Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 240 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hikmawati
"Rendahnya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan disebabkan adanya keterbatasan dan ketidak-tersediaan biaya. Pada tahun 2015, diharapkan angka kematian ibu menurun dari 228 pada tahun 2007 menjadi 102 per 100.000 KH dan Angka kematian bayi menurun dari 34 pada tahun 2007 menjadi 23 per1000 KH. Pemanfaatan pelayanan JAMKESMAS oleh masyarakat miskin di wilayah puskesmas Bukoposo pada tahun 2010 hanya 10,04% untuk pelayanan persalinan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan program JAMPERSAL di Puskesmas Bukoposo tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Crossectional dengan jumlah sampel sebanyak 87 responden. Analisa statistik menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat di lakukan untuk menilai perbedaan proporsi maupun korelasi antar variabel. Uji statistik yang digunakan adalah uji Kai kuadrat (Chi Square).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya peningkatan pemanfaatan program Jaminan persalinan menjadi 27,3%. Dari enam variabel yang di teliti didapatkan bahwa ada tiga faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan program Jampersal, yaitu : Pekerjaan, Pengetahuan dan Aksesibilitas responden. Sedangkan variabel umur, pendidikan dan adanya sarana transportasi tidak berhubungan dengan pemanfaatan program Jampersal. Di harapkan adanya peningkatan sarana dan prasarana kesehatan serta sosialisasi tentang program Jampersal kepada masyarakat baik secara langsung maupun melalui media informasi, dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat.

Low number of labor support coverage by health officer due to fund limitation and unavailability. On 2015, expected number of maternal mortality 2007 decrease from 228 to 102 per 100.000 KH and infant one decrease from 34 to 23 per 1000 KH. Labor Assurance Program (JAMKESMAS) of low income society in Bukoposo public health center area 2010 was only 10.04% for labor program.
This study aims to find out on how JAMPERSAL program utilization in Bukoposo Public Health Center 2012. It is quantitative study by Cross sectional design, with number of samples are 87 respondents. Statistical analysis using univariat and bivariat one. Statistical test using Chi Square.
Study result shows that there is escalation in utilizing labor assurance program becoming 27.3%. From six variables of study, there are three factors that associated with Jampersal program utilization, they are: work, knowledge, and respondent accessibility. Whereas age, education variable, and transportation facility variable do not. It is expected that there is increment of health facility and infrastructure and also promotion about Jampersal program to society either directly or through information media, in order to enhance society knowledge.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hestri Suryaningsih
"Posyandu merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk memberikan pelayanan tumbuh kembang pada balita dimana cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) merupakan indikator cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta prevalensi gizi kurang. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita secara berkesinambungan dapat menurunkan prevalensi angka gizi kurang bahkan gizi buruk. Selain itu, melalui posyandu dapat diketahui ada tidaknya gangguan pemenuhan kebutuhan gizi secara lebih dini. Puskesmas Kemiri Muka cakupan D/S 78,9% sudah mencapai target Depkes dalam RAPGM (Rencana Aksi Pembangunan Gizi Masyarakat) 2010-2014 sebesar 75% tahun 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku kunjungan ibu bayi dan balita berkunjung ke posyandu di Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok tahun 2012. Desain yang digunakan adalah cross sectional, jumlah sampel 242, pengambilan sampel secara cluster sampling design. Sumber data primer menggunakan kuisioner dan dianalisis menggunakan Chi Square. Didapat hasil hubungan yang bermakna Sikap, kepemilikan buku KIA dan Bimbingan petugas kesehatan dengan perilaku kunjungan ke posyandu, diperlukan bimbingan petugas kesehatan dan kader dalam meningkatkan cakupan kunjungan balita ke posyandu.

