Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ryan Suhendra
"ABSTRAK
Laporan magang ini membahas prosedur audit yang dilakukan oleh KAP TWR pada PT. XYZ, sebuah perusahaan induk, dan entitas asosiasi PT. MBP untuk laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2015. Pembahasan mencakup perlakuan akuntansi, prosedur audit yang dilakukan oleh tim audit PT. XYZ, temuan audit, prosedur konsolidasi dan eliminasi, serta analisis kesesuaian prosedur audit konsolidasi yang ditetapkan di dalam Standard Audit (SA) 600 tentang Pertimbangan Khusus-Audit Atas Laporan Keuangan Grup (Termasuk Pekerjaan Auditor Komponen) dengan prosedur yang dilakukan oleh tim Audit PT. XYZ. Berdasarkan hasil audit, masih ditemukan banyaknya kesalahan baik dalam tahap pencatatan hingga pemahaman mengenai standar akuntansi yang berlaku pada prosedur konsolidasi. Namun demikian, hasil akhir audit menyatakan bahwa laporan keuangan telah dicatat secara wajar dan bebas dari kesalahan saji material.

ABSTRACT
This internship report explains audit procedure which had been done by audit team KAP TWR to PT. XYZ, a holding company, and associated entity PT. MBP for the financial statement ended 31 December 2015. The explanation included accounting treatment, audit procedure, audit evidence, elimination and consolidation procedure, and analysis of approriateness the audit procedure which has been stated in International Standards on Auditing (SA) 600: Special Consideration-Audits of Group Financial Statements (Including The Work Of Component Auditors), compare to the procedure which had been taken by the audit team of PT. XYZ. Based on the audit report, auditor found many mistakes both from the journalize stage and understanding about the accounting treatement for consolidation process. Nevertheless, the audit report stated that the financial statement has been fairly recorded and free from material misstatements."
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kenrick Giovanni Widjaja
"ABSTRAK
Keuangan pada perusahaan publik di Indonesia. Laporan ini juga membahas Pelaporan Keuangan PT. ATI untuk laporan bulanan 2019 dan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2018. Persiapan untuk proses konsolidasi Laporan Keuangan adalah melakukan Laporan Arus Kas bulanan dan tahunan, Pernyataan Laba-Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain untuk periode tersebut, Pernyataan Posisi Keuangan, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sebagai perusahaan publik, PT ATI telah menyiapkan dan menerbitkan Laporan Keuangan mereka sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh IFRS dan PSAK. PT. ATI menggunakan perangkat lunak SAP secara efisien karena sebagian besar proses konsolidasi dilakukan secara otomatis oleh SAP. Laporan analisis sangat penting untuk setiap bulan, yang memungkinkan PT. ATI untuk melacak perkembangan keuangan mereka. Pelaporan akhir harus diserahkan kepada PT. Perusahaan induk ATI, Bursa Efek Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan. Dalam kesimpulannya, Pelaporan Akuntansi Keuangan PT. ATI disajikan dengan benar sesuai dengan aturan IFRS dan PSAK.

