Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Teguh Prasetyo
"Skripsi ini membahas situs-situs dan lingkungan di sekitarnya yang terletak di daerah Batujaya, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat. Dalam penelitian ini yang diperhatikan adalah lingkungan alam di sekitar situs-situs tersebut, meliputi keadaan topografi, lapisan geologi, sumber air tawar, dan pola aliran sungai. Penelitian ini menggunakan beberapa sumber data, yaitu beberapa jenis peta topografi (tahun 1910, 1945, dan 1965), peta geologi kuarter yang diterbitkan tahun 1983 oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung, dan sebuah foto udara dari Bakosurtanal yang dibuat pada tahun 1981. Selain itu tentu saja data hasil penggalian tahun 1985 dan 1986. Meskipun situs-situs arkeologi Batujaya secara geografis terletak dekat dengan Rota Jakarta, ternyata telah sekian lama luput dari perhatian para ahli arkeologi. Baru pada tahun 1934 situs-situs tersebut disurvei oleh Jurusan Arkeologi yang bekerja sama dengan Pusat Penelitian Arkeo logi Nasional Jakarta.
Dari hasil survei tersebut pada tahun 1985 dan 1986 diadakan penggalian di salah satu situs, yaitu di situs SEG I. Hasil penggalian tahun 1985 dan 1986 adalah dite-mukannya sebuah sisa bangunan yang terbuat dari bata, berukuran 19 x 19 meter dan tinggi bangunan yang tersisa 4,7 meter. Orientasi bangunan tersebut tenggara - barat laut. Dari hasil survei tahun 1986 diketahui bahvra sebagian dari situs-situs tersebut berorientasi tenggara - barat laut. Peta keletakan situs dibuat dengan menggunakan foto udara. Dengan teknik tumpang susun antara sebaran situs dengan peta geologi, Data topografi, Data zone air tawar, rekonstruksi Kali Asin, maka dapat diketahui keletakan situs-situs tersebut secara akurat.
Hasil nenelitian ini memberikan informasi bahwa keletakan situs-situs arkeologi Batujaya berada di daerah yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya, situs berada di daerah yang banyak sumber air tawarnya, dan berada pada lapisan geologi yang stabil. Situs-situs Batujaya juga mengikuti pola memanjang tenggara - barat laut sesuai de_ngan aliran Sungai Citarum yang mengalir di sebelah Selatan situs-situs tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tomi Suharso
"Mata air adalah titik dimana air tanah keluar sebagai aliran permukaan. Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya mata air, yaitu ; karakteristik hidrologi permukaan terutama topografi, kelulusan batuan, formasi dan struktur geologinya. Kabupaten Wonogiri merupakan wilayah yang termasuk kering dan sulit untuk mendapatkan air, terutama pada saat musim kemarau seperti tahun ini, sehingga dibangun waduk serba guna Gajah Mungkur yang selain fungsi utamanya sebagai pengendali banjir kota Solo dan sekitarnya, juga digunakan untuk PLTA serta sebagai waduk irigasi untuk wilayah kabupaten sekitarnya. Masalah yang dikemukakan pada penelitian ini adalah bagaimana persebaran mata air di Kabupaten Wonogiri pada musim kemarau tahun 1997 ? Analisa dilakukan dengan menggunakan metode superimpose peta antara peta persebaran mata air dengan peta fisik wilayah { peta ketinggian, peta lereng, peta hidrologi dan peta geologi).