IHC is one of the places that used to serve the growth and development in infants weighing under five years old child, in which the coverage IHC (D / S) is an indicator of nutritional care coverage in young children, basic health care coverage especially immunization and the prevalence of undernourishment. Monitoring growth and sustainable early childhood development can reduce the prevalence rate of undernutrition even malnutrition. In addition, it can be seen through IHC interference nutritional needs early. Kemiri Muka Public Health Center range D / S 78.9% is getting the goal of RAPGM (Nutrition Action Plan for Community Development) 2010-2014 by 75% in 2012.
The aim of this study is to determine of related factors to the behavior of mothers of infants and toddlers visit to IHC in Kemiri Muka Public Health Center Depok City in 2012. The design was cross sectional, the total numbers were 242 samples, sampling by cluster sampling design. Primary data sources were the questionnaire and Chi Square analyzed. Results obtained in a significance association: attitude, ownership KIA books and Guidance health workers to conduct visit to IHC, needed guidance and cadres of health workers in improving the coverage of the visit to the IHC toddlers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Feni Fitriani Agustin
"ABSTRAK
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2007, secara keseluruhan di Indonesia
sebanyak 27,3% rumah tangga memanfaatkan pelayanan Posyandu/Poskesdes
sedangkan sebanyak 62,5% rumah tangga tidak memanfaatkan Poskesdes dengan
berbagai alasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang
faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan Poskesdes. Desain
Penelitian menggunakan cross sectional, cara pengambilan sampel dengan teknik
Purposive sampling. Masyarakat yang pernah memanfaatkan Poskesdes sebesar
62,1% lebih tinggi dari data riskedas 2007. Variabel yang berhubungan terdiri dari
Pendidikan, Jarak Tempuh, Sikap dan Dukungan Keluarga. Berdasarkan hasil
studi disarankan untuk meningkatkan sosialisasi tentang Poskesdes, mengadakan
Pelatihan bagi petugas kesehatan , kader dan tokoh masyarakat tentang Poskesdes.

Abstract
Based on Basic Health Research on 2007, Overall in Indonesia as much as 27.3%
of households utilized Posyandu/Poskesdes service while 62.5% did not for any
reason. This study aims to find out information about factors related to utilization
of Poskesdes. Study design uses cross sectional, and samples were obtained by
purposive sampling technic. Society who had ever utilized Poskesdes were 62.1%
higher than Riskesdas data 2007. Related variable comprises of education,
travelled distance, attitude, and family support. Based on study, it suggests to
develop socialization about Poskesdes, provide training to health personnel, cadre
and public figure regarding to Poskesdes."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yeye Fahrina Inayatillah
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S26816
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purwanti Aminingsih
"Dengan adanya kebijakan PT Pelabuhan Indonesia sebagai perusahaan induk Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta yang membebaskan karyawan dalam memilih layanan kesehatan atau tidak mewajibkan karyawan PT. Pelabuhan Indonesia II menggunakan layanan kesehatan di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta dikawatirkan akan mengakibatkan terjadinya potensi penurunan penjualan pada Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta, khususnya penurunan produksi daripada ruang ruang rawat inap Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta,karena berdasarkan data pendapatan yang diperoleh bahwa pendapatan dari ruang rawat inap merupakan yang kedua terbesar setelah farmasi. Oleh karenanya diperlukan adanya tindakan antisipasi untuk mengatasi hal tersebut,dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan dan mengefektifkan strategi pemasaran melalui penerapan bauran pemasaran secara tepat, agar Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta bias mempertahankan dan meningkatkan market share, dan mempunyai keunggulan dibanding rumah sakit lain.
Dengan menganalisis bauran pemasaran rumah sakit Pelabuhan dan membandingkan rumah sakit kompetitor dandiidentifikasi dengan pendekatan analisis SWOT maka akan didapati alternatif strategi dan strategi pemasaran terpilih.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan telaah dokumen dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi pemasaran terpilih RS Pelabuhan Jakarta dapat dilakukan dengan cara: (1) meningkatkan kerjasama kemitraan yang saling menguntungkan dengan perusahaan serta klinik dan praktek dokter, (2) menjabarkan visi dan misi korporat serta konsisten melaksanakan SOP dan Standar Pelayanan pada Unit Pelayanan Ruang Rawat Inap, (3) merancang dan melaksanakan bauran pemasaran (promotion dan product) RS Pelabuhan Jakarta secara efektif.