ABSTRACT
This internship report is made for the purpose to examine and describe how to apply Financial Accounting Reporting on public company in Indonesia. This report also discusses the Financial Reporting of PT. ATI for both monthly report of 2019 and for the period ended in 31 December 2018. The preparation for Financial Statement consolidation process is to do monthly and yearly Cash Flow Statement, a Statement of Profit and Loss and Other Comprehensive Income for the period, Statement of Financial Position, and Statement of Changes in Equity. As a public company, PT ATI have already prepared and published their Financial Statement in accordance with the rules and regulations set by IFRS and PSAK. PT. ATI is using the SAP software efficiently as most of the consolidation process is done automatically by SAP. The analysis report is essential for each month, which allows the company to keep in track on their financial development. The final reporting is to be submitted to PT. ATI parent company, Indonesia Stock Exchange, and Financial Service Authority. In conclusion, the Financial Accounting Reporting of PT. ATI is already presented properly in accordance with the rules of IFRS and PSAK."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, Elfrim Gracella
"Jumlah bank umum di Indonesia yang terbilang cukup banyak dipandang tidak efektif dan tidak efisien bagi sistem keuangan nasional sehingga masih perlu disederhanakan. Ketentuan permodalan yang tidak mendorong bank untuk meningkatkan modal dan daya saing membuat bank beroperasi jauh dari skala kontributif. Dengan demikian diperlukan upaya penguatan struktur, ketahanan, dan daya saing perbankan melalui konsolidasi. Penelitian yuridis-normatif ini akan membahas mengenai bagaimana pengaturan konsolidasi bank umum di Indonesia setelah berlakunya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Konsolidasi Bank Umum dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19 dan bagaimana akibat hukum bagi Bank yang tidak melaksanakan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Konsolidasi Bank Umum. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Konsolidasi Bank Umum meningkatkan ketentuan mengenai modal inti minimum bagi bank umum dan kantor cabang bank yang berkedudukan di luar negeri menjadi minimal Rp3 triliun dengan dilakukan melalui beberapa tahapan. Bagi bank yang tidak melaksanakan ketentuan pada peraturan ini maka akan mendapatkan sanksi administratif dari OJK seperti teguran tertulis, pencabutan izin usaha, self-liquidation, atau penilaian kembali pihak utama. Saran yang diberikan kepada OJK adalah agar memberikan sanksi yang lebih efektif berupa pencabutan izin usaha apabila berdasarkan penilaian OJK, bank tidak melakukan upaya penyehatan bank yang membuat bank dalam keadaan bank semakin menurun dan kepada bank umum untuk terus menjaga kesehatan bank dengan cara memperkuat modal melalui skema konsolidasi, membentuk kelompok usaha bank, ataupun melakukan aksi korporasi lainnya.

The number of commercial banks in Indonesia which is quite large is considered ineffective and inefficient for the national financial system that it still needs to be simplified. Capital provisions that do not encourage banks to increase their capital and competitiveness make banks operate far from a contributory scale. Thus, efforts are needed to strengthen the structure, resilience, and competitiveness of banks through consolidation. This juridical-normative research will discuss how to regulate the consolidation of commercial banks in Indonesia after the enactment of the OJK Regulation concerning the Consolidation of Commercial Banks in the context of the Covid-19 pandemic and what are the legal consequences for Banks that do not implement the provisions of the OJK Regulation concerning Commercial Bank Consolidation. The conclusion of this research shows that the OJK Regulation concerning the Consolidation of Commercial Banks increases the provisions regarding the minimum core capital for commercial banks and bank branch offices domiciled abroad to a minimum of IDR 3 billion by going through several stages. For banks that do not implement the provisions of this regulation, they will receive administrative sanctions from the OJK, such as legal notice, revocation of business licenses, self-liquidation, or reassessment of the main party. The recommendation that can be given to OJK is to provide more effective sanction, for instance revocation of business license if OJK assessment shows the banks do not conduct restructuring which weaken the bank condition. For the commercial banks must maintain bank health by strengthening the capital through consolidation scheme, establishment of a bank business group, or perform other corporate actions. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putro Wijayanto
"Konsolidasi memegang andil yang cukup besar dalam analisa penurunan yang terjadi. Berdasarkan teori Terzaghi (1943) tanah dikondisikan jenuh dalam tes konsolidasi yang dilakukan di laboratorium, kenyataan di lapangan tanah tersebut tidak berada dalam keadaan demikian. Sayangnya untuk pengujian tanah tidak jenuh dibutuhkan peralatan yang lebih kompleks karena diperlukan peralatan tambahan yang dapat mengukur tekanan udara pori yang terjadi selama proses konsolidasi. Dengan alat Sel Rowe yang mempunyai kemampuan untuk mencatat tekanan air pori yang terjadi selama proses konsolidasi berlangsung, disimulasikan empat tingkat kejenuhan yang berbeda, tingkat kejenuhan ini ditunjukkan oleh nilai B yang merupakan rasio perbandingan perubahan tekanan air pori dan perubahan tekanan sel yang diberikan, yaitu 1; 0,8; 0,6; 0,5. Analisa-analisa yang dilakukan merujuk kepada perubahan-perubahan tekanan air pori yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin rendah tingkat kejenuhan tanah lempung (BB).

