Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zain Zahran Azzaino
"ABSTRACT
The Parameter Efficient Distributed PED model is a simple semi distributed model capable of predicting hydrological trends on a daily and monthly basis. The capabilities of the PED model are tested on the Cornell Recreational Club Watershed. From its Nash Sutcliffe efficiency coefficient and coefficient of determination value outputs, the PED model is determined as sufficient for daily results and exceptional for monthly results. While there are still concerns, due to its simplicity, it is extraordinary for usage in countries with little hydrological data collection capabilities.

ABSTRAK
The Parameter Efficient Distributed PED model adalah model semi-distribusi sederhana yang mampu memprediksi kecendrungan hidrologi dalam harian dan bulanan. Kemampuan dari PED model telah diuji di the Cornell Recreational Club Watershed. Mulai dari Nash-Sutcliffe efficiency coefficient dan keluaran coefficient of determination value, PED model efektif untuk hasil harian dan terkecuali untuk hasil bulanan. Sementara masih ada kekhawatiran, karena kesederhanaannya, sangat luar biasa untuk penggunaan di negara-negara dengan kemampuan pengumpulan data hidrologi yang kecil."
2017
S66927
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cibinong, Bogor: Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, 2003
503 IND k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Kusratmoko
"Pengamatan hidrologi di kawasan hutan kota kampus Ul Depok telah dilakukan selama bulan September 2000 sampai Februari 2001, dalam upaya untuk mengidentifikasi pengaruh tutupan lahan terhadap pembentukan aliran air. Untuk keperluan itu telah dibangun tujuh stasiun pengamatan yang dikarakteristikkan dengan tutupan lahan yang berbeda.
Hasil analisis data menunjukkan, bahwa tutupan vegetasi bawah berupa rumput dan semak pads penggunaan lahan hutan kota di kampus UI memainkan peranan yang penting sebagai faktor pengontrol pembentukan aliran permukaan dan bawah tanah, terutama signifikan selama kejadian-kejadian hujan konvektif. Proporsi air hujan lolos pada lokasi-lokasi tersebut, yang menghasilkan aliran permukaan dan bawah tanah, bervariasi antara 5,3-7,2%. Sementara pada lokasi pengamatan tanpa vegetasi bawah dan lapisan seresah dihasilkan angka proporsi aliran sebesar 12,5-18,9%. Tingginya proporsi aliran permukaan pada lokasi bervegetasi bawah selama bulan Desember-Februari diduga akibat meningkatnya kejenuhan dan muka air tanah, yang selanjutnya menghasilkan aliran permukaan yang meluas (widespread saturation overland flow). Secara keseluruhan, antara air hujan lolos dengan volume aliran permukaan, menunjukkan korelasi positif yang linear. Namun pada lokasi tanpa vegetasi bawah dan lapisan seresah diperlihatkan korelasi yang kuat (koef. Determinasi >80%).
Pengaruh faktor kelembaban tanah terhadap tingginya aliran permukaan yang terjadi terlihat secara nyata pada lokasi dengan vegetasi bawah dan lokasi tanah pertanian kering dan ini terutama signifikan pada kejadian-kejadian dengan air hujan lolos >40 mm.

During September 2000 - February 2001 hydrological measurement of urban forest in Campus area of the Indonesia University, Depok were carried out to identify the effect of land cover on the runoff generation processes. Seven-observation station which are characterized by differenced land cover were build to measure overland and sub surface flow.
The result of data analysis showed that the grass and litter cover in urban forest floor played an important role as a control factor of overland flow and through flow production, especially significant during the convective rains. During this events, the proportion of through fall on this area which produced overland flow, varied between 5,3-7,2%, while on the area without the grass and litter cover, its about 12,5-18,9%. During the rain season (December-February) the overland flow was very high. This is probably closely related to the absence of the widespread saturation overland flow.
The effect of antecedent precipitation index on the overland and through flow production was identified on the location with grass cover and cultivated area and particularly significant on the events with through fall >40 mm.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Tomi Suharso
"Mata air adalah titik dimana air tanah keluar sebagai aliran permukaan. Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya mata air, yaitu ; karakteristik hidrologi permukaan terutama topografi, kelulusan batuan, formasi dan struktur geologinya. Kabupaten Wonogiri merupakan wilayah yang termasuk kering dan sulit untuk mendapatkan air, terutama pada saat musim kemarau seperti tahun ini, sehingga dibangun waduk serba guna Gajah Mungkur yang selain fungsi utamanya sebagai pengendali banjir kota Solo dan sekitarnya, juga digunakan untuk PLTA serta sebagai waduk irigasi untuk wilayah kabupaten sekitarnya. Masalah yang dikemukakan pada penelitian ini adalah bagaimana persebaran mata air di Kabupaten Wonogiri pada musim kemarau tahun 1997 ? Analisa dilakukan dengan menggunakan metode superimpose peta antara peta persebaran mata air dengan peta fisik wilayah { peta ketinggian, peta lereng, peta hidrologi dan peta geologi).