With the policy of the Port of PT Indonesia as the parent company Hospital Port of Jakarta which frees employees to choose health care or do not require PT. Ports Indonesia II using health services at the Port of Jakarta Hospital feared would result in potential decline in sales at Harbor Hospital Jakarta, particularly the decline in production than the inpatient spaces Hospital Port of Jakarta, because based on income data obtained that the revenue from an inpatient unit the second largest after farmasi.Oleh therefore required the anticipatory action to overcome it, by improving service quality and effective marketing strategies through the application of appropriate marketing mix, so that the Port of Jakarta Hospital to maintain and increase market share, and has the advantage over the house other hospitals.
By analyzing the marketing mix and compare hospital Harbour hospital competitors and identified by the SWOT analysis approach will be found alternate strategy and marketing strategy chosen.
The research method used is descriptive qualitative method case study approach. The data was collected by in-depth interviews and document review.
The results showed that the chosen marketing strategy RS Port of Jakarta can be done by: (1) enhance cooperation mutually beneficial partnerships with companies and clinics and physician practices, (2) describe the corporate vision and mission, and consistently implementing SOP and Service Standards on Services Unit Inpatient space, (3) designing and implementing marketing mix (promotion and product) RS Port of Jakarta effectively.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Tiur Annisa
"Kasus HIV di Indonesia hingga September 2012 ditemukan jumlah kasus mencapai 9.883 kasus dan kasus ini bukanlah angka sesungguhnya karena kasus HIV terus meningkat. peningkatan kasus HIV ini terjadi pada wanita dengan kelompok usia muda yaitu 20 ? 30 tahun. Berdasarkan hasil STBP 2011 peningkatan kasus HIV terjadi pada kelompok WPS (10%), LSL (9%), Pria Potensial risti (4%), WPSTL (3%) serta Penasun (1%). Penggunaan kondom pada WPSTL cukup tinggi tetapi kasus HIV tidak juga menurun.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran dan faktor yang mempengaruhi kejadian HIV pada Wanita Penjaja Seks Tidak Langsung di Kota Batam dan Kota Denpasar (Analisis Data Sekunder STBP 2011).
Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dengan sampel seluruh responden yang ikut dalam wawancara survei di kota Batam dan Denpasar. Hasil Analisis bivariat didapatkan bahwa seluruh variabel yang diamati tidak memiliki hubungan secara statistik dengan kejadian HIV. namun, variabel usia, status pernikahan, akses mendapatkan kondom, ketersedian kondom serta jumlah pelanggan merupakan salah satu faktor resiko penyebab HIV pada WSPTL (OR > 1,00).
Kesimpulan: tidak ada variabel yang berhubungan secara statistik dengan kejadian HIV, tetapi secara teori variabel tersebut memiliki hubungan yang kuat.

It is note until September 2012, in Indonesia found 9.883 cases suffered HIV, the day is surely far higher by in actual and estimated it shall go increase day by day. The increase of HIV cases more occur in women with a younger age (20-30 years). Based ont the result of IBBS 2011 is increase in HIV cases occur in the WPS (10%), MSM (9%), Male Potential risti (4%), WPSTL (3%) and IDU (1%). Actually, condom use at WPSTL fairly high but that is not make HIV cases also decreased.
This study aims to look at the distribution and the factors that influence the incidence of HIV in the Women's Indirect sex workers in Batam city and Denpasar city (based of IBBS Secondary Data Analysis 2011).
This study used a cross sectional study design with a sample of all the respondents who participated in the interviews and surveys in Batam city and Denpasar city. The results in bivariate analysis found that all observed variables have no statistically significant relationship with the incidence of HIV. however, the variables of age, marital status, access to condoms, condom availability and the number of customers is one of the causes of HIV risk factors in WSPTL (OR> 1.00).
