Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Samsul
"Tesis ini merupakan penelitian yang terfokus pada pola formula dan pewarisan tradisi lisan kabhanti modero pada masyarakat Muna di Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan pola formula dan pola pewarisan yang ada dalam kabhanti modero pada masyarakat Muna dewasa ini. Sumber data diperoleh dari data lapangan dan data pustaka. Dalam penelitian ini, beberapa konsep dan teori yang digunakan adalah tradisi lisan, tradisi, formula, teori pewarisan, kelisanan, konteks pertunjukan, dan penciptaan tradisi lisan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode etnografi (salah satu pendekatan Kajian Tradisi Lisan). Dengan pendekatan etnografi, pengetahuan masyarakat setempat tentang pola formula dan pewarisan kabhanti modero kepada generasi muda dapat diungkapkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola formula yang digunakan dalam tradisi lisan kabhanti modero berbentuk kata, sebagian kata, frasa, dan satu larik. Sementara, pola pewarisan kabhanti modero pada masyarakat Muna sekarang ini masih dilakukan secara non formal. Pewarisan non formal dilakukan dengan secara langsung, dalam keluarga, dan dalam pertunjukan. Pewarisan melalui industrI rekaman dengan pembuatan kaset VCD atau DVD belum dilaksanakan dalam kabhanti modero. Sementara, pola pewarisan secara formal tentang kabhanti modero belum dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten Muna melalui kurikulum muatan lokal atau pelajaran Seni Budaya.

This thesis is a research which focuses on patterns of formula and inheritance of kabhanti modero oral tradition In Munanese people in South-East Sulawesi. This research aims at showing the patterns of formula and inheritance used in kabhanti modero in Munanese society nowadays. Data resources are obtained from field and literature data. In this research, some concepts and theories used are oral tradition, tradition, formula, inheritance, performing context, orality, and the creating or composing of oral tradition. Research method employed in this research is ethnographical method. By ethnographical approach, local society's knowledge about the formula and inheritance patterns of kabhanti modero oral tradition can be shown.
The findings of this research shows that the patterns of formula employed in this research are word, partly word, phrase, and one line. Whereas, the patterns of inheritance of kabhanti modero in Munanese people still use non formal inheritance. Formal inheritance about kabhanti modero has not been conducted by the government of Muna Regency through Local Load Curriculum or Cultural Arts Subject. Non formal inheritance is done through direct inheritance, inheritance in the family, and inheritance in the performance. The inheritance through recording industry in the form of CVD or DVD cassettes has not been conducted in kabhanti modero yet. Whereas, formal inheritance of kabhanti modero has not been carried out by the government of Muna Regency through Local Load Curriculum or Cultural Art Subject especially the learning of kabhanti modero."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
T30731
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ludia Safitri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat stres dan faktor-faktor konten pekerjaan dan konteks pekerjaan yang berhubungan dengan stress kerja pada karyawan Pusat Administrasi Universitas Indonesia. Penelitian dilakukan pada Juni 2013 dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian melibatkan 100 responden yang bekerja di PAUI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 28% responden mengalami stres berat, 31% stres sedang dan 41% stres ringan. Hasil analisis chi square menunjukkan bahwa faktor konten pekerjaan yang berhubungan dengan stress karyawan adalah beban kerja dan karya desain (p <0,05), sedangkan secara signifikan faktor konteks pekerjaan yang berhubungan dengan stres karyawan adalah hubungan interpersonal. Tidak ada hubungan antara stres kerja dengan faktor konteks pekerjaan lain yang diteliti, yaitu lingkungan fisik kerja, gaji dan pengembangan karir (p>0,05).

