Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stefanus Agung Budianto
"ABSTRAK
Laserpunktur merupakan salah satu tindakan akupunktur untuk penanganan kasus nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh laserpunktur pada titik LI4 Hegu terhadap kadar β-endorfin plasma darah subjek sehat. Uji acak tersamar ganda dengan kontrol plasebo dilakukan pada 29 subjek sehat yang dialokasikan ke dalam kelompok laserpunktur (n=15) dan kelompok laserpunktur plasebo (n=14). Kadar β-endorfin plasma darah digunakan untuk mengukur keluaran penelitian yang dinilai sebelum perlakuan, dan pasca perlakuan. Terdapat perbedaan bermakna secara statistik pada rerata kadar β-endorfin plasma darah sebelum dan sesudah perlakuan dalam kelompok laserpunktur, perubahan nilai rerata dari 0,22±0,06 ng/ml menjadi 0,29±0,07 ng/ml dengan nilai p=0,005 (p<0,05). Tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik pada rerata kadar β- endorfin plasma darah sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok laserpunktur plasebo, perubahan nilai rerata dari 0,22±0,06 ng/ml menjadi 0,26±0,09 ng/ml dengan nilai p=0,195 (p>0,05). Pada rerata selisih kadar β- endorfin plasma darah antara kelompok laserpunktur dengan kelompok laserpunktur plasebo juga tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik (p=0,183, p>0,05). Kesimpulan penelitian ini laserpunktur dapat mempengaruhi kadar β-endorfin plasma darah subjek sehat, namun tidak berbeda bermakna secara statistik pada rerata selisih kadar β-endorfin plasma darah antar kelompok perlakuan.

ABSTRACT
Laserpuncture is one of acupuncture method for pain management. This study
aims to determine the effect laserpuncture at LI4 Hegu point on plasma levels of β-endorphin in healthy subjects. A randomized double-blind controlled trials with placebo controls carried out on 29 healthy subjects, they were allocated into laserpuncture group (n=15) and laserpuncture placebo group (n=14). Plasma levels of β-endorphin is used to measure the output of the study assessed both before treatment and post-treatment. There are statistically significant in the mean plasma levels of β-endorphin before and after treatment in the laserpuncture group, changes in mean value from 0.22±0,06 ng/ml to 0.29±0,07 ng/ml with a p value=0,005 (p<0,05). There are no statistically significant in the mean plasma levels of β-endorphin before and after treatment in the laserpuncture placebo group, changes in mean value from 0,22±0,06 ng/ml to 0,26±0,09 ng/ml with p values=0,195 (p>0,05). Between groups, there were no statistically significant in the mean difference of plasma levels of β-endorphin (p=0,183, p>0,05). The conclusion of this study laserpuncture can affect the plasma levels of β-endorphin in healthy subjects, but no statistically significant in the mean difference of plasma levels of β-endorphin between groups"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oedojo Soedirham
"Kota Sehat merupakan proyek World Health Organization (WHO) yang
diluncurkan pada pertengahan tahun 1980-an dengan mengambil tempat
untuk yang pertama kali adalah kota-kota di Eropa. Konsep Kota Sehat
adalah konsep lama sekaligus baru. ?Lama? berarti telah lama manusia
berusaha untuk membuat kota lebih sehat sejak awal peradaban perkotaan
(urban civilization). ?Baru? dalam manifestasinya sebagai satu sarana uta-
ma promosi kesehatan ? kesehatan masyarakat baru (new public health) ?
dalam pencarian Sehat untuk Semua (Health for All). Hal tersebut dipan-
dang sebagai ?a means of legitimizing, nurturing, and supporting the
process of community empowerment?. Artikel ini mengulas Kota Sehat
dalam konteks sustainable communities.
Healthy City is a World Health Organization (WHO) project that launched in
mid 1980s with cities at Europe as first attempts. The Healthy City concept
is old and new. ?Old? means that since the early urban civilization, human-
being striving for better and healthier places to live. ?New? means that it?s
one primary manifestation for health promotion ? new public health ? in
seeking ?Health for All?. This is seen as ?a means of legitimizing, nurturing,
and supporting the process of community empowerment?. The paper re-
viewed Healthy City in sustainable communities context."
