easy for consumers to understand so that information can encourage consumers' purchasing intention in environmentally friendly products."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akila Fayola Maritza
"Di Jawa, Indonesia, e-store telah menjadi instrumen penting untuk memanfaatkan kepribadian dan kehadiran merek, terutama di kalangan Generasi Z (Gen-Z) karena tren pembelian online yang semakin meningkat. Citra merek yang seragam di semua platform telah membentuk tindakan dan persepsi pelanggan terhadap bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dampak ketidaksesuaian citra merek antara citra merek Uniqlo yang ada dan citra merek e-store-nya terhadap niat pelanggan Uniqlo untuk berbelanja. Sebanyak 256 responden Indonesia yang khususnya tinggal di Pulau Jawa memberikan data. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan angka-angka yang diambil dari data kualitatif (kuesioner) dan dikonversi menggunakan skala Likert. Pendekatan pemodelan persamaan struktural (SEM) kemudian digunakan di SmartPLS untuk mengevaluasi data. Penelitian ini mengungkap seluk-beluk perilaku konsumen Gen Z di Pulau Jawa, dengan penekanan khusus pada hubungan antara kepribadian merek dan niat untuk berbelanja. Niat pelanggan untuk berbelanja di e-store Uniqlo dipengaruhi secara negatif oleh ketidaksesuaian dalam tiga aspek kepribadian merek e-store. Ketidaksesuaian ini juga memiliki efek negatif tidak langsung pada kesan keseluruhan pelanggan Uniqlo di pulau Jawa terhadap kesesuaian merek e-store. Selain itu, asosiasi antara kesesuaian merek e-store yang dirasakan dan niat berbelanja di e-store dimoderasi oleh relevansi pengecer terhadap konsumen.

In Java, Indonesia, e-stores have emerged as a crucial instrument for leveraging brand personality and presence, especially among Generation Z (Gen-Z) due to the growing trend of online purchasing. A standardized brand image across all platforms has shaped customer action and perception towards a business. This study aims to investigate the impact of brand image incongruence between Uniqlo's existing brand image and its E-store brand image on Uniqlo’s customer patronage intention. A total of 256 Indonesian respondents who specifically lived on Java Island provided the data. This study uses a quantitative descriptive method, with numbers extracted from qualitative data (questionnaires) and quantified using Likert scales. A structural equation modelling (SEM) approach is then used in SmartPLS to evaluate the data. The study reveals the intricacies of Gen Z consumer behaviour on Java Island, with a special emphasis on the relationship between brand personality and intent to patronize. Java island  Customer’s intention to shop at Uniqlo’s e-store was negatively impacted by incongruence in three personality aspects of the e-store brand personality. This incongruence also had an indirect negative effect on customer’s impression of the e-store brand fit overall. Furthermore, the association between perceived e-store brand fit and e-store patronage intention was tempered by the retailer’s relevance to the consumer."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samudro Putranto
"Meskipun bukan maskapai penerbangan nasional (yakni: Garuda Indonesia Airlines), Merpati Nusantara menjadi "market leader" untuk rule penerbangan domestik. Salah satu faktor dari keunggulan Merpati untuk pasar domestik adalah dengan banyaknya pesawat yang dimiliki terutama untuk jenis pesawat kecil dan baling-baling (propheller) serta banyaknya akses yang menjadi daerah tujuan Merpati yang tersebar hingga ke pelosok. Jaman yang semakin global memungkinkan para pesaing memfasilitasi ekspansi usahanya yang berarti ancaman bagi Merpati. Posisi konsumen menjadi semakin penting, sehingga organisasi harus mengetahui secara pasti siapa atau bagaimana karakter dari konsumennya, apa saja yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumennya serta bagaimana melakukan penetrasi pasar serta menjadi pilihan utama bagi konsumen, untuk itu perlu strategi komunikasi pemasaran yang baik terutama dalam menciptakan "repositioning".
Dilatari oleh kondisi tersebut, penulis coba mengkaji aspek hubungan antara profit konsumen, kebutuhan konsumen, keinginan konsumen dan penciptaan citra atau reposisi citra PT. Merpati Nusantara Airlines sebagai salah satu bentuk komunikasi pemasaran dengan kajian yang lebih mendalam mengingat para pesaing seperti Garuda, Mandala, Bouraq dan Awair sedang bersiap untuk "melahap" porsi domestik yang selama ini dikuasai Merpati. Disamping itu dalam upaya memenangkan persaingan dalam bisnis penerbangan domestik yang semakin ketat, diperlukan suatu pendekatan lain yang mampu memberikan nilai tambah (value added service) yang berbasis pada adanya kepuasan pelanggan (total consumer's satisfactions).
Hasil penggalian data melalui penelitian kuantitatif dengan menyebar kuesioner dilakukan di 5 (lima) rute penerbangan yang dimiliki oleh PT. Merpati Nusantara Airlines lebih diarahkan pada upaya menggali berbagai informasi mengenai profit atau karakteristik penumpang/konsumen, tujuan dan motivasi penerbangan, penilaian dan tingkat kepuasan, serta perbandingan pelayanan dengan kompetitor.
Pertimbangan penumpang memilih suatu maskapai penerbangan bagi responden kalangan bisnis adalah: ketepatan waktu penerbangan, jenis pesawat, harga tiket dan jadwal penerbangan. Sedangkan bagi responden yang mengikuti perjalanan dinas adalah: faktor pelayanan secara keseluruhan, harga tiket, ketepatan waktu penerbangan dan jenis pesawat. Dan, bagi responden yang melakukan perjalanan pribadi atau liburan adalah: harga tiket, pelayanan secara keseluruhan, ketepatan waktu penerbangan dan jenis pesawat.