This study aims to analyze the level of stress and the relationship between stress and job content and job context factors in employees Administration Center Universitas Indonesia. The study was conducted in June 2013 with cross sectional study design. There are 100 respondents who work in PAUI. The results show that 28% of respondents experiencing high stress, 31% middle stress and 41% low stress. Results of chi square analysis show that job content factors related to stress employees are work load and work design (p<0.05), whereas significantly job content factor related to stress is interpersonal relationship. There is no relation between stress employee and others job context factors, those are physical work environment, salary and career development (p>0.05).;This study aims to analyze the level of stress and the relationship between stress and job content and job context factors in employees Administration Center Universitas Indonesia. The study was conducted in June 2013 with cross sectional study design. There are 100 respondents who work in PAUI. The results show that 28% of respondents experiencing high stress, 31% middle stress and 41% low stress. Results of chi square analysis show that job content factors related to stress employees are work load and work design (p<0.05), whereas significantly job content factor related to stress is interpersonal relationship. There is no relation between stress employee and others job context factors, those are physical work environment, salary and career development (p>0.05)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emiliani Febrina Dewi
"ABSTRAK
Konsep triad Lefebvre mengandung penjelasan bahwa karya seni mampu berperan dalam menciptakan citra suatu ruang yang terwujud melalui persepsi pembuatnya terhadap ruang tersebut. Penelitian ini menjelaskan bagaimana suatu ruang terwujud melalui representasi sebuah novel. Penekanan dalam penelitian ini adalah persepsi penulis dan tokoh dalam novel 5 cm terhadap suatu ruang (Gunung Semeru). Persepsi manusia terhadap suatu ruang menghasilkan nilai lanskap yang dapat menjadi ciri dari ruang tersebut dan pada tahap selanjutnya, dapat melekat sebagai identitas ruang. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dengan metode hermeneutika, yang menjadikan penelitian ini selalu bergerak dalam sebuah konteks. Konteks besar dalam penelitian ini adalah pendakian. Ruang yang akan dibahas adalah ruang yang berkaitan dengan kegiatan pendakian Gunung Semeru, yaitu jalur pendakian.
Interpretasi narasi dan dialog dalam 5 cm menghasilkan 3 kelompok besar ruang dalam pendakian Gunung Semeru, yaitu ruang profan, ruang medium, dan ruang sakral. Terdapat 4 nilai lanskap yang tersebar dalam 3 kelompok ruang tersebut. Keempat nilai tersebut yaitu nilai estetik, nilai historis, nilai religi, dan therapeutic value. Ruang profan yang estetik berada pada kaki Gunung Semeru. Ruang medium yang historis berada pada bagian pertengahan jalur pendakian. Sedangkan ruang sakral yang historis dan religi berada pada bagian akhir jalur pendakian atau merupakan dua tempat tertinggi pada jalur. Adapun identitas Gunung Semeru yang terbentuk berdasarkan konteks nilai-nilai tersebut yaitu
indah, mistis, dan sakral.

ABSTRACT
Lefebvre’s triad concept contains an explanation that arts can make image of the space that formed through author’s perception about it. This research examine how space produced from a novel representation. The suppression is perception of the author and characters on 5 cm about the space (Mount Semeru). Human perception about space produces landscape values that can be its characteristics. Then, these characteristics may transform to its identity. This qualitative research used hermeneutics that makes this research always based on contexts, which the big context is about mountaineering. Space that discussed is
Mount Semeru’s track.
Interpretation of the narrations and dialogues on 5 cm produce 3 categories, these are profane space, medium space, and sacred space. There are 4 landscape
values spread on these, they are aesthetic, historic, religious, and therapeutic.