Universitas Airlangga Surabaya, Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hahn, Fredrick
"All parents want their children to be healthy, fit, and more active, but there is a pervasive myth that keeps many kids from reaching their full potential. A popular miscon cep - tion is that young athletes shouldn't engage in strength train ing because it is harmful. However, current research, including a recent study from the Mayo Clinic, indicates that nothing could be further from the truth. Strength training is the single most effective exercise method for reversing adolescent obesity and can dramatically alter and improve a child's body composition. With his blockbuster book The Slow Burn(t) Fitness Revolution, renowned personal trainer Fredrick Hahn revealed the secret to strengthening muscles, enhancing flexibility, burning fat and improving performance in just 30 minutes a week. Now, in Strong Kids, Healthy Kids, he shows parents, caregivers, teachers, and doctors how his fitness program can change the lives of children and teens everywhere, no matter what their athletic ability. Whether a child is inactive or a competitive athlete looking to take his performance to the next level, he can become much stronger and fitter. As the founder of the Mighty Tykes and Teens(t) program, Hahn is an expert on child fitness. With this proven program, all children can build their selfesteem, improve their performance, and lead healthier lives.
"
New York: American Management Association;, 2009
e20447895
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Octarina
"Penyalahguna narkotika wajib menjalani rehabilitasi untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan agar pulih dari ketergantungannya. Kualitas pelayanan rehabilitasi yang baik dan pelaksanaan metode lsquo;komunitas terapetik dimodifikasi rsquo; yang benar dapat memperpanjang waktu pemulihan mereka. Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Lido menerapkan program lsquo;komunitas terapetik dimodifikasi rsquo; dengan jangka waktu 4 bulan dan 6 bulan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan metode lsquo;komunitas terapetik dimodifikasi rsquo; berdasarkan persepsi penyalahguna yang sedang menjalani program 4 bulan dan 6 bulan serta konselor adiksi agar Balai dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan pelaksanaan program rehabilitasi.
Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan deskriptif analitis. Sampel penelitian secara purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan adalah 2 residen laki-laki pada fase older primary program 4 bulan, 3 residen laki-laki pada fase older primary program 6 bulan, dan 2 konselor adiksi.
Hasil penelitian adalah para informan menyatakan bahwa semua kegiatan di program komunitas terapetik dapat mempengaruhi pelaksanaan program dan rasa jenuh residen dapat menghambat pelaksanaan program. Secara umum, penerima dan pelaksana program menganggap program lsquo;komunitas terapetik dimodifikasi rsquo; bermanfaat, tetapi ada hal-hal yang perlu diperbaiki seperti penambahan kegiatan, pelaksanaan 5 pola hidup sehat dan regulasi emosi para residen.

Narcotics abusers are required to undergo rehabilitation to get treatment and care in order to recover from their dependence. The quality of good rehabilitation services and the correct implementation of 39 correct therapeutic communities 39 methods can extend their recovery time. Center for Rehabilitation of the National Narcotics Agency Lido implements a 39 modified therapeutic community 39 program with a period of 4 months and 6 months.
The purpose of this study is to find out how the implementation of 39 therapeutic community modified 39 method based on perception of abusers who are undergoing 4 months and 6 months program and addiction counselor to improve the service quality and implementation of rehabilitation program.
This research method is qualitative with analytical descriptive. The sample of research is purposive sampling. The number of samples used were 2 male residents in the older primary program phase of 4 months, 3 male residents in the 6 month primary primary program, and 2 addiction counselors.
The results of the research are informants stated that all activities in the therapeutic community program can affect the implementation of the program and the resident saturation of the resident can hinder the implementation of the program. In general, beneficiaries and program implementers consider the 39 therapeutic community modified 39 program useful, but there are things that need to be improved such as the addition of activities, the implementation of 5 healthy lifestyles and emotional regulation of the residents.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patrick William Gading
"ABSTRAK