Dengan hasil yang diperoleh adalah mata air terbanyak pada wilayah penelitian terdapat pada kelas ketinggian 100 - 300 m, pada kelas lereng 2-15 %, pada daerah hidrologi dengan akifer produktif setempat-setempat ( keterusan sangat beragam ) serta pada daerah geologi endapan vulkanik terdiri dari tufa, lahar, breksi dan lava andesit sampai basal, kelulusan sedang hingga tinggi tergantung banyaknya celah-celah. Jumlah mata air terkecil terdapat pada kelas ketinggian 600 m dan lebih, pada kelas lereng 40 % dan lebih, pada daerah hidrologi dengan akifer berproduktifitas tinggi serta pada daerah geologi alluvium endapan rawa, danau dan daratan berbutir kasar hingga sedang dengan sisipan lempung."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S33622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Karsidi
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1980
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Setiawan
Jakarta: Direktorat Jendral Pengairan, 1975
627.86 NAN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Wahyono
"
ABSTRAK
Drainase, merupakan suatu usaha pengeringan kelebihan air pada daerah permukaan dari hujan yang jatuh ke permukaan jalan dan daerah sekitamya dengan maksud mempersingkat waktu kontaknya dengan konstruksi perkerasan.
Pembangunan terowongan pada simpang Pondoli Indah mengakibatkan terjadinya perubahan pola aliran air, torutama pada sistem drainase jalan raya.
Perubahan pola aliran tersebut antara lain:
- Pola aliran drainase disisikanan dan kiri jalan diarahkan ke kali Sodetan di sebelah utara dan timur area simpang.
- Saluran yang memotong simpang dari sebelah barat dihilangkan, karena akan mempersulit pelaksanaan konstruksi dan kurang baik dilihat dari segi estetikanya.
- Air hujan yang jatuh di daerah terowongan menuju bak penampung yang berada di bawah rumah pompa, tepatnya di area parkir Toys ?R? Us, Ialu dipompakan keIuar dengan menggunakan 4 buah pompa dan 1 pompa cadangan menuju saluran disisi jalan Sultan lskandar Muda yang kemudian diteruskanskan gravitasi menuju pembuangan akhir di kali Sodetan sebelah utara area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35574
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pranowo Hadiwardoyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Agis Setiyowati
"Kawasan hilir Jakarta terdiri dari 43 sistem polder, salah satunya adalah Polder Sunter Timur II. Banjir di Jakarta menyebabkan kerusakan dan kerugian, yang menjadi latar belakang analisis banjir di Polder Sunter Timur II yang dibahas dalam makalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas polder serta memberikan rekomendasi optimal untuk pencegahan banjir pada sistem Polder Sunter Timur II. Analisis hidrologi dilakukan menggunakan software HEC-HMS, sedangkan analisis banjir menggunakan HEC-RAS (Ras Mapper). Data input yang digunakan dalam pemodelan mencakup Digital Elevation Model (DEM), hidrograf, dan peta penggunaan lahan. Daerah tangkapan air polder Sunter Timur II sebesar 1700 hektar. Analisis curah hujan rencana periode ulang 5 tahun, 10 tahun dan 25 tahun yaitu sebesar 171.18 mm/hari, 190.38 mm/hari, 210.85 mm/hari. Hasil simulasi HEC-HMS didapat debit banjir rencana periode ulang 5 tahun, 10 tahun dan 25 tahun yaitu sebesar 182.3 m3/dt, 208.7 m3/dt, 234.3 m3/dt. Hasil evaluasi efektivitas saluran pada polder Sunter Timur II bervariasi mulai dari 71% hingga 100%. Hasil simulasi HEC-RAS untuk kondisi eksisting menunjukkan luas daerah banjir dengan debit banjir periode ulang 5 tahun, 10 tahun dan 25 tahun adalah 716.98 Ha, 751.38 Ha, 771.90 Ha. Hasil HEC-RAS untuk skenario 1 sampai dengan skenario 4 menunjukkan bahwa skenario 4 terbukti paling efektif dalam mengurangi luas genangan banjir. Perhitungan kerugian ekonomi menunjukkan bahwa skenario 4 bisa menurunkan nilai kerugian paling besar, untuk periode ulang 25 tahun menurunkan kerugian sebesar 12.98% terhadap kerugian eksisting. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka direkomendasikan untuk melakukan peningkatan kapasitas pompa total 18 m3/det, pembangunan waduk dengan luas 26300 m2.