Aesthetic profane space is on foot of Mount Semeru. Historic medium space is on mid section of the track. Historic and religious sacred space is on the end of the track or the two highest place on it. The identity of Mount Semeru produced based on those values are beautiful, historical, and sacred."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Indonesia, 2015
S57294
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Eko Wicaksono
"ABSTRAK
Kompetensi komunikasi antarbudaya diartikan sebagai suatu kesan bahwa
perilaku dalam suatu interaksi itu efektif dan layak dalam konteks yang ada. Suatu
interaksi dikatakan efektif dan layak selama tujuan atau hasil yang diharapkan dapat
terpenuhi dengan pengorbanan yang relatif rendah dan dilakukan dengan cara-cara
yang selaras dengan nilai, norma, dan ekspektasi dari suatu hubungan. Kompetensi
komunikasi antarbudaya relevan untuk dibicarakan, terutama bagi pemeriksa BPK,
karena mereka sering berinteraksi dengan terperiksa yang memiliki latar belakang
budaya yang berbeda dengan dirinya. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan
gambaran mengenai bagaimana kompetensi komunikasi antarbudaya yang dimiliki
oleh pemeriksa BPK, khususnya mereka yang bertugas di Kantor Perwakilan BPK
Provinsi Jawa Timur, ketika melakukan interaksi dan komunikasi dengan terperiksa
yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sampang pada kegiatan pemeriksaan
terinci atas LKPD TA 2015.
Menggunakan strategi studi kasus dan pendekatan kualitatif dengan paradigma
interpretif, penelitian ini meminjam teori atau model kompetensi komunikasi
antarbudaya Brian H. Spitzberg untuk memperoleh pemahaman tentang tema yang
dikaji. Penelitian ini menemukan bahwa, dalam konteks kegiatan pemeriksaan
sebagai tempat kerja atau workplace, pemeriksa BPK telah memiliki motivasi,
pengetahuan dan keterampilan yang efektif dan layak. Kesimpulan ini diperkuat oleh
penilaian terperiksa yang menganggap interaksinya dengan pemeriksa BPK selama
ini telah berjalan dengan layak sehingga hubungan diantara keduanya pun, baik
sebelum ataupun setelah interaksi terjadi, selalu berjalan dengan baik

ABSTRACT
Intercultural communication competence is considered broadly as an
impression that behavior is appropriate and effective in a given context. An
interaction considered to be effective and appropriate as long as the valued goal or
rewards can be accomplished at the minimum costs or alternatives and doing so in an
appropriate manner, based on values, norms, and expectations of a relationship. An
intercultural communication competence is a competence that has relevancy with the
nature of the job of the BPK auditors because they usually interact with an auditee
that culturally has a different background with them. This research is expected to
give a broad picture about how the intercultural communication competence of the
BPK auditors, especially the ones who work in The East Java Representative Office
of BPK, when they are interacting and communicating with the auditee in Sampang
regency, as part of audit work on a local government financial statement of fiscal
year 2015.
Using a case study as a research strategy and a qualitative approach with an
interpretive paradigm, this research elaborate the theme of the study using the Brian
H. Spitzberg?s Model of Intercultural Competence to get an understanding about it.
Later, this research found that, in a given context, the auditors of BPK already have
an effective and appropriate motivation, knowledge, and skills. This conclusion is
being strengthened with the auditee judgmenet that considered his relationship with
the BPK auditors, before or after the interaction took place, has always been good."
2016
T45627
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Martua Hidayana
"Buku ini merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian antropologis di berbagai suku bangsa diIndonesia yang berkenaan dengan masalah kesehatan reproduksi manusia. Dalam konteks nasional dan internasional, isu-isu kesehatan reproduksi sedang menjadi fokus perhatian - sejak Konperensi Kependudukan dan Pembangunan tahun 1994 di Kairo - yang utama khususnya kondisi kesehatan reproduksi perempuan yang secara umum masih memprihatinkan seperti tingginya angka anemia, tingginya tingkat kematian ibu, kerentanan tertular penyakit infeksisaluran reproduksi, resiko tertular penyakit menular seksual dan HIV/AIDS dll. Masalah yang dihadapi perempuan berkenaan dengan kesehatan reproduksinya merupakan masalah-masalah yang perlu didekati dan dipahami secara sosial-budaya sebelum didekati secara medis."