Consolidation has a big role in the settlement analysis that will occur. Based on the Terzaghi theory (1943) soil sample is made in saturated condition in the laboratory test of consolidation, but the existing condition shows that the soil is not in that expected condition. Unfortunately, for testing the unsaturated soil sample needs more complex equipment because a tool to measure the pore air pressure along the consolidation process should be added on. By using the Rowe Cell that has ability to record the pore water pressure that happens along the consolidation process, four different degree of saturation are simulated. These degree of saturation are showed by B value that a comparison ratio between the pore water pressure change and the given cell pressure change, that are 1, 0.8, 0.6, 0.5. The analyses of this thesis due to the pore water changes that happen. The results show that the lower the degree of saturation of clay (BBv, value become bigger, while the Cc value is smaller."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Alfa Oktaviano
"Penelitian ini membahas mengenai dampak prinsip ekstrateritorial terhadap regulasi merger, konsolidasi dan akuisisi dalam hukum persaingan usaha Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis dan pendalaman mengenai dampak dari adanya kegiatan merger, konsolidasi dan akuisisi berskala intenasional terhadap regulasi merger, konsolidasi dan akuisisi hukum persaingan usaha di Indonesia, dengan membandingkan ketentuan di Indonesia dengan ketentuan di Amerika Serikat, Uni Eropa dan India, sehingga dari hasil perbandingan tersebut dapat ditelaah kelebihan dan kekurangan dari regulasi merger, konsolidasi dan akuisisi yang ada dalam hukum persaingan usaha di Indonesia, serta dapat mengetahui batasan-batasan yang muncul akibat penggunaan kedua prinsip tersebut terhadap kegiatan merger, konsolidasi dan akuisisi berskala Internasional dilihat dari sudut pandang hukum persaingan usaha. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif-analitis.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa adanya prinsip wilayah (prinsip teritorial) pada Undang-Undang No. 5 tahun 1999 Indonesia mengakibatkan hukum antimonopoli Indonesia tidak berlaku terhadap badan usaha asing yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia dan melakukan kegiatan usahanya di wilayah Indonesia tanpa memiliki anak perusahaan di Indonesia, sehingga pada akhir penelitian ini disarankan kepada pemerintah Indonesia untuk melakukan perubahan pada regulasi utama hukum persaingan usaha Indonesia, yaitu Undang-Undang no. 5 tahun 1999, dengan mengubah ketentuan mengenai penerapan prinsip teritorial menjadi prinsip ekstrateritorial.

