Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2473 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Slamet Suryanto
"Fire safety issues are becoming increasingly important in modern society, as it is characterised by information technology and complex process production system, by the development of new materials, by the larger storage of highly valuable goods and sometimes more hazardous in characteristics, or even by process parameter extremes and last but not least by dense population of human being in certain areas. One of the major hazard facilities is Pertamina?s oil refinery located at Balongan Indramayu, West Java, Indonesia that such facility has been the object of this study in which major fire, explosion and toxic releases, even catastrophic events, might be happened.
A FERA (Fire and Explosion Risk Assessment) study has been undertaken for the RCC (Residue Catalytic Cracking) Plant of Balongan Refinery to assess persormel risks in temis of potential loss of life.
In addition to the base case FERA, a number of sensitivity studies and other study have been undertaken in order to examine the level of risk reduction possible for a number of potential improvements.
The main conclusions drawn from the Base Case FERA and the sensitivity studies are as follows:
- The risk level, in term of potential loss of life, predicted for the personnel working around the RCC Plant, during normal operations, ranges from about 1.09 X 10 -7 per year to 6.01 x 10 -2 per year.
- Comparison of the predicted personnel risk levels with agreed Risk Criteria indicates that the risks to the workers and contractors on the RCC Complex are in Intolerable Region.
- There is potential escalation of accident to the adjacent plants due to an explosion in the RCC Complex.
- Combination of PFP (passive tire protection), vessel deluge and area deluge has the highest sensitivity (26.6%) in affecting risk level in RCC Plant.
- Risk level of RCC Plant is increased by the existence of public vehicles caused by increased probability of ignition when LPG (liquefied petroleum gas) released into the public road.
- To reduce the risk level of RCC Complex into the acceptable region, the ALARP (as low as reasonably practicable) principle has been adopted. Based on this calculation, any additional safety design features costing in excess of approximated USS 24 million is considered not justifiable.

Isu keselamatan kebakaran telah meningkatkan perhatian dalam masyarakat modern, sebagaimana dicirikan dengau teknologi informasi dan sistem proses produksi yang makin komplek, dengan berkembangnya teknologi bahan, sarana penyimpanan yang lebih besar serta kadang-kadang melibatkan bahan lebih berbahaya atau parameter proses yang ekstrim dan tidak ketinggalan kerapatan hunian yang meningkat pada daerah tertentu. Salah satu fasilitas yang digolongkan sebagai bahaya besar adalah kilang minyak Pertamina yang terletak di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Indonesia dimana fasilitas tersebut telah menjadi obyek studi ini.
Studi FERA (Fire and Explosion Risk Assessment) telah dilakukan terhadap Unit RCC (Residue Catalytic Cracking) untuk mengkaji tingkat risiko personil dalam bentuk Potensi Kehilangan Kehidupan.
Disamping studi FERA, sejumlah Studi Kepekaan dan Studi tambahan lain telah dilakukan untuk melihat sejauh mana keefektifan kemungkinan upaya pengurangan risiko yang teridentifikasi.
Kesimpulan utama dari studi dasar FERA dan Studi Kepekaan adalah sebagai berikut:
- Tingkat risiko Potensi Kehilangan Kehidupan yang diperkirakan pada personil yang terlibat di Unit RCC, pada operasi normal, adalah berkisar antara 1.09 x 10 -7 per tahun sampai dengan 6.01 x 10 -2 per tahun.
- Kajian terhadap Kriteria Risiko yang disetujui mentmjukkan bahwa risiko personil di Unit RCC dan unit sekitarnya adalah pada Daerah Yang Tidak Dapat Ditoleransi.
- Terdapat potensi terjadi eskalasi insiden pada unit di selcitarnya jika terjadi ledakan di Unit RCC.
- Kombinasi proteksi kebakaran pasiil sistem anti kebakaran curah di bejana (vessel) dan area dimana bejana berada mempunyai tingkat kepekaan paling tinggi (26.6%) dibandingkart parameter lain dalam mempenganihi tingkat risiko di Unit RCC.
