Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 466 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Priantini Najjah
"Skripsi ini membahas konsep home sweet home dalam sebuah Panti Sosial TresnaWerdha (PSTW). Penghuni PSTW merupakan manusia lanjut usia yang mengalami keterbatasan dengan kebutuhan khusus. Saat ini, kebutuhan akan PSTW sebagai alternatif tempat tinggal bagi lansia meningkat. Sebagian lansia tinggal di PSTW ini karena latar belakang kemiskinan dan tidak ada lagi pihak keluarga yang sanggup mengurus. Sebagian lansia lain memilih sendiri untuk tinggal dengan alasan tidak ingin merepotkan keluarga. Apapun alasannya, konsep home harus menjadi prinsip dasar pelayanan di PSTW. Oleh karena itu, penulis mencoba mempelajari apakah konsep home tercipta di dalamnya. Dengan pertimbangan, apabila konsep home tersebut telah dapat diterapkan dalam PSTW, maka PSTW tidak hanya berperan sebagai tempat penampungan lansia yang terlantar tapi juga tapi juga sebagai sebuah institusi yang menyediakan - home - dalam arti yang sebenarnya.

The focus of this thesis is to see whether the 'home sweet home' concept exists in Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW). The occupants of PSTW are those whom age are no longer young. They have several limits with special needs. Nowaday, the need of PSTW as an alternative to dwell is raising. Some of them live in PSTW because of poverty background and lack of family to take care of them. Other elderly simply say that they do not want to bother their families. Whatever the reason, the concept of 'home' has to be embodied in the service principles of the PSTW. Given this, the Author tries to analize the existence of the 'home sweet home' concept in PSTW. It is believed that, if this concept really exists, PSTW is not just a building to house homeless elderly but also an institution that provides a true dwelling as well."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51585
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Damayanti
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3555
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ollyvia Freeska Dwi Marta
"ABSTRAK
Depresi merupakan permasalahan mental yang sering terjadi pada lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat depresi pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 4 Jakarta Selatan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Sampel berjumlah 63 lansia yang tinggal di PSTW Budi Mulia 4 Jakarta Selatan yang diambil secara purposive sampling. Analisa univariat menggunakan uji proporsi dan analisa bivariat menggunakan uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan tingkat depresi. Hasil penelitian menunjukkan lansia yang mengalami depresi sebesar 41,3% dan yang tidak mengalami depresi sebesar 58,7%. Analisa bivariat ditemukan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan usia, jenis kelamin, riwayat penyakit, status perkawinan, pekerjaan sebelum tinggal di panti, dan dukungan keluarga (pvalue ≥ 0,05). Penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi tingkat depresi pada lansia seperti faktor dukungan sosial.

Abstract
Depression is a mental disorder that happens in elderly. This study purposed to know elderly depression level and examine what factors that affecting depression. This research used descriptive correlative design. Samples were 63 elderly in Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Jakarta Selatan by purposive sampling technique. Proportion test was used to univariate analysis and Chi-Square test was used to know relationship between internal and external factors with depression. The results showed elder people who got depression were 41,3% and who did not get depression were 58,7%. Bivariate analysis showed that there was no significant relationship between depression and age, gender, illness history, marital status, occupation, and family support (pvalue ≥ 0.05). The researcher suggest for next research to observe another factors that affecting depression in elderly."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43163
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Stany Indira Meir
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S26729
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yarra Fadenia Benning
"Insomnia merupakan masalah tidur yang sering terjadi pada lansia. Sebanyak 67% lansia di Indonesia mengalami insomnia. Faktor risiko terjadinya insomnia antara lain faktor penyakit, lingkungan, penggunaan obat, dan gejala mental. Insomnia yang tidak ditangani dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup lansia. Terdapat beberapa penatalaksanaan non farmakologi dalam mengatasi insomnia, salah satunya dengan terapi musik. Terapi musik merupakan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi insomnia. Tujuan dari intervensi ini untuk mengetahui efektivitas terapi musik dalam mengatasi masalah insomnia pada pasien lansia. Intervensi dilakukan selama 2 kali dengan durasi 30 menit. Hasil intervensi yang dilakukan menunjukkan peningkatan jumlah jam tidur dari 5 jam menjadi 7 jam, kualitas tidur semula skor PSQI 15 menjadi 9, tidak kesulitan memulai tidur, dan segar saat bangun. Berdasarkan hasil tersebut, terapi musik dapat menjadi pilihan dalam mengatasi insomnia pada pasien lansia. Saran penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah jadwal latihan dan melibatkan keluarga saat melakukan intervensi.