Conclusion: no variables were statistically associated with the incidence of HIV, but in theory these variables have a strong relationship.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012
363.9 UNI g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Dharma Shinta
"Masa remaja termasuk pada salah satu fase perkembangan manusia. Pada masa ini terdapat fase dengan beberapa pembahan-perubahan antara lain perubahan biologis dan perubahan psikologis. Remaja adalah individu yang rentan pada masa perubahan tersebut terjadi yang ditandai dengan salah satunya adalah rasa ingin tahu mengenai perilaku seksual yang tinggi. Paparan media poenografi baik herupa media cetak maupun media elektronik pada remaja memiliki efek khusus terhadap perilaku seksual pelajar, dan merupakan salah satu hal penting sehubungan dengan perilaku seksual berisiko pelajar yang terkait pada bentuk model faktor risiko perilaku lain seperti pasangan (pacar/teman dekat), dan waktu bertemu.
Penelitian menggunakan disain potong lintang. Dari 285 pelajar yang diteliti diketahui bahwa angka perilaku seksual pelajar sudah tinggi yaitu sebesar ll,2% dan terdapat perilaku pelajar yang pernah melakukan hubungan seksual sebesar 0,35%. Untuk menekan perilaku seksual berisiko pelajar terkait efek paparan media pornograti adalah dengan mengendalikan keterpaparan media pornografi melalui peningkatan penggunaan waktu luang pelajar dengan kegiatan positif baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Adolescence is one of phases of human development It has several changes such as biological and psychological ones in this phase. Teenagers are individuals susceptible to such change characterized by their curiosity to know highly sexual behavior. Pomography media exposure gives rise to special effect on sexual behavior of students both in terms of printed media and electronic media and this constitutes one of the important things relating to the risky behavior in connection with model of other sexual behavior risk factors such as lover (boy/girl friend/close friend), and dating tune.
Research uses design of cross sectional. It reveals that from 285 researched students that rate of the sexual behavior were high namely 11.2% and those who had sexual relations 0.35%. Method to stress this behavior is by controlling exposed pom media through improvement in use of their (students) spare time with positive activities at school or outside school.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34272
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaela
"AIDS (Acquired lmmuno Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus HIV (Human immunodeficiency virus). Sejak di temukan kasus HIV pada tahun 1987 sampai dengan Desember 2012 jumlah kumulatif penderita HIV di Indonesia sebanyak 98.390 kasus sedangkan jumlah kumulatif kasus AIDS sebanyak 42.887 kasus. Berdasarkan kelompok umur, umur 20-29 tahun merupakan kelompok yang paling besar proporsinya yaitu 35,2%, Karena AIDS baru menunjukkan gejala di masa 3 sampai 10 tahun setelah infeksi, maka diperkirakan infeksi HIV telah terjadi pada usia di bawah 20-29 tahun atau pada masa remaja. Kelompok umur remaja merupakan bagian terbesar dari kelompok anak jalanan, sehingga masalah kesehatan pada anak jalanan adalah masalah perilaku remaja yaitu kebiasaan merokok, menggunakan NAPZA, seks bebas dan masalah kesehatan reproduksi seperti Infeksi menular seksual (IMS/PMS) dan HIV/AIDS.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku berisiko terinfeksi HIV pada remaja jalanan di rumah singgah Yayasan Bina Insan Mandiri Kota Depok tahun 2013. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan studi kuantitatif dengan desain potong lintang terhadap 72 responden yang merupakan anak jalanan usia 10-19 tahun yang tinggal di rumah singgah Yayasan Bina Insan Mandiri.