Downstream area of Jakarta is divided into 43 polder systems and one of them is East Sunter II Polder . Flood in Jakarta cause damage and losses are the reason for flood analysis of the East Sunter II Polder presented in this paper. This study aims to obtain the flood area of Polder East Sunter II plan. Hydrological analysis using HEC-HMS software and flood analysis using HEC-RAS (Ras Mapper). Input data used in modeling are Digital Elevation Model (DEM), hydrograph, land use map. Catchment area of the East Sunter II polder is 1700 hectare. Analysis of planned rainfall for 5, 10 and 25 year return periods, namely 171.18 mm/day, 190.38 mm/day, 210.85 mm/day. The HEC-HMS simulation results indicate that the planned flood discharge for return periods of 5, 10, and 25 years is 182.3 m³/s, 208.7 m³/s, and 234.3 m³/s. The evaluation of the effectiveness of the channels in the Sunter Timur II polder varies from 71% to 100%. The HEC-RAS simulation results for existing conditions show the flood area for return periods of 5, 10, and 25 years is 716.98 hectares, 751.38 hectares, and 771.90 hectares. The HEC-RAS results for scenarios 1 through 4 indicate that scenario 4 is the most effective in reducing the flood inundation area. Economic loss calculations show that scenario 4 can reduce the loss value the most significantly, reducing the loss by 12.98% for the 25-year return period compared to the existing condition. Based on the analysis conducted, it is recommended to increase the pump capacity by a total of 18 m³/s and to construct a reservoir with an area of 26300 m²."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miqdad Anwarie
"Hidrologi hutan rawa gambut merupakan faktor penting yang menjadi kunci keberadaan dan kelestarian gambut itu sendiri. Perubahan hidrologi pada gambut terutama yang diakibatkan oleh kanalisasi mengakibatkan adanya fluktuasi tinggi muka air tanah yang dapat berdampak pada peningkatan pelepasan CO2, kekeringan yang berakibat kebakaran dan banjir yang lebih cepat terjadi sehingga perlu adanya upaya mitigasi untuk mengurangi risiko tersebut. Pengolahan citra Landsat TM dan ETM serta SPOT 4 menggunakan teknik klasifikasi segmentasi berbasis objek yang dipadukan dengan hasil pengukuran tinggi muka air dan elevasi permukaan tanah dilakukan untuk menghasilkan pola perubahan genangan air hutan rawa gambut di SubDAS Bakung, Kalimantan Tengah. Berdasarkan hasil analisis, pola perubahan genangan air sebagian besar terjadi di bagian hilir subDAS dengan faktor pengontrol berupa ketinggian dan lereng. Analisis multitemporal dari tahun 1998 – 2012 menjelaskan bahwa parameter curah hujan yang paling tinggi pengaruhnya terhadap perubahan genangan air adalah curah hujan dua bulanan sebelumnya dengan R sebesar 0,669. Adapun kerapatan aliran lebih berpengaruh terhadap genangan air di bagian hulu SubDAS Bakung.

Hydrology of peat swamp forest is an important factor that is a key to the existence and preservation of the peat. Therefore, with the change in the hydrology of peat mainly caused by canalization it may result in fluctuations in ground water level that can impact on increasing the release of CO2, resulting in drought and peat fires, and early flood so it is need mitigation effort to reduce the risk. Processing of Landsat TM and ETM and SPOT 4 imagery using object-based classification technique are performed to produce pattern of water body change of peat swamp forest in Bakung Sub-watershed, Central Kalimantan. According to analysis, water body change pattern mostly occur in downstream area with controlled factor is topography. analysis conducted by multi-temporal in 1998 - 2012 found that rainfall parameters that influence the changes in water body is 2-monthly rainfall before observation time with R of 0.669. In addition, drainage density is more influence for occurring water body changes in the upstream area of Bakung Sub-watershed.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Indonesia, 2013
S58125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>