Dengan hasil yang diperoleh adalah mata air terbanyak pada wilayah penelitian terdapat pada kelas ketinggian 100 - 300 m, pada kelas lereng 2-15 %, pada daerah hidrologi dengan akifer produktif setempat-setempat ( keterusan sangat beragam ) serta pada daerah geologi endapan vulkanik terdiri dari tufa, lahar, breksi dan lava andesit sampai basal, kelulusan sedang hingga tinggi tergantung banyaknya celah-celah. Jumlah mata air terkecil terdapat pada kelas ketinggian 600 m dan lebih, pada kelas lereng 40 % dan lebih, pada daerah hidrologi dengan akifer berproduktifitas tinggi serta pada daerah geologi alluvium endapan rawa, danau dan daratan berbutir kasar hingga sedang dengan sisipan lempung."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S33622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siswoyo
"
ABSTRAK
Jika terjadi gempabumi, efek yang ditimbulkan pada suatu tempat diantaranya adalah percepatan tanah maksimum dan cepat rambat maksimum. Harga besaran kedua parameter ini merupakan resiko gempabumi tektonik. Dari beberapa faktor tertentu akan didapatkan nilai percepatan tanah di setiap tempat yang berbeda,dan diambil nilai percepatan tanah yang terbesar (maksimum) di tempat atau titik tersebut.
Dalam penelitian ini didapatkan nilai percepatan maksimum mulai dari 40.0 gal sampai dengan 180.0 gal dengan interval 10.0 gal. Angka ini dapat digunakan dalam perencanaan bangunan tahan gempa.
Berdasarkan pola penyebaran nilai percepatan tanah maksimum yang berbeda di jeberapa titik tertentu dapat dibuat kontur yang merupakan peta hasil, yang dapat dipergunakan sebagai informasi faktor resiko pada perhitungan perencanaan bangunan tahan gempa di wilayah Bali dan Lombok.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S33748
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Triarso
"Gas hidrat merupakan sumberdaya energi potensial di masa yang akan datang dimana potensinya melebihi sumberdaya energi konvensional yang ada saat ini seperti minyak, gas dan batu bara. Dengan bertambahnya kebutuhan sumberdaya energi ini maka akan meningkatkan pula eksplorasi yang menjadikan minat riset di bidang ini terus berkembang.
Bottom Simulating Reflector (BSR) muncul pada penampang seismik yang merupakan suatu indikasi akan hadirnya gas hidrat pada lapisan bawah permukaan laut. Kehadiran gas hidrat dapat meningkatkan velocity gelombang seismik yang melalui reservoar gas hidrat. Efek ini akan dapat memperlihatkan kenampakan kontras impedansi akustik antara hidrat yang terdapat pada sedimen dengan kecepatan rendah yang dihasilkan dari sedimen yang berisi gas yang dikenal sebagai Bottom Simulating Reflector (BSR) pada profil sedimen laut.
Konsep AVO (Amplitudo Versus Offset) yang mengamati perubahan amplitudo terhadap offset dalam suatu data CDP gather dapat memberikan informasi adanya BSR yang berasosiasi dengan gas hidrat.
Untuk mengetahui model geologi yang berasosiasi dengan BSR telah dibuat pemodelan seismik. Respon dari pemodelan seismik diamati berdasarkan konsep AVO analisis terutama pada angle gather yang mengindikasikan adanya BSR.

Gas hydrate is potential energy resources in the future which more potential than existing conventional energy resources like oil, gas and coal deposits. Increasing necessity of energy resources will increase interest of exploration so enthusiasms for research in this area will growth.
Bottom Simulating Reflector (BSR) appearance in seismic profile known as tool to identify the presence of gas hydrate in sea bed. The presence of gas hydrate will increase velocity of seismic wave through reservoir gas hydrate. This effect will make contrast acoustic impedance between gas hydrate bearing sediment with lower velocity from gas-filled sediment as known as bottom simulating reflector (BSR) in seabed profile.
AVO concept (amplitude Versus Offset) based on the amplitude variation with increasing offset can detect the existence of BSR which associated with gas hydrate.
Seismic modeling has been made to find out geological model which is associated with BSR. Response of seismic modeling can be determined base on AVO analysis concept particularly on angle gather which is indicating the existence of BSR.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T21591
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dicki Hendrian
"[Usaha untuk mendapatkan data seismik yang baik serta interpretasi seismik dari data eksisting pada suatu lapangan yang mempunyai struktur kompleks relatif sukar untuk dilakukan. Pembuatan model ideal untuk parameter seismik dengan menggunakan Forward Modelling diharapkan mampu untuk membuat hubungan antara kompleksitas struktur dengan data seismik yang dihasilkan.