Insomnia is a sleep problem that often occurs in the elderly. As much as 67% of elderly people in Indonesia experience insomnia. Risk factors for insomnia include disease, environment, drug use, and mental symptoms. Untreated insomnia can have an impact on decreasing the quality of life of the elderly. There are several non-pharmacological treatments for insomnia, one of which is music therapy. Music therapy is a nursing intervention that can be done to treat insomnia. The purpose of this intervention is to determine the effectiveness of music therapy in overcoming insomnia in elderly patients. The intervention was carried out for 2 times with a duration of 30 minutes. The results of the intervention show an increase in the number of hours of sleep from 5 hours to 7 hours, the quality of sleep from the original PSQI score 15 to 9, had no difficulty starting sleep, and was refreshed when waking up. Based on these results, music therapy can be an option in dealing with insomnia in elderly patients. Further research are expected to increase the number of exercise schedules and involve the family when intervening."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Saka Adhijaya Pendit
"Lansia merupakan salah satu kelompok rentan yang membutuhkan penanganan yang serius karena secara alamiah lansia mengalami penurunan baik dari segi fisik, biologi maupun mentalnya. Salah satu gangguan kesehatan yang dapat muncul pada lansia adalah gangguan mental. Gangguan mental yang sering muncul pada masa ini adalah depresi. Upaya pengendalian depresi pada lansia di Kelurahan Jatijajar penulis mengembangkan program inovasi CERIA PRODUKTIF untuk menurunkan tingkat depresi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan intervensi keperawatan “ceria produktif” terhadap masalah depresi pada lansia di Kelurahan Jatijajar Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode pre experimental design dengan one group pre dan post test. Sampel penelitian adalah sebanyak 43 orang lansia di Kelurahan Jatijajar Kota Depok. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi CERIA PRODUKTIF telah meningkatkan pemahaman dan kemampuan lansia di keluarga dan kelompok dalam melakukan terapi yang diajarkan secara mandiri. Hal ini menunjukkan bahwa ada perubahan dari kurang paham dalam melakukan terapi menjadi paham setelah dilakukan intervensi. Sementara kenaikan tingkat pengetahuan, sikap, dan prilaku lansia menjadi meningkat. Rekomendasi penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber bagi implementasi lebih lanjut untuk mengembangkan suatu intervensi keperawatan mengenai kondisi depresi yang dialami lansia dengan menambahkan berbagai hasil penelitian terbaru dengan menggunakan perspektif dan kearifan lokal yang menjadi ciri masyarakat Indonesia.