- Tingkat risiko di Unit RCC meningkat dengan keberadaan kendaraan bermotor umum disebabkan meningkatnya probabilitas penyalaan jika LPG (liquefied petroleum gas) terlepas ke arah jalan umum.
- Untuk mengurangi tingkat risiko di Unit RCC ke Daerah Yang Dapat Diterima telah diadopsi prinsip ALARP (as low as reasonably practicable). Berdasarkan evaluasi ekonomi maka penambahan sistem keselamatan yang melebihi USD 24 juta dinyatakan tidak layak."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nenen Rusnaeni
"Telah dilakukan penelitian pembuatan pasta anoda dan lapisan anoda dengan metode casting menggunakan katalis Platina (Pt) berbasis karbon. Lapisan anoda yang dihasilkan kemudian dikarakterisasi distribusi dan ukuran parlikel pasta dan pori, Serta komposisi elemennya dengan menggunakan SEM dan EDX. Lapisan anoda yang dibuat mempunyai performa morfologi yang menunjukkan kerataan distribusi partikel pasta serta ukuran pori yang cukup baik. Ukuran pori dan partikel katalis Pt/C yang terbentuk adalah kurang dari 1 pm, terutama dari tapisan berpasta yang mempunyai perbandingan kandungan Platina dengan elektrolit 1:1. Pasta tersebut juga mampu menempel dengan baik pada substrat berpori besar.
Tahap selanjutnya adalah pengujian kinerja anoda pada peralatan fuel cell setelah dilakukan penggabungan sampel lapisan anoda dengan membran elektrolit dan lapisan katoda untuk membentuk MEA. Nilai voltase sirkuit terbuka yang dihasilkan berkisar antara 0,82 - 0,95 Volt dengan densitas arus maksimal yang bisa dicapai adalah sekitar 7o ma/cm². Bentuk kurva polarisasi MEA dari Salah satu sampel lapisan mana menunjukkan kemiripan dengan MEA komersial. Beberapa sampel lapisan anoda dianalisis untuk melihat aktivitas masa dari Platina agar dapat diketahui respons voltasenya yang mengindikasikan kemudahan laju gas reaktan menuju Platina.
Lapisan anoda yang dibuat pada penelitian ini dapat dipakai menjadi pengganti sebagai bagian dari komponen MEA PEMFC komersial."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16169
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentius Untoro Kurniawan
"Departemen Pekerjaan Umum dari tahun ke tahun selalu masuk dalam kategori lima besar instansi yang memperoleh anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) terbesar. Namun demikian penyimpangan yang bersifat ketidakefisienan, juga mengalami peningkatan dari tahun 2005 hingga 2007. Dalam pengawasan fungsional yang dilaksanakan Inspektorat Jenderal Departemen PU apabila ditemukan adanya indikasi inefisiensi (pemborosan) akibat ketidakwajaran harga konstruksi, analisis pemilihan tipe/jenis konstruksi, perhitungan konstruksi, maupun metode konstruksi, maka akan direkomendasikan kepada Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa untuk melakukan value engineering (VE), dengan demikian diharapkan kesiapan, baik Pengguna Jasa maupun Penyedia Jasa dalam penerapan VE tersebut.
Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor dominan yang memengaruhi tingkat kesiapan Pengguna Jasa dalam penerapan VE dan menganalisis tingkat pengaruh penerapan VE terhadap pencapaian efektivitas penggunaan anggaran dalam penyelenggaraan infrastruktur bidang ke-PU-an di lingkungan Departemen PU. Selain itu dalam tugas akhir ini juga diuraikan langkah-langkah pelaksanaan studi VE sebagai studi kasus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor yang memengaruhi kesiapan Pengguna Jasa dalam penerapan VE adalah regulasi, ketersediaan sumber daya manusia ditinjau dari tingkat pendidikan, personil yang bersertifikat keahlian VE, tingkat pemahaman, dan komposisi personil di lingkungan Pengguna Jasa. Variabel penerapan VE dalam penyelenggaraan infrastruktur bidang ke-PU-an di lingkungan Departemen PU mempunyai pengaruh yang kuat (74,8%) terhadap efektivitas penggunaan anggaran. Dengan demikian diharapkan para pengambil kebijakan di Departemen PU dapat menerapkan VE sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran.