This study focuses on the effect of the implementation of extrateritorial principles to the Indonesian competition law regulations regarding merger, consolidation and acquisition. The purposes of this study is to conduct analysis and deep understanding on the effects of International scale merger, consolidation and acquisition activities to the Indonesian competition law regulations regarding merger, consolidation and acquisition, with comparing the Indonesian regulations to the regulations of the United States of America, European Union and Republic of India, resulting in the analysis of the advantages and deficiency of merger, consolidation and acquisition regulations in Indonesian competition law, as to establish the boundaries incurred as the effect of the implementation of both principles to the International scale merger, consolidation and acquisition activities from the competition law point of view. This study is conducted with descriptive analytical method.
The results of this study shows that the existance of territoriality principles in Law Number 5 of 1999 of the Republic of Indonesia has the effect to the invalidity of this regulation to the foreign business entity located outside the territory of Indonesia that conducts their business activities inside Indonesian territory without having any subsidiaries in Indonesia, therefore at the end of this study the writer suggest that Indonesian government should amend the main regulation of Indonesian competition law, which is Law Number 5 of 1999, with amending the provisions regarding the implementation of territoriality principles to extraterritorial principals.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S56456
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Atikasari
"Laporan magang ini mengevaluasi prosedur substantif atas akun aset hak guna dan liabilitas sewa PT PQR yang dilakukan oleh KAP ABC serta analisis dampak penerapan PSAK 73 terhadap performa dan rasio keuangan. Evaluasi meliputi tests of details, analytical substantive procedures, serta reviu perlakuan konsolidasi pada sewa dengan entitas anak PT PQR sebagai lessor. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan praktik prosedur substantif dengan teori dan standar yang relevan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa KAP ABC telah melakukan prosedur substantif sesuai dengan teori dan standar yang relevan. Sementara itu, analisis dampak penerapan PSAK 73 dilakukan dengan membandingkan saldo-saldo saat berlakunya PSAK 73 dan apabila PSAK 30: Sewa Guna Usaha diterapkan. Dampak dari penerapan kedua standar tersebut tergolong kecil, karena PT PQR merupakan perusahaan di bidang jasa yang tidak memerlukan aset tetap untuk menghasilkan pendapatan sehingga nilai asetnya tidak jauh berbeda. Selain itu, perbedaan pengakuan beban juga tidak terlalu berbeda, sehingga rasio profitabilitas juga tidak terlalu berbeda.

This internship report focuses on evaluating the substantive procedures of right-of-use and lease liability of PT PQR which has been done by KAP ABC and analysis of the impact of PSAK 73: Leases implementation on financial performance and ratios. The evaluated procedures are tests of details, analytical substantive procedures, also consolidation treatment of right-of-use and lease liability, which PT PQR’s subsidiary, PT PQRT is the lessor. The evaluation was performed by comparing KAP ABC’s substantive procedures with relevant theories and standards. The result was KAP ABC’s procedures are in accordance with the relevant theory and standards. Meanwhile, the analysis of the impact of PSAK 73 implementation on financial performance and ratios was performed by comparing balances when PT PQR implemented PSAK 73 and balances if PSAK 30: Leases was implemented instead. The result was there is no significant impact on the implementation of both standards, because PT PQR is a service, thus it does not need to acquire fixed assets to generate revenue and its assets will not deviate much. Beside that, the difference in expenses also small, thus the profitability ratio difference is not big."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Girsang, John William
"ABSTRAK
Penurunan muka tanah atau amblesan tanah land subsidence telah terjadi di berbagai lokasi di Jakarta dan dampaknya telah muncul dalam bentuk fenomena destruktif seperti meningkatnya area genangan yang dapat dilihat dari munculnya zona banjir atau area yang tenggelam, retak pada dinding bangunan, miringnya beberapa bangunan, tidak berfungsinya sistim drainase dan kanal, rusaknya infrastruktur jalan dan jembatan, dan menurunnya kualitas lingkungan.Tesis ini fokus pada studi terhadap penyebab dan dampak penurunan tanah di berbagai lokasi di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akumulasi daripada keempat faktor penyebab penurunan tanah di Jakarta yaitu penurunan akibat struktur geologi, konsolidasi alamiah, beban bangunan, dan akibat pengambilan airtanah, telah menyebabkan terjadinya penurunan muka tanah yang cukup signifikan. Dalam kurun waktu 11 sebelas tahun yaitu selama periode waktu 2000 ndash; 2011, penurunan tanah di wilayah Jakarta Utara tepatnya di daerah Muara Baru telah mencapai 1,7 meter. Daerah Cengkareng Barat di Jakarta Barat juga mengalami penurunan tanah lebih dari 1 meter, dan daerah Kelapa Gading di Jakarta bagian Timur mengalami penurunan hampir 80 centimeter. Beberapa daerah di Jakarta Pusat juga mengalami penurunan, walau tidak sebesar penurunan yang terjadi di wilayah Jakarta bagian Utara dan Barat. Di daerah Gunung Sahari misalnya dengan penurunan sebesar sekitar 50 centimeter, Cikini 40 centimeter, Sarinah sekitar 30 centimeter dan daerah Monas sekitar 25 centimeter, namun hal ini juga memerlukan perhatian khusus mengingat daerah ini adalah pusat kegiatan pemerintahan dan perekonomian Indonesia.Hasil pengukuran dan pengamatan terhadapa penurunan tanah dengan menggunakan metode GPS Global Positioning System pada periode 2010- 2011, menunjukkan terjadinya penurunan tanah sebesar 15 centimeter di daerah Cengkareng Barat, Meruya, Kebun Jeruk dan Daan Mogot. Demikian pula dengan di berbagai lokasi lainnya di wialayah Jakarta. Penelitian menunjukkan bahwa penurunan tanah masih terjadi dan akan terus berlangsung. Hal ini memerlukan penanganan segera dan membutuhkan perhatian dan kesadaran seluruh stakeholder untuk mencegah terjadinya bencana ekologi yang lebih parah, bahkan bisa lebih parah daripada bencana banjir di awal January 2012, dan di akhir Desember 2013 ndash; awal 2014 yang lalu.