1998
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aminah Nur Habibah
"ABSTRAK
Pelanggaran terhadap prinsip kerja sama Grice 1975 dianggap menjadi penunjang kelucuan dalam wacana humor. Penelitian-penelitian terkait hal itu telah dilakukan, tetapi hanya didasari pada pandangan peneliti. Padahal, hal yang dianggap lucu oleh peneliti belum tentu dianggap lucu oleh pembaca. Skripsi ini membahas kelucuan menurut pembaca dalam kartun komik Tahilalats serta mengaitkannya dengan pelanggaran prinsip kerja sama dan konteks. Karena itu, sumber data yang digunakan adalah episode kartun yang memuat pelanggaran prinsip kerja sama. Penelitian ini menggabungkan antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data diperoleh dari kuesioner daring dan wawancara. Dari penelitian ini, didapatkan hasil bahwa Tahilalats dianggap tidak terlalu lucu oleh pembaca. Walaupun terdapat pelanggaran maksim kualitas dan kuantitas, menurut pembaca, dibutuhkan beberapa pembentuk kelucuan dan konteks yang sesuai. Pelanggaran maksim kuantitas dengan mengurangi kontribusi dinilai berpotensi untuk menghasilkan ketakterdugaan.

ABSTRACT
The violation of the cooperative principle Grice 1975 is considered to be a supporting element to create humor in discourse. Related studies is only based on the researchers rsquo point of views. In fact, things that are considered funny by researchers are not necessarily considered as funny by the readers. The present thesis discusses humor according to the readers in Tahilalats cartoon comic as well as links them with violations of cooperative principles and context. Therefore, the data source used is a cartoon episode that contains violations of the cooperative principle. This research combines quantitative and qualitative approach. The data are obtained from questionnaires and interviews. It is found that Tahilalats considered as ldquo not too funny rdquo by the readers. Although there are violations in principle of quality and quantity, some triggers and context are needed. The lack of information is considered potential to create unpredictability."
2017
S69723
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Pradipta Muridan
"Komik menyampaikan informasi dan cerita menggunakan tulisan serta gambar. Kedua unsur ini penting karena dapat mempengaruhi pemahaman pembaca mengenai informasi yang hendak disampaikan. Gambar dan tulisan yang muncul dapat menampakkan berbagai macam konteks. Konteks tersebut dapat dipahami tidak hanya dari tulisan yang muncul, tetapi juga gambar-gambar yang mewakili konteks tersebut. Hal ini sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut dalam analisis wacana, terutama analisis konteks. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apa saja gambar dan tulisan yang menjelaskan konteks serta mendeskripsikan konteks yang disampaikan oleh tulisan dan gambar tersebut.  Sumber data penelitian ini adalah komik Gump n Hell yang dipublikasikan pada tanggal 1 Januari hingga 31 Maret di media sosial Facebook. Data dikumpulkan melalui teknik observasi. Data yang sudah dikumpulkan lalu dianalisis dan dikelompokkan berdasarkan konteks dan acuannya. Berdasarkan penelitian ini, terlihat bahwa konteks ditemukan pada tulisan dan gambar yang ada di dalam komik. Konteks yang berasal dari tulisan terlihat setelah analisis makna kata, frase, dan klausa. Konteks yang ditemukan adalah konteks situasional, pengetahuan latar belakang, ko-teks, dan interteks. Konteks situasional lebih banyak terlihat pada gambar dibanding tulisan. Konteks pengetahuan latar belakang, ko-teks, interteks terlihat pada gambar dan tulisan. Topik-topik konteks yang diacu adalah politik, kemanusiaan, dan hiburan.