Kesesuaian Jarak Tempuh Uji Jalan Enam Menit Lintasan dengan Uji Jalan Enam Menit Jentera pada Dewasa Sehat IndonesiaAbstrakLatar Belakang. Penilaian kapasitas fungsi seseorang sangatlah penting untuk keperluan penentuan program latihan, evaluasi program latihan dan prognosis seseorang. Sebuah uji yang mudah, cepat, dan tidak membutuhkan perlengkapan yang rumit untuk menentukan kapasitas fungsi kebugaran kardiorespirasi terus dikembangkan, tetapi uji jalan enam menit yang menjadi standar saat ini pun terkadang sulit dilakukan karena keterbatasan fasilitas lintasan. Sehingga dibutuhkan adanya uji alternatif lainnya yang menggunakan fasilitas ruang yang lebih memadai dan mampu laksana dalam kondisi apa pun. Tujuan penelitian ini untuk menilai kesesuaian jarak Uji jalan 6 menit dengan jentera dibandingkan dengan jarak Uji jalan enam menit lintasan sebagai uji penilaian kebugaran kardiorespirasi.Metode. Disain observasional potong lintang. Penelitian ini dilakukan terhadap 46 usia dewasa muda sehat yang didapat secara konsekutif. Jarak tempuh dalam studi ini dilihat tingkat kesesuaiannya dengan menggunakan uji spearman dan uji Bland altmand.Hasil. Jarak tempuh uji jalan enam menit pada jentera memiliki mean 508.8 61, sedangkan lintasan 514.4 47. Berdasarkan Uji t berpasangan didapatkan rerata selisih antara kedua pemeriksaan adalah -5,6 IK 95 -23,6-12,31 dengan hasil nilai p 0,533. Dengan demikian tidak terdapat perbedaan signifikan antara pengukuran jarak tempuh menggunakan jentera dan lintasan. Hasil uji Spearman mendapatkan nilai p 0.002 dan kekuatan korelasi r=0,463.Simpulan. Didapatkan kesesuaian antara jarak tempuh Uji jalan enam menit jentera dengan Uji jalan enam menit lintasan dengan korelasi sedang.ABSTRACT Agreement between Hallway Six Minutes Walk Distance and Treadmill Six Minutes Walk Distance in Healthy Indonesian AdultsAbstractBackground. Assessment of the functional capacity is important to determine the exercise program, evaluation and prognosis of a person. A test that is easy, fast, and does not require complex equipment to determine the capacity of cardiorespiratory fitness function continues to be developed, but the standard six minute test is at times difficult to perform due to the limitation of space or track. So a need for an alternative test with less adequate space is required. The purpose of this study to assess the agreement of the treadmill six minute walk test compared to the hallway six minutes walk test as a cardiorespiratory fitness assessment test.Methods. A cross sectional observational design. This study was conducted on 46 healthy young adults. The agreement between the distances treadmill and hallway is measured using the Spearman and Bland Altmand test.Results. Treadmill six minutes walk distance has a mean of 508.8 61, while the hallway is 514.4 47. Paired t test found a mean difference between both tests 5.6 95 CI 23,6 12,31 with the result p value 0.533. Thus there is no significant difference between the measurement of the distance between treadmill and hallway. From the Spearman 39 s test we found p 0.002 with correlation strength r 0.463.Conclusions. There rsquo s agreement between treadmill six minute walk distance to hallway six minute walk distance with moderate correlation."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Covers principles of Healthy Workplaces: employee involvement, work-life balance, health &​ safety, employee development &​ growth, employee recognition. Addresses important issues: role of unions, importance of leadership, healthy workplaces in small businesses, respectful workplace cultures, corporate social responsibility. "
Chichester: West Sussex Wiley-Blackwell, 2014
158.7 WOR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Heni Kusumawardani
"Perilaku hidup bersih dan sehat PHBS sebaiknya mulai diterapkan sejak dini sebagai titik awal pembentukan perilaku sehat. Penerapan kolaborasi bermain sosiodrama Ko-Berdrama menjadi metode pendidikan kesehatan yang interaktif dan inovatif bagi anak usia sekolah. Penulisan bertujuan memberikan gambaran pelaksanaan Ko-Berdrama dalam pelayanan asuhan keperawatan komunitas integrasi model manajemen pelayanan keperawatan, Whole School, Whole Community, Whole Child WSCC, Family Centered Nursing FCN, dan Health Promotion Model HPM pada anak usia sekolah dengan masalah kurangnya PHBS. Metode praktik yang digunakan adalah studi kasus selama 8 bulan. Hasil praktik menunjukkan intervensi Ko-Berdrama mampu meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah terkait PHBS dari 45,1 menjadi 61,4, sikap anak usia sekolah terkait PHBS meningkat dari 42,6 menjadi 59,8, dan keterampilan anak usia sekolah terkait PHBS meningkat dari 42,9 menjadi 54,9. Pengetahuan kader kesehatan sekolah terkait program Usaha Kesehatan Sekolah UKS meningkat dari dari 49,2 menjadi 78,5. Sebanyak 80 dari 10 keluarga berada pada tingkat kemandirian IV setelah dilakukan intervensi pada keluarga. Intervensi Ko-Berdrama dapat menjadi peluang bagi perawat untuk mengembangkan upaya promotif dan preventif dalam peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah.