ABSTRACT
AbstractLand subsidence has been occurred at various location in Jakarta and the impacts has been felt lately in the form of destructive phenomenon such as the increase of inundation area due to appearance of sunken area or flood zone, cracks on building walls, tilting of building, disfunction of drainage channel and damage to the road infrastructure and degradation of environmental quality.This thesis is focusing on the study of the causes factor of the land subsidence and the impacts at various location in Jakarta. The result of research shows that the accumulated effects of the four factors causing the land subsidence in Jakarta, which are geology structures, natural consolidation, load of building structures, and groundwater withdrawal, have affected the significant subsidence. Within period of 11 years, from 2000 ndash 2011, the land subsidence at the area of Muara Baru in Northern of Jakarta has reached the value of 1.7 meter. At West Cengkareng area in Western part of Jakarta land subsidence has exceed of 1 meter drawdown, and Kelapa Gading area in Eastern part of Jakarta has an approximately 80 centimeter of subsidence. Land subsidence also occurred at some area in Central Jakarta, eventhough not as significant as occurred in Northern and Western part of Jakarta. Like what happened in Gunung Sahari, Cikini, and Sarinah with land subsidence of 50 centimeter, 40 centimeter, approximately 30 centimeter, respectively, and area of Monas with a subsidence of about 25 centimeter, but this particular case needs special attention and anticipation, considering that this area is the center of government activity as well as the place of ignition of the economic wheel of Indonesia.The result of survey and monitoring using the GPS Global Positioning method for the period of 2010 ndash 2011, shows that 15 centimeter subsidence has occurred at West Cengkareng, Meruya, Kebon Jeruk and Daan Mogot and also at various location in Jakarta. The research shows that the land subsidence is still in progress and will keep going on. Thus, immediate action and serious attention from all stakeholders is required to prevent Jakarta from a worse ecology disaster, even worsen than flooding which happened during the rainy season in beginning of January 2012, and in end of December 2013 until beginning of January 2014.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
John William Girsang
"Penurunan muka tanah atau amblesan tanah (land subsidence) telah terjadi di berbagai lokasi di Jakarta dan dampaknya telah muncul dalam bentuk fenomena destruktif seperti meningkatnya area genangan yang dapat dilihat dari munculnya zona banjir atau area yang tenggelam, retak pada dinding bangunan, miringnya beberapa bangunan, tidak berfungsinya sistim drainase dan kanal, rusaknya infrastruktur jalan dan jembatan, dan menurunnya kualitas lingkungan.