Comic conveys information and its story by using words and images. Both elements are important because they may change the interpretation of the readers about the information that the comic tries to convey. Images and words in the comic may show varieties of context. Those contexts have to be interpreted by analyzing the words together with the images. This factor makes them interesting to be studied by discourse analysis, especially context analysis. This research’s purpose is to describe the images and the words that show contexts and describe those contexts. Gump n Hell comic which is published between January 1st until 31st March 2019 is used as the sample of this research. The datas are collected by observational technique. Then, the collected data are analyzed and grouped based on their contexts and references. This research shows that contexts can be found on the words and the images from the comic. Contexts found on the words appear after the words, phrases, clauses and the sentences are analyzed. Situational context, background knowledge context, co-textual context and intertexts are found in the comics. Situational contexts mostly appeared from the images rather than the words. Background knowledge context, co-textual context and intertexts appeared from both the images and the words. The contexts, grouped based on their topics, are politics, humanitites, and entertainments.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina
"ABSTRAK
Salah satu sumber daya alam yang diperlukan oleh manusia adalah air. Air merupakan sumber daya yang terbatas. Pengambilan dan penggunaan air tanah yang berlebihan seperti yang terjadi pada dewatering menyebabkan persediaan air tanah menipis dan penurunan permukaan tanah yang akan mengakibatkan longsor. Permasalahan yang terjadi adalah belum semua penyelenggaraan dewatering dikenakan pajak air tanah di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pajak air tanah atas dewatering di Provinsi DKI Jakarta dalam perspektif pengendalian eksternalitas negatif dan produktivitas penerimaan. Untuk menganalisis permasalahan tersebut, peneliti menggunakan teori kebijakan Merilee Grindle dimana keberhasilan suatu kebijakan dianalisis dengan melihat isi kebijakan dan konteks implementasi pajak air tanah atas dewatering. Selain itu peneliti juga menganalisis faktor-faktor pemungutan pajak air tanah atas dewatering belum optimal di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan post positivis, dengan metode kualitatif yaitu melalui wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian adalah kepentingan Badan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi DKI Jakarta terpengaruhi dari peran dalam mengendalikan eksternalitas negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan dewatering yang merupakan manfaat yang diinginkan oleh Badan Pajak dan Retribusi Daerah, letak pengambilan keputusan berada di pimpinan Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah, pelaksana kebijakan masih belum didukung dengan kualitas dan kuantitas yang memadai, demikian pula dengan sumber-sumber daya yang digunakan. Kekuasaan, kepentingan-kepentingan dan strategi dari aktor yang terlibat masih belum searah dengan tujuan kebijakan, karakteristik lembaga dan rezim yang berkuasa masih mengutamakan kepentingan masing-masing instansi, dan tingkat kepatuhan serta respon dari sasaran kebijakan masih rendah. Faktor yang menyebabkan implementasi pajak air tanah atas dewatering belum optimal di Provinsi DKI Jakarta adalah relatif rendahnya penegakan hukum, sumber daya manusia yang kurang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas, belum dilakukannya pengawasan yang memadai dan koordinasi dengan instansi terkait belum dilakukan secara berkesinambungan.

ABSTRACT
One of the natural resources needed by humans is water. Water is a limited resource. Excessive extraction and use of groundwater as occurs in dewatering causes the groundwater supply to run low and land subsidence to cause landslides. The problem that occurs is that not all dewatering arrangements are subject to a groundwater tax in DKI Jakarta Province. This study aims to analyze the implementation of groundwater tax on dewatering in DKI Jakarta Province in the perspective of controlling negative externalities and revenue productivity. To analyze these problems, researchers used the Merilee Grindle policy theory in which the success of a policy was analyzed by looking at the contents of the policy and the context of the implementation of groundwater tax on dewatering. In addition, the researchers also analyzed the factors of collecting groundwater tax on dewatering that were not optimal in DKI Jakarta Province. This research uses a post positivist approach, with qualitative methods through in-depth interviews and literature study. The results of the study are the interests of the DKI Jakarta Provincial Tax and Levies affected by the role in controlling negative externalities caused by dewatering activities which are the benefits desired by the Regional Tax and Levies Agency, the location of decision making is in the