Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 387 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tonny Hidayat
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23983
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Syukrona
"Penyakit stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu dan penyebab kematian nomor tiga didunia. Pada saat ini stroke mulai menyerang kelompok usia dewasa muda. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan faktor-faktor risiko stroke (hipertensi, diabetes mellitus, dislipidemia, dan merokok) terhadap kejadian stroke di RSUPN Cipto Mangunkusumo tahun 2013. Data penelitian menggunakan data sekunder rekam medis pasien stroke yang menjalani rawat inap di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo tahun 2013, dengan jumlah responden sebanyak 211 pasien. Pengolahan data menggunakan uji chisquare dan analisis regresi logistik. Jenis stroke terbanyak yaitu stroke iskemik sebesar 64,9%. Perbedaan proporsi faktor risiko yang bermakna (p value < 0,05) terhadap kejadian stroke iskemik didapatkan pada variabel hipertensi (p value = 0,000). Hasil analisis multivariat, didapatkan hipertensi sebagai faktor risiko utama, responden dengan hipertensi stage 1 memiliki risiko 2,64 kali lebih besar untuk mengalami stroke iskemik dibandingkan dengan responden yang tidak hipertensi (OR = 2,64; CI 95% = 1.073 ? 6,498). Tidak ada interaksi antara variabel independen dan umur didapatkan sebagai variabel konfounding.

Stroke disease is the leading cause of disability and the third cause of death in the world. Nowadays, stroke has started attacking young adults. The aim of this study is to analysis the relation of the risk factors of stroke (hypertension, diabetes mellitus, dislipidemia, and smoking) to stroke in RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo 2013. The research data use medical record of 211 hospitalized patients of stroke. The data analyzed by chi-square and logistic regression. The most incidence of stroke is ischemic stroke (64,9%). The proportional difference of risk factors to stroke which significant is hypertension variable. The result of multivariate analysis that the main risk factor of stroke is hypertension (p value = 0,000). Respondents with hypertension stage 1 has 2,64 times risk to get ischemic stroke. There is no interaction betwen independen variables and it has been found that age is a counfounding variable.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41740
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roland Tejo Prayitno
"Tesis ini membahas tentang transitory dengan produk utama dari transitory ini adalah peluang spasial (spatial opportunity). Ide utama dari transitory ini adalah tentang keberlanjutan suatu ruang. Ruang transitory menjadi ruang normalisasi untuk memungkinkan munculnya
peluang spasial (spatial opportunity), yang mana peluang ini memiliki peranan penting dalam menjaga keberlanjutan ruang tersebut. Ruang dalam tesis ini dipahami sebagai suatu konfigurasi (place) pada lokasi tertentu yang beroperasi. Konfigurasi yang beroperasi ini kemudian didasarkan dari tiga parameter, yaitu arah, kecepatan, dan waktu, dimana disini kemudian saya menemukan pergerakkan sebagai bentuk konfigurasi yang beroperasi. Pergerakkan ini kemudian didisrupsi dengan strategi indeterminacy untuk kemudian menjadikan pergerakkan ini menjadi pergerakkan drifting. Dalam drifting inilah kemudian titik peluang spasial diproduksi dengan intensitas tinggi. Titik peluang spasial ini menawarkan peluang interaksi, dimana dalam kasus ruang yang saya angkat, yaitu ruang komersial, menjadi sangat penting dalam mempertahankan relevansinya (keberlanjutannya) dalam keseharian keberadaan ruang ini.

This thesis is discussing about transitory, whereas the main product of this transitory notion is spatial opportunity. The main idea of transitory is about continuity of space, whereas this continuity is the result of the production of new/next space, adapting its relevance with the context. Transitory space is the normalization space to open the possibility of spatial opportunity production, whereas this spatial opportunity plays important role to maintain the continuity of the space. The term space in this thesis is conceived as an operational state of a configuration (place) at certain location. There are three parameters that make a configuration operate, that is vector, velocity, and time, whereas then, I found movement is a form of a configuration that is in operational state. This movement then, will be disrupted by the "indeterminacy" strategy, to induce this movement to become drifting. In drifting, the spatial opportunity will be produced with higher level of intensity. This spatial opportunity offers an interaction opportunity, which plays important role in this thesis's spatial case, commercial space. It is fundamental for a commercial space to constantly produce interaction opportunity between the actors (seller and buyer), to maintain its continuity and relevance as an everyday business area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Safitri
"Telah dilakukan parameterisasi interaksi Kaon Nukleon dalam bentuk separable melalui fitting data pergeseran fase hamburan Kaon Nukleon dari analisis SAID?s untuk gelombang parsial S, P dan D, dan untuk isospin 0 dan 1. Interaksi dia- sumsikan mengambil bentuk separable rank-1 dan rank-2 dengan variasi dalam faktor bentuk. Didapatkan bahwa rank-2 dapat memfit data dengan cukup baik sampai momentum 1440 MeV/c, sementara itu tidak bagi rank-1, terutama dalam beberapa gelombang parsial. Juga ditemukan bahwa rank-1 dengan faktor bentuk yang lebih rumit dapat menggambarkan data yang lebih baik dari rank-1 yang lebih sederhana dengan pangkat yang sama.

Parametrization of Kaon Nucleon Interaction in the separable form has been done through fitting to the phase shift data of kaon-nucleon scattering from SAID?s analysis for partial wave S, P and D, and isospin 0 and 1. The interaction is assumed to take the separable form of rank-1 and rank-2 with variation in the form factors. It is found that the rank-2 can fit the data quite well for the momentum up to 1440 MeV/c, while not for the rank-1, especially in some partial waves. It is also found that the rank-1 with more complicated form factor can describe the data better than the simple one with the same rank."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29061
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Donovan Bustami
"ABSTRAK
Intraksi sosial terjadi di asrama, di mana asrama Daksinapati tersebut penghuninya terdiri dari beberapa suku bangsa yang berbeda, terdiri atas beberapa penganut agama yang berbeda dan seringkali menimbulkan permasalahan karena ada perbedaan kebudayaan masing-masing pendukungnya.

