Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teuku Ibnu Sina
"Pencemaran limbah cair organik menjadi masalah serius saat ini terutama pada lingkungan perairan. Bahan pencemar organik yang sering ditemui adalah Benzena dan Toluena. Berbagai teknik aplikasi biologis untuk menghilangkan kontaminan organik ini telah banyak dilakukan. Salah satunya adalah Biobarrier. Biobarrier merupakan penggabungan teknik adsorpsi karbon aktif dan biodegradasi. Pada proses biobarrier digunakan elektron akseptor untuk mengoksidasi substrat yang teradsorp pada permukaan adsorben dengan bantuan bakteri sebagai katalis reaksi redoks. Bakteri membutuhkan elektron akseptor sebagai penghasil energi untuk reaksi aerob. Oksigen merupakan elektron akseptor yang paling disukai Bakteri. Oksigen yang digunakan sebagai elektron akseptor dalam bentuk NaNO3. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi NaNO3 terhadap degradasi kontaminan serta pertumbuhan bakteri pada proses biobarrier. Pelaksanaan proses biobarrier diawali dengan tahap penjenuhan karbon aktif. Setelah karbon aktif jenuh, dilakukan tahap biodegradasi benzena dan toluena dengan menyuntikkan konsorsium bakteri dan penambahan NaNO3(elektron akseptor). Konsentrasi NaNO3 divariasikan yaitu 25 mg/L, 75 mg/L, 100 mg/L dan 125 mg/L. Tiap variasi berlangsung selama 57 jam dengan laju alir kontaminan 18,2 ml/menit dan laju alir elektron akseptor 1 ml/menit. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi NaNO3 mempengaruhi laju degradasi benzena dan toluena serta pertumbuhan bakteri. Jumlah benzena dan toluena yang terdegradasi terbesar dan konsorsium bakteri dapat tumbuh optimal terjadi pada konsentrasi NaNO3 75 mg/L dengan jumlah oksigen yang dihasilkan sebesar 0.441 mmol/L. Penambahan konsentrasi NaNO3 menjadi 100 mg/L dan 125 mg/L menyebabkan lambatnya pertumbuhan bakteri dan berpengaruh pada penurunan degradasi benzena dan toluena.

The organic contamination on water environment is a major problem at this present time. The organic contaminant which is found in the water environment is Benzene and Toluene. Many technology biological was do in order to eliminate this organic contaminant. One of this biotechnology called Biobarrier. Biobarrier is the combination of pollutant adsorption on granular activated carbon (GAC) and biodegradation. In this process, electron acceptor is used, in order to oxidation of organic substrates such as benzene-toluene on the adsorben surface with bacterial assist as redoks reaction catalytic. Bacterial need electron acceptor as energy produce for aerobic reaction. Oxygen is electron acceptor that most of bacterial liked. Source of oxygen which is used in this research from NaNO3. The research goal to know how addition of NaNO3 concentration can effect the degradation contaminant and how growth of bacterial consortium in this NaNO3 variation concentration on biobarrier process. Biobarrier process start with loading phase of activated carbon. After activated carbon is load by organic substrates (benzene-toluene), bacterial consortium and NaNO3 as electron acceptor is added to bioregenerator column (biodegradation process). The variation of NaNO3 are 25 mg/L, 75 mg/L, 100 mg/L, 125 mg/L. Interval of each variation are 57 hours with contaminant flowrate 18,2 ml/minute and the electron acceptor flowrate 1 ml/minute. The results showed that the additional amount of NaNO3 as electron acceptor influence the degradation rate of benzene-toluene and growth of bacterial consortium. Greatest degradation of benzene-toluene and the optimum growth of bacterial consortium occur on NaNO3 concentration 75 mg/L with amount of oxygen produce 0.441 mmol/L. Increased of NaNO3 concentration from 75 mg/L to 100 mg/L and 125 mg/L cause growth of bacterial consortium slowly and influence on decrease degradation of benzene-toluene."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
New York: John Wiley & Sons, 1980
574.192.85 MAG
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Miftah Zaenuri
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S. Indra Putra
"Telah dilakukan sintesis dan karakterisasi Resonansi Spin Elektron pada paduan LaMgxMn1-xO3 (x=0; 0,35; 0,5). Sintesis bahan LaMgxMn1-xO3 menggunakan metode pencampuran mekanik dari oksida-oksida penyusun La2O3, MgO dan MnO2. Campuran ini digerus menggunakan High Energy Milling dengan variasi waktu 5, 8 dan 10 jam dan dilakukan proses pemanasan pada suhu 1300 oC selama 6 jam. Bahan ini kemudian digerus kembali dengan variasi waktu 5, 8 dan 10 jam serta dilakukan proses pemanasan ulang pada suhu 1100 oC selama 24 jam. Pengukuran XRD telah dilakukan pada temperatur ruang dengan interval pengukuran sudut 2θ sebesar 200?1000.
Hasil pengukuran XRD menunjukkan bahwa senyawa LaMgxMn1-xO3 dapat dihasilkan melalui pemanasan sampai 1300oC setelah dilakukan penggerusan menggunakan High Energy Milling. Hasil senyawa LaMgxMn1-xO3 (x=0; 0,35; 0,5) yang lebih homogen dapat dihasilkan melalui penggerusan kembali dan pemanasan sampai 1100oC selama 24 jam. Dengan menggunakan persamaan Scherer, semakin lama waktu penggerusan maka ukuran butir senyawa LaMgxMn1-xO3 akan semakin membesar. Sebaliknya, semakin tinggi konsentrasi pendopingan Mg maka ukuran butir LaMgxMn1-xO3 akan semakin mengecil. Pengukuran ESR pun telah dilakukan pada temperatur ruang dengan lebar sapuan 500 mT dan pada frekuensi 9,47 GHz.
Hasil pengukuran ESR menunjukkan bahwa LaMgxMn1-xO3 bersifat paramagnetik dan sifat keparamagnetan LaMgxMn1-xO3 ini secara dominan dipengaruhi oleh ion Mn yang berasal dari bahan dasar MnO2. Karakteristik nilai g dan ∆Hpp senyawa LaMgxMn1-xO3 cenderung tetap dan tidak dipengaruhi oleh penambahan waktu penggerusan. Sedangkan penambahan konsentrasi pendopingan Mg pada LaMgxMn1-xO3 menyebabkan nilai g dan ∆Hpp bertambah sampai pada nilai x tertentu (0,35