Dari penelitian diperoleh 54,2% remaja memiliki perilaku berisiko terinfeksi HIV, responden yang memiliki perilaku berisiko terinfeksi HIV lebih banyak pada umur ≥ 15 tahun yaitu 58,7% dibandingkan dengan responden yang berumur < 15 tahun, responden berjenis kelamin laki-laki memiliki perilaku berisiko terinfeksi HIV lebih tinggi dari pada responden berjenis kelamin perempuan, responden berpendidikan kurang dari 9 tahun sebanyak 60,4% memiliki perilaku berisiko terinfeksi HIV lebih tinggi dibandingkan responden yang berpendidikan ≥ 9 tahun, 51,4% responden memiliki tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS yang baik, 56,9% responden bersikap positif terhadap perilaku berisiko terinfeksi HIV, responden yang tidak terpapar informasi tentang HIV/AIDS lebih banyak yang memiliki perilaku berisiko terinfeksi HIV sebanyak 60,6%, perilaku berisiko terinfeksi HIV yang lebih banyak pada responden yang dipengaruhi oleh teman sebayanya (55,8%).

AIDS (Acquired lmmuno Deficiency Syndrome) is a group of symptoms or diseases caused by declining immunity due to infection by the virus HIV (Human immunodeficiency virus). Since the discover of HIV cases in 1987 up to September 2012 the cumulative total of people with HIV in Indonesia 98.390 cases while the cumulative total of cases of 42.887 AIDS cases. Based on the age group, 20-29 years of age is the biggest group proportion is 35,2%, namely As new AIDS show symptoms within 3 to 10 years after infection, the estimated HIV infections occur in the 20-29 year age or in adolescence. Adolescent age group is the largest of a group of street children, until health problems on street children is behavioral problems young people, smoking habits, drug use, sex and reproductive health problems such as sexually transmitted infection (STI / STDs) and HIV / AIDS.
The purpose of this study is to determine the risk behaviors of HIV infected street youth halfway house Bina Insan Mandiri Foundation Depok City in 2013. The research was conducted using qualitative research approach with cross cut design on the 72 respondents who are street children 10-19 years of age living in the halfway house Bina Insan Mandiri Foundation.
Acquired 54.2% of the study adolescent risk behaviors have infected with HIV, the respondent has infected HIV risk behaviors more at age ≥ 15 years that is 58.7% compared with respondents aged <15 years, various respondents have male sex behavior higher risk of HIV-infected at various respondents female genitalia, educated respondents were less than 9 years of 60.4% has infected HIV risk behaviors is higher than the educated respondents ≥ 9 years, 51.4% of respondents have lower levels of knowledge about HIV / AIDS good, 56.9% of respondents had positive attitudes toward HIV-infected risk behaviors, respondents will not be displayed with information about HIV / AIDS which has more HIV risk behaviors as much as 60.6% infected, infected with HIV risk behaviors in respondents more influenced by her peers (55.8%).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47456
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristina
"Pajanan kebisingan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan termasuk penurunan pendengaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pajanan kebisingan dengan penurunan pendengaran pada pekerja di area amonia 1A PT Pupuk Kujang, Cikampek, Tahun 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah studi cross-sectional yang dilaksanakan pada area kerja amonia terhadap seluruh pekerja berjumlah 38 orang. Peneliti mengukur dosis pajanan pada lima area kerja amonia dan menyebarkan kuesioner. Melakukan review terhadap hasil medical check up tahun terakhir. Melakukan analisa bivariat terhadap fakktor perancu. Hasil studi menunjukkan faktor risiko yang berhubungan penurunan adalah dosis kebisingan (p-value 0,039,95% CI). Pajanan kebisingan berhubungan dengan penurunan pendengaran pada karyawan, yaitu dosis kebisingan.

Noised exposure can causes various kinds of health effect of human including hearing loss. The main objective of this research was to examine the relationship between noised exposure with hearing loss of amonia 1A area's worker on PT. Pupuk Kujang , Cikampek 2013. The research was conducted with cross-sectional study in amonia 1A area's 38 workers. Dose exposure measured in five amonia 1A areas. Thus, it had been done through distributing questionnaire and also reviewed upon the data of employee's last year medical check-up. Statistics calculation in bivariate analysis of confounding factors. The research show that the risk factor that statiscally relates to hearing loss is noised dose (p-value 0,039, 95%CI). Noised exposure relates to hearing loss of the employees, which is noise dose.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>