Hasil dari pembuatan Forward Modelling yang dilakukan dibandingkan dengan data real menunjukkan bahwa response seismik pada zone prospek menunjukkan trend yang sama, dimana pada zona yang mengalami struktur geologi yang kompleks, response seismik kurang bagus. Hasil pengurangan trace data real versus synthetic pada lintasan UT88-520 dan UT88-535 masih menunjukkan residu yang cukup besar, sebagai akibat dari kompleksitas struktur
geologi lapangan Tiaka. Hasil Forward Modelling dapat dijadikan sebagai pembanding dan validasi hasil seismik yang diharapkan untuk mendapatkan model seismik yang dapat menjadi acuan pada saat akuisisi seismik, agar didapatkan data seismik yang lebih baik.

The effort to get good seismic data from very complex geological structure is very difficult; such as the case for interpreting the existing data. Ideal modeling for seismic survey using Forward Modeling hopefully can explain the correlativity between geological structural complexities and the seismic result that we get. The main result of this study show us that comparison between Forward Modeling against Real Data indicate that the trend of seismic response in prospect zone/target zone almost similar, while the seismic response in fracture zone is not clear. Subtractions results between real data against synthetic in line UT88-520 and UT88-535 still give significant remain, indicate that structural geology in Tiaka Field is very complex. The Modeling result can be use as the ideal result and can be use as validation/comparable result to get the certain model and can become reference for seismic acquisition.;The effort to get good seismic data from very complex geological structure
is very difficult; such as the case for interpreting the existing data. Ideal modeling
for seismic survey using Forward Modeling hopefully can explain the
correlativity between geological structural complexities and the seismic result that
we get.
The main result of this study show us that comparison between Forward
Modeling against Real Data indicate that the trend of seismic response in prospect
zone/target zone almost similar, while the seismic response in fracture zone is not
clear. Subtractions results between real data against synthetic in line UT88-520
and UT88-535 still give significant remain, indicate that structural geology in
Tiaka Field is very complex.
The Modeling result can be use as the ideal result and can be use as
validation/comparable result to get the certain model and can become reference
for seismic acquisition.;The effort to get good seismic data from very complex geological structure
is very difficult; such as the case for interpreting the existing data. Ideal modeling
for seismic survey using Forward Modeling hopefully can explain the
correlativity between geological structural complexities and the seismic result that
we get.
The main result of this study show us that comparison between Forward
Modeling against Real Data indicate that the trend of seismic response in prospect
zone/target zone almost similar, while the seismic response in fracture zone is not
clear. Subtractions results between real data against synthetic in line UT88-520
and UT88-535 still give significant remain, indicate that structural geology in
Tiaka Field is very complex.
The Modeling result can be use as the ideal result and can be use as
validation/comparable result to get the certain model and can become reference
for seismic acquisition., The effort to get good seismic data from very complex geological structure
is very difficult; such as the case for interpreting the existing data. Ideal modeling
for seismic survey using Forward Modeling hopefully can explain the
correlativity between geological structural complexities and the seismic result that
we get.
The main result of this study show us that comparison between Forward
Modeling against Real Data indicate that the trend of seismic response in prospect
zone/target zone almost similar, while the seismic response in fracture zone is not
clear. Subtractions results between real data against synthetic in line UT88-520
and UT88-535 still give significant remain, indicate that structural geology in
Tiaka Field is very complex.
The Modeling result can be use as the ideal result and can be use as
validation/comparable result to get the certain model and can become reference
for seismic acquisition.]