Clean and healthy behavior PHBS should begin to be applied early on as the starting point for the formation of healthy behavior. The implementation of sociodramatic play collaboration Ko-Berdrama became an interactive and innovative health education method for school-aged children. The study aimed to provide an overview of the implementation of Ko-Berdrama in nursing care services community integration management nursing model, Whole School, Whole Community, Whole Child WSCC, Family Centered Nursing FCN, and Health Promotion Model HPM lack of clean and healthy behavior. The study method used case study during 8 months. The results showed that Ko-Berdrama intervention increased the knowledge of school-age children related to PHBS from 45.1 to 61.4, school-age-related attitudes of PHBS increased from 42.6 to 59.8, and school-age-related skills PHBS increased from 42.9 to 54.9. The knowledge of school health cadres related to the school health program increased from 49.2 to 78.5. As many as 80 of 10 families were at the level of IV independence after family intervention. Ko-Berdrama intervention could be applied for nurses to develop promotive and preventive efforts in the improving clean and healthy behavior in schools."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Fistarini
"Turunnya pertumbuhan industri telekomunikasi dan terjadinya pergeseran penggunaan layanan telekomunikasi seluler dari layanan voice dan sms ke layanan data membawa pengaruh terhadap penyelenggara seluler. Maraknya penyelenggara OTT ditengah-tengah tingginya penetrasi penggunaan layanan data serta tingginya persaingan atar operator seluler menyebabkan munculya persaingan tidak sehat yang ditandai dengan adanya perang harga antar penyelenggara seluler. Para operator seluler berlomba-lomba untuk menurunkan harga sehingga berpengaruh terhadap kinerja finansial perusahaan. Besarnya biasa yang harus dikeluarkan untuk menyediakan layanan tersebut sudah tidak dapat ditutupi oleh pendapatan operator seluler yang kian tergerus. Konsolidasi antar operator seluler diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dari penurunan industri yang kini sedang terjadi. Pada penelitian ini konsolidasi dilakukan terhadap empat operator besar yaitu Tsel, ISAT, XL dan H3I dengan menggunakan data kinerja operasional dan data kinerja finansial perusahaan. Data finansial digunakan untuk mengukur kelayakan usaha dengan menggunakan rasio keuangan dengan mengedepankan keseimbangan pasar dan persaingan sehat. Model konsolidasi dilakukan berdasakan penelitian sebelumnya yang menggunakan parameter defisit spektrum frekuensi paling minimum dengan hasil skenario konsolidasi antara Tsel-ISAT dan XL-H3I. Namun berdasarkan data keuangan konsolidasi yang mempunyai tingkat likuiditas, solvabilitas dan aktivitas yang baik serta seimbang adalah skenario konsolidasi antara Tsel-H3I dan ISAT-XL. Sedangkan konsolidasi yang memiliki tingkat profitabilitas yang baik dan seimbang adalah konsolidasi antara Tsel-ISAT dan XL-H3I. Keseimbangan kondisi finansial pada perusahaan diharapkan persaingan sehat dan efisiensi industro dapat terwujud.

The decrease of growth of the telecommunications industry and the movement in using of mobile telecommunications services from voice and SMS services to data services influenced The rise of OTT services amid the increasing use of data services and also the competitiveness of mobile network operators arise unfair competition combined with the price war between of them. Mobile network operators are competing to get higher prices compared to financial companies. The usual amount that must be spent to provide this service is no longer needed by mobile network operators that are increasingly eroded. Consolidation between mobile network operators is expected to be one of the solutions to the industry that is happening. In this study carried out on large operators namely Tsel, ISAT, XL, and H3I by using operational performance data and company financial performance data. Financial data is used to measure business feasibility by using financial ratios by promoting market balance and fair competition. The assessment design was carried out based on previous research using the minimum spectrum deficit parameters with the results of the scoring skenario between Tsel - ISAT and XL - H3I. However, based on financial data that has balanced level of liquidity, solvency and acitivity is shown by consolidation between Tsel - H3I and ISAT - XL. While those that have a good and balanced level of profit are between Tsel-ISAT and XL-H3I. The balanced of the financial performance of each company, it is expected that healthy competition and industry efficiency can be achieved."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54114
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gigih Muhammad Sadikin
"Kesehatan adalah aspek penting yang harus dijaga setiap manusia yang hidup di bumi. Kesehatan dapat dikategorikan dengan lima aspek yaitu fisik, mental, spiritual, sosial, dan lingkungan. Manusia perlu menjaga kesehatan melalui banyak cara, kegiatan menjaga kesehatan yang dimaksud adalah upaya menjaga kesehatan. Hal tersebut dapat dilakukan salah satunya di ruang publik yang disediakan oleh pemerintah karena berbagai alasan, salah satunya untuk masyarakat melakukan kegiatan upaya kesehatan. Dengan landasan kriteria tersebut, penelitian karya ilmiah ini ditujukan untuk mengetahui sebuah lingkungan yang dapat digunakan penggunanya untuk berupaya kesehatan. Ruang sehat (healthy space) adalah kata yang digunakan untuk penelitian ini.