Synthesis and characterization of Electron Spin Resonance on the LaMgxMn1-xO3 (x=0; 0,35; 0,5) compound have been performed. Synthesis of the LaMgxMn1-xO3 material used mechanical alloying method from compiling oxides of La2O3, MgO and MnO2. This mixture was milled during 5, 8 and 10 hours using High Energy Milling and sintered at 1300oC for 6 hour. Then this material was milled again with variation of milling time 5, 8 and 10 hours and reheated at 1100oC for 24 hours. XRD measurement have been done at room temperature with interval of 2θ 200?1000.
Result of XRD measurement at room temperature indicates that LaMgxMn1-xO3 can be yielded by heating until 1300oC after milling the mixture using High Energy Milling. LaMgxMn1-xO3 phase will be more homogeny if the mixture was milled again and reheated at 1100oC. Using Scherer formula, increasing in milling time will increase the grain size of LaMgxMn1-xO3. On the contrary, increasing in doping concentration of Mg will reduce the grain size of LaMgxMn1-xO3. ESR measurement of LaMgxMn1-xO3 have been done at room temperature with sweep width 500 mT and frequency 9,47 GHz.
Result of ESR measurement indicate that LaMgxMn1-xO3 is paramagnetic and this paramagnetism dominantly influenced by ion Mn from its oxide: MnO2. Characteristic of g factor and ∆Hpp from LaMgxMn1-xO3 tends to constant and not influenced by milling time. While increasing in doping concentration of Mg will increase the value of g factor and ∆Hpp until certain value of x (0,35"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21552
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yaya Umaya
"Pemberian radiasi bertujuan untuk mengontrol penyebaran sel kanker dan mencegah kerusakan terhadap jaringan normal. Berkas elektron dipilih karena penetrasi radiasinya dapat dikontrol dengan energi tertentu. Penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan distribusi dosis hingga ke paru melalui simulasi perlakuan kanker payudara postmastectomy pada fantom rando dengan berkas elektron 6 MeV menggunakan TLD dan film gafChromic EBT2 untuk lapangan 6x6 cm2, 10x10 cm2 dan 14x14 cm2.
Hasil pengukuran TLD yang dibandingkan dengan kalkulasi TPS menunjukkan perbedaan dosis untuk lapangan 6x6 cm2 sebesar 81,6 cGy pada kedalaman 2,7 cm sedangkan lapangan 10x10 cm2 dan 14x14 cm2 perbedaan maksimum terjadi di kedalaman 2,8 cm berturut-turut 80,36 cGy dan 89,7 cGy. Sedangkan simulasi pengukuran menggunakan film untuk lapangan 6x6 cm2, 10x10 cm2 dan 14x14 cm2 perbedaan maksimum terjadi pada kedalaman 3,3 cm berturut-turut 14,1%, 13,5% dan 22,4 %.
Ketelitian perhitungan dosis dengan terapi elektron sangat kurang disebabkan data inhomogenitas jaringan belum dimasukkan dalam TPS. Dampak dari perbedaan hasil pengukuran PDD paru yang lebih tinggi pada TLD dan film mengakibatkan dosis paru lebih tinggi dari dosis preskripsi dalam perlakuan radioterapi ini yang berarti paru akan menerima overdose.