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T43250
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jul Rafli
"Daerah penelitian terletak di Muara Laboh, kabupaten Solok Selatan Sumatera Barat dan secara tektonik terdapat pada ujung segmen Suliti yang berasosiasi dengan sesar geser menganan (dextral strike slip fault) Sesar Sumatera. Daerah penelitian merupakan sistem panasbumi dengan dua phase yaitu sistem dominasi uap yang memiliki lapisan reservoir dominasi uap setebal ±400 m di atas zona dominasi air.Zona Altereasi di daerah penelitian dibagi menjadi dua yaitu zona alterasi argillic yang di tandai dengan kehadiran mineral clay (smectite) betemperatur rendah dan lapisan ini digunakan sebagai lapisan penudung (cap rock) dan kedua adalah zona alterasi prophylitic yang di tandai dengan kehadiran mineral sekunder bertemperatur tinggi seperti epidote, kuarsa, calcite, chlorite dan lapisan ini digunakan sebagai zona resrvoir (zona produksi). Permeabilitas zona produktif di sumur-sumur produksi tidak hanya dikontrol oleh jenis litologi dan unit batuan tapi juga dikontrol oleh bidang-bidang patahan dan zona rekahan di sekitarnya. Puncak reservoir rata-rata berada pada elevasi 1000-1100 mdpl. Sedangkan brine level teramati pada elevasi 400-600 mdpl. Temperatur dan tekanan yang lebih rendah, serta kandungan gas yang lebih tinggi bukan disebabkan oleh kompartementasi reservoir, tapi lebih disebabkan oleh lokasi sumur yang berada di dekat margin reservoir. Sumur re-injeksi di margin reservoir dibutuhkan untuk mengatasi penurunan tekanan reservoir yang cepat. Salah satu alternatif lokasi sumur injeksi adalah di bagian timur dan utara dari sumur produksi, dimana sumur injeksi harus dibor hingga menembus reservoir dominasi air. Dari hasil tahapan eksplorasi daerah penelitian yang baik untuk di kembangkan adalah dibagian selatan.

The study area is located in Muara Laboh, South Solok regency of West Sumatra and is tectonically located on the tip of Suliti segment associated with the fault shear are heading (dextral strike-slip fault) Fault Sumatra. The study area is a geothermal system with a two-phase vapor-dominated system that has a layer of thick steam reservoir dominance ± 400 m above zone air.Zona Altereasi dominance in the study area was divided into two argillic alteration zones are marked by the presence of clay minerals (smectite) betemperatur low and this layer is used as the covering layer (cap rock) and the second is prophylitic alteration zones are marked by the presence of secondary high-temperature minerals such as epidote, quartz, calcite, chlorite and this layer is used as resrvoir zone (zone of production). Permeability zone in the prolific production wells is not only controlled by the type of lithology and rock units but also controlled by fields of faults and fracture zones in the vicinity. Peak average reservoir located at an elevation of 1000-1100 meters above sea level. While the brine level observed at the elevation of 400-600 meters above sea level. Temperature and lower pressure, as well as higher gas content is not caused by kompartementasi reservoir, but more due to the location of the wells near the reservoir margins. Reinjection wells in the reservoir margin needed to overcome the reservoir pressure drops rapidly. One alternative is the location of injection wells in the east and north of the production wells, where injection wells should be drilled to penetrate the dominance of the water reservoir. From the results of the exploration stage is a good research area to be developed is in the south."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T44460
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicki Hendrian
"[Usaha untuk mendapatkan data seismik yang baik serta interpretasi seismik dari data eksisting pada suatu lapangan yang mempunyai struktur kompleks relatif sukar untuk dilakukan. Pembuatan model ideal untuk parameter seismik dengan menggunakan Forward Modelling diharapkan mampu untuk membuat hubungan antara kompleksitas struktur dengan data seismik yang dihasilkan.
Hasil dari pembuatan Forward Modelling yang dilakukan dibandingkan dengan data real menunjukkan bahwa response seismik pada zone prospek menunjukkan trend yang sama, dimana pada zona yang mengalami struktur geologis yang kompleks, response seismik kurang bagus. Hasil pengurangan trace data real versus synthetic pada lintasan UT88-520 dan UT88-535 masih menunjukkan residu yang cukup besar, sebagai akibat dari kompleksitas struktur
geologi lapangan Tiaka. Hasil Forward Modelling dapat dijadikan sebagai pembanding dan validasi hasil seismik yang diharapkan untuk mendapatkan model seismik yang dapat menjadi acuan pada saat akuisisi seismik, agar didapatkan data seismik yang lebih baik.

