Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 387 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Billy Daniel Latuputty
"ABSTRAK
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan sangat
berkaitan dengan peningkatan mutu pelayanan keperawatan.
Interaksi antara perawat dangan pasien merupakan hal
yang penting guna mengembangkan hubungan interpersonal
yang bermanfaat bagi pasien. Bagaimana perawat memahami
interaksinya dengan pasien yang bersifat sangat kompleks
perlu dikaji lebih lanjut. Penelitian tentang relational
schema perawat ini dilakukan untuk dapat mengetahui
bagaimana perawat memahami interaksinya dengan pasien.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan
pendekatan kualitatif guna mendapatkan gambaran tentang
relational schema perawat. Data-data dikumpulkan dengan
melakukan wawancara terhadap 5 orang perawat pada dua
rumah sakit di Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat
-memiliki relational schema tertentu yang digunakannya
dalam berinteraksi dengan pasien. Relational schema ini mencakup tiga elemen yaitu: self-schema (berisikan
pengetahuan tentang peran perawat serta kemampuan yang
dimiliki dalam berinteraksi dengan pasien), other schema
(berisikan pengetahuan tentang peran pasien, perilaku
pasien, faktor yang mempengaruhinya, dan tipologi
pasien), serta interpersonal script (berisikan pola
urutan peristiwa yang terjadi dalam interaksi dengan
pasien). Relational schema berkembang sejalan dengan
interaksi antara perawat dengan pasien. Para subyek
merasa bahwa pendidikan keperawatan tidak memberikan
informasi yang jelas tentang bagaimana mereka dapat
berinteraksi dengan pasien.
Dari hasil yang didapat maka disarankan agar
perawat dapat memperoleh pemahaman yang lebih jelas
tentang peran profesionalnya dalam pelayanan kesehatan
kepada masyarakat. Perawat juga perlu mendapatkan
pengetahuan serta ketrampilan yang lebih mendalam tentang
bagaimana berinteraksi dengan pasien. Hal ini mencakup
pengetahuan yang komprehensif tentang pasien baik dari
aspek biologis, sosial, psikis maupun budaya serta
pengetahuan tentang cara-cara yang dapat dilakukan guna
mengembangkan hubungan interpersonal yang bermanfaat bagi
pasien."
1997
S2517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Hapsari
"Autisma merupakan gangguan perkembangan yang kompleks dan berat, yang ditandai dengan gejala-gejala tertentu yang muncul sebelum usia tiga tahun. Gejalagejala yang diperlihatkan oleh penyandang autisma berupa defisit pada perkembangan bahasa, pada interaksi sosial, dan adanya perilaku-perilaku repetitif. Kelainan ini menyebabkan penyandang autisma mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain dan berhubungan dengan dunia luar. Anak penyandang autism memiliki hambatan yang nyata dalam interaksi sosial. Ketrampilan sosial anak penyandang autisma dapat ditingkatkan melalui interaksi yang intensif dengan saudara sekandung.
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai peran saudara sekandung terhadap perkembangan interaksi sosial anak autis. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam sebagai alat pengumpul data utama serta observasi sebagai alat pengumpul data penunjang. Subyek penelitian adalah keluarga yang memiliki anak penyandang autisma yang berusia prasekolah dan memiliki saudara sekandung dengan jarak usia dekat. Yang menjadi subyek untuk diwawancara adalah ibu dan saudara sekandung anak autis.
Berdasarkan hasil penelitian ternyata peran saudara sekandung cukup besar dalam meningkatkan interaksi sosial. Namun peran saudara sekandung ini ditentukan sekali oleh peran ibu dalam melibatkan saudara sekandung dan adiknya yang autis. Ditemukan ibu dengan disiplin yang tinggi dan memberikan tanggung jawab yang cukup besar bagi saudara sekandung untuk selalu berinteraksi dengan adiknya maka interaksi keduanya menjadi cukup intensif dan terlihat peningkatan interaksi sosial yang signifikan dari anak penyandang autisma. Namun ibu yang memiliki kontrol yang lemah terhadap hubungan antar saudara sekandung, ditemukan interaksi keduanya sangat sedikit, dan ini memiliki pengaruh terhadap perkembangan interaksi sosial anak penyandang autisma yang tetap minim tanpa peningkatan. Namun faktor -faktor seperti: jarak usia, perilaku dan taraf kemampuan anak penyandang autisma, sikap dan perasaan saudara sekandung terhadap perlakuan khusus kepada anak penyandang autisma, konteks keluarga secara keseluruhan berkontribusi dalam menentukan peran saudara sekandung tersebut.
Ditemukan juga dalam penelitian bahwa saudara sekandung tidak hanya berperan pada bidang interaksi sosial anak autis tetapi juga turut membantu terapi adiknya yang berupa kemandirian dalam bidang bina diri, kemampuan akademis serta terapi okupasi. Ini berhubungan dengan subyek anak autis yang berusia prasekolah dan sedang melakukan terapi intensif sehingga ibu sering memberikan tugas kepada saudara sekandung yang berhubungan dengan membantu terapi.
Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan observasi sebagai metode utama kedua sehingga dapat diperoleh gambaran peran saudara sekandung dalam kesehariannya secara utuh. Dalam pemilihan subyek penelitian juga bisa saudara sekandung dan anak autis yang berusia remaja. Selain itu mungkin penting untuk mendapatkan informasi yang memadai mengenai kehidupan perkawinan keluarga yang diteliti sehingga didapatkan gambaran dalam lingkungan keluarga seperti apa saudara sekandung ini berada. Selain itu sebaiknya penelitian yang akan datang dapat memfokuskan kepada keluarga yang memiliki status ekonomi menengah ke bawah."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S2851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S6744
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daisy Indira Yasmine
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin maraknya model pemasaran bertingkat ganda (Multi Level Marketing) pada era 90-an. Model pemasaran ini sering disebut “bisnis manusia”, karena cara kerja bisnis ini layaknya pohon keluarga, yang mengutamakan kebersamaan. Masalah yang diangkat adalah kemunculan bisnis ini dalam masyarakat yang semakin modern dan mengagungkan rasionalitas, efektivitas dan efisiensi. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah menggambarkan bentuk solidaritas diantara jaringan distributor Amway (Sebagai organisasi MLM terbesar di dunia)dan bagaimana mekanisme yang digunakan untuk membentuk solidaritas itu tersebut. Melalui penelitian survei yang dilakukan terhadap 30 orang responden dan 3 informan, ditemukan bahwa bentuk solidaritas dalam jaringan distributor Amway cenderung solidaritas mekanik. Hal ini ditandai oleh tingginya skor pada 6 variabel interaksi ritual sebagai mekanisme pembentuk solidaritas. Artinya dalam jaringan distributor Amway kepadatan fisik cenderung tinggi, kesamaan fokus perhatian cenderung tinggi, emosi bersama cenderung kuat, keberadaan dan arti simbol cenderung tinggi, respon terhadap pelanggaran simbol cenderung lunak dan sikap terhadap non anggota cenderung tidak percaya Temuan tersebut menunjukkan bahwa hipotesis penelitian, yaitu bentuk keterikatan dalam jaringan distributor Amway cenderung mekanik terbukti keberlakuannya Adapun mekanisme yang membentuk solidaritas mekanik ini adalah interaksi ritual. Interaksi ritual ini merupakan “baterai” sosial bagi para distributor yang memberi mereka semangat dan perasaan terlibat dalam bisnis ini. Interaksi ritual yang kuat khususnya terasa dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan para distributor. Walau dibangun dengan solidaritas mekanik, kegiatan pemasaran ini tetaplah sebuah kegiatan bisnis yang menjadikan keuntungan material sebagai tujuan utama Hal yang menarik di sini adalah tujuan tersebut dicapai dengan cara-cara solidaritas mekanik yang lebih menekankan pada keterlibatan emosional sehingga mempengaruhi para distributor secara tidak sadar dan non utilitarian. Temuan ini sedikitnya memberi masukan bahwa organisasi tidak selalu harus berkembang dari solidaritas mekanik ke solidaritas organik. Penelitian ini menunjukkan pada era yang cenderung berbentuk solidaritas organik, solidaritas mekanik tetap dapat berperan dalam meningkatkan efektivitas organisasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
S6870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Budianto
"Penggunaan kombinasi dua jenis tuberkulostatik atau lebih bertujuan
untuk meningkatkan daya bakterisid tuberkulostatik dan mencegah atau
mengurangi resistensi bakteri. Perlu dilakukan pengawasan untuk mencegah
terjadinya interaksi obat dan penggunaan obat yang tidak rasional. Penelitian
ini dilakukan melalui metode survei yang bersifat deskriptif analitis dan
pengumpulan datanya dilakukan secara retrospektif terhadap resep
tuberkulostatik di apotek X Jakarta Timur pada periode Mei-Juli 2006. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa jenis tuberkulostatik yang banyak digunakan
adalah rifampisin dan isoniazid. Hasil penelitian menunjukkan 48,26% resep
teridentifikasi mengandung risiko interaksi obat dan sebanyak 4,86% pasien
mendapatkan dosis yang tidak tepat. Berdasarkan uji statistik Kai Kuadrat
diketahui adanya hubungan yang bermakna antara jumlah obat dalam satu
resep yang mengandung tuberkulostatik dengan jumlah interaksi obat yang
terjadi dan adanya hubungan yang bermakna antara umur pasien dengan
kerasionalan penggunaan tuberkulostatik dari segi dosis."