Tesis ini fokus pada studi terhadap penyebab dan dampak penurunan tanah di berbagai lokasi di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akumulasi daripada keempat faktor penyebab penurunan tanah di Jakarta yaitu penurunan akibat struktur geologi, konsolidasi alamiah, beban bangunan, dan akibat pengambilan airtanah,  telah menyebabkan terjadinya penurunan muka tanah yang cukup signifikan. Dalam kurun waktu 11 (sebelas) tahun yaitu selama periode waktu 2000 – 2011, penurunan tanah di wilayah Jakarta Utara tepatnya di daerah Muara Baru telah mencapai 1,7 meter. Daerah Cengkareng Barat di Jakarta Barat juga mengalami penurunan tanah lebih dari 1 meter, dan daerah Kelapa Gading di Jakarta bagian Timur mengalami penurunan hampir 80 centimeter. Beberapa daerah di Jakarta Pusat juga mengalami penurunan, walau tidak sebesar penurunan yang terjadi di wilayah Jakarta bagian Utara dan Barat. Di daerah Gunung Sahari misalnya dengan penurunan sebesar sekitar 50 centimeter, Cikini 40 centimeter, Sarinah sekitar 30 centimeter dan daerah Monas sekitar 25 centimeter, namun hal ini juga  memerlukan perhatian khusus mengingat daerah ini adalah pusat kegiatan pemerintahan dan perekonomian Indonesia.

Hasil pengukuran dan pengamatan terhadapa penurunan tanah dengan menggunakan metode GPS (Global Positioning System)  pada periode 2010- 2011, menunjukkan terjadinya penurunan tanah sebesar 15 centimeter di daerah  Cengkareng Barat, Meruya, Kebun Jeruk dan Daan Mogot. Demikian pula dengan di berbagai lokasi lainnya di wialayah Jakarta. Penelitian menunjukkan bahwa penurunan tanah masih terjadi dan akan terus berlangsung. Hal ini  memerlukan penanganan segera dan membutuhkan perhatian dan kesadaran seluruh stakeholder untuk mencegah terjadinya bencana ekologi yang lebih parah, bahkan bisa lebih parah daripada bencana banjir di awal January 2012, dan di akhir Desember 2013 – awal 2014 yang lalu.


Land subsidence has been occurred at various location in Jakarta and the impacts has been felt lately in the form of destructive phenomenon such as the increase of inundation area due to appearance of sunken area or flood zone, cracks on building walls, tilting of building, disfunction of drainage channel and damage to the road infrastructure and degradation of environmental quality.

This thesis is focusing on the study of the causes factor of the land subsidence and the impacts at various location in Jakarta. The result of research shows that the accumulated effects of the four factors causing the land subsidence in Jakarta, which are: geology structures, natural consolidation, load of building structures, and groundwater withdrawal, have affected the significant subsidence. Within period of 11 years, from 2000 – 2011, the land subsidence at the area of Muara Baru in Northern of Jakarta has reached the value of 1.7 meter. At West Cengkareng area in Western part of Jakarta  land subsidence has exceed of 1 meter drawdown, and Kelapa Gading area in Eastern part of Jakarta has an approximately 80 centimeter of  subsidence. Land subsidence also occurred at some area in Central Jakarta, eventhough not as significant as occurred in Northern and Western part of Jakarta. Like what happened in Gunung Sahari, Cikini, and Sarinah  with land subsidence of 50 centimeter, 40 centimeter, approximately 30 centimeter, respectively, and area of Monas with a subsidence of about 25 centimeter, but this particular case needs special attention and anticipation, considering that this area is the center of government activity as well as the place of ignition of the economic wheel of Indonesia.

The result of survey and monitoring using the GPS (Global Positioning) method for the period of 2010 – 2011, shows that 15 centimeter subsidence has occurred at West Cengkareng, Meruya, Kebon Jeruk and Daan Mogot and also at various location in Jakarta. The research shows that the land subsidence is still in progress and will keep going on. Thus, immediate action and serious attention from  all stakeholders is required to prevent  Jakarta from a worse ecology disaster, even worsen than flooding which happened during the rainy season in beginning of January 2012, and in end of December 2013 until beginning of  January 2014.