Reposisi citra yang baru nampaknya perlu segera diberlakukan, namun perlu dibuat lagi suatu studi Analysis Behaviour sebagai kompilasi dari -penelitian ini. Sebagai gambaran sementara, reposisi citra hendaknya hendaknya tidak jauh bergeser dari aspek harga, pelayanan secara keseluruhan dan ketepatan waktu penerbangan. Namun mengingat kebijakan pemerintah mengenai harga tiket yang "published rate" maka sebaiknya reposisi citra lebih diarahkan pada pelayanan secara keseluruhan.

Analysis of Consumers' Needs and Wants, and Image Repositioning of PT. Merpati Nusantara AirlinesAlthough PT. Merpati Nusantara Airlines (MNA or MZ) is not a national airline/ air flag, MNA has become one of "market leader" in domestic routes. One advantage of Merpati in the domestic market is the big number of aircraft it has, particularly in terms of small propeller aircraft and the many accesses it offers through its flights to remote areas. In this increasingly globalize era, the competitors may be facilitating the expansion of their business and this means a potential threat to Merpati. The position of consumers is growing in importance that the organization should have good knowledge of their customers - who they are and what characters they have, what they want and wish to have - and how to conduct a market penetration and make themselves the first choice of the consumers. This will all require an appropriate market communication strategy, particularly in creating repositioning.
Based on these conditions, the writer attempts to analyze the aspects of relations between the consumers' profiles, consumers' requirements/ needs, consumers' wishes/ wants, and creation or repositioning of the image of PT. Merpati Nusantara Airlines. These should be conducted in a more thorough analysis as the compete with Merpati which has since then been taking the lion's share of the domestic pie of airline services. Besides, in the efforts to win the competition amid the presently closer competition in domestic airline services, it is necessary to adopt an approach that can assure the attainment of value added service based on total consumer's satisfaction.
The data collection through quantitative survey by distributing questionnaires in five routes served by PT. Merpati Nusantara Airlines gives more emphasis to getting more information on the passengers/consumers' profiles or characteristics, flight aims and motivations, valuation and levels of satisfaction, and comparison with competitors in services.
The passengers' considerations in choosing an airline are, for respondents of business community: flight punctuality, types of aircraft, ticket price and flight schedule. The respondents traveling on official duties base their choice on service factors as a whole, ticket price, flight punctuality and types of aircraft. The respondents traveling on private or tour purposes will consider the ticket price, service as a whole, flight punctuality and types of aircraft.
The reposition of the new image seems critical for now. However, this requires conducting an Analysis Behavior study as a compilation of this study. A tentative picture suggests that the image reposition should not diverge too far from the aspects of prices, services as a whole and flight punctuality. However, as the government has adopted a published-rate policy on the ticketing, it should be right to reposition the image on the service as a whole."
2001
T5697
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hartono
"Di Indonesia saat ini persaingan merek pelumas loyal maupun impor sangat kompetitif. Banyak orang atau perusahaan mulai sadar akan anti penting merek sebagai nilai utama pemasaran dan karena itu perusahaan mulai sungguh-sungguh berupaya untuk membangun sebuah merek dengan ekuitas yang kuat.
Ekuitas merek yang terdiri dari lima elemen (kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas, loyalitas merek dan aset hak milik merek lainnya) merupakan aspek penting dalam mengelola merek. Suatu produk dengan ekuitas yang kuat dapat membentuk landasan merek (brand platform) yang kuat dan mampu mengembangkan keberadaan suatu merek dalam persaingan apapun dalam jangka waktu yang lama.
Ekuitas merek yang dipersepsikan dengan baik oleh konsumen akan memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan. Hanya perusahaan yang memiliki ekuitas merek yang kuat yang memungkinkan perusahaan untuk memiliki pelanggan yang loyal dan memperoleh keuntungan dari konsumen yang membeli merek secara berulang-ulang. Tentu saja usaha perusahaan dalam memperkuat ekuitas merek yang telah dibangun tidak dalam waktu yang singkat. Hanya kemampuan dan komunikasi yang konsisten dan inovatif dengan penentuan posisi yang tepat, yang bisa membuat orang-orang terkesan dan membangun kesetiaan merek.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan data diperoleh melalui survei. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 200 orang dengan cara quota sampling dengan kriteria yang telah ditentukan yaitu penduduk Jakarta yang memiliki mobil dan memakai pelumas impor. Dan data yang terkumpul kemudian disusun untuk menjawab permasalahan penelitian yang berkaitan dengan ekuitas merek Aral. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara mendalam.
Sebagai salah satu perusahaan penjual pelumas impor di Indonesia, PT Wibisono Bersaudara Sukses bertekad untuk terus membangun ekuitas merek Aral yang sudah ada dan memperkuat ekuitas merek Aral melalui produk-produknya. Tujuan perusahaan adalah memperkuat ekuitas merek Aral sebagai merek yang memiliki citra produk yang unik dan nilai emosional tersendiri bagi para penggunanya.
Dari basil penelitian menunjukkan bahwa ekuitas merek Aral saat ini dipersepsikan konsumen cukup baik. Ekuitas merek Aral di Indonesia ternyata sangat kuat dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan pekerjaan konsumen. Namun, persepsi Aral sebagai citra produk yang unik dan memiliki nilai emosional tersendiri bagi pelanggannya belum dipersepsikan dengan benar. Untuk itu perusahaan diharapkan perlu untuk lebih mengkomunikasikan masing-masing produk yang ditawarkan kepada konsumen di Indonesia. Sehingga persepsi konsumen dapat berubah seperti apa yang diharapkan oleh perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T11508
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   2 3 4 5 6 7 8 9 10 11   >>