Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 807 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Lapatra, J.W.
Springfield: Charles C. Thomas, 1975
362.101 8 LAP h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tim Peneliti Perludem
Jakarta: USAID, 2007
324.6 TIM e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Sudijono
Jakarta: Radja Grafindo Persada, 2011
371.27 ANA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Issel, L. Michele
"In this revision of Health Program Planning and Evaluation, author L. Michele Issel carefully walks the reader through the process for developing, implementing, and evaluating successful community health promotion programs. Featuring reader-friendly, accessible language and practical tools and concepts, this outstanding resource prepares students and professionals to become savvy consumers of evaluation reports and prudent users of evaluation consultants. The text includes a variety of practical tools and concepts necessary to develop and evaluate health programs, presenting them in a language understandable to both the practicing and novice health program planner and evaluator. The third edition reflects then major changes in the field of community health with updated examples and references throughout. Contemporary topics such as the Patient Protection and Affordable Care Act of 2009, information systems and web-based technology, and global health planning and evaluation are newly covered in this edition."
Burlington, MA: Jones & Bartlett Learning, 2014
362.12 ISS h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"This Fifth Edition Resource, covers the entire scope of practice for cardiac rehabilitation and secondary prevention (CR/​SP) programs. This text was developed by the American Association of Cardiovascular and Pulmonary Rehabilitation (AACVPR) and parallels federal guidelines for cardiac rehabilitation programs. It contains information on promoting positive lifestyle behavior patterns, reducing risk factors for disease progression, and lessening the impact of cardiovascular disease on quality of life, morbidity, and mortality. The text has been updated and restructured, providing the most current models for designing and updating rehabilitation programs for patients and preventing second episodes. In addition to chapter revisions, there is new content on behavior modification, risk factors, and special populations. The chapter covering program administration has been completely rewritten to include new regulations and reimbursement standards as well as additional suggestions for new models for CR/​SP. The most recent Core Competencies for Cardiac Rehabilitation and Secondary Prevention Professionals and the Core Components of Cardiac Rehabilitation/​Secondary Prevention Programs have also been included in their entirety. There is strong evidence that participation in outpatient cardiac rehabilitation and secondary prevention programs decreases mortality and recurrent morbidity after a cardiac event. These guidelines offers procedures for providing patients with low-cost, high-quality programming, moving them toward personal responsibility for disease management and secondary prevention over a lifetime."
Champaign: IL Human Kinetics, 2013
616.120 3 AME g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Heni Pratiwi
"Skripsi ini membahas mengenai pelaksanaan program pelatihan K3 berdasarkan persepsi kepala Bagian di PT Waskita Karya (persero). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menyatakan bahwa secara keseluruhan pelaksanaan pelatihan K3 di PT Waskita Karya dapat dikategorikan baik, namun masih terdapat beberapa kekurangan. Kekurangan tersebut berada pada beberapa dimensi, diantaranya pada dimensi cognitive outcomes dan affective outcomes. Dengan demikian, ada beberapa hal yang harus diperbaiki diantaranya meningkatkan program pelatihan terutama yang berkaitan dengan hal-hal teknis (fasilitas, metode, materi dan kompetensi instruktur), melaksanakan program pelatihan K3 secara berkelanjutan dan menindak lanjuti hasil evaluasi pelatihan yang telah dilakukan.

The focus of this research is to evaluating safety health training program based on lower management perception in PT Waskita Karya (persero). This is quantitative research with descriptive analized. This research finds that safety training programe in PT Waskita Karya (persero) have done and have a good categories. But there are some aspect that must be improved especially in cognitive outcomes dimension and affective outcomes dimension. Based on this research, PT Waskita Karya (persero) have to improved training material, training instructur, facilities and the training methode, make sustainable safety health training program and check evaluation training programe that have done."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Widya Harmoni
"Kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat penting dan sangat mempengaruhi produktifitas. Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan. untuk mencapai keberhasilan pembangunan kesehatan sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Kesehatan No.23 Tahun 1992, diperlukan adanya suatu perencanaan yang baik dan mantap. Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang dapat menjawab masalah-masalah kesehatan yang ada, efektif, realistis, dan fleksibel terhadap situasi dan kondisi.