The effort to get good seismic data from very complex geological structure is very difficult; such as the case for interpreting the existing data. Ideal modeling for seismic survey using Forward Modeling hopefully can explain the correlativity between geological structural complexities and the seismic result that we get. The main result of this study show us that comparison between Forward Modeling against Real Data indicate that the trend of seismic response in prospect zone/target zone almost similar, while the seismic response in fracture zone is not clear. Subtractions results between real data against synthetic in line UT88-520 and UT88-535 still give significant remain, indicate that structural geology in Tiaka Field is very complex. The Modeling result can be use as the ideal result and can be use as validation/comparable result to get the certain model and can become reference for seismic acquisition.;The effort to get good seismic data from very complex geological structure is very difficult; such as the case for interpreting the existing data. Ideal modeling for seismic survey using Forward Modeling hopefully can explain the correlativity between geological structural complexities and the seismic result that we get. The main result of this study show us that comparison between Forward Modeling against Real Data indicate that the trend of seismic response in prospect zone/target zone almost similar, while the seismic response in fracture zone is not clear. Subtractions results between real data against synthetic in line UT88-520 and UT88-535 still give significant remain, indicate that structural geology in Tiaka Field is very complex. The Modeling result can be use as the ideal result and can be use as validation/comparable result to get the certain model and can become reference for seismic acquisition.;The effort to get good seismic data from very complex geological structure
is very difficult; such as the case for interpreting the existing data. Ideal modeling
for seismic survey using Forward Modeling hopefully can explain the
correlativity between geological structural complexities and the seismic result that
we get.
The main result of this study show us that comparison between Forward
Modeling against Real Data indicate that the trend of seismic response in prospect
zone/target zone almost similar, while the seismic response in fracture zone is not
clear. Subtractions results between real data against synthetic in line UT88-520
and UT88-535 still give significant remain, indicate that structural geology in
Tiaka Field is very complex.
The Modeling result can be use as the ideal result and can be use as
validation/comparable result to get the certain model and can become reference
for seismic acquisition., The effort to get good seismic data from very complex geological structure
is very difficult; such as the case for interpreting the existing data. Ideal modeling
for seismic survey using Forward Modeling hopefully can explain the
correlativity between geological structural complexities and the seismic result that
we get.
The main result of this study show us that comparison between Forward
Modeling against Real Data indicate that the trend of seismic response in prospect
zone/target zone almost similar, while the seismic response in fracture zone is not
clear. Subtractions results between real data against synthetic in line UT88-520
and UT88-535 still give significant remain, indicate that structural geology in
Tiaka Field is very complex.
The Modeling result can be use as the ideal result and can be use as
validation/comparable result to get the certain model and can become reference
for seismic acquisition.]
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marijiyono , Afnimar
"Bandung merupakan salah satu kota metropolitan yang berkembang cukup pesat dan secara tektonik terletak di sekitar jalur tektonik aktif. Kondisi geologi permukaan wilayah ini bervariasi dari endapan sangat lunak hingga batuan vulkanik yang keras. Daerah berbatuan lunak tersebut berpotensi mengalami penguatan gelombang bila terjadi gempa bumi. Karakterisasi geologi permukaan perlu dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat kerentanan dalam upaya memitigasi bahaya gempa bumi di wilayah ini. Sehubungan dengan hal tersebut, telah dilakukan pengukuran mikrotremor di 97 titik ukur yang tersebar di wilayah Kota Bandung. Pengolahan data mikrotremor dilakukan berdasarkan metode Nakamura (HVSR, horizontal to vertical spectral ratio) untuk memperoleh nilai faktor penguatan. Hasil pengolahan menunjukkan nilai faktor penguatan untuk wilayah Kota Bandung berkisar antara 2,1 hingga 17, dengan sebaran faktor penguatan tertinggi berada di bagian tenggara wilayah penelitian. Sebaran faktor penguatan sangat tinggi ini secara umum bersesuaian dengan endapan lakustrin (endapan danau). Nilai faktor penguatan tersebut selanjutnya dijadikan dasar dalam penentuan tingkat kerentanan relatif terhadap bahaya gempa bumi."