Application of "CERIA PRODUKTIF" Nursing Intervention to Depression Problems in the Elderly in Jatijajar Village, Depok City. The elderly are one of the vulnerable groups that require serious treatment because naturally the elderly experience a decline both physically, biologically and mentally. One of the health problems that can appear in the elderly is mental disorders. The mental disorder that often appears at this time is depression. Efforts to control depression in the elderly in the Jatijajar Village, the authors developed the CERIA PRODUCTIVE innovation program to reduce depression levels. This study aims to analyze the application of "cheerful productive" nursing interventions to the problem of depression in the elderly in the Jatijajar Village, Depok City. This research is a quantitative study using the pre-experimental design method with one group pre and post test. The research sample was 43 elderly people in the Jatijajar Village, Depok City. The results of the study showed that the implementation of CERIA PRODUCTIVE had increased the understanding and ability of the elderly in families and groups to carry out self-taught therapy. This shows that there is a change from lack of understanding in carrying out therapy to understanding after the intervention is carried out. While the increase in the level of knowledge, attitudes, and behavior of the elderly is increasing. It is hoped that this research recommendation can become one of the sources for further implementation to develop a nursing intervention regarding depressive conditions experienced by the elderly by adding various latest research results using local perspectives and wisdom that characterize Indonesian society."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ellgi Safirda
"Penuaan mempengaruhi perubahan tubuh termasuk sistem muskuloskeletal. Penurunan yang terjadi dikarenakan berkurangnya massa otot, kekakuan jaringan penghubung, dan penurunan kepadatan tulang mengakibatkan kelambanan bergerak,gangguan keseimbangan, dan koordinasi gerak sehingga mudah jatuh. Jatuh berdampak secara fisik maupun psikis lansia. Sebagai intervensi risiko jatuh, latihan keseimbangan dapat dijadikan referensi latihan bagi lansia. Latihan keseimbangan meningkatkan kekuatan otot dan keseimbangan untuk mencegah tubuh jatuh. Latihan keseimbangan dilakukan setiap hari (11 pertemuan) dengan durasi 10 - 15 menit perhari. Sebelum latihan penulis malakukan skreaning MMSE, dilanjutkan dengan instrument skrining jatuh (MFS, BBT, dan TUG). Saat latihan peneliti akan melakukan pengukuran tanda vital sebelum dan sesudah latihan, pengkajian TUG, dan melakukan gerakan latihan keseimbangan. Latihan keseimbangan yang dilakukan rutin signifikan terhadap keseimbangan postural terlihat dari adanya perubahan dalam stepping, gaya berjalan mulai membaik, postur tubuh saat berjalan mulai tegak, peningkatan nilai BBT dari skor 46 menjadi 50, dan penurunan waktu TUG dari 14 detik menjadi rata – rata waktu 12,5 detik selama intervensi. Pelaksanaan intervensi memerlukan seorang pendamping yang bertugas mengawasi dan menjaga lansia agar tidak jatuh, sekaligus menciptakan perasaan aman bagi lansia saat latihan. Sangat disayangkan intervensi ini sulit dilakukan secara berkelanjutan dikarenakan kekurangan sumber daya serta petugas sosial dan perawat panti memiliki tugas dan kewajiban lainnya yang perlu dilakukan sehingga untuk melakukan intervensi latihan keseimbangan akan sulit terlaksana. Untuk itu saya menyarankan bagi mahasiswa yang berpraktik di panti untuk melanjutkan intervensi ini sebagai intervensi pencegahan risiko jatuh pada lansia yang terdapat di panti.

Aging affects changes in the body including the musculoskeletal system. The decrease that occurs due to reduced muscle mass, stiffness of connective tissue, and decreased bone density results in sluggishness of movement, balance disorders, and coordination of motion so that it is easy to fall. Falls have a physical and psychological impact on the elderly. As a fall risk intervention, balance exercises can be used as an exercise reference for the elderly. Balance exercises improve muscle strength and balance to prevent the body from falling. Balance exercises are carried out every day (11 meetings) with a duration of 10-15 minutes per day. Before the exercise, the author conducted MMSE screening, followed by fall screening instruments (MFS, BBT, and TUG). During exercise, researchers will measure vital signs before and after exercise, assess TUG, and perform balance exercise movements. Balance exercises performed routinely are significant for postural balance as seen from changes in stepping, gait begins to improve, posture when walking