"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Ashar Hardyudha
"Tantangan program CSR korporasi di bidang industri ekstraktif Indonesia adalah merealisasikan keberlanjutan program, yang dinilai problematis sebab masifnya disharmonisasi serta rendahnya sinergitas antara pihak korporasi dengan pemangku kepentingan. Walaupun program CSR telah ditetapkan dengan wujud mandataris, keberlanjutan program CSR masih enggan diraih karena korporasi cenderung imperatif. Dalam cakupan model evaluasi program CSR, secara formatif dapat dipetakan menjadi tiga tingkatan yaitu internal program, organisasi pengelola, serta kemasyarakatan. Urgensi pada program CSR di indikasi terletak pada dimensi keberlanjutan, karena pada praktiknya pengelola terlalu mengabaikan durabilitas program tanpa merefleksikan potensi sosial, ekonomi, lingkungan, dan budaya masyarakat setempat. Merespon hal tersebut, korporasi dapat melakukan intervensi melalui rekonstruksi model evaluasi formatif dengan mempertimbangkan proses konsolidasi terhadap komunitas lokal. Penulis berargumen, jika prosedur konsolidasi terlaksana dengan baik, akan mampu memberikan pengaruh signifikan terhadap tingkat pemberdayaan dan tingkat partisipasi. Semakin tinggi tingkat konsolidasi, maka semakin tinggi tingkat pemberdayaan dan tingkat partisipasi, sehingga semakin tinggi pula tingkat keberlanjutan program CSR. Model Evaluasi dalam riset ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pengumpulan data melalui teknik Digital Research Methods milik Dawson, yakni melalui teknik e-questionnaires serta online interviews, dengan melibatkan kelompok pemanfaat program CSR PT. Pertamina Lubricants Production Unit Jakarta diidaerahiKelurahaniTuguiSelatan,iKecamataniKoja, KotaiJakartaiUtara. Riset ini menggunakan uji analisis regresi untuk memperoleh potret secara ekstensif terhadap tingkat keberlanjutan program. Hasil dari riset ini menunjukkan bahwa tingkat konsolidasi berada dalam kategori tinggi, hal ini berkesinambungan dengan tingginya tingkat pemberdayaan dan tingkat partisipasi pemanfaat program, sehingga keberlanjutan dari program ini seyogianya akan berakselerasi dengan baik.

The challenge of corporate CSR programs in the Indonesian extractive industry sector is to realize the sustainability of the program, which is considered problematic due to the massive disharmony and low synergy between the corporations and stakeholders. Although the CSR program has been established in a mandatory form, the sustainability of the CSR program is still reluctant to be achieved because corporations tend to be imperative. Within the scope of the CSR program evaluation model, formatively it can be mapped into three levels, namely internal program, managing organization, and community. The urgency of the CSR program is indicated to lie in the dimension of sustainability, because in practice the manager ignores the durability of the program without reflecting on the social, economic, environmental, and cultural potential of the local community. Responding to this, corporations can intervene through the reconstruction of a formative evaluation model by considering the consolidation process for local communities. The author argues, if the consolidation procedure is carried out properly, it will be able to have a significant influence on the level of empowerment and level of participation. The higher the level of consolidation, the higher the level of empowerment and the level of participation, so the higher the level of sustainability of the CSR program. The evaluation model in this research uses a quantitative approach with data collection methods through Dawson's Digital Research Methods technique, namely through e-questionnaires and online interviews, involving a group of beneficiaries of the CSR program PT. Pertamina Lubricants Production Unit Jakarta in Tugu Selatan Village, Koja District, North Jakarta City. This research uses regression analysis to obtain an extensive portrait of the level of program sustainability. The results of this research show that the level of consolidation is in the high category, this is continuous with the high level of empowerment and participation of program beneficiaries, so that the sustainability of this program should accelerate well."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   2 3 4 5 6 7 >>