"
1985
S12691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada tahun 2004 jumlah hipermarket Carrefour di Indonesia mencapai
17 gerai, 11 diantaranya berlokasi di DKI Jakarta. Pemilihan lokasi adalah
salah satu strategi untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan lokasi hipermarket Carrefour di DKI
Jakarta dengan menggunakan pendekatan interaksi keruangan Ulmann yaitu:
complementarity; intervening opportunity; dan transferability. Lokasi
hipermarket Carrefour bervariasi dalam jarak terhadap perumahan, CBD,
pintu tol, persimpangan jalan, dan ritel lain. Selain itu luas hipermarket
Carrefour tidak sama antara satu lokasi dengan lokasi lainnya. Melalui
perhitungan statistik korelasi bivariate product moment Pearson didapatkan
korelasi kuat antara jarak hipermarket Carrefour dari pintu tol dengan luas
hipermarket Carrefour, dengan angka -0,689 dan signifikan untuk α 0,05.
Pada lokasi dengan jarak kurang dari 1,5 km dari pintu tol, hipermarket
Carrefour membangun sendiri gedungnya dengan luas lebih dari 10.000 m2.
Sedangkan di lokasi yang lain hipermarket Carrefour menyewa pada pusatpusat
perbelanjaan, dengan luas tidak lebih dari 8.000 m2."
Universitas Indonesia, 2006
S34031
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Keterbatasan jumlah dan pelayanan fasilitas yang terdapat di dalam kampus
UI Depok, menyebabkan berkembangnya usaha fasilitas pendukung mahasiswa di
luar kampus. Perkembangan usaha fasilitas ini, terkait dengan pertimbangan skala
ekonomis dan pemilihan lokasi yang dinilai paling menguntungkan dalam pemberian
pelayanan. Untuk itu masalah dalam penelitian ini, adalah bagaimana interaksi pusat
kegiatan yang ada di dalam dan luar kampus UI Depok. Model gravitasi digunakan
untuk menghitung nilai interaksi. Metode pendekatan yang digunakan adalah
deskriptif. Hasil analisis menunjukkan interaksi fasilitas komputer tinggi, pada bagian
utara kampus dengan area pintu Stasiun UI, interaksi fasilitas fotokopi dan konter
makan/minuman tinggi pada bagian utara kampus dengan area pintu Stasiun UI dan
Barel. Kesimpulannya, interaksi pusat kegiatan di dalam dan luar kampus UI Depok
tinggi pada bagian utara kampus dengan area yang dekat dengan jalan Margonda
Raya. Dominasi interaksi tiap fasilitas berbeda di tiap area pintu terkait dengan
ketersediaan fasilitas pelayanan umum dan pemondokan yang ada di tiap area
pintu. Pada bagian utara dan selatan kampus dengan jarak yang dekat menuju
Jalan Margonda Raya, nilai interaksi fasilitas cenderung berkaitan dengan fasilitas
sosial dan pada bagian barat dengan jarak yang jauh menuju Jalan Margonda Raya,
nilai interaksi fasilitas cenderung berkaitan dengan ketersediaan pemondokan.
Kata kunci : fasilitas pendukung mahasiswa; interaksi keruangan.
viii + 67 hlm.; 8 peta.
Bibliografi : 14 (1980 ? 2006)"
Universitas Indonesia, 2007
S34021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985
S6581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dharma Eka Agustina
""b>ABSTRAK
"]
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana persamaan dan perbedaan karakteristik internal industri konveksi pada tiap tingkat produksi yang dihasilkan serta interaksi spasialnya terhadap asal bahan baku dan pemasaran. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan analisis spasial deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada karakteristik internal industri kecil dan semi menengah umumnya memiliki tingkat produksi rendah dan sedang, sedangkan pada karakteristik internal industri menengah memiliki tingkat produksi yang tinggi. Interaksi spasial pada industri konveksi tingkat produksi tinggi memiliki skala regional dalam perolehan bahan baku dan skala nasional dalam pemasaran, sedangkan pada industri konveksi tingkat produksi sedang dan rendah tidak selalu memiliki perbedaan yang signifikan terhadap skala perolehan bahan baku dan pemasarannya. Industri konveksi tingkat produksi sedang umumnya memiliki skala regional dalam memperoleh bahan baku, sedangkan pada tingkat produksi rendah memiliki skala lokal dalam memperoleh bahan bakunya. Dilihat dari pemasarannya, industri konveksi tingkat produksi sedang dan rendah sudah dapat mencapai skala nasional.
"
"
"ABSTRACT
"
This research is intended to find out the similarities and differences of the internal characteristics of the industrial convection at each level of production and to analyze the spatial interaction towards the origin of raw materials and marketing. The analysis used in this study by using descriptive spatial analysis. The research results showed that on the internal characteristics of small and semi medium industry generally have low and medium levels of production, while on the internal characteristics of medium industry have high level of production. Spatial interaction on the high level of production have regional scale in acquiring raw materials and national scale in its marketing, while on the medium and low levels of production don rsquo t always have a significant di fference against the scale in acquiring raw materials and marketing. Convection industry on the medium level of production generally have regional scale in acquiring raw materials, while on the low level of production have local scale in acquiring raw materials. Viewed from its marketing, convection industry on the medium and low levels of production can already achieve national scale."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>