Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Glass bracelets from Samudera Pasai is made using simple technology with low temperature combustion level. It,s possible that glass bracelets are the goods in a mass production to be accessible by the public. during that period , glassmaking technique with better quality has been known much earlier in other parts of Nusantara. Glass bracelets are also known by the name of chettiar."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Knapp, Stephen
Gloucester, Massachusetts: Rockport Publishers, 1998
748 KNA a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
A.T.E. Mirawati Hadi Suwito
"ABSTRAK
Dalam rangka pengumpulan informasi mengenai tanaman obat, penelitian ini merupakan pemeriksaan pendahuluan untuk mengenal daun Kaca piring dan senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya. Masyarakat pada umumnya mengenal 2 macam Kaca piring. Hasil determinasi menunjukkan bahwa Kaca piring berbunga rangkap adalah Gardenia jasminoides, Ellis dan yang berbunga tunggal adalah Ervatamia coronaria, Stapf. Dalam penelitian ini diambil Kaca piring yang berbunga rangkap dan tunggal dari beberapa tempat. Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan anatomi yang meliputi penampang melintang, penampang membujur,epidermis atas, epidermis bawah daun segar; pemeriksaan mikroskopis serbuk daun yang sudah dikeringkan; pemeriksaan ekstrak air terhadap pit, zat yang mereduksi, senyawa fenol yang larut dalam air, alkaloid dan glikosida; pemeriksaan ekstrak petroleum eter terhadap minyak lemak; pemeriksaan ekstrak etanol terhadap golongan alkaloid, glikosida, flavonoid, sterol, antrakinon, tanin dan saponin, pemeriksaan kromatografi lapisan tipis dengan heberapa pelarut dan larutan penapak noda. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara anatomis kedua tanaman ini sukar dibedakan. Ekstrak air dan etanol daun Gardenia jasminoides, Ellis mengandung senyawa glikosida, sedang daun Ervatamia coronaria, Stapf. mengandung senyawa alkaloid. Pada kedua tanaman ini ditemukan lendir dan senyawa flavonoid. Jika penelitian ini hendak dilanjutkan sebaiknya diutamakan pemeriksaan alkaloid, glikosida, fla - vonoid dan lendir."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1980
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronny Wijata Dharma
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1979
S16437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nike Triendah Asih
"Pembuatan suspensi koloidal TiO2 nanotube berhasil dilakukan melalui. proses anodisasi plat Ti menggunakan metode Free Standing. Proses anodisasi dilakukan dengan menggunakan potensial 40 V selama 1 jam dan menggunakan larutan elektrolit garam flourida dalam etilen glikol. TiO2 nanotube yang terbentuk kemudian didispersikan dalam larutan hidrogen peroksida, untuk kemudian diresuspensi kembali sehingga membentuk koloid TiO2 berbasis medium air. Hasil karakterisasi koloid menggunakan PSA menyatakan bahwa ukuran partikel TiO2 dalam koloid sebesar 111,4 nm, dan hasil karakterisasi menggunakan UV-Vis menyatakan bahwa koloid bersifat stabil dalam waktu 3 minggu. Penggunaan koloid TiO2 berbasis medium air salah satunya adalah untuk melapisi TiO2 pada permukaan bahan agar memiliki kemampuan swabersih. Pelapisan TiO2 pada kaca telah berhasil dilakukan. Pelapisan permukaan kaca dengan TiO2 dilakukan dengan melapiskan koloid TiO2 secara spray coating.
Pelapisan dilakukan dengan memvariasikan jumlah semprotan yaitu 5, 10, 15, 20, dan 25 semprotan. Permukaan kaca yang telah dilapisi TiO2 dikarakterisasi dengan menggunakan SEM, UV-Vis DRS, FTIR, dan Contact Angle Meter. Diperoleh kaca dengan jumlah pelapisan paling optimal yaitu 20 kali semprotan, dengan nilai sudut kontak sebesar 7,82o dan persen loading sebesar 9,6x10-5 gram/cm2. Setelah terlapisi dengan TiO2 permukaan kaca diuji kemampuan swa bersih dengan menggunakan zat warna Rhodamin B. Telah didapatkan hasil pengujian aktivitas fotokatalis dari kain dan kaca yang telah terlapisi TiO2 dengan menggunakan iluminasi sinar matahari dan sinar UV. Kaca yang telah terlapis TiO2 dapat mendegradasi zat warna sebesar 33,62% dengan iluminasi sinar UV selama 30 menit. Dan kaca yang diiluminasi dengan sinar matahari mampu mendegradasi zat warna sebesar 81,42% selama 30 menit. Semakin lama waktu penyinaran, semakin banyak zat warna yang terdegradasi.