Bandung: Pusat Survai geologi Bandung, 2011
665 JSDG 21:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Jurnal ini menyajikan artikel orisional, tentang pengetahuan dan informasi hasil penelitian atau aplikasi hasil penelitian dan pengembangan terkini dalam bidang arkeologi dan ilmu terkait seperti: kimia, biologi, geologi, paleontologi, dan antropologi."
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, {s.a.}
930 AMERTA
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Banu Andhika
"Lapangan Kale terletak pada Sub Cekungan Jambi, Cekungan Sumatera Selatan dimana lapangan ini berada pada Blok yang aktif menghasilkan minyak dan gas bumi. Keekonomian atau nilai dari suatu lapangan minyak gas sangat penting dalam rangka pengembangan lapangan tersebut. Sehingga studi integrasi antara geologi dan geofisika mengenai karakterisasi reservoar pada lapangan ini sangat diperlukan. Angka yang didapat dalam hal cadangan akan sangat penting bagi seorang reservoir engineer dalam menentukan keekonomian lapangan tersebut. Berbekal data survey seismik 3D dan 4 sumur eksplorasi studi integrasi geologi dan geofisika ini dijalankan. 3 fase studi utama, yaitu analisa petrofisika, dimana kita dapat mengetahui sifat fisik dari batuan reservoar pada tiap sumurnya di lapangan Kale pembuatan impedansi akustik, dimana didahului dengan analisa rock physic pada data sumur, terlihat jelas bahwa impedansi akustik pada data sumur dapat membedakan 3 jenis litologi yang berkembang pada reservoar sand-A formasi LTAF. Pemodelan geologi, dimana impedansi akustik dan juga data dari analisa petrofisika dipakai sebagai input dalam pemodelan geologi ini. Output dari studi ini akan menghasilkan beberapa peta sebaran reservoar, mulai dari peta sebaran fasies dimana berdasarkan data core sumur Kale-2 reservoar sand-A formasi LTAF diendapkan pada lingkungan transisi/ delta. Peta sebaran porositas, dimana kontrol fasies dipakai dalam mempopulasikan porositas pada reservoar sand- A lapangan Kale. Peta sebaran permeabilitas, di buat berdasarkan persamaan antara porositas dan permeabilitas yang ada pada data core, sehingga nilai permeabilitas pada studi ini didapat dari transformasi porositas- permeabilitas dengan menggunakan persamaan tersebut.

Kale is Field located at Jambi Sub Basin, South Sumatera Basin, which is being a part of one of active blocks in Indonesia. Field economic value is the most important thing in order to develop oil and gas field. Integrated geology and geophysics study for reservoir characterization in this field is urgently needed. For reservoir engineer, reserve estimation from geologist will be used to run the economic evaluation in this field. 3D Seismic data and 4 four exploration wells are used in this integrated G G study. Three primary phases is carried out in order to run this study. Petrophysical analysis in each well in Kale field will be evaluated to have all the petrophysical value in A sand reservoir Acoustic impedance cube generated base on rock physic analysis which is acoustic impedance can divided A sand reservoir into 3 three lithology Geological modeling generated with acoustic impedance cube and petrophysical data as the input. The result of this study is presented in reservoir distribution map, such as facies which is controlled by core data from Kale 2 well that showing this reservoir deposited at delta environment. Porosity distribution map generated with facies distribution control. Porosity permeability plot at Kale 2 well have a good equation will be used to transform porosity value to permeability value."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T47579
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library