Ministry of Public Works of Republic Indonesia is one of the big five institutions which get the biggest budget. Nevertheless the ineficiency deviation was also increasing from 2005 to 2007. In functional audit performed by Inspectorate General of Ministry of Public Works, if there are ineficiency indications as the consequences of illogical construction price, analysis of construction type selection, construction calculation as well as construction method, the Employer or Contractor will be recommended to undertake value engineering (VE). For that reason, the readiness of the Employer and Contractor in implementing the VE is required.
The research is conducted to identify dominant factors that affect the readiness level of the Employer in VE application and analyze the level of VE application effect to increase the effectivity of budget usage in infrastructure public work sector implementation in Ministry of Public Works. In this paper, the VE apllication steps are also elaborated as the case study.
The result indicates that some factors which influence the readiness of the Employer in applying VE are regulations, human resource availability in terms of education level, personnel with VE certificate, understanding level, and personnel composition of the Employer. VE application in public work sector infrastructure implementation in Ministry of Public Work has strong influence (74,8%) to the effectivity of budget usage. It is expected that the policy maker in Ministry of Public Work can apply VE as one of alternatives to improve the effectivity of budget usage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T31093
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agah Gumelar
"Tahap awal program busway adalah pembangunan koridor Blok M- Kota. Tahap selanjutnya adalah pembangunan koridor Pulogadung-Monas dan Kalideres-Monas. Dalam peraneangan koridor brfsway, Medan Merdeka Barat akan menjadi pusat transit dari ketiga koridor tersebut. Dengan demikian diperlukan perancangan transit bis Transjakarta terpadu untuk mengakomodir kebutuhan transfer lintas koridor.
Terdapat tiga altematif model transit bis Transjakarta terpadu yaitu model satu jalur dengan server tunggal, model dua jalur dengan multi server, dan model dua jalur dengan server tunggal. Penentuan model optimal dilakukan dengan menggunakan simulasi ProModel dalam tiga tahap eksperimen yaitu eksperimen penentuan jumlah jalur busway dengan parameter waktu blocking, eksperimen penentuan tipe server dengan parameter waktu operasional penumpang untuk melakukan aktivitas transfer lintas koridor, dan eksperimen penentuan kapasitas server dengan parameter nilai maksimum jumlah penumpang berada di dalam antrian server. Selanjutnya adalah menentukan panjang anlrian penumpang, dimensi server, dan dimensi transit bis Transjakarta terpadu.
Alternatif model yang terpilih adalah model duajalur dengan server tunggal dengan waktu blocking mendekati nol yaitu 0,00292S menit. Panjang antrian penumpang pada halte Pulogadung terpadu sebanyak 36 penumpang, halte Kalideres terpadu 34 penumpang, halte Blok M terpadu 26 penumpang, dan halte Kota lerpadu 29 penumpang- Dimensi server 11,173 meter x 5,98 meter. Dimensi transit bis Transjakarta terpadu 50,52 meter x 14,96 meter.

The first busway program is the construction of Blok M-Kota corridor. The next phase are the construction of Pulogadung-Monas and Kalideres-Monas corridors. In this design, Medan Merdeka Barat will become a transit centre from those three corridors and the integrated transit of Transjakarta Bus will be used to transferring the passengers from one corridor to the others.