Sebagai fasilitas kota dalam menyediakan ruang untuk berkegiatan, Taman Suropati sebagai objek studi kasus menjadi salah satu taman dengan beraneka ragam kegiatan yang memfasilitasi pengunjung untuk melakukan kegiatan upaya kesehatan. Taman Suropati dapat tergolong menjadi Ruang Terbuka Hijau karena fungsinya bagi lingkungan sekitarnya. Namun sebuah taman yang berfungsi sebagai ruang publik eksternal juga memiliki peran sebagai third place sebagai tempat bagi pengguna melakukan upaya kesehatan dari segi sosial maupun mental untuk bersosialisasi atau melakukan aktivitas secara bebas.
Karya ilmiah ini akan membahas bagaimana Taman Suropati berfungsi sebagai ruang sehat yang digunakan pengguna untuk kegiatan upaya kesehatan. Dengan tujuan tersebut dilakukan pengamatan terhadap objek yaitu Taman Suropati dan juga subjek yaitu penggunanya. Dengan harapan mendapatkan jawaban mengenai kualitas ruang Taman Suropati untuk memadai pengguna dan opini mereka mengenai apa yang mereka rasakan saat melakukan kegiatan di Taman Suropati.

Health is an important aspect that must be maintained by every human who lives on earth. Health can be categorized by five aspects namely physical, mental, spiritual, social, and environment. Need health assistance, lots of activities to do. This can be done one of them in public spaces provided by the government for various reasons, one of which is for people who do health activities. With this assessment base, scientific research research is proposed to study the environment that users can use to obtain health. Healthy space is the word used for this research.
As an urban infrastructure providing space for activities, Taman Suropati as a case study object becomes one of the parks with a variety of activities that facilitate visitors to carry out health business activities. Taman Suropati can be classified as Green Open Space because of its function for the Near Environment. However, parks that involve external communities also have a role as a third place where users of health assistance in terms of social and mental to socialize or do free activities.
This thesis will discuss how Taman Suropati as a healthy space that are used for activities regarding their health. With these objectives carried out the purpose of Taman Suropati and also the subject, namely its users. With the hope of getting answers about the Taman Suropati space for adequate users and their opinions about how they feel when doing activities in Taman Suropati.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satriyo Fajar Dewantoro
"Kesehatan adalah faktor penting untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai oleh pekerja dan produktifitas yang rendah dapat mengakibatkan perusahaan rugi. Orang menghabiskan 87% waktunya di dalam ruangan. Sebuah bangunan yang dirancang tanpa berfokus pada suhu, kelembaban, aliran udara, dan pencahayaan dapat menyebabkan Sick Building Syndrome (SBS) pada karyawan yang bekerja di gedung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa sistem penilaian kinerja green building yang sudah ada di indonesia dapat dikembangkan menjadi green and healthy building dan sesuai dengan kondisi lingkungan di Indonesia. Metode penelitian yang dilakukan melalui pendekatan kualitatif untuk mendapatkan kriteria desain dan untuk mendapatkan pengembangan sistem penilaian kinerja green and healthy building. Metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam, serta divalidasi melalui Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat 7 kriteria desain dan 57 indikator penilaian yang dapat dikembangkan menjadi konsep green and healthy building di Indonesia. Didapatkan bahwa tidak semua kriteria desain yang ada pada healthy building di dunia dapat diterapkan di indonesia dan bangunan gedung yang telah tersertifikasi green building di Indonesia dapat dikembangkan menjadi konsep green and healthy building.

Health is an important factor in producing something of value for workers, and low productivity can cause companies to lose money. People spend 87% of their time indoors. A building that is designed without focusing on temperature, humidity, airflow, and lighting can cause Sick Building Syndrome (SBS) in employees working in the building. The purpose of this research is to find out if the green building performance rating system that already exists in Indonesia can be developed into a green and healthy building in accordance with environmental conditions in Indonesia. The research method was carried out through a qualitative approach to obtain design criteria and to develop a green and healthy building performance rating system. Methods of data collection through in-depth interviews and validation through Focus Group Discussion (FGD). The results of this study state that there are 7 design criteria and 57 assessment indicators that can be developed into a green and healthy building concept in Indonesia. It was found that not all of the existing design criteria for healthy buildings in the world can be applied in Indonesia, and buildings that have been certified as green buildings in Indonesia can be developed into green and healthy building concepts."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>