The aims of radiation are controlling the spread of cancer cells and prevent damage to normal tissue. Electron beam radiation chosen because of penetration can be controlled with a certain energy. This study aimed to determine the dose distribution to the lungs through simulation postmastectomy breast cancer treatment at rando phantom with a 6 MeV electron beam using TLD and gafChromic EBT2 films for field 6x6 cm2, 10x10 cm2 and 14x14 cm2.
TLD measurement results are compared to TPS calculation show the differences dose for 6x6 cm2 field of 81.6 cGy at a depth of 2.7 cm while the field of 10x10 cm2 and 14x14 cm2 maximum difference occurs at a depth of 2.8 cm respectively 80.36 cGy and 89.7 cGy. While simulation measurement used film for 6x6 cm2, 10x10 cm2 and 14x14 cm2 field, the maximum difference 14.1%, 13.5% and 22.4% occurred at a depth of 3.3 cm. Therapeutic dose calculation accuracy is very less due to inhomogenity data have not been included in the TPS network.
The impact of differences in the results of measurements of higher lung PDD at TLD and film result in higher lungs doses of prescription dose in the radiotherapy treatment, which means that the lungs will receive overdose.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35578
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Habib Rizqa Karima
"ABSTRACT
This study is motivated by a recent experimental study of the substrate material SrTiO3 STO showed the presence of excitonic signals originating from the optical conductivity has unique characteristics. Some exciton signals were found to have energy above the bandgap edge where as we have known that exciton formed from the excited electron bound to its hole that it has energy below the bandgap edge. We expect that excitons have been formed in the ground state before STO absorbs photons, as a result of the electron electron correlation as STO is known to have strong correlated electrons. In this thesis we do theoretical study to investigate the existence of exciton the ground state of a strongly correlated semiconductor through a simple model toy model consist of four orbitals divided into two groups mimicking the valence and conduction band. The result shows that the toy model can demonstrate the bandgap widening and show the emergence of excited electron in the ground state.

ABSTRACT
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah studi eksperimen pada substrat SrTiO3 STO yang menunjukkan spektrum eksiton yang berasal dari konduktivitas optis yang memiliki karakteristik yang unik. Beberapa spektrum tersebut memiliki energi yang lebih besar dari energi terendah pita konduksi, sementara sebagaimana diketahui secara umum bahwa eksiton terbentuk dari elektron tereksitasi yang terikat pada hole dan memiliki energi yang lebih rendah. Penulis menduga bahwa eksiton tersebut telah terbentuk pada keadaan dasar sebelum STO menyerap foton, sebagai akibat dari korelasi antar elektron, sebagaimana diketahui bahwa STO merupakan material dengan sistem elektron terkorelasi kuat. Penulis kemudian melakukal studi teoretik untuk mengetahui keberadaan eksiton pada keadaan dasar dari semikonduktor terkorelasi kuat melalui model sederhana yang terdiri dari empat orbital yang terbagi menjadi dua grup sebagai representasi dari pita valensi dan pita konduksi. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa model sederhana tersebut dapat mendemonstrasikan pelebaran celah energi dan menunjukkan adanya elektron yang tereksitasi pada keadaan dasar.
"
2017
S68375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wardatu Auliya
"Perhitungan Density Functional Theory DFT digunakan untuk menginvestigasi sifat-sifat elektronik TiO2 pada fase anatase,baik yang murni maupun yang di dope dengan Ta. Hasil perhitungan menunjukan bahwa TiO2 merupakan bahan semikonduktor non feromagnetik. Interaksi elektron-elektron diikutsertakan melalui DFT U, sehingga hasil perhitungan lebih sesuai dengan data eksperimen. Sifat-sifat optis diteliti melalui perhitungan fungsi-fungsi dielektrik tanpa dan dengan melibatkan interaksi elektron-hole melalui persamaan Bethe Salpeter. Hasil perhitungan dengan DFT U dan DFT U BSE menunjukan adanya eksiton pada TiO2 murni. Penambahan Ta pada TiO2 menguatkan spektrum optis pada sekitar energy 4,3 eV dan hasil perhitungan yang telah didapat, dapat dikatakan konsisten dengan paper rujukan [Z. Yong et al].

The Density Functional Theory DFT calculation is used to investigate the electronic properties of TiO2 in the anatase phase, either pure or dope with Ta. The results show that TiO2 is a non ferromagnetic semiconductor material. The interactions of electrons are included through DFT U, so the results of the calculations are more in line with the experimental data. The optical properties are examined through the calculation of dielectric functions without and by involving electron hole interactions via the Bethe Salpeter equation. The results of calculations with DFT U and DFT U BSE indicate the existence of an exciton in TiO2 pure. The addition of Ta to TiO2 amplifies the optical spectrum around 4.3 eV of energy and the calculated results can be said to be consistent with the reference paper Z. Yong et al.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6   >>