leadership of the Regional Tax and Retribution Service Unit, implementing policies are still not supported by adequate quality and quantity, as well as the resources used. The power, interests and strategies of the actors involved are still not aligned with the objectives of the policy, the characteristics of the ruling institutions and regimes still prioritize the interests of each agency, and the level of compliance and response of policy targets is still low. Factors causing the implementation of groundwater tax on dewatering have not been optimal in DKI Jakarta Province are the relatively low law enforcement, inadequate human resources both in terms of quality and quantity, adequate supervision and coordination with related agencies have not been carried out continuously."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasywa Salwa Rosydiwo
"Skripsi ini membahas gambaran faktor psikososial pada pekerja di PT X tahun 2023 yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai faktor psikososial yang mencakup konten dan konteks pekerjaan, mengingat belum adanya upaya manajemen risiko psikososial di PT X sebagai perusahaan konsultan lingkungan. Penelitian ini dilakukan pada 39 pekerja di PT X selama bulan Juni 2023. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif dengan metode campuran (mix method) yang mencakup pengisian kuesioner dan pelaksanaan wawancara mendalam yang selanjutnya dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 variabel karakteristik yang diteliti, seluruhnya berada pada kateogori baik yang dibuktikan dengan nilai mean >3,50. Karakteristik yang dipersepsikan paling baik adalah hubungan interpersonal di tempat kerja (5,14), sedangkan karakteristik yang memerlukan perhatian khusus—meskipun masih ada pada kategori baik—yaitu pengembangan karir (3,62), beban dan kecepatan kerja (3,91), dan jadwal kerja (4,00). Selain itu, berbagai upaya pengendalian psikososial juga sudah terimplementasi di PT X, tetapi perlu dikembangkan lebih lanjut agar bisa lebih sistematis sesuai dengan model manajemen risiko psikososial di tempat kerja

This thesis discusses the description of psychosocial factors among workers at PT X in the year 2023, aiming to obtain understanding of the psychosocial factors encompassing content of work and context to work, given the absence of psychosocial risk management efforts at PT X as environmental consultant firm. The research was conducted among 39 workers at PT X during the month of June 2023. The study design employed was a descriptive study with a mixed-method approach, involving the administration of questionnaires and conducting in-depth interviews, which were subsequently analyzed using univariate analysis. The research findings indicate that out of the 10 characteristic variables studied, all of them fall within the good category, as evidenced by mean scores >3.50. The characteristic perceived most positively is interpersonal relationships in the workplace (5.14), while characteristics that require special attention—even though still in the good category—are career development (3.62), workload and work pace (3.91), as well as work schedule (4.00). Additionally, various psychosocial control measures have been implemented at PT X, but further development is needed to make them more systematic in accordance with the psychosocial risk management model in the workplace."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmat Tri Putra
"Skripsi ini merupakan sebuah etnografi tentang komunitas sepeda motor di Jakarta yang melakukan pelanggaran hukum lewat kegiatan cornering di jalanan umum, tepatnya di sebuah rute jalan memutar di sekitar kawasan Tugu Monas yang disebut dengan Sirkuit Monasco. Terdapat dua komunitas sepeda motor yang dilibatkan, yaitu JUMPERS Jakarta dan Jakarta Cornering Lovers (CoVers). Masing-masing komunitas memiliki cara pandangnya tersendiri terhadap aturan hukum berlalu lintas lewat safety riding, serta mempunyai pemahamanya masing-masing dalam mempraktekan kegiatan cornering di dalam komunitasnya. Perbenturan antara nilai safety ridinglewat aturan hukum dan kegiatan cornering menjadi sorotan utama dalam tulisan ini. Terdapat konteks-konteks tertentu di dalam komunitas dalam melakukan kegiatan cornering.

This thesis is an ethnographic research about bikers community in Jakarta who have violated the law through the cornering activities on the public street especially in the route around  Monas which called as Monasco circuit. There are two bikers community that  involved in this research, the first is The Jumpers Jakarta and the second  is The Jakarta Cornering Lovers (CoVers). Each communities have their own perspective in interpreting of the traffic rules throughout the safety riding, as well as their understanding about practicing their cornering activities in the communities. The contradictions of the value of the safety riding and the cornering activities become the main focus of the research. There are some principal contexts in the communities when they do the activities of cornering."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>