Perencanaan yang matang disemua sektor pembangunan merupakan kebutuhan utama dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Metode peneltian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan bentuk pelaksanaan penelitian evaluasi. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk melihat gambaran atau deskripsi mengenai pelaksanaan reformasi pelayanan kesehatan Pemerintah Kabupaten Jembrana pasca desentralisasi melalui Program Jaminan Kesehatan Jembrana (JKJ) tahun 2007 sedangkan penelitian evaluasi dilakukan untuk menilai program pelaksanaan JKJ, sehingga dapat digunakan untuk perbaikan dan peningkatan pelaksanaan program JKJ tahun berikutnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur masukan secara keseluruhan dapat didayagunakan dengan baik, walaupun pada sumber daya manusia perlu dilakukan pengaturan yang lebih baik lagi terutama dari segi kuantitas dan diperlukan adanya peningkatan kualitas baik terutama kesesuaian antara latar belakang pendidikan dengan kerja yang dilakukan. Unsur proses yang dilakukan Bapel JKJ dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan juga telah dilakukan dengan cukup baik, hanya saja terdapat kelemahan ketika pelaksanaan kegiatan dilakukan yang dikarenakan keterbatasan sumber daya manusia, sehingga terdapat beberapa kegiatan yang tidak dapat dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Unsur luaran memperlihatkan hasil yang cukup baik, yaitu meningkatnya tingkat kepesertaan program walaupun tidak signifikan, akan tetapi moral hazard masih ditemukan pada pemberian pelayanan kesehatan oleh PPK."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zwageri Argo Pitoyo
"ABSTRAK
Penatalaksanaan Fistel Enterokutan masih sangat beragam dan sulit dengan tingkat kekambuhan dan kematian pasca pembedahan yang masih tinggi. Tujuan dari penatalaksanaan pasien dengan fistel enterokutan adalah koreksi defisit metabolik dan nutrisi, penutupan fistel dan mengembalikan kesinambungan saluran cerna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi penatalaksanaan bedah pada fistel enterokutan yang dirawat di RSUPN Cipto Mangunkusumo selama tahun 2014-2015. Penelitian ini dirancang secara retrospektif analitik dengan mengambil data rekam medik penderita di RSUPN Cipto Mangunkusumo pada periode 2014-2015. Ditemukan 27 kasus fistel enterokutan, dimana 21 kasus yang di evaluasi, rentang umur 27-65 tahun, terbanyak pada kelompok 40-60 tahun (52,38%), letak fistel terbanyak di ileum (57,14%), high output (71,43%), gizi buruk (52,38%), dilakukan tindakan operatif (85,71%), lama rawat <20 hari (66,67%), rekurensi fistel (19,05%) dan angka kematian (14,29%).ABSTRACT
Management of enterocutaneous fistula still varies and frustrating with high recurrence and mortality rate. The goal of management for patient with enterocutaneous fistula are correct metabolic and nutritional deficits, close the fistula and reestablish continuity of the gastrointestinal tract. The purpose of this study was to evaluate the surgical management of the enterocutaneous fistula treated at Cipto Mangunkusumo Hospital during 2014-2015. This study designed analytic retrospectively by taking the patient medical record data at Cipto Mangunkusumo Hospital ini the period 2014-2015. Found 27 cases of enterocutaneous fistula which 21 cases were evaluated, age range 40-60 years (52,38%), the location of the fistula largest in the ileum (57,14%), high output (71,43%), malnutrition (52,38%), operative management (85,71%), length of stay in hospital <20 days (66,67%), fistula recurrence (19,05%) and mortality rate (14,29%).;Management of enterocutaneous fistula still varies and frustrating with high recurrence and mortality rate. The goal of management for patient with enterocutaneous fistula are correct metabolic and nutritional deficits, close the fistula and reestablish continuity of the gastrointestinal tract. The purpose of this study was to evaluate the surgical management of the enterocutaneous fistula treated at Cipto Mangunkusumo Hospital during 2014-2015. This study designed analytic retrospectively by taking the patient medical record data at Cipto Mangunkusumo Hospital ini the period 2014-2015. Found 27 cases of enterocutaneous fistula which 21 cases were evaluated, age range 40-60 years (52,38%), the location of the fistula largest in the ileum (57,14%), high output (71,43%), malnutrition (52,38%), operative management (85,71%), length of stay in hospital <20 days (66,67%), fistula recurrence (19,05%) and mortality rate (14,29%).;Management of enterocutaneous fistula still varies and frustrating with high recurrence and mortality rate. The goal of management for patient with enterocutaneous fistula are correct metabolic and nutritional deficits, close the fistula and reestablish continuity of the gastrointestinal tract. The purpose of this study was to evaluate the surgical management of the enterocutaneous fistula treated at Cipto Mangunkusumo Hospital during 2014-2015. This study designed analytic retrospectively by taking the patient medical record data at Cipto Mangunkusumo Hospital ini the period 2014-2015. Found 27 cases of enterocutaneous fistula which 21 cases were evaluated, age range 40-60 years (52,38%), the location of the fistula largest in the ileum (57,14%), high output (71,43%), malnutrition (52,38%), operative management (85,71%), length of stay in hospital <20 days (66,67%), fistula recurrence (19,05%) and mortality rate (14,29%)."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
Sp-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library