There are three alternative models for this integrated bus transit. First is single line single server, second is double line multi server, and the last one is double line single server. ProModel is the software to determine the optimal model for the transit. The are three phase of experiments in ProModel. First, define the number of busway path with blocking time parameter, then with operational time of the transfer activity, the server type can be choosed. The last experiment is setting up the sewer capacity which can he decided with maximum quantity of passenger in server queue. After those experiments, the length of pessenger queue, server dimension, and the bus transit dimension can be defined.
Based on the simulation, the optimal model is double line single server with blocking time 0,002925 minutes, with the length of passenger queue at Pulogadung bus shelter is 36 passengers, 34 passengers at Kalideres, 26 passengers at Blok M, and 29 passenger at Kota bus shelter. The area ofthe server is 11.173 x 5.98 meters. After the data analysis, the entire area of integrated Transjakarta bus transit is 50.52 x 14.96 meters.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annury Citra Seruni
"Industri ritel merupakan Salah satu jenis usaha dengan tingkat kompetisi yang tinggi. Kemampuan bisnis ini untuk tetap berlahan sangat bergantung pada kemampuannya dalam memahami konsumen. Contoh aplikasi yang paling banyak dilakukan pada bidang supermarket dalam memahami konsumen adalah teknik mix merchandise.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan produk-produk apa saja yang saling berasosiasi dan dapat digabungkan dalam kelompok mix merchandise yang sama dengan menggunakan teknik marker basket analysis.
Algoritma yang dipilih dari keseluruhan proses data mining adalah algoritma Apriori. Perhitungan asosiasi dari produk dilakukan dengan menggunakan software WEKA (Waikato Environemt for Knowledge Analysis). Dari 5 aturan asosiasi kategori dan 14 aluran asosiasi sub-kategori yang didapatkan, kemudian diinterpretasikan dalam bentuk corgfidence dan suppert untuk menjadi pertimbangan dalam penyusunan tata letak produk."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vianey Rinto Ariwibowo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50180
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
AG Eko Purnomo
"Persaingan dalam dunia industri saat ini sangat ketat. Banyak strategi yang dilakukan oleh perusahaan supaya dapat eksis di dunia industri. Salah satu strategi yang diterapkan perusahaan untuk meningkatkan keuntungan adalah dengan menumnkan biaya produksi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan biaya produksi adalah mengoptimalkan lini produksi yang ada di perusahaan. PT. HP adalah contoh perusahaan yang berusaha menurunkan biaya produksi untuk meningkatkan daya saing produk mereka di pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang optimal dari lini produksi di PT HP dengan menyeimbangkan beban kerja di stasiun kerja. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pemodelan sistem untuk mengetahui pengaruh beberapa alternatif perubahan terhadap keluaran produksi PT.HP. Keluaran hasil simulasi kemudian dibandingkan untuk mengetahui alternatif perubahan yang peningkatan kapasitas produksinya paling tinggi. Hasil simulasi model menunjukkan bahwa dengan menyeimbangkan beban kerja di stasiun kerja dapat meningkatkan kapasitas produksi PT. HP. Dalam penelitian ini juga dapat dilihat bahwa dengan mengurangi antrian dan meningkatkan utilisasi stasiun kerja dapat meningkatkan keluaran produksi lebih dari 50%.

Competition in the world of industry very tight in this time. Therefore many strategy conducted by company to keep their existence in industrial world including strategy to increasr profit is by decreasing production cost. On of the way to decrease production cost is optimalize production line in company. PT. HP is company example trying to decrease production cost to increase their product competitiveness in market. This research aims to get an optimal production line PT. HP by balancing work load in workstation. In this research we use system modelling method to understand the alternatives in the output PT. HP production. Output of simulation result then compared to know change alternative which procedure highest production capacity. Result of model simulation indicate that by balancing work load in work station can increase production capacity PT. HP. In this research also can be seen that by decreasing queue and improve workstation utilization can increase output of production more than 50%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50226
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1979
S16440
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: The Institute of Electrical and Electronics Engineers , 1975
004 NAT s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hobbs, F.D.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1995
388.31 HOB p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   4 5 6 7 8 9 10 11 12 13   >>