The preparation of TiO2 nanotube colloidal suspension was successfully conducted via a free standing anodization process of Ti plate. The anodization process was conducted in electrolyte solution of fluoride salt in ethylene glycol, under 40 V bias potential for one hour. The TiO2 nanotube formed was then dispersed in hydrogen peroxide solution, in order to be resuspended later to form water based TiO2 colloid. The characterization result of the colloidal suspension using PSA instrument, showed that the particle size of TiO2 in the colloid was 111,4 nm. Another characterization result of the colloid using UV-Vis spectrophotometer, showed that the colloid was stable for three weeks. The prepared water based TiO2 colloidal was applied for TiO2 coating on a certain material surface that enables the material to have self-cleaning ability. Coating of TiO2 on to glass surface was successfully conducted in this experiment. The coating of glass surface with TiO2, was conducted by spray coating the TiO2.
The coating was done by varying the number of sprays from 5, 10, 15, 20, and 25 sprays. The glass layer that has been coated by TiO2, was characterized using SEM, UV-Vis DRS, FTIR, and Contact Angle Meter. The optimal TiO2 coating of glass surface was found to be 20 sprays of the TiO2 colloid, with it?s angular contact value of 7,82o and it?s loading percentage of 9,6x10-5 gram/cm2. After the glass surface was coated with TiO2, the self-cleaning ability of the glass surface was tested using a Rhodamin B dyes sunlight illumination and UV light illumination. The TiO2 coated glass was able to degrade 33,62% of the coloring material under UV light illumination, for 30 minutes. While, the TiO2 coated glass was able to degrade 81,42% of the coloring material under sunlight illumination, for 30 minutes. The longer the time of illumination, the amount of coloring material degraded is higher.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S62159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Amelia Devina Putri
"Skripsi ini membahas mengenai bagaimana perbuatan melawan hukum dalam perubahan iklim di Indonesia dan Belanda. Di Indonesia perbuatan melawan hukum ini dapat dilihat dalam Putusan Pengadilan Negeri Samarinda No. 55/Pdt.G/2013/Pn.Smda dan di Belanda dapat dilihat dalam Putusan Rechtbank Den Haag No. C/09/456689 / Ha Za 13-1396. Di Indonesia perbuatan melawan hukum ini dikarenakan pemerintah tidak melakukan pengawasan terhadap izin pertambangan batu bara, pascatambang dan reklamasi. Di Belanda perbuatan melawan hukum ini dikarenakan pemerintah menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca yang dibawah 25 persen sampai dengan 40 persen pada tahun 2020 dibandingkan pada tahun 1990.

This thesis discusses about climate change tort law in Indonesia and Netherlands. This tort law in Indonesia can be seen through Samarinda District Court Decision No. 55/Pdt.G/2013/Pn.Smda and in Netherlands through The Hague District Court Decision No. C/09/456689 / Ha Za 13-1396. In Indonesia the unlawful act happens because the government didn?t supervise the coal mining permits, post-mining and reclamation. In Netherlands the unlawful act is because the government set reduction of green house gasses target under 25 to 40 percent by 2020 based on 1990.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S65531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenty Effendy
Jakarta: Media Indonesia, 2015
791.457 2 FEN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Popy Marlina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik vulkanisat lis kaca kendaraan bermotor setelah pengusangan. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) nonfaktorial, setiap perlakuan diulang 3 (tiga) kali. Faktor tunggal konsentrasi arang aktif tempurung kelapa (0 phr, 50 phr, 100phr, 150 phr, dan 200 phr). Parameter yang diamati meliputi kekerasan, tegangan putus, dan perpanjangan putus sebelum dan setelah pengusangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi arang aktif tempurung kelapa, berpengaruh terhadap kekerasan, tegangan putus, dan perpanjangan putus sebelum dan sesudah pengusangan vulkanisat lis kaca kendaraan bermotor. Karakteristik vulkanisat lis kaca kendaraan bermotor setelah pengusangan memenuhi syarat mutu lis kaca kendaraan bermotor sesuai SNI 06-1490-1989 untuk perlakuan konsentrasi arang aktif tempeurung kepala50 phr hingga perlakuan konsentrasi arang aktif tempurung kelapa 200 phr, dengan karakteristik perubahan kekerasan (3,0%, 4,3%, 2,8%, dan 4,2%), tegangan putus (4,4%, 9,5%, 8,0%, dan 7,1%). Perlakuan konsentrasi arang aktif tempurung kelapa 0 phr hingga 200 phr terhadap perpanjangan putus (3,25%, 1,4%, 4,8%, 1,2%, dan 1,3%). Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan konsentrasi arang aktif 150 phr dengan perubahan kekerasan 2,8%, perpanjangan putus 1.2%. Perlakuan terbaik untuk karakteristik tegangan putus pada perlakuan konsentrasi arang aktif 50 phr dengan nilai 4,4%. "
Yogyakarta: Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, 2016
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2021
338.951 MEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>