Universitas Indonesia, 2006
S32568
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muliana
"Pola asuh merupakan serangkaian interaksi intensif yang melibatkan orang tua dan anak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan karakteristik orang tua dengan jenis pola asuh dalam merawat anak penyandang autisme. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan melibatkan 49 orang tua yang mempunyai anak autisme (6-12 tahun) di wilayah Jakarta Selatan. Instrumen yang digunakan adalah Parenting Styles and Dimensions Questionnaire-Short Form (PSDQ). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden (53,1%) menggunakan pola asuh permisif. Hasil uji Chi Square menyatakan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik orang tua dengan jenis pola asuh (p>0.05, α=0.05). Namun, karakteristik orang tua mungkin dapat mempengaruhi jenis pola asuh yang digunakan oleh orang tua. Perbedaan nilai-nilai budaya dan karakteristik orang tua menjadikan pola asuh dimasing-masing daerah berbeda. Penelitian ini merekomendasikan untuk diadakannya kerjasama antara pihak sekolah, klinik, dan orang tua dalam memberikan informasi terkait jenis pola asuh yang digunakan oleh orang tua dan dampaknya bagi perkembangan anak autisme.

Parenting is series of intensive interaction that involves parents and children. This study purposed to examine the relationship between parental characteristics with type of parenting style in caring for children with autism. This study used a correlation descriptive design and involved 49 samples of parents who have children with autism (6-12 years old) in South Jakarta. This study using the instruments used the Parenting Styles and Dimensions Questionnaire-Short Form (PSDQ). The results of this study indicated that the majority of respondents (53.1%) using permissive parenting style. Based on Chi Square test, there was no significant relationship between parental characteristics with type of parenting style (p>0.05, α= 0.05). However, parental characteristics may influence the type of parenting style that used by parents. The difference of cultural and parental characteristics make parenting style in each of the different regions. This study recommends the holding of cooperation between the schools, clinics, and parents in providing information related to the type of parenting that used by parents and its impact on the development of children with autism."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deti Purwanti
"Penelitian dilakukan untuk mengetahui interaksi yang terjadi antara strain Nostoc CPG24 dan akar tanaman padi varietas Ciherang yang ditanam menggunakan sistem hidroponik. Rumpun padi usia 14 hari (1 rumpun terdiri atas 3 tanaman padi) diko-kultivasi pada tabung reaksi berisi medium cair BG11 N-free konsentrat 10 x yang diberi aerasi. Pemeliharaan tanaman padi dilakukan dalam ruangan dengan 12 jam siklus terang-gelap selama 14 hari. Perlakuan yang diberikan terdiri atas pemberian strain Nostoc CPG24 0,4 g (P1), IAA 15 ppm (K+), strain Nostoc CPG24 0,4 g + IAA 15 ppm (P2), dan kontrol negatif (K-). Hasil penelitian menunjukkan ada interaksi antara strain Nostoc CPG24 dan akar tanaman padi berupa penempelan strain Nostoc CPG24 pada keseluruhan bagian akar, pembentukan dan pemanjangan akar lateral serta rambut akar.

The aim of the study was to observe the interaction between Nostoc strain CPG24 and roots of Ciherang rice. A bunch of 14-day-old rice seedlings (3 seedlings were wrapped to make 1 bunch) were co-cultivated on aerated BG11 N-free liquid medium 10x concentrate in the test tube. The plants were grown in the room with a 12 hours light-dark cycle for 14 days. The treatments were applied by giving Nostoc strain CPG24 0,4 g (P1), 15 ppm IAA (K+), Nostoc strain CPG24 0,4 g + 15 ppm IAA (P2). Nor Nostoc and IAA were given in negative control (K-). The result showed an interaction between Nostoc strain CPG24 and roots of rice in form of attachment of Nostoc strain CPG24 on the surface of the roots, also on formation and elongation part of lateral and hair roots."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60440
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitya Fikriyah
"Sebuah model interaksi K+p dirumuskan berdasarkan pertukaran satu had-ron, yang diadopsi dari model interaksi yang lebih kompleks. Nilai parameter-parameter model tersebut dicari dengan cara fitting terhadap data eksperimen penampang lintang diferensial untuk rentang energi 21 MeV sampai 669 MeV. Perhitungan hamburan K+p diselesaikan dengan teknik tiga dimensi.

A model of K+p interaction is formulated based on one hadron exchange, which is adapted from a more complex model. The parameters of the model are obtained by means of fitting processes to data of differential cross section in energy range from 21 MeV until 669 MeV. The scattering calculation is solved using three-dimensional technique.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63415
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Lathiif A. Alam
"Interaksi K-p dimodelkan berdasarkan pada prinsip-prinsip pertukaran satu hadron. Parameter-parameter model interaksi tersebut diperoleh melalui proses fitting terhadap data eksperimen penampang lintang diferensial (differential cross section) untuk energi laboratorium 50 MeV sampai 225 MeV. Perhitungan teoritis penampang lintang diferensial untuk model interaksi tersebut dikerjakan dengan menggunakan basis tiga dimensi (3D). Dari proses fitting diperoleh model interaksi K-p yang cukup baik untuk mereproduksi data eksperimen dengan nilai chi^2 kurang dari 1.8.

Model of K-p interaction is constructed based on one hadron exchange principles. The parameters of the model are obtained by fitting theoretical values to experiment data of differential cross section with range laboratory energy between 50 MeV - 225 MeV. Theoretical value of differential cross sections are calculated using three-dimensional (3D) technique. We obtain K-p interaction model which is food enough to reproduce experiment data with chi^2 value being 1.8."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63674
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library