begins to straighten, increases BBT scores from 46 to 50, and decreases TUG time from 14 seconds to an average time of 12. ,5 seconds during the intervention. Implementation of the intervention requires a companion who is in charge of supervising and keeping the elderly from falling, while creating a feeling of security for the elderly during exercise. It is unfortunate that this intervention is difficult to carry out in a sustainable manner due to lack of resources and social workers and nursing home nurses have other duties and obligations that need to be carried out so that it will be difficult to carry out balance training interventions. For that I suggest for students who practice in nursing homes to continue this intervention as an intervention to prevent the risk of falling for the elderly who are in nursing homes"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ellgi Safirda
"Penuaan mempengaruhi perubahan tubuh termasuk sistem muskuloskeletal. Penurunan yang terjadi dikarenakan berkurangnya massa otot, kekakuan jaringan penghubung, dan penurunan kepadatan tulang mengakibatkan kelambanan bergerak,gangguan keseimbangan, dan koordinasi gerak sehingga mudah jatuh. Jatuh berdampak secara fisik maupun psikis lansia. Sebagai intervensi risiko jatuh, latihan keseimbangan dapat dijadikan referensi latihan bagi lansia. Latihan keseimbangan meningkatkan kekuatan otot dan keseimbangan untuk mencegah tubuh jatuh. Latihan keseimbangan dilakukan setiap hari (11 pertemuan) dengan durasi 10 - 15 menit perhari. Sebelum latihan penulis malakukan skreaning MMSE, dilanjutkan dengan instrument skrining jatuh (MFS, BBT, dan TUG). Saat latihan peneliti akan melakukan pengukuran tanda vital sebelum dan sesudah latihan, pengkajian TUG, dan melakukan gerakan latihan keseimbangan. Latihan keseimbangan yang dilakukan rutin signifikan terhadap keseimbangan postural terlihat dari adanya perubahan dalam stepping, gaya berjalan mulai membaik, postur tubuh saat berjalan mulai tegak, peningkatan nilai BBT dari skor 46 menjadi 50, dan penurunan waktu TUG dari 14 detik menjadi rata – rata waktu 12,5 detik selama intervensi. Pelaksanaan intervensi memerlukan seorang pendamping yang bertugas mengawasi dan menjaga lansia agar tidak jatuh, sekaligus menciptakan perasaan aman bagi lansia saat latihan. Sangat disayangkan intervensi ini sulit dilakukan secara berkelanjutan dikarenakan kekurangan sumber daya serta petugas sosial dan perawat panti memiliki tugas dan kewajiban lainnya yang perlu dilakukan sehingga untuk melakukan intervensi latihan keseimbangan akan sulit terlaksana. Untuk itu saya menyarankan bagi mahasiswa yang berpraktik di panti untuk melanjutkan intervensi ini sebagai intervensi pencegahan risiko jatuh pada lansia yang terdapat di panti.

Aging affects changes in the body including the musculoskeletal system. The decrease that occurs due to reduced muscle mass, stiffness of connective tissue, and decreased bone density results in sluggishness of movement, balance disorders, and coordination of motion so that it is easy to fall. Falls have a physical and psychological impact on the elderly. As a fall risk intervention, balance exercises can be used as an exercise reference for the elderly. Balance exercises improve muscle strength and balance to prevent the body from falling. Balance exercises are carried out every day (11 meetings) with a duration of 10-15 minutes per day. Before the exercise, the author conducted MMSE screening, followed by fall screening instruments (MFS, BBT, and TUG). During exercise, researchers will measure vital signs before and after exercise, assess TUG, and perform balance exercise movements. Balance exercises performed routinely are significant for postural balance as seen from changes in stepping, gait begins to improve, posture when walking begins to straighten, increases BBT scores from 46 to 50, and decreases TUG time from 14 seconds to an average time of 12. ,5 seconds during the intervention. Implementation of the intervention requires a companion who is in charge of supervising and keeping the elderly from falling, while creating a feeling of security for the elderly during exercise. It is unfortunate that this intervention is difficult to carry out in a sustainable manner due to lack of resources and social workers and nursing home nurses have other duties and obligations that need to be carried out so that it will be difficult to carry out balance training interventions. For that I suggest for students who practice in nursing homes to continue this intervention as an intervention to prevent the risk of falling for the elderly who are in nursing homes"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>